Bab #04

"ma, sekarang aku tau kalau aku benar-benar tidak bisa bahagia ma, kenapa harus dia yang datang kepada papa dan memanfaatkan kesempatan untuk menarikku kembali?," Ucap Maudy sambil memeluk mamanya.

"Sayang Mama juga tidak tahu kenapa semua ini menimpa keluarga kita,mama benar-benar minta maaf, dan papa mu banar mama dan papa sama sekali tidak takut akan kemiskinan, pria jahat itu tidak boleh mengambil mu," kata sang mama mengelus punggung sang anak.

Suasana pun sangat haru, malam itu Maudy tak bisa memejamkan mata nya bahkan walau hanya beberapa menit.

"Sebenarnya apa yang dia inginkan? Kenapa tidak ada lelahnya dia mengincar ku? Bukan kah dia dulu yang menginginkan aku pergi? Pria jahat itu benar-benar tidak bisa di biarkan, hikss andaikan mama dan papa tidak mencariku dan tidak mengambil ku kembali mungkin kelaurga ini tak akan tertimpa kesialan," mata Maudy yang kembali menitikan air mata nya.

Keesokan harinya.

Maudy menuruni satu persatu anak tangga, melihat mama dan papa nya yang saat ini mulai membereskan barang-barang mereka, ada beberapa barang antik kesayangan mama nya yang sedang di kumpulkan di ruang tengah.

"Ada apa ini ma?" tanya Maudy.

"Sayang, mama dan papa memutuskan untuk menjual barang-barang antik ini, mungkin saja kita bisa menutupi hutang perusahaan," kata sang mama tersenyum tipis.

Sementara itu Randy hanya diam mengamati mereka, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa, seluruh uang tabungan nya juga telah dia serahkan kepada mama nya.

"Pa, ma, kak, aku sudah memutuskan, semua ini tidak perlu di jual, aku akan menyetujui permintaan tuan muda Elgara untuk menikah dengan nya." Ucap Maudy yang semalaman tak tidur untuk memikirkan keputusan ini.

Mendengar itu semua mata kini tertuju ke arah Maudy.

"Tidak, aku tidak setuju, jangan coba-coba melakukan itu," kata Randy menghampiri Maudy.

"Kak, aku sudah pernah mengorbankan diri hanya untuk kelaurga angkat ku, dan sekarang ketika keluarga kandung ku kesulitan apa menurutmu aku harus diam saja?" ucap Maudy dengan mata berkaca-kaca.

"Tapi dia itu ..." Randy melihat papa nya dan berhenti bicara.

"Apa kau benar-benar sudah memikirkan hal ini?" kata papa Ferguson.

"Iya pa, aku bersedia asalkan keluarga kita tidak menderita," ucap Maudy lagi.

Sementara sang mama kini terduduk lemah, ia tak mampu bicara apapun lagi rasanya ia ingin sekali mengutuk dirinya sendiri karena membiarkan putri nya kembali ke lembah hitam kelaurga Mulia.

Sang papa yang tak tau apa-apa soal masa lalu Maudy seketika memeluk erat putrinya, tangis haru pun terjadi di saat itu.

Sementara Randy hanya bisa menatap sang adik dengan tatapan tak ikhlas.

Maudy melakukan semua ini hanya demi sang papa dan keluarga nya.

Malam harinya.

Randy masuk ke kamar Maudy dan melihat sang adik yang saat ini merenungi nasibnya di balkon kamar nya.

"Kau tidak seharusnya berkorban sejauh ini, aku bisa membantu kelaurga kita bangkit kembali meksipun memakan waktu cukup lama." Ucap Randy yang saat ini berdiri di belakang Maudy.

"Aku sudah terbiasa berkorban, biarkan dia mengambil ku kak, dengan begitu papa, papa termasuk dirimu juga tidak akan kesulitan." Jawab Maudy dengan senyum tipis.

"Apa kau benar-benar yakin? Bagaimana jika dia mengambil mu hanya untuk membuat hidup mu menderita?" tanya Randy tak ikhlas dengan penderitaan sang adik.

"Memang nya sebelum ini tak ada penderitaan? Haha, sudah lah kak, lupakan aku baik-baik saja, biarkan aku membantu kelaurga kita," kata Maudy menutupi kesedihannya dengan senyuman.

