💐💐💐💐💐💐
...HAPPY READING......
.
.
Uhuk!
Uhuk!
Aulia tersedak minumannya begitu mendengar permintaan Evans. Bagaimana mungkin jaman sekarang masih ada yang mau melakukan hal konyol. Begitulah yang gadis berumur 22 tahun itu pikirkan.
"Tenanglah! Kenapa kau kaget seperti ini," ucap Evans santai seraya menyerahkan tisu pada Aulia dan gadis itupun menerimanya.
"Apakah Kau masih waras? Masa iya hanya diajak naik motor otaknya langsung korslet," kata Aulia karena masih belum percaya pada permintaan Evans.
"Aku serius, tidak lagi bercanda. Jadilah pacar bohongan ku hingga aku terlepas dari perjodohan yang ingin dilakukan oleh keluargaku," Evans mengulangi permintaannya. Ya, pemuda itu menawarkan Aulia kerjasama yang saling menguntungkan mereka berdua tentunya.
"Apakah jika aku menerima tawarannya maka hutang ku akan lunas? Dan tidak perlu membayar ganti rugi mobil mu lagi?" tanya gadis itu memastikan. Sebelumnya dia sudah pernah tertipu oleh pemuda yang sangat dicintai dan sekarang ada orang yang baru ditemuinya ingin mereka menjadi pacar bohongan. Jadi sudah pasti Aulia harus memastikan keuntungan bagi dirinya.
"Iya, hutangnya akan lunas. Bukan hanya itu saja, aku juga akan memberimu uang tambahan sebanyak 200 juta. Asalkan kau bersedia menjadi kekasihku,"
"Eum... apakah aku boleh memikirkan terlebih dahulu. Tolong beri aku waktu karena ini bukan pekerjaan mudah harus berpura-pura menjadi kekasih mu," tawar Aulia. Meskipun saat ini dia membutuhkan uang untuk membayar hutangnya pada rentenir. Tapi gadis itu tidak ingin ceroboh.
Mereka berdua baru saja selesai makan siang di salah satu Restoran ternama. Evans sengaja mengajak Aulia ke sana agar bisa makan dan membicarakan masalah tersebut dengan tenang. Karena pemuda itu memesan ruangan privat. Tidak ada orang lain yang mengetahui keberadaan Evans saat ini. Ketika masuk Restoran Evans juga menggunakan masker penutup wajah.
"Ya, tidak masalah. Kau boleh memikirkannya terlebih dahulu. Aku memberimu waktu empat hari dari sekarang. Jika kau tidak mau menerima tawaran ku, maka kasus ini dengan terpaksa aku serahkan pada pihak berwajib. Ingatlah aku memiliki bukti CCTV dimana dirimu dengan sengaja merusak mobilku," jawab Evans sengaja menakut-nakuti karena tahu bahwa Aulia tidak memiliki uang untuk ganti rugi.
"Kenapa Kau menakut-nakuti aku. Aku kan sudah bilang tidak sengaja melakukannya," seru Aulia karena merasa dirinya tidak terlalu bersalah.
"Aku tidak menakut-nakuti mu, Nona Aulia. Aku hanya ingin menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Kenapa sulit sekali hanya menjadi kekasih bohongan, hanya itu saja. Setelah aku bebas dari perjodohan tersebut, maka kau juga bebas. Bisa melanjutkan hidupmu seperti semula,"
"Iya, aku tahu. Tapi... " Aulia menggantung ucapannya karena ponsel gadis itu berdering. "Tunggu sebentar ya, aku harus mengangkat telepon ini,"
"Silahkan! Angkat saja dulu, mana tahu itu dari orang yang uangnya pernah kau pinjami," Evans tersenyum kecil karena tidak susah baginya untuk mengetahui tentang identitas Aulia beserta tempat tinggalnya. Aulia tidak berkata-kata lagi karena langsung pergi menjauh dari Evans untuk mengangkat panggilan tersebut.
📱"Aulia, kapan kau membayar bunga beserta uang pokonya? Ini sudah telat dua hari tapi kau tidak ada menghubungi Saya?" tanya seorang rentenir tempat meminjam uang dengan bunganya yang besar. Padahal Aulia belum berkata apa-apa.
Aulia📱"Maaf, Pak. Dua hari ini Saya sangat sibuk. Jadi tidak sempat menghubungi Anda," dusta Aulia karena dia tidak memiliki uang untuk melunasi hutang tersebut yang berjumlah 70juta. Padahal dia tidak mengunakan sepeserpun uang tersebut karena untuk membayar semester akhir mantan kekasihnya satu tahun lalu.
