Pengantin

Pengantin

Prolog

Ilyas Mahara, pria tampan dan gagah ini merupakan anak pertama dari sebuah keluarga yang terkenal cukup berada di daerahnya, Ilyas atau lebih akrab di panggil Yas itu memiliki seorang adik laki-laki yang berusia 20 tahun, sungguh jauh rentang usia di antara mereka, yang berjarak 10 tahun, sibuk dengan pekerjaannya sehingga Yas baru menikah saat usianya sekarang yang sudah 30 tahun, Yas menikahi wanita cantik dan pintar yang merupakan kekasihnya sejak beberapa tahun belakangan ini, Savira, nama wanita yang berhasil memikat hati Yas dan menikah dengannya.

Pernikahan yang baru berlangsung lima hari itu tentu saja masih terasa begitu hangat, ingin rasanya Yas membawa istrinya berlibur keluar negeri, namun Savira atau lebih akrab di panggil Vira tak ingin pergi terlalu jauh, hingga ia memilih berlibur ke kampung halaman neneknya saja, yaitu sebuah desa di kaki gunung, sungguh pemandangan dan suasana yang indah bagi Yas dan Vira yang selama ini berkutat di kota yang penuh polusi.

"cup.." satu kecupan mesra mendarat di pipi kiri Yas, lelaki itu masih tertidur pulas di ranjangnya

" mas bangun, nanti keburu siang kita ke air terjunnya" bisik Vira tepat di telinga kiri suaminya itu, iya.. Yas berjanji padanya mereka akan mengunjungi air terjun yang berada di daerah pegunungan belakang kampung halaman sang nenek, di ketahui bahwa nenek dan kakek Vira sudah tiada dan yang tinggal di rumah sang nenek adalah bibinya Vira dari pihak ayah, Vira dan Yas tak menginap di hotel namun menginap di rumah bibinya itu, sudah dua hari sejak mereka disini dan rencananya mereka akan pulang besok, itulah sebabnya Vira ingin Yas membawanya ke air terjun yang terkenal di sana

" ugh" laki-laki tampan itu terusik dari tidurnya setelah bisikan sang istri tercinta di telinganya

" grep" Yas langsung menarik tubuh Vira hingga terjatuh di atasnya

" mas.. jangan nakal deh ayo bangun sekarang" Vira memberontak ingin melepaskan dirinya dari cengkraman Yas

" kenapa hm?" Yas malah menatapnya dengan nakal

" Mas.. sudahlah ayo bangun" kembali Vira berucap meksipun kini ia tak bisa menghalangi rona merah pipinya

" cup" Yas mendaratkan ciumannya tepat di kening Vira dan langsung beranjak bangun setelahnya

" mas mandi dulu ya" pamit Yas

" em" Vira mengangguk

🌹

" mas capek" Vira mengeluh yang saat ini mereka sudah hampir tiba di lokasi air terjun, jalan menuju air terjun tentu tak mudah, sudah jauh mereka berjalan karena akses dengan sepeda motor hanya setengah jalan dari desa menuju air terjun saja

" ya sudah sini mas gendong" ucap Yas yang sudah mengangkat tubuh mungil istrinya, istrinya itu kecil dan ramping, tak terlalu jauh lagi mereka harus berjalan namun Vira sudah tidak kuat, sungguh Yas merasa tak tega bila mereka harus kembali tanpa melihat air terjun pengantin yang terkenal itu, ya.. Itulah nama air terjun itu " air terjun pengantin" setidaknya itulah yang dikenal orang-orang, dari cerita yang beredar di masyarakat beberapa tahun yang lalu, ada sepasang pengantin yang meninggal disana karena tergelincir saat melakukan foto prewedding, entah benar atau tidak dan bagaimana kelengkapan ceritanya, setidaknya begitulah yang cerita yang tersebar

