Para anggota mafia nampak terkejut dengan kemunculan Vyora di sana, mereka menatap pemimpin mereka yang datang dengan sosoknya itu. Vyora berdiri di samping Caelus dengan tangan yang memegang ujung bajunya, Vyora terlihat seperti anak ayam yang takut kehilangan induknya.
"Ada apa?" Heran Caelus karena dia merasa Vyora terus menempel padanya.
"Mereka sangat menyeramkan." Bisik Vyora pelan, dia memakai Dress hitam pendek yang terlihat seksi, padahal mereka menatapnya karena begitu tertarik padanya, bukan karena mengintimidasi nya.
"Abaikan saja." Balas Caelus yang menarik pinggang Vyora agar berjalan di sampingnya, bukan di belakangnya seperti ini.
Jantung Vyora berdetak kencang saat tangan besar dan hangat milik Caelus menyentuh pinggang nya, meskipun hanya sebentar tapi tetap saja hal itu berhasil mempengaruhi detak jantungnya.
"Kau akan bertemu dengan asisten ku terlebih dahulu, sebelum kita berlatih." Jelas Caelus.
"Baik."
Mereka masuk kedalam lift, Vyora sudah memaklumi kemewahan ini dan mulai bersikap biasa saja, dia sudah menerima keadaan bahwa Caelus memang sangat kaya raya!! ahh bahkan dia seorang milyarder yang memiliki kekayaan melimpah.
Pintu besar terbuka dihadapannya, hingga memperlihatkan sosok laki-laki yang terlihat sibuk di kursi nya. Dia mendongakkan kepalanya dan menatap Caelus penuh keheranan, hal itu karena keberadaan Vyora di sampingnya.
"Mr?" Kagetnya, dia langsung menundukkan kepalanya dan melirik Vyora penasaran.
"Arthur, kau sudah membaca dokumen yang aku kirimkan?" Tanya Caelus yang mengajak Vyora untuk duduk di sofa, mereka duduk begitu dekat sehingga terlihat seperti tuan dan nyonya di hadapan sekertaris nya.
"Sudah Mr." Angguk Arthur.
"Dia wanita yang aku katakan tadi, Vyora." Jelas Caelus.
Vyora tersenyum pada Arthur yang nampak menelan ludahnya bulat bulat, dia masih tidak mengerti dengan hal ini.
"Panggil saya Arthur, nyonya." Ucap Arthur dengan menundukkan kepalanya, Vyora terkejut.
"Itu, jangan menunduk. Panggil aku Vior saja, bukankah kedepannya kau akan menjadi atasanku?" Tanya Vyora.
"Ah itu, ya..." Arthur tidak mengerti dengan keadaan ini, bos nya sendiri menjadi bodyguard Vyora, sedangkan dirinya yang merupakan seorang sekretaris malah menjadi bos nya Vyora, ada apa dengan situasi ini?
"Kau sudah cukup berpengalaman dalam hal ini, Arthur. Bimbing Vyora dan beberapa bawahan mu nanti..."
"Baik Mr."
"Kau akan mulai bekerja besok." Ucap Caelus pada Vyora.
"Benarkah? Aku akan melakukan masa training dulu kan?" Tanya Vyora.
"Tidak Vior, kau akan langsung debut di acara green opening nanti. Aku melihat bakat mu dalam dunia akting dan permodelan, nampaknya kau cukup ahli." Ucap Arthur yang datang menghampiri Vyora dan menyerahkan surat kontrak padanya.
"Benarkah? aku rasa, aku masih awam dan pemula." Balas Vyora yang membaca surat kontrak itu, mata Vyora membulat saat melihat nominal gaji nya, sebesar itu kah?
"Aku tahu kau telah memanipulasi gaji ku, berikan aku gaji yang sesuai saja." Ucap Vyora pada Caelus yang terlihat tenang.
"Kau akan membutuhkannya nanti.." Balas Caelus.
"Caelus.....!" Tegas Vyora dengan menatapnya tak senang, Caelus menatapnya juga sehingga mereka saling tatap, hingga akhirnya Caelus menghela nafas panjang.
"Revisi kembali sesuai keinginannya." Balas Caelus penuh kepasrahan.
"Baik Mr." Angguk Arthur, dia melirik Vyora sebelum pergi. Vyora baru saja mengatur Caelus? ini adalah momen yang sangat langka, mungkin untuk kedepannya dia akan sering melihat Caelus yang tidak bisa melakukan apa-apa dihadapan Vyora.
Tapi, apa hubungan mereka berdua?
"Caelus, aku rasa kau tidak cocok menjadi bodyguard ku. Kau terlalu luar biasa untuk melakukan hal itu..." Ucap Vyora tak enak hati.
"Tidak masalah, aku sendiri yang menginginkan hal ini." Balas Caelus dengan santai.
"Tapi...."
"Untuk asisten mu nanti, adik Arthur yang akan bekerja dengan mu." Ucap Caelus.
"Adik Arthur?" Heran Vyora.
"Ya, dia akan datang malam ini. Kau juga harus melanjutkan studi mu..."
