Bab #02

"pa, apa yang papa pikiran, aku lihat, akhir-akhir ini papa terus diam dan seperti menyimpan masalah," kata Maudy yang kemudian duduk di samping papa nya.

"Tidak ada apa-apa sayang, papa hanya memikirkan pekerjaan," kata sang papa tak ingin berkata jujur.

"Aku tidak percaya pa, biasanya begitu banyak pekerjaan papa juga selalu menyelesaikan nya tanpa termenung seperti ini, ayo jujur pa," kata Maudy.

Sang papa menatap Maudy, ia menarik nafas panjang dan kemudian melepaskan nya dengan perlahan.

"Sayang, perusahaan papa terancam kebangkrutan," kata sang papa akhirnya jujur.

"Apa? Bagaimana bisa?" ucap Maudy kaget bukan kepalang.

"Ya, rekan-rekan yang berinvestasi sejak lama tiba-tiba mencabut infestsi mereka, ini hal yang tak bisa papa pecahkan dan sekarang bantuan dari papa nya Gaza pun tidak cukup," jelas Ferguson.

Maudy teridam, bagaikan di sambar petir mendengar usaha papa nya yang tiba-tiba hendak bangkrut.

"Bagaimana dengan kakak, apa dia mengetahui hal ini?" tanya Maudy.

Sang papa menggeleng kan kepala nya.

"Sebenar lagi kakak mu akan kembali ke Korea karena masa tugas nya di sana telah selesai, papa tak mau ia terlalu banyak pikiran di sana." Jawab sang papa.

"Bagaimana dengan mama?" tanya Maudy.

"Mama mu, dia sudah mengetahui nya, namun papa tak ingin dia bicara dengan mu tapi pagi ini papa tak bisa menyembunyikan nya lagi," jawab Ferguson yang saat ini terlihat seperti seorang yang sudah putus asa.

"Apa tak ada jalan untuk menyelesaikan permasalahannya pa?" ujar Maudy.

"Hanya jika ada orang yang ingin kembali berinvestasi dengan jumlah besar, maka perusahaan kita tak akan bangkrut," ungkap sang papa.

Maudy terdiam ia tak begitu mengerti banyak soal dunia perkantoran atau perusahaan.

Sementara itu di sisi lain.

"Papa menyerah Gaza, papa sudah tidak mau lagi bekerja sama dengan perusahaan yang hampir bangkrut itu, sudah banyak uang yang kita berikan kepada mereka," kata papa nya Gaza.

"Lalu apa yang harus kita lakukan pa? Bagaimana dengan pernikahan ku?' Tanya Gaza yang khawatir dengan pernikahan nya.

"Lebih baik kau batalkan saja pernikahan mu itu, bagaimana bisa kau menikah dengan calon orang miskin seperti mereka," kata Hadi kepada anak nya.

Sisi pandang Hadi, ayah dari Gaza saat ini terhadap keluarga Ferguson pun telah berubah, ia malah meminta anak nya untuk tidak jadi menikahi Maudy.

"Apa yang ada di pikiran papa? Aku mencintai nya pa, jangan bicara hal tak masuk akan ini," kata Gaza berdiri dari duduknya.

"Lalu apa kau mau menikah dan membantu mereka melunasi hutang-hutang keluarga nya? Apa kau sudah siap? Untuk hal itu?" kata papa Hadi lagi.

Gaza terdiam, ia tak tau harus bicara apa sekarang, ia memilih untuk pergi dari hadapan sang papa karena tidak ingin bertengkar.

"Gaza! Gaza! Mau ke mana kau!" Teriak sang papa. Namun tak di gubris sama sekali oleh Gaza.

Sementara itu.

"Bagaimana? Tindakan ku cukup cepat kan?" tanya Hans yang saat ini tersenyum lega karena ulahnya perusahaan Ferguson sekarang di ambang kebangkrutan.

"Cukup cepat, dan sebantar lagi, waktunya kita bergerak, dan waktunya aku memeprlihatkan diri dengan nya," kata Elgara yang berdiri di dekat jendela apartemen mewah milik nya sambil memasukkan kedua tangan ke saku celana.

"Untuk koneksi kita saat ini, aku rasa tak akan ada yang mampu melawan kita," kata Hans.

Elgara menatap Hans sahabat nya dan kemudian kembali tersenyum puas.

Dua hari kemudian.

"Pak Ferguson! Pak!" ucap seorang perempuan yang notabene nya adalah sekertaris papa Ferguson di kantor.

