Saat ini aku menjalani hari-hari ku dengan baik,bahkan sebentar lagi aku akan melaksanakan ujian Nasional dan akan melanjutkan pendidikan ke SMA, namun di sisi lain kini aku yang tengah mabuk asmara dengan pacarku tidak mengetahui bahwa orang tuanya Sahril tidak merestui hubungan kami,aku benar-benar kaget dan juga sedih, rasanya aku trauma dengan masalalu ibuku yang tidak di restui oleh orang tua ayahku,aku memikirkan masa depanku,aku memikirkan Nasibku jadi seperti apa kedepannya, jelas aku nggak mau mengikuti jejak ibuku,aku nggak mau anakku nanti akan seperti aku yang tidak punya orang tua yang utuh, karena aku sudah merasakan betapa pahitnya kehidupan ini tanpa seorang ayah ,bahkan terkadang aku merasa iri pada temanku yang punya ayah,dan nggak sanggup itu terjadi pada generasi ku.aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ku dengan Sahril, walaupun saat ini aku sangat mencintainya sangat ingin bersamanya, namun sebelum aku mengakhiri hubungan ini,aku melihat Sahril jalan sama seorang perempuan,dan aku nggak tau perempuan itu siapa,lalu aku membuat janji untuk bertemu dengan sahril,rasa cemburuku memang ada saat aku melihat Sahril berjalan dengan perempuan lain,namun di sisi lain aku harus mengakhiri hubungan ini sebelum semuanya terlambat,
Pagi di sekolah aku bertemu dengan sahril,tapi Sahril seperti menghindari ku,lalu Aku menghampiri sahril " Sahril ada yang ingin aku bicarakan sama kamu"
"ada apa Ray?,aku nggak ada hubungan sama perempuan itu,dia cuma sepupu aku" bicaranya dengan nada kecil takut didengar orang-orang
"aku"
"Krring,,kring,,,,"
Itu nada ponsel ,nada ponsel itu berasal dari tas ranselnya Sahril,lalu aku bertanya padanya "itu hp siapa ril?"
" oh itu hp sepupuku dia menitipkan ke aku"
" coba aku liat"aku langsung mengambil ponsel it yang terletak di kantong luar tas ranselnya Sahril,lalu aku melihat nada panggilan yang masuk,dengan nama "SAYANG ",
Sahril berusaha mengambil kembali ponsel yang aku genggam itu,namun aku menepis tangannya." katamu dia sepupumu kok kontak nya tertulis sayang,coba aku angkat deh"
"halo sayang udah berangkat ke sekolah belum kok ponsel kamu udah aktif adja,aku kangen tau sama kamu, padahal baru semalam kita berpisah,nanti kapan2 kamu ke sini lagi ya" itulah suara yang keluar dari ponsel itu,laku aku mematikan ponsel itu dan menyerahkan nya ke Sahril.
" Ray ini nggak seperti yang kamu pikirkan Ray aku mohon dengerin dulu penjelasan ku"
"kamu mau jelasin apa lagi sih, jelas-jelas kamu udah khianatin aku,kamu udah bohongin aku ril," " udah aku bakalan jelasin semuanya tapi nanti malam aja ya ini masih jam sekolah "
"baik ril,aku juga ingin menyampaikan sesuatu sama kamu" " kita ketemuan di rumahnya vira aja ya " "oke"
jujur aku sangat kecewa dengan semua ini, namun di sisi lain aku juga nggak bakal sama-sama lagi sama Sahril, karena mengingat orang tuanya melarang hubungan kami,namun mengapa Sahril mengkhianatiku sebelum aku mengakhiri hubungan ini.
Setelah aku melaksanakan shalat isya,aku memenuhi janjiku untuk bertemu dengan sahril malam ini,lalu Sahril menjelaskan bahwa dia tidak benar-benar mencintai perempuan itu,dia hanya mencintai ku,dia melakukan semua itu karena orang tuanya tidak setuju dengan hubungan kami,dia tidak mau mengakhiri hubungan kami,dia tetap ingin berhubungan dengan ku namun dengan cara diam-diam,"apa alasan orang tuamu tidak merestui hubungan kita ril?"tanyaku penuh penasaran "alasan mereka aku ingin di sekolahkan tinggi-tinggi, mereka nggak mau aku terganggu prestasi ku karna pacaran sama kamu, karena kita se kampung dan juga 1 sekolah, orang tua ku takut aku akan lebih fokus pacaran di bandingkan belajar " jawab Aril sedikit termenung
"terus apa urusannya sama perempuan yang tadi siang di telvon? Apakah dia yang akan membuat kamu sukses sehingga orang tuamu memilihnya" tanyaku lagi
" bukan gitu Ray,aku membuat hubungan dengan dia agar orang tuaku percaya bahwa aku benar-benar nggak ada hubungan lagi sama kamu,mereka menyetujui hubunganku dengan dia karena kampung nya yang jauh dari sini, sehingga aku tidak akan bertemu dengannya setiap saat seperti denganmu,"
" apakah karena dia juga sepupumu jadi mereka lebih menyukainua di bandingkan denganku" karena kebiasaan keluarga mereka yang menikahkan anak-anaknya dengan keluarga mereka sendiri.
