Jelek!

Vyora berbincang dengan Kariel dihadapan Caelus yang diam dengan memainkan laptopnya, dia benar-benar seperti patung yang tidak dianggap di sana.

"Aku serius paman, aku ingin terjun ke dunia hiburan. Bisakah paman membantu ku? ah maksudku, aku harus mulai dari mana? jangan biarkan orang-orang tahu bahwa aku adalah keponakan mu. Aku tidak ingin mereka menuduhku yang tidak tidak karena aku terjun ke dunia hiburan, aku ingin mencapai puncak dengan kemampuan ku sendiri." Jelas Vyora panjang lebar.

"Baiklah, paman mengerti. Kau berbincang lah dengan rekan paman, dia yang akan menuntun mu sebelum kau masuk ke perusahaan paman." Ucap Kariel dengan memberikan sebuah kartu nama pada Vyora.

"Tuan Barra?" Tanya Vyora.

"Ya, dia--"

"No! dia laki-laki yang memiliki banyak kasus, dia telah melakukan banyak pelecehan pada artisnya." Sela Caelus, tatapan matanya masih fokus pada laptop, ahh sejak tadi dia menyimak pembicaraan mereka meskipun sibuk.

"Ahh, dia memang seperti itu tapi agensinya cukup maju dan paman akan mengatakan pada dia bahwa kau keponakan ku yang san..."

"Kau gila? kau memberikan ikan segar pada kucing yang selalu kelaparan. Di mana otakmu, Riel?" Heran Caelus, kali ini dia menatap Kariel dengan tak senang.

"Dalam dunia hiburan tidak ada yang bersih, kau pasti tahu ba--"

"Setidaknya kau harus menempatkan Vyora di tempat yang cukup aman, bukan malah menjerumuskannya kedalam jurang!" Heran Caelus.

"Lalu menurut mu siapa orang yang tepat? apa kau tahu orangnya hah? kau hanya tahu dunia gelap!!" Kesal Kariel.

"Cih! kau sendiri hanya tahu orang-orang brengsek seperti mereka." Balas Caelus tak senang.

"Kau!!"

Keduanya terlihat berselisih, Vyora diam seperti orang linglung, dia tidak mengerti apa yang saat ini sedang terjadi. kenapa mereka bertengkar? apa yang salah?

"Cih!" Kesal keduanya yang langsung memalingkan wajahnya.

"Lalu, bagaimana?" Tanya Vyora pelan, dia takut keduanya akan mengamuk lagi.

"Vior, paman sud--"

"Aku sudah membeli salah satu agensi untuk kau tempati, ini adalah agensi yang hampir hancur. Aku percaya bahwa kau pasti akan memajukan agensi ini dan kau bisa bersinar dengan terang..." Jelas Caelus dengan memperlihatkan data di laptop nya pada Vyora dan Kariel.

"Caelus, kau gila?! kau membeli agensi yang hampir hancur dengan harga yang fantastis!!!" Kaget Kariel.

"Itu sebanding dengan para aktor dan aktris mereka." Balas Caelus, hal itu membuat Kariel terdiam. Itu memang benar, alasan kenapa Agensi itu akan hancur karena scandal dari salah satu aktris yang beberapa bulan ini mendapatkan masalah, banyak akun di media sosial yang menyalahkannya hingga membuat aktris tersebut memilih untuk mengakhiri hidupnya.

"Baiklah, aku akan datang ke sana. Tapi, bagaimana denganmu?" Tanya Vyora pada Caelus.

"Masih sama seperti ini, aku akan tetap menjadi bodyguard mu. Dan untuk pemilik agensi, akan di serahkan pada asisten ku..." Jelas Caelus.

"Aku mengerti." Angguk Vyora.

Kariel diam dengan menatap mereka berdua yang terlihat semakin akrab, bahkan Caelus juga tak segan-segan untuk duduk di samping Vyora untuk memperlihatkan data-data di laptopnya, Vyora juga nampak santai didekati seperti itu.

Kariel merasa ada yang janggal, namun dia tidak melihat kejanggalan itu dimana. Akhirnya, dia memilih untuk pergi ke dapur, dia tidak ingin mengganggu keduanya yang sibuk berbincang mengenai pekerjaan Vyora kedepannya.

•••

Karena masalah pekerjaan sudah dia atasi, siang ini Vyora dan Caelus datang ke perusahaan keluarga Vyora. Mereka semua tidak ada yang menyambutnya satupun, bahkan sang resepsionis pun nampak acuh tak acuh padanya.

"Sialan!" Gumam Vyora, dia berjalan masuk kedalam gedung perusahaan namun langsung ditahan oleh satpam.

"Maaf, anda tidak memiliki akses untuk masuk." Tegas satpam itu.

"Apa? bagaimana bisa? apa kau tidak tahu siapa aku hah?!" Marah Vyora.