📱"Apapun alasannya Saya tidak mau tahu. Kau harus membayar uang pokok dan bunganya yang berjumlah total 124juta. Besok pagi Saya akan datang ke kos-kosan mu. Karena selama ini Saya sudah berbaik hati selalu memberikan keringan," rentenir tersebut langsung mengakhiri panggilan telepon lebih dulu. Awal mula hutang Aulia memang hanya 70 juta. Namun, karena sering menunggak jadilah berjumlah ratusan juta hanya dalam waktu kurun dua tahun.
"Ya Tuhan, dari mana aku mendapatkan uang sebanyak itu? Sedangkan untuk mengganti rugi mobil Evans dan hutang ku yang lainya saja aku tidak memiliki uang. Semua ini gara-gara si brengsek itu."
Gumam Aulia cuma bisa menyesali kebodohannya. Hanya dibumbui kata-kata cinta dia rela berkorban uang ratusan juta dan terlilit hutang di beberapa tempat. Semua itu dia lakukan agar kekasihnya bisa selesai kuliah. Namun, janji tinggal janji karena setelah sukses pria tersebut mencampakkan Aulia.
"Apa aku terima saja ya tawaran pria ini? Agar aku bisa terlepas dari hutang-hutang ku."
Sungguh berat bagi Aulia untuk mengambil keputusan. Akan tetapi dia tidak memiliki uang untuk membayar semua hutang-hutang nya.
"Kenapa Nona Aulia? Apakah ada masalah? Aku lihat wajahmu begitu pucat," tanya Evans berpura-pura tidak tahu. Padahal orang-orang nya lah yang menemui rentenir tersebut agar mendesak Aulia.
"Huh!" Aulia kembali duduk sambil menghela nafas dalam. "Eum... bisakah kau menambah uang tambahannya? Ma--maksudku seperti ini, aku memiliki banyak hutang. Jika hanya 200 juta itu kurang. Aku ingin melunasi semua hutang ku," ucap Aulia terbata-bata. Dia bukannya tidak tahu diri yang serakah akan uang. Namun, semua orang tempatnya meminjam uang sudah menagih. Dulu ketika meminjam uang tersebut mantan kekasih gadis itu mengatakan jika dia sudah bekerja akan membantu Aulia membayarnya. Tapi lagi-lagi hanya sebuah tipuan belaka.
"Akan aku pikirkan nanti. Jika kinerja mu baik maka aku akan memberimu lebih dari 200 juta. Tapi untuk awal kerjasama ini hanya ada uang 200 juta dan hutang mu padaku lunas," jawab Evans sudah dapat laporan juga dari anak buahnya. Jika Aulia memiliki hutang dimana-mana. Namun, untuk saat ini dia hanya ingin Aulia menerima kesepakatan yang Evans inginkan.
"Bisakah uang 200 juta itu kau berikan hari ini juga? Aku tidak akan kabur, kau jangan khawatir,"
"Gadis sebaik ini kenapa ada laki-laki yang tega membohonginya. Dia sampai mengorbankan semua uang tabungan dan rumah peninggalan orang tuanya hanya ingin kekasihnya menjadi sarjana dan orang sukses. Awas saja, aku akan membalas perbuatan mu itu."
Gumam Evans merasa geram pada mantan kekasih Aulia.
"Tidak masalah. Kau tunjukan saja tempat orang yang menagih mu, aku sendiri yang akan menemanimu membayarnya hari ini juga," jawab pemuda itu karena mendapat laporan bahwa rentenir tempat Aulia meminjam uang sangatlah licik. Evans tidak mau ada orang yang menipu gadis itu lagi.
"Tapi---"
"Iya, atau tidak? Karena aku tidak ingin uang yang aku berikan malah hilang di jalan karena kau menaiki motormu begitu kencang," sela Evans tidak bisa dibantahkan lagi. Pemuda itu sebetulnya sangat baik, tapi saudara tirinya selalu mengincar nyawanya karena Evans adalah satu-satunya anak laki-laki Tuan Gialola. Empat orang nya lagi adalah perempuan semuanya dari istri pertama. Sedangkan Evans anak dari istri kedua Tuan Gialola.
"Oke, tidak masalah. Jadi jelaskan dulu seperti apa cara kerjaku," akhirnya Aulia menyetujui menjadi pacar bohongan dari Evans Gialola.
... BERSAMBUNG... ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Merica Bubuk
Bakalan banyak musuh jg d klrga s Evan
2024-07-29
0
Zahra dila Dila
lanjut kak q suka dg critanya
2024-06-28
1
Ira Sulastri
Cerita semakin menarik
Di lanjut kak author 👍👍
2024-06-12
2