" vi.." panggil Yas.. Vi adalah panggilan kesayangannya untuk istrinya

" apa mas?" tanya Vira yang masih berada di gendongan suaminya itu

" apa benar ada pengantin yang meninggal disana?" tanya Yas

" kata orang-orang sih gitu mas" balas Vira

" oh" balas Yas

*Air terjun pengantin adalah nama lain dari sebuah air terjun yang indah yang terletak di desa Tansaran Bidin, Bener Meriah, air terjun yang indah itu memang mempunyai cerita kelam yang terjadi beberapa tahun yang lalu, saat sepasang pengantin yang sedang melakukan foto prewedding, dan naasnya sang wanita tergelincir, kematian menjemput dua insan yang sedang berbahagia itu, setidaknya itulah cerita yang beredar di kalangan masyarakat. *

Hawa dingin yang terbawa angin dari air terjun sudah terasa di wajah Yas yang masih menggendong Vira, beberapa meter di depan sudah terlihat air yang jatuh itu dan dentuman air yang jatuh terdengar jelas di telinga kedua orang itu.

" wah" Vira tampak takjub dengan pemandangan disana, Yas menurunkan tubuh Vira di tempat peristirahatan yang biasa di gunakan

" cantik banget ya mas" ucap Vira yang tampak senang, meskipun ia cukup sering berlibur ke kampung halaman neneknya namun ia belum pernah ke tempat air terjun ini

" mas aku mau turun ya?" tanya Vira yang lebih seperti keharusan ingin turun

" istirahat dulu Vi" ucap Yas yang sedang membuka botol minum karena ia haus

" sekarang saja mas"Vira memelas dan langsung turun tanpa berniat menunggu, tanpa bicara lagi Yas akhirnya juga turun setelah sempat meneguk air minumnya

" kita foto disana yuk mas" Vira menujuk sebuah batu dengan latar air terjun yang indah

" em" Yas mengangguk sembari tersenyum kepada istri tercintanya itu, setelah tiba di batu besar yang di tunjuk Vira, kedua insan yang sedang berbahagia itu berswafoto terlebih dahulu sebelum Yas akan memotret istri tercintanya itu, berbagai gaya sudah di potret Yas, setelahnya Yas mundur beberapa langkah untuk bisa memberi ruang dan memotret istri tercintanya itu.

" wush" angin berhembus cukup terasa hingga mampu membuat tubuh Vira tak seimbang, wanita cantik itu oleng sekarang.

" Vi..." teriakan khawatir Yas bersamaan dengan dirinya yang akan meraih istrinya namun seketika ia hilang dari pandangan Yas, yah istrinya itu sudah terjatuh ke bawah, tak terlihat lagi dari atas sini

" tidak Vi!!!" Yas berteriak sembari terus memandangi ke bawah, segera orang-orang memengangi tubuh Yas karena pria tampan itu juga hendak terjun untuk menyusul istrinya, beberapa orang lainnya juga segera turun ke bawah untuk mencari Vira

" Vi.. Vi.. jawab aku" teriakan Yas masih menggema dari atas batu besar itu, ia tak bisa bergerak karena dua orang memengangi dirinya

Yas tersentak dari tidurnya, kejadian itu sudah sebulan berlalu namun masih sangat terasa bagi Yas, setiap malam pria ini selalu memimpikan kejadian saat istrinya terjatuh hari itu, yang langsung merenggut nyawa sang istri tercintanya, Yas nampak berkeringat dingin dan nafas yang ngos-ngosan, ia masih belum bisa menerima apa yang terjadi padanya, air terjun pengantin itu merenggut pengantinnya juga.

Selamat menikmati 😁 salam manis untuk pembaca 🥰🥰🥰 Jangan lupa tinggalkan jejak kakak sekalian di kolom komentar 🤗

Terpopuler

Comments

✿🅼🅾🅼 🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿

✿🅼🅾🅼 🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿

semangat thor

2024-08-08

1

Kia Shoji

Kia Shoji

Baru awal kol uda sedih thor..