"Maaf nona, saya hanya menjalankan tugas saja." Balas satpam itu lagi dengan sorot mata yang tajam.

Mereka langsung menciut saat menatap Caelus, entah kenapa meskipun Caelus diam tapi aura membunuhnya begitu kuat. Mereka langsung menundukkan kepalanya secara refleks, Vyora diam karena dia tahu penyebab mereka seperti itu.

"Cih!" Kesal Vyora, dia kembali pergi dengan menarik lengan Caelus, semua pegawai memperhatikan sosoknya dengan ekspresi yang berbeda-beda, entah rumor apa yang mereka dapatkan sehingga mereka memperlakukannya dengan semena-mena seperti ini.

Yang jelas, ini semua pasti karena adanya campur tangan dari Gloria dan Mecca.

"Sialan!" Kesal Vyora, dia membanting pintu mobil dengan cukup keras, ekspresi wajahnya benar-benar marah.

"Kau menginginkan gedung jelek ini?" Tanya Caelus.

"Apa maksudmu? gedung jelek ap-- kau!!" Kaget Vyora, Caelus baru saja mengatakan dengan terang-terangan mengenai gedung perusahaan milik keluarganya yang jelek.

"Ya, apa kau menginginkan gedung ini?" Tanya Caelus.

"Aku tidak menginginkannya, aku hanya kesal karena mereka tidak mengizinkan aku untuk masuk. Padahal, aku masih pewaris resmi dari perusahaan ini." Jujur Vyora.

"Jika kau ingin, aku bisa membelinya."

"......"

Vyora menatap Caelus dalam, apakah laki-laki disampingnya mengatakan yang sebenarnya? gampang sekali dia membeli perusahaan, padahal tadi pagi dia baru saja membeli sebuah agensi dengan bayaran yang cukup fantastis. Dan sekarang?

"Tidak usah, gedung ini hanya cangkang saja." Tolak Vyora, terkadang Vyora berfikir, dia atau dirinya yang bawahan? kenapa Vyora merasa bahwa Caelus adalah tuannya? yah, itu karena Caelus sangat kaya melebihi dirinya.

"Lalu apa yang akan kau lakukan dengan hal ini?" Penasaran Caelus.

"Tidak usah terburu-buru, aku akan fokus pada pekerjaan ku dulu. Kapan kau akan mempertemukan aku dengan bawahan mu itu?" Tanya Vyora.

Caelus menatap jam tangannya, "Sekarang saja, kita ke markas. Kau akan latihan sekaligus bertemu dengan nya." Balasnya.

"Ahh ya." Angguk Vyora, dia memang harus berlatih.

Mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi, Vyora sesekali melirik Caelus yang terlihat gagah dan tampan. Urat-urat tangannya selalu saja menarik perhatiannya, Vyora benar-benar tidak mengerti dengan isi hatinya. Jangan sampai dia menaruh hati pada laki-laki ini, jika semuanya terjadi maka masalahnya akan begitu rumit.

Setelah cukup lama didalam mobil, mobil tersebut mulai memasuki area hutan Pinus yang sangat luas dan gelap, Vyora melihat samping jalan yang nampak gelap, di bukanya kaca mobil olehnya sehingga tercium aroma pohon Pinus yang manis.

Kepala Vyora muncul di jendela, dia benar-benar menyukai aroma ini. Tapi, apakah markas Caelus berada di hutan Pinus ini? melihat keadaan yang sangat sepi, namun terdapat beberapa cctv di setiap pohon bahkan ada beberapa alat aneh juga disana.

Sebelum memasuki hutan Pinus, ada gerbang besar didepan. Nampaknya memang benar bahwa ini adalah area markasnya, hingga akhirnya terlihatlah sebuah gedung yang begitu besar dan mewah didepannya.

Mata Vyora melotot melihat kebesaran gedung tersebut, sangat tinggi dan luas, seperti sekolah elit yang sering dia lihat di drama Korea, benar-benar besar dan luas.

"Ini adalah markas kedua ku, markas utama bukan disini." Ucap Caelus pada Vyora, mendengar hal itu jantung Vyora hampir copot. Dia sudah terbiasa hidup dengan kemewahan, tapi kali ini terlalu mewah. Bagaimana bisa markas kedua sebesar dan seluas ini di katakan sebagai markas kedua? lalu, seberapa besar dan mewah nya markas pertama itu?

Benar-benar mengerikan!!!

Pantas saja Caelus bisa membeli gedung dengan mudah, bahkan mengatai perusahaannya sebagai gedung yang jelek. Yah, jika di bandingkan dengan gedung milik Caelus, gedung perusahaannya memang sangat jelek dan buruk! Vyora mengakui hal itu.

Terimakasih, jangan lupa tinggalkan jejak.

Terpopuler

Comments

Kaaii Syi

Kaaii Syi

𝘴𝘦𝘳𝘶𝘶 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘦𝘵 😊😊😊😊

2024-06-14

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!