rencana pertunangan (2)

Happy reading....

Sinar mentari menghangatkan pagi, seolah memberi semangat pada siapa saja yang ingin menikmati hari.

Namun tidak dengan seorang gadis yang masih setia dengan bantal guling yang menemaninya. Karena hari ini ia libur bekerja, menurutnya waktu yang tepat untuk berleha-leha.

Terlebih lagi, tidak ada seorangpun yang bisa di ajak berweekend ria. Tidak juga dengan Rendy, sahabatnya. Sejak mengantarnya terakhir kali, ia tidak memperlihatkan batang hidungnya. Entah kemana anak itu, sama sekali tidak memberinya kabar.

"Woy! Dasar ngebo. Pantesan di panggil-panggil nggak ngejawab," tiba-tiba seseorang masuk kedalam kamarnya.

Karena terkejut, earphone yang di pakainyapun terlepas.

"Panjang umur, loe" ujarnya, saat disadari yang masuk adalah Rendy.

"Kenapa??? Hayoooo.. Lagi kangen sama gue, ya?" godanya.

"Nggak. Gue cuma khawatir aja. Loe nggak ngasih kabar, di telepon juga nggak di ankat," gerutunya.

"Sorry,, gue ada acara kampus di luar kota, emang sengaja telepon sama chat dari loe di biarin."

"Sengaja??"

Haaap.

Dengan sigap ditangkapnya bantal yang di lemparkan Mey ke arahnya.

"Iya, sengaja. Kalau misalkan gue denger suara loe, terus gue kangen, gimana??"

"Hueeek..." Mey berekspresi seolah-olah ingin muntah mendengar ucapan sahabatnya itu.

Sementara Mey sedang di kamar mandi, Rendy menghampiri ibu Anita.

"Bagaimana kabar orang tuamu, Ren?" tanya Anita.

"Baik, Tante," jawabnya.

Kedua keluarga mereka memang cukup dekat. Ayah Rendy merupakan sahabat dari almarhum ayahnya Mey.

***

Kediaman keluarga Bramasta

Saat ini seluruh anggota keluarga sedang berkumpul di ruang makan.

"Maliek, gimana kalau acara pertunangan kamu diadakan saat valentine day aja, pasti kesannya romantis banget."

Sambil tersenyum, mama Resty seolah sedang membayangkan.

"Apaan sih, Mam. Kenal juga belum."

"Kenapa nggak di hari ulang tahun mama? Lebih cepat, seminggu lagi." Kali ini pak Bram yang menanggapi.

"Papa memang pintar," sahut mama Resty tersenyum gembira.

"Kalau begitu, tunangannya di hari ulang tahun mama, nikahnya di hari valentine."

"Nggak." Bantah Maliek.

"Iih kamu, mama kan juga pengen seperti jeng Ana, jeng Silvi kalau ketemu yang di obrolin pasti tentang cucunya, 'udah bisa jalan', 'udah tumbuh gigi', 'udah ini', 'udah itu'," mama Resty memperagakan dengan gaya khas sosialitanya.

"Ya, udah. Mama aja yang punya baby."

"Sembarangan. Mama itu sadar umur, Liek. Makanya mama minta kamu yang buat baby," ucapnya dengan kesal karena merasa tidak dimengerti oleh putra semata wayangnya itu.

"Aarrrrghh."

Maliek hanya bisa menggaruk belakang kepala nya dan berlalu dari hadapan orang tuanya.

Sementara pak Bram hanya tersenyum menyaksikan putranya yang merasa frustasi dengan keinginan Resty istrinya itu.

--------------------

Meydina berjalan memasuki sebuah rumah mewah dengan perabotan yang tentu saja waah.

Ia kini sedang berada di kediaman Wira Atmadja. Saat tadi di rumahnya, Rendy bercerita tentang pertamuan dua keluarga yang akan di adakan malam ini, Meydina pun berencana datang untuk sekedar membantu mama Nura, mamanya Rendy.

-malam hari-

"Mey, tolong bawa piring-piring yang ada disitu, sayang." Pinta mama Nura setengah berteriak, karena Mey sedang ada di dapur dan mama Nura di ruang makan.

