Pagi hari, Vyora terlihat cantik dengan dress pendek berwarna hitam yang membungkus tubuhnya dengan sempurna, bagian pinggang nya sangat ramping dan membentuk tubuhnya yang seksi. Bagian dadanya nampak menonjol dengan indah, rambut hitam panjangnya tergerai dengan sempurna. Tak lupa High heels yang terpasang dikakinya semakin menambah keseksian nya saat ini.
Caelus berdiri didepan Vyora yang baru saja keluar dari kamarnya, aroma segar dari mawar tercium sangat jelas oleh Caelus. Dia sedikit tak sadar saat melihat sosok Vyora yang begitu cantik dihadapannya, Vyora tersenyum pada Caelus.
"Ayo." Ajak Vyora dan Caelus mengangguk, mereka berjalan beriringan karena Vyora yang ingin berjalan di samping Caelus. Keduanya terlihat seperti pasangan kekasih, para pelayan yang melihatnya pun merasa seperti itu. Bahkan, Mecca nampak tercengang dan terang-terangan menatap Caelus penuh minat, sayangnya Caelus tidak pernah meliriknya sedikit pun.
Sungguh ironis nasib mu Mecca, haha!
"Kau mau kemana, Vyora!" Tanya nyonya Gloria dengan tegas, dia menatap tak senang pada Caelus yang nampak menatapnya datar.
"Aku akan pergi ke kantor, apa ada masalah?" Tanya Vyora malas.
"Apa? kau tidak bisa pergi ke sana sialan! semua harta waris perusahaan sudah menjadi milikku!" Marat Mecca yang bangkit dari tempat duduknya, dia benar-benar marah saat ini.
"Oh benarkah? aku akan memastikannya sendiri kalau begitu." Balas Vyora santai dan pergi begitu saja dengan santai.
"Sialan!!! kembali kau brengsek!!" Marah Mecca namun Vyora tak mendengar nya sedikit pun.
Mereka berdua benar-benar pergi dari sana, Vyora menghela nafas panjang setelah masuk kedalam mobil. Vyora memejamkan matanya penuh kelelahan, dia tidak tahu apa yang dia pertahankan disini, dan apa yang harus dia lakukan selanjutnya.
"Apa menurutmu aku harus merelakan rumah ini dan pergi dengan tenang?" Tanya Vyora pada Caelus.
"Melihat banyaknya kekayaan yang sudah kau ambil, seharusnya kau bisa pergi dengan tenang. Tapi, hal itu belum sempurna jika kau belum menghancurkan mereka ke dasar nya." Balas Caelus dengan tenang namun rencana nya benar-benar mengerikan.
"Kau benar, tapi aku ingin bersinar sekarang. Aku akan menghubungi paman terlebih dahulu..." Ucap Vyora dengan mengeluarkan ponselnya dan segera menghubungi Kariel.
"Halo paman." Sapa Vyora dengan tersenyum lebar.
"Vior? ada apa sayang? bagaimana kabarmu?"
"Aku baik-baik saja paman, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu." Jelas Vyora.
"Ada apa? Katakan saja, apa kau membutuhkan sesuatu?"
"Ya, aku ingin terjun ke dunia hiburan. Aku ingin menjadi bintang agar semua orang tahu bahwa aku memiliki kisah hidup yang menyedihkan!! terlebih, aku sangat tidak di sukai oleh kakek dan nenek. Aku merasa hidup sebatang kara sekarang, paman. Aku ingin memiliki kesibukan agar aku lupa dengan diriku yang menyedihkan ini." Jelas Vyora dengan menatap jari jari tangannya, suaranya sedikit parau.
"......."
Vyora tak mendengar balasan dari Kariel, apakah sambungan teleponnya terputus? tapi tidak, teleponnya masih tersambung. Lalu, kenapa pamannya tidak menjawab?
"Paman?" Panggil Vyora.
"Eum ya, Vior? kalau begitu kita bertemu sekarang. Kau dimana?"
"Aku di jalan bersama Caelus, paman dimana? biar aku yang datang menemui paman."
"Baiklah, datang saja kemari. Ke tempat biasa, Caelus pasti tahu." Balas Kariel.
"Baik."
Telepon nya terputus, Vyora menatap laki-laki di sampingnya yang begitu mencolok dengan kemeja hitamnya yang digelung sampai siku, urat-urat di tangannya benar-benar seksi!
"Paman bilang, datang saja ke tempat biasa." Ucap Vyora.
"Hmm." Balas Caelus yang hanya berdehem, Vyora kembali menyandarkan kepalanya dan menatap keluar jendela. Dia duduk termenung, Caelus sesekali meliriknya tanpa disadari oleh Vyora sendiri.
"Kau serius ingin menjadi aktris?" Tanya Caelus.
Vyora menatap nya, dan mengangguk. Terlihat yakin meskipun nampak tak bersemangat, sebenarnya apa yang terjadi?