"Astaga ada apa? Kenapa kau seperti di kejar-kejar setan seperti ini?" tanya Ferguson kebingungan.

"Ada dua orang yang ingin bertemu dengan anda," kata sekertaris tersebut.

"Siapa? Aku tidak punya janji dengan siapapun hari ini," kata papa Ferguson semakin bingung.

Brak ...

Pintu ruangan tersebut terbuka, dua orang masuk dengan senyum tipis nya menatap Ferguson.

"Siapa kalian? Kenapa masuk ke ruangan ku dengan cara tidak sopan seperti ini?" ungkap papa Ferguson kepada mereka.

Sementara sang sekertaris memilih untuk minggat dari sana.

"Tuan Ferguson, kau masih menghuni ruangan ini? Apa kau tidak menyadari kenyataan kalau perusahaan mu sudah di ambang kebangkrutan?" tanya salah satu dari dua orang tersebut.

"Aku tidak kenal kalian dan sebaiknya kalian jangan ikut campur, kalian menerobos masuk ke perusahaan ku, jangan pikir aku tidak bisa memenjarakan kalian," ungkap Ferguson.

"Tunggu dulu tuan, aku ke sini bermaksud baik, aku ingin infestsi ke perusahaan mu sebanyak sepuluh miliar," kata laki-laki yang satunya.

Kalian udah bisa nebak dong ini siapa.

Papa Ferguson terdiam, ia juga kaget atas pertanyaan orang tersebut yang tiba-tiba datang dan menawarkan infestasi ke perusahaan nya sebanyak itu.

"Jangan mencoba bermain-main dengan ku, aku tidak membutuhkan kalian dan pergi lah," kata papa Ferguson.

"Berikan," kata Elgara kepada Hans.

Hans pun mengangguk dan kemudian memberikan sebuah kartu nama kepada papa Ferguson.

Papa Ferguson mengambil kartu tersebut dan kemudian mengamati nya.

Jantung nya berdebar saat melihat kartu nama tersebut.

"Kau? Pemilik perusahaan terbesar di Jakarta? Elgara Aidenio?" ucap papa Ferguson kaget.

"Ya, itu adalah aku, apa sekarang tuan masih tidak mau aku membantu mu?" tanya Elgara.

"Tuan muda, sangat senang bertemu dengan anda, bagaimana bisa aku tidak senang jika anda sendiri yang datang secara langsung untuk membantu ku," kata papa Ferguson.

"Jangan senang dulu, kami tidak mungkin membantu secara cuma-cuma, kami hanya akan membantu jika kau bisa memenuhi syarat yang diinginkan oleh nya," kata Hans sambil melirik Elgara sekilas.

"Ya, itu benar," kata Elgara sambil menyilang tangan nya.

"Syarat? Apa itu?" papa Ferguson mulai penasaran.

"Aku dengar kau punya seorang putri, aku ingin dia menikah dengan ku, maka perusahaan mu akan kembali jaya seperti semula," kata Elgara lagi.

Seketika papa Ferguson kaget mendengar ucapan Elgara, seorang pengusaha kaya datang ke perusahaan nya yang telah jatuh dalam kebangkrutan dan ingin menolong namun mah melibatkan putri nya.

"Tuan muda, aku rasa ini lah tujuan mu datang dari jauh bersusah-susah untuk membantu ku, tapi maaf aku tidak bisa menerima bantuan mu itu karena putriku sudah ingin menikah dengan orang lain," kata papa Ferguson dengan wajah datar.

"Aku beri waktu tiga hari untuk berfikir, aku akan datang lagi nanti, ayo!" ucap Elgara yang tak mempedulikan ucapan papa Ferguson.

Ia pun kemudian berjalan pergi dari ruangan tersebut.

"Ingat tuan, tiga hari saja," kata Hans yang kemudian mengikuti langkah Ferguson.

Mereka pun meningalkan perusahaan papa Ferguson.

Papa Ferguson duduk di kursi nya, ia tak menyangka kalau bantuan yang ia harapkan datang namun dengan syarat yang sangat aneh.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

seperti nya Ferguson tidak punya pilihan apa lagi ayah Gaza juga akan membatalkan pernikahan mereka

2024-07-30

0

Cindy

Cindy

Ga setuju banget Maudy balikan lagi dengan Elgara.

2024-06-30

0

Tara

Tara

kasihan gara2 dendam anak jadi tumbal🫢🤔🫣

2024-06-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!