"Ini, Tante." sambil diletakkan di atas meja makan.

"Kapan acaranya, Mam?" tanya Rendy yang sedang berjalan menuju Meydina dengan sebuah apel di tangannya.

"Aaaa,,," ujarnya sambil membuka mulut.

Refleks Mey pun membuka mulutnya.

"Kamu ini, pelan-pelan dong. Gimana kalau Mey tersedak."

Tidak lama kemudian, pak Bram datang menuruni tangga.

"Ma, itu tamunya udah datang. Tadi dari atas papa lihat mobilnya udah masuk gerbang."

Mama Nura tersenyum gembira.

"Mey, tolong di lanjutin ya. Tante mau panggil Alya dulu," ucapnya dengan ekspresi setengah memohon.

"Oke, Tan," sahut Meydina sambil mengacungkan jempolnya.

Mama Nura bergegas menuju kamar Alya yang ada di lantai atas.

"Bantuin ngapa! diem-diem bae," ucapnya pada Rendy yang sedari tadi hanya cengar-cengir menatapnya, tanpa ada keinginan membantu.

Setelah mengobrol sebentar di ruang tamu, para tamu dan juga tuan rumah kini menuju ruang makan dan langsung memposisikan duduknya.

"Waah, Jeng. Ini beneran jeng Nura sendiri yang masak?" Terdengar suara seorang wanita yang sedang meragukan kemampuan memasak mama Nura.

"Iya, Tante. Masakan mama enak, lho." Sahut Alya.

Meydina berjalan menghampiri dengan membawa mangkuk sayur yang baru dibawa nya dari dapur. Diletakkannya di atas meja makan.

Ia tidak berani menatap satu persatu tamu keluarga itu, karena takut di anggap lancang. Namun terlihat jelas gadis di sampingnya, yang tak lain adalah Alya sedang merasa sangat senang. Ketika hendak berlalu, pak Wira memanggilnya.

"Meydina. Sini nak ikut makan!" ujarnya.

Mulanya Mey merasa ragu, namun melihat Rendy yang sudah menarik kursi untuknya ia pun menyanggupi.

Di sisi lain...

Seorang pria yang sedang tertunduk menatap ponselnya, tiba-tiba mengernyitkan dahi.

"Meydina?" batinnya.

Betapa terkejutnya ia saat mengangkat wajahnya.

Hal serupa juga dirasakan oleh gadis yang hendak duduk di hadapannya.

Bagaimana tidak pria yang dihadapannya adalah atasannya sendiri, Maliek Putra Bramasta.

"Maliek, bagaimana kalau Alya bekerja di perusahaan kamu?" ucap seorang wanita, yang sepertinya mama dari sang CEO.

"Kebetulan posisi sekretaris Maliek sedang kosong," tambah seorang lagi.

"Gimana, Al?" tanya mama Nura.

"Gimana mas Maliek aja mam." Dengan senyuman menyembang Alya menjawab.

"Dengan begitu kalian bisa lebih mengenal."

"Maliek?" tanya sang mama pada Maliek yang tampak sedang melamun.

"Ya, Mam. Biar nanti Riky yang urus."

Akhirnya Maliek menyanggupi.

Suasana hangat menyelimuti kebersamaan mereka. Tanpa mereka sadari dua insan yang saling berhadapan sedari tadi diam-diam saling mencuri pandang dengan tatapan yang sulit diartikan.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Maliek do jodohin dan tunangan dgn kakaknya Rendy??

2023-03-31

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Oh udah meninggal?? ku pikir nikah lain🙏🏻🙏🏻😁

2023-03-31

0

Yuni Wati

Yuni Wati

ada apa ya kira kira mereka!!!!!!