2024-08-04

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1 Bayangan Masa Lalu
3 Bagian 2 Mimpi?
4 Bagian 3 Senyum Yang Kembali Terbit
5 Bagian 4 Kecelakaan
6 Bagian 5 Melisa Oktavia
7 Bagian 6 Pagi Yang Tak Terduga
8 Bagian 7 Secangkir Kopi
9 Bagian 8 Baik
10 Bagian 9 Cinta
11 Bagian 10 Rumah Dan Keluarga
12 Bagian 11 Bersama Keluarga
13 Bagian 12 Hari Di Taman
14 Bagian 13 Makan Siang
15 Bagian 14 Hanya Firasat?
16 Bagian 15 Kasih Sayang Dan Perhatian
17 Bagian 16 Bukan Kebetulan
18 Bagian 17 Hujan
19 Bagian 18 Malam Yang Berat
20 Bagian 19 Rumah Sakit
21 Bagian 20 Rasa Terimakasih Dan Hormat
22 Bagian 21 Kembali Ke Rumah
23 Bagian 22 Rasa
24 Bagian 23 Keras Kepala
25 Bagian 24 Sepertinya Sesuatu Terjadi
26 Bagian 25 Tak Terduga
27 Bagian 26 Keanehan Yas
28 Bagian 27 Rasa Yang Ingin Keluar
29 Bagian 28 Taruh Di Hati
30 Bagian 29 Bimbang
31 Bagian 30 Nasi Goreng Dan Kebersamaan
32 Bagian 31 Pesan Sang Ipar
33 Bagian 32 Resah Dan Cuek
34 Bagian 33 Sudah Sembuh?
35 Bagian 34 Keluarga Dan Teman
36 Bagian 35 Kerja Kelompok
37 Bagian 36 Sakit Dan Kesembuhan
38 Bagian 37 Nenek Baik-baik Saja
39 Bagian 38 Bersaudara
40 Bagian 39 Apakah Rasa Ini Boleh Ada?
41 Bagian 40 Rasa Dan Tidak
42 Bagian 41 Gejolak Cinta
43 Bagian 42 Gundah
44 Bagian 43 Masih tentang Cinta
45 Bagian 44
46 Bagian 45
47 Bagian 46
48 Bagian 47
49 Bagian 48
50 Bagian 49
51 Bagian 50
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1 Bayangan Masa Lalu
3
Bagian 2 Mimpi?
4
Bagian 3 Senyum Yang Kembali Terbit
5
Bagian 4 Kecelakaan
6
Bagian 5 Melisa Oktavia
7
Bagian 6 Pagi Yang Tak Terduga
8
Bagian 7 Secangkir Kopi
9
Bagian 8 Baik
10
Bagian 9 Cinta
11
Bagian 10 Rumah Dan Keluarga
12
Bagian 11 Bersama Keluarga
13
Bagian 12 Hari Di Taman
14
Bagian 13 Makan Siang
15
Bagian 14 Hanya Firasat?
16
Bagian 15 Kasih Sayang Dan Perhatian
17
Bagian 16 Bukan Kebetulan
18
Bagian 17 Hujan
19
Bagian 18 Malam Yang Berat
20
Bagian 19 Rumah Sakit
21
Bagian 20 Rasa Terimakasih Dan Hormat
22
Bagian 21 Kembali Ke Rumah
23
Bagian 22 Rasa
24
Bagian 23 Keras Kepala
25
Bagian 24 Sepertinya Sesuatu Terjadi
26
Bagian 25 Tak Terduga
27
Bagian 26 Keanehan Yas
28
Bagian 27 Rasa Yang Ingin Keluar
29
Bagian 28 Taruh Di Hati
30
Bagian 29 Bimbang
31
Bagian 30 Nasi Goreng Dan Kebersamaan
32
Bagian 31 Pesan Sang Ipar
33
Bagian 32 Resah Dan Cuek
34
Bagian 33 Sudah Sembuh?
35
Bagian 34 Keluarga Dan Teman
36
Bagian 35 Kerja Kelompok
37
Bagian 36 Sakit Dan Kesembuhan
38
Bagian 37 Nenek Baik-baik Saja
39
Bagian 38 Bersaudara
40
Bagian 39 Apakah Rasa Ini Boleh Ada?
41
Bagian 40 Rasa Dan Tidak
42
Bagian 41 Gejolak Cinta
43
Bagian 42 Gundah
44
Bagian 43 Masih tentang Cinta
45
Bagian 44
46
Bagian 45
47
Bagian 46
48
Bagian 47
49
Bagian 48
50
Bagian 49
51
Bagian 50

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!