"Kau baik-baik saja?" Tanya Caelus, Vyora menggelengkan kepalanya.
"Ada apa?" Tanya Caelus yang mulai tak nyaman, apa Vyora sakit?
"Nyeri saat datang bulan, ini sudah biasa." Balas Vyora dengan memegang perutnya, Caelus menatap perut Vyora namun tatapannya justru jatuh pada pahanya yang seksi.
Dengan cepat, Caelus memalingkan wajahnya dan berdehem untuk menetralkan detak jantung nya yang nampak berisik.
Mobil yang dikendarai oleh Caelus berhenti didepan restoran, Vyora menatapnya heran. Apakah pamannya ada di sana?
"Kau belum sarapan, setelah itu minum obat." Ucap Caelus yang keluar dari dalam mobilnya dan pergi begitu saja, Vyora menatap kepergian Caelus yang nampak gagah saat ini.
"Dia tampan sekali, bisa goyah hatiku jika terus bersamanya seperti ini." Gumam Vyora dengan meraba dadanya yang berdetak.
Setelah menunggu sedikit lama, Vyora melihat Caelus yang keluar dari restoran dengan membawa beberapa kantong makan di tangannya. Setelah itu dia masuk dan menyerahkan nya pada Vyora.
"Ini bubur dan beberapa sup untuk menghangatkan perutmu, mereka bilang ini baik untuk wanita yang sedang nyeri karena datang bulan." Jelas Caelus.
"Ahh ya, terimakasih." Senyum Vyora, dia segera membuka nya dan tercium aroma rempah dari makanannya. Terasa lembut dan enak, Vyora benar-benar menikmatinya.
Namun, rambutnya sedikit menghalangi kegiatan makannya. Hal itu disadari oleh Caelus, sebelah tangan Caelus memegang setir mobil dan sebelah lagi nya dia gunakan untuk memegang rambut Vyora yang tergerai.
Vyora terdiam, tindakan Caelus benar-benar manis. Meskipun hal sepele tapi itu berhasil membuat hatinya kalang kabut, kedua pipinya bersemu merah.
"Itu, apa kau mau? kau juga belum makan." Ucap Vyora dengan menyodorkan sendok bekasnya yang berisi bubur.
Caelus menatapnya sebentar sebelum akhirnya menatap kembali ke depan, namun mulutnya terbuka dan itu berarti dia menerimanya untuk disuapi oleh Vyora. Setelah itu Vyora terus menyuapi nya secara bergantian, tanpa mereka berdua sadari mereka makan di sendok yang sama.
"Sejak kapan kalian berteman? aku melihat paman nampaknya sudah tak segan padamu." Tanya Vyora penasaran, dia mengelap bibir Caelus dengan tisu karena ada sedikit noda bubur di sudut bibirnya.
"Eum, itu.... Ahh, cukup lama." Balas Caelus sedikit gugup.
"Benarkah? aku merasa aneh, kau seorang mafia. Kenapa kau mau menjadi bodyguard ku? kau pasti sangat kaya raya, apa alasan mu menerima semua itu? apa pamanku yang memaksa mu?" Tanya Vyora penasaran.
"Dia tidak memaksa, dia hanya mengatakan bahwa dia benar-benar takut kehilanganmu sehingga dia mempercayakan orang yang dia sayangi padaku untuk aku jaga. Awalnya, dia hanya menyuruhku untuk memantau mu saja, tapi hal itu tidak efesien karena di rumah, aku tidak tahu apa yang kau lakukan dan kau kerjakan sehingga aku mau melakukan hal ini." Jelasnya panjang lebar, ini pertama kalinya Vyora mendengar Caelus berkata sepanjang itu.
"Aku mengerti, jika kau membutuhkan sesuatu katakan saja padaku. Aku pasti akan membantu mu..." Senyum Vyora.
"Ya." Angguk Caelus.
Mereka berdua terus berbincang sampai ke tempat Kariel, sebuah Villa mewah yang ada di dekat hutan, suasana di sana sangat sejuk dan menenangkan.
"Paman." Panggil Vyora yang langsung berlari kecil kearah laki-laki yang memakai pakaian santai, dia tampan sekali.
Kariel segera memeluk dan mencium kening Vyora dihadapan Caelus, bahkan Kariel juga tak segan-segan menggandeng pinggang Vyora dan membawanya masuk kedalam Villa.
"Aku tidak senang dengan perasaan ini." Gumam Caelus dengan sorot mata yang datar dan tajam, dia menatap kepergian Vyora bersama Kariel yang terlihat seperti sepasang kekasih itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
❣️yu_chan❣️
hati kalian saling bersambut tapi,ditahan dulu biar semakin seru..🤭☺️
2024-06-14
0
Kaaii Syi
𝘴𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘬𝘬!!!!!! 😊😊🥰🥰
2024-06-13
1
Purwati Ningsi
Sptx mulai tumbuh bibit" cinta untuk Vyora dlm ht Caelus ♥️😘
2024-06-13
1