Bab 5
"Bu, kenapa sih Eon harus buru-buru menikah? Eon belum siap Mah, sejujurnya Eon akan ditugaskan pindah kerja sama Luna mah, makanya Eon datang terlambat karena banyak pekerjaan di kantor yang harus diselesaikan. Eon berangkat besok pagi jam 08.00."
ucapan hewan ucapan Eon tentu saja membuat Maria, Chika serta Edward matanya langsung melebar.
"Apa!!!!" teriak ketiga orang itu serempak.
"nggak usah serempak gitu kali, biasa saja ah," ujar Eon sambil memutar bola malas.
"Kamu tidak main-main kan Eon?" tanya Maria sambil menatap wajah ke arah anaknya.
"Buat apa Eon main-main mah, Luna mempercayakan semuanya sama Eon, Luna menggunakan hidup sendiri, jadi Luna menginginkan Eon untuk memegang perusahaan garmen yang ada di Bandung, kemungkinan Eon tidak akan pulang selama 1 bulan untuk mengurus perusahaan di sana," jawab Eon.
"Astaghfirullah, ya Allah Eon, terus bagaimana rencana kedatangan mereka Eon? mereka akan datang malam minggu, sedangkan kamu tinggal di Bandung, ya Allah Eon," jawaban Eon membuat kepala Maria semakin pusing tujuh keliling.
" Maaf Eon baru mengatakan sekarang mah, pah, bukannya Eon tidak bisa menolak permintaan Luna, tapi hati Eon merasa kasihan sama Luna mah, Luna di sini tidak punya siapa-siapa lagi, hanya Eon teman satu-satunya saat ini, lagi pula Eon juga bekerja di perusahaan Luna," Cleona menjelaskan sama kedua orang tuanya, juga sama adiknya.
"Mamah tanya sekali lagi sama kamu Cleona! Kamu itu mau menikah atau tidak? jawab!" ucapan Maria terdengar tegas dan bersuara tinggi.
"Siapa sih yang tidak mau menikah mah, Eon juga mau menikah, tapi tidak untuk saat ini? satu tahun ke depan, Eon membantu bekerja dulu di perusahaan milik Luna, karena itulah waktu yang dibutuhkan untuk perusahaan yang didirikan oleh Luna, satu tahun butuh konsentrasi kerja mah, menikah itu hal gampang, besok juga Eon bisa menikah, tapi tolong untuk saat ini Eon ingin membantu Luna pah, Eon cuma kasihan sama dia," akhirnya panjang lebar Cleona menjelaskan kenapa dirinya masih menunda pernikahan dengan kekasihnya.
"Terus kenapa kekasih kamu tidak pernah datang? bukannya seorang pacar itu harus datang apel malam minggu?" banyak Maria dengan tatapan menyelidik.
"Maaf mah, kami pacaran tidak seperti, kami sama-sama disibukan dengan urusan pekerjaan, lagian hal-hal gitu gampang lah, kami bukan ABG, yang setiap malam minggu dituntut untuk datang ke rumah, toh sekarang banyak media yang bisa mengabari atau berkirim pesan," jawab Eon realistis.
Ketiga orang yang ada di depan Eon, langsung terdiam, Maria bangkit dari tempat duduk, langsung masuk ke dalam kamar.
"Maafkan mbak, Cika. Mbak memang ditugaskan untuk berangkat ke Bandung besok. perusahaan Luna di sana sedang ada masalah. Mbak kasihan sama Luna, kalau bukan sama mbak sama siapa lagi, tolong mengerti Cika," ucap Luna sama adiknya.
Edward masih duduk, kedua tangannya saling bertautan lalu menopang dagu.
"Biar papa bicara sama Pak Norman, nanti setelah kamu di Bandung, kami akan sama-sama menyusul kamu, biar kamu cepat tahu siapa calon suami kamu, sama calon mertua kamu, mengerti Eon?" tanpa menunggu jawaban dari Eon, Edward langsung masuk ke dalam kamar menyusul istrinya.
"Maaf, Cika tidak mau ikut campur, jika masuk dulu ya," Cika ikut-ikutan juga masuk ke dalam kamar. Dan di ruangan itu tinggal Eon seorang diri, ruangan itu kembali terasa sepi dan sunyi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
.z.v.
Gak nyangka endingnya sekeren ini, terima kasih udah bikin aku senang!
2024-07-16
1