Alea dibuat tidak bisa berkutik dengan keputusan ketiga kakaknya karena belum sempat ia menata hatinya, tiba-tiba pagi ini Yudha sudah berada di rumah mereka.
Tidak tanggung-tanggung, pria itu membawa serta ibu dan adik perempuannya dengan tujuan melamar Alea !
“Kakak benar-benar tega banget sama aku ! Belum sempat aku menerima keputusan kakak, pagi ini mereka sudah datang. Kenapa tidak ada yang memberitahuku semalam soal rencana ini ? Aku benar-benar tidak siap menikah, pacaran saja belum pernah !”
Suara Alea meninggi dan matanya mulai berkaca-kaca apalagi melihat ekspresi wajah Barry terlihat biasa saja, seolah tidak peduli dengan perasaannya.
Pagi ini Lia yang diutus ketiga kakaknya untuk membangunkan Alea sekaligus memberitahu tentang rencana kedatangan Yudha.
Alea membuang muka. Rasa marah membuat hatinya sesak dan sulit bernafas. Ia membenci keadaan, menyesali nasibnya sebagai anak yatim piatu yang harus menggantungkan hidupnya di tangan Barry, Benni dan Bara.
“Kamu lupa kalau tujuan semalam bukan untuk berdiskusi tapi menyampaikan keputusan kami demi kebaikanmu juga ?” tanya Barry dengan wajah datar.
“Kebaikan macam apa yang kakak maksud ? Kalian bertiga benar-benar egois ! Sejak papa mama meninggal, aku tidak pernah diberi kesempatan untuk menjalani kehidupan normal, segala sesuatu harus sesuai dengan aturan kalian bertiga tanpa bertanya apalagi memikirkan perasaanku. Menikah bukan masalah sepele, kakak pasti paham karena sudah nikah.”
“Tidak perlu meninggikan suaramu, pendengaran kakak masih baik !” tegur Barry dengan mata melotot.
“Kamu adalah adik kami jadi sudah seharusnya segala sesuatu tentangmu menjadi tanggungjawab kami !”
Lia memegang lengan suaminya lalu menggelengkan kepala saat Barry menoleh, meminta suaminya meredam emosi.
Meski tahu maksud Barry dan kedua adiknya baik untuk Alea tapi hati kecil Lia tidak setuju dengan keputusan menikahkan Alea dengan Yudha karena secara usia, adik iparnya masih terlalu muda. Alea pasti masih ingin menikmati kehidupan remajanya.
“Tidak usah banyak drama ! Sekarang keluar dan jangan macam-macam di depan keluarga Yudha !” ancam Barry sambil menggerakan jari telunjuknya di hadapan wajah Alea.
Alea mengambil tisu, menghapus air mata yang akhirnya jebol meski sudah ditahan-tahan. Barry memberi isyarat supaya Alea keluar bersamanya tanpa membantah lagi.
“Selamat pagi,” sapa Alea begitu sampai di ruang tengah.
Semua mata langsung tertuju padanya sementara Barry dan Lia langsung duduk di sofa yang masih kosong.
Kinasih, mama Yudha, bisa melihat kalau gadis belia yang sebentar lagi akan menjadi menantunya habis menangis. Ia beranjak dan menghampiri Alea lalu memeluknya membuat mata Alea membola.
“Terima kasih,” ujar Kinasih dengan suara pelan.
Alea menautkan alis, bingung harus bersikap bagaimana.
“Sudah mama duga kalau kamu bukan hanya masih belia tapi juga cantik dan manis. Pantas Yudha ingin langsung memperistrimu, takut direbut orang.”
Alea tersenyum canggung mendengar wanita baya itu menyebut dirinya “mama”. Ada rasa haru saat tangan itu mengusap kepala lalu pipinya. Mendadak Alea baper, teringat pada mamanya yang sudah tiada tapi ia berusaha tidak menangis lagi.
Alea menurut saat Kinasih menggandeng tangannya dan mengajak duduk di sofa panjang.
“Ini yang namanya Yudha, sudah ingat sekarang ?” tanya Benni sambil menepuk-nepuk bahu pria yang dipanggil Yudha:
“Loh memangnya Alea nggak tahu seperti apa wajah Yudha ? Kamu nggak pernah kasih lihat adikmu foto calon suaminya ?”
Wajah Alea merona mendengar kata calon suami. Rasanya aneh dan malu, tidak pernah ia berpikir akan langsung menikah tanpa pacaran.
”Hai Alea, apa kabar ?”
“Baik,” sahut Alea hanya melirik lalu kembali membuang muka ke arah lain.
“Alea !” tegur Bara dengan tatapan galak.
Alea menghela nafas sebelum menatap Yudha dan tersenyum dengan wajah terpaksa.
“Baik Mas Yudha.”
Yudha balas tersenyum. Wajahnya memang tampan dan terlihat lebih matang dibandingkan dengan ingatan Alea tentang pria itu tapi di mata Alea, Dion masih lebih baik apalagi usianya hanya terpaut 2 tahun lebih tua jadi akan lebih asyik menjalani dunia yang tidak akan jauh berbeda.
“Wuiihhh udah langsung dipanggil Mas aja nih,” ledek Yunita, adik Yudha satu-satunya.