2022-03-12

0

lihat semua
Episodes
1 pekerjaan baru
2 hari yang menegangkan
3 rencana pertunangan
4 rencana pertunangan (2)
5 club malam
6 Amarah Meydina
7 pindah posisi
8 tuduhan
9 dia lagi
10 pertemuan yang tak diharapkan
11 orang misterius
12 Rendy
13 pagi di rumah Maliek
14 masa lalu yang mulai terkuak (bagian 1)
15 masa lalu yang mulai terkuak (bagian 2)
16 merasa di ragukan
17 yang kedua kalinya
18 dilema
19 senyum kemenangan Alya
20 bertemu kembali (bagian 1)
21 Salman
22 bertemu kembali (bagian 2)
23 pertanyaan Maliek
24 akankah kebahagian itu kembali?
25 mimpi apakah ini?
26 sepupu
27 kenangan Anita (bagian 1)
28 kenangan Anita (bagian 2)
29 keputusan Maliek
30 kartu
31 rasa yang sulit diartikan
32 penyesalan
33 Alvin vs Meydina
34 rahasia Anita
35 keputusan Salman yang mencurigakan
36 kegelisahan hati
37 kejadian masa lalu yang direncanakan
38 meminta penjelasan (bagian 1)
39 meminta penjelasan (bagian 2)
40 meminta izin
41 pertemuan Salman dan Meydina (bagian 1)
42 Lucy
43 kekejian Salman
44 pertemuan Salman dan Meydina (bagian 2)
45 Salman vs Maliek
46 ikatan batin?
47 Alena
48 kembali ke rumah
49 donor darah
50 Ayah? (bagian 1)
51 Ayah? (bagian 2)
52 Salman koma
53 Meydina vs Lucy
54 kedatangan adik Salman (bagian 1)
55 kedatangan adik Salman (bagian 2)
56 menemukan Anita
57 keputusan Meydina
58 Janji yang harus di penuhi
59 ayah dan anak
60 keinginan Meydina
61 bertemu masa lalu
62 dr. Said
63 Alvin
64 berkumpul di rumah Anita (bagian 1)
65 berkumpul di rumah Anita (bagian 2)
66 wakil manajer
67 putra Evan
68 wanita peminta-minta
69 hutang pembalasan
70 masuk angin
71 Sarah
72 panik
73 di pecat
74 tinggal di rumah Salman (bagian 1)
75 tinggal di rumah Salman (bagian 2)
76 pagi di rumah Salman
77 kebenaran yang di ketahui Alvin
78 dimana Alvin?
79 perdebatan di club malam
80 keberadaan Alvin
81 surprise...
82 jawaban Meydina
83 hadiah dari Salman
84 Tamu tidak di undang (bagian 1)
85 tamu tidak di undang (bagian 2)
86 pengakuan Lucy
87 kecelakaan yang di sengaja
88 bagaimana keadaan Alvin?
89 Alvin sadar
90 adik-adik Alvin
91 Lucy pamit
92 rencana pernikahan
93 bukan episode
94 diantara dua pria
95 sidang keputusan
96 pernikahan (bagian 1)
97 pernikahan (bagian 2)
98 malam pertama
99 perhatian Anita
100 tidur dengan siapa?
101 Laura
102 pertemuan Alvin dan Laura
103 pertemuan Alvin dan Laura (bagian 2)
104 rujuk?
105 kabar mengejutkan
106 pemakaman Lucy
107 surat dari mommy
108 garis dua
109 kabersamaan (bagian 1)
110 kebersamaan (bagian 2)
111 ngidam
112 ingin liburan
113 rumah ayah
114 perhatian Evan
115 pertanyaan Evan
116 kesepakatan
117 kegundahan hati Alvin (bagian 1)
118 kegundahan hati Alvin (bagian 2)
119 persetujuan?
120 dilema hati Anita
121 kesendirian Anita
122 kondisi Anita
123 Alvin kembali
124 kesedihan bersama
125 kehadiran Laura
126 pengganggu
127 makan siang bersama
128 persalinan Meydina
129 baby Zein
130 menangkap umpan
131 menentukan hari pernikahan
132 pernikahan Alvin dan Laura
133 tamat
134 Pengumuman
135 extra part-dejavu
136 extra part-tingkah Zein
137 extra part-akhir yang bahagia
138 pengumuman
139 pemberitahuan author!
Episodes