"nggak Ray nggak kaya gitu,,aku hanya ingin menyelamatkan hubungan kita Ray, aku nggak mau putus darimu,aku masih sayang banget sama kamu Ray,,dan satu lagi Ray yang perlu kamu tau,orang tuaku menyukaimu tetapi kalau kamu ada hubungan sama adik aku si amat"
aku benar-benar bingung dengan semua ini,
" udah kita putus aja ya,aku bakalan lupain kamu,& kamu lanjutin saja hidup kamu aku juga begitu" jawabku sedikit terbata karna sebenarnya aku belum ikhlas mengakhiri hubungan ini,namun aku harus melakukannya demi kebaikan bersama.
"nggak Ray, aku nggak mau mengakhiri hubungan ini aku sayang sama kamu Ray aku mohon Ray"
" tapi ril semua ini nggak mungkin di lanjutin "
"aku yakin kita pasti akan melewati semua ini Ray aku mohon berjuanglah denganku Ray"
Beberapa saat aku terdiam,otakku tidak mampu mencerna semua ini.
" ayolah Ray jangan diam aja,kita bakalan lanjutin hubungan ini kan?"
Sejujurnya aku masih sangat mencintainya, kecemburuanku yang tadi terhadapnya kini sudah hilang dengan kata-kata yang dia jelaskan padaku tadi,namun aku adalah seorang remaja yang tengah di mabuk asmara aku menyetujui pendapatnya .
" baik aku akan berusaha memaafkan kamu dan melanjutkan hubungan ini secara diam-diam".
Aku melanjutkan hubungan ku dengannya secara diam-diam.
Lalu aku mulai masuk sekolah baru, tentunya di sana aku mendapatkan lingkungan baru, sementara kekasih gelapku masih berjuang di kelas 3 SMP,,aku tinggal bersama temanku di asrama keluarga temanku,setiap hari libur aku pulang ke kampung dan menyempatkan waktu untuk bertemu dengan sahril secara diam-diam.
Tak terasa sudah hampir setengah tahun aku tinggal di asrama dan menuntut ilmu di sekolah baruku,di sekolah banyak kejadian Aneh yang terjadi, teman sekelasku kesurupan saat jam pelajaran fisika berlangsung, mungkin ini adalah pertama kalinya aku melihat orang yang kerasukan setan,aku dan teman-temanku berlarian karena takut.palajaran kami jadi terganggu karena kejadian ini,hari berikutnya kejadian yang sama tetap terjadi,kini bukan hanya teman kelasku yang kerasukan,kakak kelasku juga banyak yang kerasukan,aku jadi makin merinding di buatnya,bulu kuduk berdiri,
Hari ini hari Sabtu saatnya pulang ke kampung,namun kali ini aku memutuskan untuk tidak pulang,aku meminta pada ibuku untuk mengantarkan makanan dan keperluan lain untukku,ayah tiriku yang selalu antusias mengantarkan bekalku selama di asrama,saat aku tidur siang di asrama aku merasa tidak enak badan aku hawa dingin di kamar ini,padahal siang hari,bulu kuduk ku berdiri semua,ada apa denganku, kenapa tiba-tiba pikiran ku kosong kaya gini,aku berusaha menepis semuanya,namun perasaan tidak enak ini semakin besar,dadaku berdebar,detak jantungku berdegup kencang,aku menghela nafas panjang,lalu ku pejamkan mataku, setelah memejamkan mata aku tidak bisa lagi mengendalikan tubuhku yang menjadi keras dan sangat kuat,aku berteriak,lalu ibu asrama datang menghampiriku dia menanyakan keadaanku,sesekali aku melawan sesuatu yang kuat di dalam tubuhku,namun tubuhku makin kuat dan teriakannku makin keras,aku merasakam setengah sadar pada kejadian ini,aku mengetahui apa yang aku perbuat namun aku sulit untuk mengendalikannya.badanku gemetar,ibu asrama dan juga teman yang di asrama sebelah berdatangan,lalu mereka memanggil salah seorang warga,namun dia bukan warga sekitar,dia tetanggaku di kampung nenek dan kakeku dulu tinggal dia berusaha membantu ku dengan meminta segelas air putih,lalu dia memegang gelas itu,dia hampir saja melepaskan