Kinasih langsung melotot dan memberi isyarat supaya putrinya menahan diri untuk tidak menggoda Alea karena sebagai seorang ibu, Kinasih paham dengan perasaan Alea saat ini.
“Kamu pasti sudah tahu maksud kedatanganku mengajak mama dan adikku kemari,” ujar Yudha.
Alea hanya mengangguk sambil menghela nafas lagi.
“Apa pernikahannya tidak bisa ditunda sampai aku lulus SMA ?”
Yudha tidak menjawab malah menggerakan kepalanya ke arah Benni lalu Bara dan terakhir Barry.
“Kamu lupa dengan pembicaraan semalam, Al ?” Barry malah balik bertanya.
Entah sudah berapa kali Alea menghela nafas.
“Tidak.”
“Lupakan saja pertanyaan Alea barusan, Yud,” ujar Bara.
“Kamu tetap sekolah seperti biasa dan boleh melanjutkan kuliah sesuai keinginanmu,” ujar Yudha dengan nada kalem.
Alea memberanikan diri menatap pria itu, ingin memastikan kalau ucapannya bukan sekedar janji manis di depan banyak orang.
Yudha memang berbeda dengan Barry, Benni dan Bara. Pembawaanya lebih tenang dan tatapannya tidak mengintimidasi.
“Apa aku masih boleh punya teman dan sekali-sekali pergi dengan mereka tanpa diikuti ?”
“Tentu saja boleh,” sahut Yudha sambil tertawa pelan.
“Kamu boleh menjalankan aktivitasmu seperti biasa termasuk bergaul dengan teman-teman sebayamu. Hanya satu syarat yang nggak boleh kamu lakukan : Pacaran.”
“Kalau berani pacaran dengan cowok lain berarti Alea sudah selingkuh,” ujar Benni sambil terkekeh.
“Aku percaya kalau calon istriku ini bukan model perempuan yang suka selingkuh,” bela Yudha sambil tertawa melihat Alea melotot lalu mencibir pada Benni.
“Jadi kamu mau ya menikah sama Yudha ?” tanya Kinasih sambil menyentuh bahu Alea.
Alea sudah hampir menjawab jujur tapi tatapan tajam Barry dan Bara membuat ia melawan nuraninya.
“Iya,” sahutnya pelan sambil senyum terpaksa.
Bukannya Yudha tidak tahu kalau Alea terpaksa menerima lamarannya tapi Yudha sudah berjanji akan menjaga Alea, selain itu mamanya sangat senang karena Yudha mau menikah.
Awalnya Kinasih sempat terkejut saat Yudha memintanya melamar wanita untuk dijadikan istri karena selama ini putranya tidak pernah membahas soal kekasih setelah putus dengan Julia, pacar Yudha semasa kuliah.
Kinasih tambah kaget saat mendengar calon istri Yudha masih berusia 17 tahun, tapi begitu tahu Alea adalah adik kandung Benni dan alasan Yudha memperistrinya, Kinasih langsung setuju dan mendukung keinginan Yudha tanpa ragu.
“Terima kasih sudah bersedia menjadi calon istriku,” ujar Yudha saat menyematkan cincin di jari manis Alea yang malu-malu dan lebih banyak diam.
“Jangan khawatir, Mama akan memastikan kalau Yudha akan menjadi suami yang bertanggungjawab dan hanya mencintaimu sebagai istrinya,” timpal Kinasih sambil mengusap-usap kepala Alea.
“Terima kasih, Tante.”
“Yah kok Tante sih, Mama dong,” celetuk Yunita.
Wajah Alea merona dan senyumnya terlihat canggung. Ada perasaan aneh sekaligus bahagia yang tidak bisa diungkapkannya.
“Terima kasih…. Mama.”
“Nah gitu dong !” Yunita mengacungkan jempolnya.
“Tinggal aku aja yang bingung panggil kamu. Secara umur, kamu jauh lebih muda tapi secara status kamu adalah kakak iparku.”
“Gitu aja kok repot, panggil nama saja biar kalian lebih akrab,” ujar Kinasih.
“Iya Kak, panggil aku Al atau Lea, terserah enaknya yang mana.”
“Welcome to the club, Lea. Senang bisa punya adik sekaligus kakak ipar kayak kamu.”
Barry, Benni dan Bara sama-sama menghela nafas lega. Meski rasanya berat memaksa Alea menikah tapi mereka yakin kalau Yudha adalah pria yang tepat dan bisa membahagiakan Alea.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Waahh pasti setelah ini Julia akan muncul sebagai PELAKOR,Biasanya kan gitu,Setelah menikah maka akan ada masalalu yg akan nongol,Padahal sebelum menikah batang hidungnya Mantan aja gak pernah keliatan,,Saat udah nikah aja Pelakor pada nongol kayak Jamur tumbuh selepas hujan,Heran aku..
2024-09-16
0
Qaisaa Nazarudin
3 orang kakak laki2 tidak sanggup menjaga cuman perempuannya cuman satu orang? Gila,Pengen banget lepas tanggungjawab,Egois,Kasian Alea..
2024-09-16
0
Qaisaa Nazarudin
OMG gercep banget Yudha,Baru juga mlm tadi Alea di kasih tau oleh kakak2,Pagi udah nongol aja,Moga aja Yudha tulus ya bukan ada niat yg lain, pelarian atau pelampiasan gitu..
2024-09-16
0