Randy menarik Maudy ke dalam pelukan nya, ia tau betapa hancur hati sang adik saat ini, namun ia tak bisa berbuat banyak.

Flashback off.

Hari yang di tentukan telah tiba, Maudy berjalan dengan kaki yang berat di iringi sang papa naik ke atas altar.

Ya mereka menikah dan Elgara benar-benar mengadakan pesta pernikahan, meskipun hanya orang-orang terdekat yang hadir.

Maudy menatap wajah Elgara setelah dua tahun mereka tidak bertemu, kali ini Elgara terlihat jauh lebih dewasa dari dua tahun yang lalu dia juga jauh lebih tampan.

Senyum sinis itu mulai terlihat di kedua sudut bibir Elgara, namun hanya Maudy yang menyadari nya.

Mama Diana dan Randy memutuskan untuk berdiri diam di pojok ruangan, tidak ada yang bisa mereka lakukan kecuali menyesali keadaan yang saat ini terjadi.

Tiga puluh menit pun berlalu.

Pernikahan telah berlangsung, Maudy kini resmi menjadi istri dari Elgara untuk yang kedua kalinya.

"Akhirnya aku mendapatkan mu kembali," batin Elgara sambil menatap Maudy yang kini berdiri di sisi nya dengan wajah datar.

Sementara Hans tersenyum melihat pencapaian Elgara.

Satu jam pun berlalu.

"Ma, pa, kak Randy, aku pergi," kata Maudy sambil memegang koper nya, sebagai seorang wanita yang sudah menikah ia tak mungkin lagi menetap di rumah papa dan mama nya.

"Tunggu sebentar," kata Randy yang kemudian menghampiri Elgara.

Randy menarik Elgara pergi dari hadapan Maudy dan kemudian bicara empat mata.

"Jika kau menyakiti nya, aku tidak akan membiarkan mu tetapi hidup," kata Randy mengancam.

"Kau mengancam ku? Jangan lupa kalau kelaurga mu kini bergantung dengan ku, dan aku tau, papa mu juga tidak tau siapa aku sebenarnya kan? Jadi jangan banyak berlagak jika tidak mau aku membocorkan rahasia ini dan membuat kalian kehilangan laki-laki itu," kata Elgara sambil tersenyum.

"Kau benar-benar iblis," ucap Randy.

Namun Elgara tidak lagi mempedulikan ucapan Randy, ia mengambil koper Maudy dan kemudian memasukkan nya ke dalam bagasi mobil.

Setelah sedikit berbicang dengan papa Ferguson Elgara pun akhirnya membawa Maudy pergi dari rumah keluarga Ferguson.

"Putri ku, putriku!" teriak mama Diana menagis karena di tinggalkan Maudy.

"Ma sudah ma, jangan menagis lagi kita akan sering-sering menjenguk Maudy," kata papa Ferguson membujuk mama Dania.

"Iya ma, papa benar, mereka tinggal di apartemen mewah komplek B aku tau itu, kita bisa ke sana kapan pun," kata Randy menguatkan sang mama.

Sementara itu.

Elgara mengemudi mobil nya kembali ke villa saat Elgara memutuskan untuk kembali menikah dengan Maudy, dirinya meminta Hans mencarikan villa dan membelinya, untuk mereka tinggali sementara Hans tingal sendiri di apartemen.

"Kenapa kau melakukan ini?" tanya Maudy mulai angkat bicara.

Tak ada jawaban dari Elgara yang hanya fokus dengan kemudi nya.

"Aku bertanya kepada mu!" Ucap Maudy.

Tepat tak jauh dari apartemen, jalan sepi, Elgara memutuskan untuk memberantas mobil nya.

Maudy yang melihat itu seketika takut.

Elgara tersenyum miring, ia menatap Maudy dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Menurut mu kenapa?"

Bukan nya menjawab Elgara malah balik bertanya, hal ini membuat Maudy semakin penasaran.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

semoga dendam mu berakhir cinta..

2024-07-30

0

Monica

Monica

memberantas?

2024-07-02

0

Abdullah Rafif

Abdullah Rafif

kok jadi takut maudy bakal di siksa sana Elgara

2024-06-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!