"Tapi aku sudah lulus."
"Aku tahu, kau lulusan kampus terbaik di Australia. Tapi kau juga harus melanjutkan studi mu yang kedua, meskipun jadwal mu padat tapi kau harus berpendidikan." Tegas Caelus.
"Aku mengerti." Pasrah Vyora.
"Kau berbincang lah dengan Arthur, aku akan melihat tempat latihan dulu. Setelah itu aku akan kembali untuk mengajakmu latihan..."
"Baik."
Caelus pergi dari sana, hingga yang tersisa hanya Vyora dan Arthur yang terlihat sibuk di depan komputer. Arthur yang merasa Vyora ada di sana, dia langsung menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan memberikan kertas kontrak pada Vyora lagi.
"Apakah sesuai?" Tanya Arthur.
"Ya." Angguk Vyora dan segera menandatangani nya.
"Mengenai rekan kerja mu nanti, aku harap kau bisa menyesuaikan diri. Mereka mungkin akan terlihat angkuh karena mereka senior mu, usianya mungkin di atas mu juga." Jelas Arthur.
"Aku tahu, terimakasih sudah mengatakannya." Senyum Vyora dengan menyodorkan dokumen kontrak itu pada Arthur.
"Ah ya, mengenai adik perempuan ku, dia mungkin akan sedikit berbeda. Tapi kau tenang saja, dia sangat baik dan penurut orangnya."
"Benarkah? aku ingin segera bertem--"
"Kakak!!!!" Teriak seseorang dengan begitu menggelegar, keduanya benar-benar terkejut dengan kemunculan seorang wanita yang berpakaian seperti laki-laki, rambutnya pun sangat pendek seperti laki-laki.
"Aireen! Kau membuatku terkejut." Kaget Arthur yang bangkit dari tempat duduknya.
"Hehe, kakak aku sudah tidak sabar untuk bekerja. Aku dengar, yang akan menjadi bos ku adalah wanita dari Mr, benarkah? aku ingin melihatnya. Apakah dia cantik? apa dia kuat? seperti apa orang nya itu, aku sangat penasaran."
Dia terus mengoceh tiada henti, Vyora yang mendengar nya pun merasa sakit telinga, pantas saja Arthur berkata bahwa adiknya sedikit berbeda, selain dari penampilan yang aneh, dia juga sangat aktif dalam berbicara.
"Diam! sapa lah nona Vyora dengan sopan, dia yang akan menjadi bos mu nanti." Ucap Arthur dengan memperlihatkan sosok Vyora yang duduk di sofa dengan posisi yang anggun dan seksi.
Tanpa mengatakan apapun lagi, Aireen langsung berlari untuk menghampiri Vyora dan duduk di sampingnya dengan posisi tubuh yang menempel pada Vyora, bahkan hampir membuat Vyora jatuh karena gerakannya yang cepat.
"Cantik sekali, kau benar-benar seperti Barbie. Tanganmu begitu halus, oh rambut mu sangat lembut dan harum, bola matamu begitu bersinar, dan lihat ini.... Kau sangat seksi!! ahh, kau seperti sebuah porselen yang rapuh, aku akan menjaga dan melindungi mu nona kecil, kedepannya berlindung lah pada kakak, kakak akan melindungi mu dengan segenap jiwa raga." Oceh nya dengan begitu semangat, bahkan dia sampai memeluk tubuh Vyora dan menggesekkan pipi mereka berdua.
Ekspresi wajah Vyora benar-benar shock dengan tindakan yang dilakukan oleh Aireen, Aireen benar-benar menganggap nya seperti adik kecil, padahal usia mereka berbeda dua tahun dan Vyora lebih tua darinya.
"AIREEN!!!!!!" Panggil Arthur dengan begitu menggelegar, dia benar-benar emosi dan tidak tahan lagi. Terlebih, dia melihat ekspresi wajah Vyora yang nampak shock dan ketakutan dengan tindakan yang baru saja di lakukan oleh adiknya.
Jika saja Caelus tidak meminta adiknya untuk bekerja dengan Vyora, mungkin dia tidak akan mengizinkan adik perempuannya ini untuk datang dan bertemu dengan Vyora, dia sangat tahu bagaimana menyebalkan nya adiknya itu.
Jangan lupa tinggalkan jejak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Kaaii Syi
𝘢𝘥𝘪𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘢𝘬𝘵𝘪𝘧 😉
2024-06-14
1
Kaaii Syi
𝘬𝘬 𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘦𝘱𝘪𝘴𝘰𝘥𝘦𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘳𝘶 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵𝘵
𝘨𝘬 𝘴𝘢𝘣𝘢𝘳 𝘯𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘦𝘱𝘪𝘴𝘰𝘥𝘦 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘯𝘺𝘢 😊😊😊😊😊😊
2024-06-14
3
❣️yu_chan❣️
coba pipinya caelus yang kayak gitu ke Vyo malah panas dingin .
baru dipegang pinggangnya aja udah tegang.
gak sabar mereka latihan bersama pasti...🤭
2024-06-14
5