Updated 139 Episodes

1
pekerjaan baru
2
hari yang menegangkan
3
rencana pertunangan
4
rencana pertunangan (2)
5
club malam
6
Amarah Meydina
7
pindah posisi
8
tuduhan
9
dia lagi
10
pertemuan yang tak diharapkan
11
orang misterius
12
Rendy
13
pagi di rumah Maliek
14
masa lalu yang mulai terkuak (bagian 1)
15
masa lalu yang mulai terkuak (bagian 2)
16
merasa di ragukan
17
yang kedua kalinya
18
dilema
19
senyum kemenangan Alya
20
bertemu kembali (bagian 1)
21
Salman
22
bertemu kembali (bagian 2)
23
pertanyaan Maliek
24
akankah kebahagian itu kembali?
25
mimpi apakah ini?
26
sepupu
27
kenangan Anita (bagian 1)
28
kenangan Anita (bagian 2)
29
keputusan Maliek
30
kartu
31
rasa yang sulit diartikan
32
penyesalan
33
Alvin vs Meydina
34
rahasia Anita
35
keputusan Salman yang mencurigakan
36
kegelisahan hati
37
kejadian masa lalu yang direncanakan
38
meminta penjelasan (bagian 1)
39
meminta penjelasan (bagian 2)
40
meminta izin
41
pertemuan Salman dan Meydina (bagian 1)
42
Lucy
43
kekejian Salman
44
pertemuan Salman dan Meydina (bagian 2)
45
Salman vs Maliek
46
ikatan batin?
47
Alena
48
kembali ke rumah
49
donor darah
50
Ayah? (bagian 1)
51
Ayah? (bagian 2)
52
Salman koma
53
Meydina vs Lucy
54
kedatangan adik Salman (bagian 1)
55
kedatangan adik Salman (bagian 2)
56
menemukan Anita
57
keputusan Meydina
58
Janji yang harus di penuhi
59
ayah dan anak
60
keinginan Meydina
61
bertemu masa lalu
62
dr. Said
63
Alvin
64
berkumpul di rumah Anita (bagian 1)
65
berkumpul di rumah Anita (bagian 2)
66
wakil manajer
67
putra Evan
68
wanita peminta-minta
69
hutang pembalasan
70
masuk angin
71
Sarah
72
panik
73
di pecat
74
tinggal di rumah Salman (bagian 1)
75
tinggal di rumah Salman (bagian 2)
76
pagi di rumah Salman
77
kebenaran yang di ketahui Alvin
78
dimana Alvin?
79
perdebatan di club malam
80
keberadaan Alvin
81
surprise...
82
jawaban Meydina
83
hadiah dari Salman
84
Tamu tidak di undang (bagian 1)
85
tamu tidak di undang (bagian 2)
86
pengakuan Lucy
87
kecelakaan yang di sengaja
88
bagaimana keadaan Alvin?
89
Alvin sadar
90
adik-adik Alvin
91
Lucy pamit
92
rencana pernikahan
93
bukan episode
94
diantara dua pria
95
sidang keputusan
96
pernikahan (bagian 1)
97
pernikahan (bagian 2)
98
malam pertama
99
perhatian Anita
100
tidur dengan siapa?
101
Laura
102
pertemuan Alvin dan Laura
103
pertemuan Alvin dan Laura (bagian 2)
104
rujuk?
105
kabar mengejutkan
106
pemakaman Lucy
107
surat dari mommy
108
garis dua
109
kabersamaan (bagian 1)
110
kebersamaan (bagian 2)
111
ngidam
112
ingin liburan
113
rumah ayah
114
perhatian Evan
115
pertanyaan Evan
116
kesepakatan
117
kegundahan hati Alvin (bagian 1)
118
kegundahan hati Alvin (bagian 2)
119
persetujuan?
120
dilema hati Anita
121
kesendirian Anita
122
kondisi Anita
123
Alvin kembali
124
kesedihan bersama
125
kehadiran Laura
126
pengganggu
127
makan siang bersama
128
persalinan Meydina
129
baby Zein
130
menangkap umpan
131
menentukan hari pernikahan
132
pernikahan Alvin dan Laura
133
tamat
134
Pengumuman
135
extra part-dejavu
136
extra part-tingkah Zein
137
extra part-akhir yang bahagia
138
pengumuman
139
pemberitahuan author!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!