gelas itu,namun dia berusaha tetap menggenggam gelas itu,dia merasa seperti terkena setrum saat memegang gelas itu,lalu dia mengucapkan beberapa kata yang tidak bisa ku dengar aku hanya bisa melihat bibirnya yang berkomat kamit.lalu aku meminum air itu dan membasuh mukaku dengan air itu, kemudian aku sudah sepenuhnya sadar,namun badanku terasa panas,lalu aku memutuskan untuk pulang sore ini aku menelvon temanku yang ad d asrama dekat jalan raya untuk minta tolong siapa saja yang lewat yang se kampung denganku,aku ingin menumpang untuk pulang, setelah sejam aku menunggu,kini seseorang datang untuk menjemputku,aku merasa lega karena bisa pulang hari ini,aku berangkat jam 5 sore dari asrama kini perjalanan kami yang hampir se jam sudah hampir tiba d rumahku,lalu aku mendengar suara adzan Maghrib berkumandang,telingaku terasa panas,badanku terasa keras, sampai-sampai yang mengendarai motor merasakan betapa beratnya aku,lalu aku mulai hilang kendali aku menyuruhnya untuk melajukan motor,namun jalan di kampung ku yang berbatu-batu yang susah untuk di lalui dengan kecepatan tinggi,aku tidak bisa lagi mengendalikan diriku,aku ingin sekali mencekik leher orang yang di depanku,lalu dia berteriak " jangan cekik aku"
" aku tidak bisa mengendalikan diriku tolong lebih cepat lagi"
"iya ini udah mo sampai tolong jangan cekik aku"
Setelah sampai di depan rumah tubuhku jatuh begitu saja dari motor,dan semua terasa gelap, beberapa saat aku tersadar aku sudah berbaring di tempat tidurku,lalu nenekku menghampiriku.
" kamu kenapa nak,kata temanmu kamu nggak mo pulang hari ini kok tiba-tiba kamu pulang udah kaya gini,kamu sakit ya?" tanya nenekku khawatir
" nggak nek aku nggak sakit,tapi siang tadi aku mengalami hal yang aneh "
Aku menceritakan semua kejadian tadi kepada nenek dan ibuku dan juga tante-tanteku.
Dari kejadian itu aku malah malas pergi ke sekolah sampai-sampai aku sudah dua Minggu tidak pernah datang ke sekolah.padahal aku adalah orang yang sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah.
Setelah berbulan-bulan aku putus sekolah barulah aku merasa sangat menyesal bahkan aku sering menangis karena mengingat ingin sekali bersekolah, namun keadaan saat ini sudah tidak memungkinkan untuk masuk lagi,aku sudah sangat ketinggalan pelajaran,dan berhubung saat ini ayah tiriku lagi sakit dan ibuku menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga kami ibuku mencari nafkah untuk keluarga dan aku merawat adiku yang berumur 3 tahun lebih,ibuku di karuniai 2 arang anak dari ayah tiriku,kini ibuku akan merantau ke kampung orang bersama nenek ku,ibuku bekerja memanen padi di sanaaku dan ayah tiriku dan ke 2 adiku tinggal bersama orang tua ayah tiriku, yang bersampingan dengan rumah kami,karena ayahku yang lagi sakit maka ibunya yang merawatnya dan aku merawat ke-2 adiku.
Pada suatu malam tapet pukul sembilan,aku tiba-tiba ingin buang air besar,namun karena keadaan toilet yang berjauhan dengan rumah aku memutuskan untuk menunggu adiku pulang dari rumah tantenya, sudah hampir sejam aku menunggunya tidak kunjung datang,aku memberanikan diri untuk pergi sendiri dengan memakai senter dari sebuah ponsel, setelah aku selesai buang air aku keluar dari toilet lalu aku berjalan menuju dapur aku melihat bayangan anjing di depan ku namun saat ku senter bayangan itu hilang begitu saja,lalu mempercepat langkahku dan menutup pintu dapur,lalu masuk ke dalam rumah dengan tergesa-gesa,aku duduk di bibir ranjang tempat tidurku, sementara adik kecilku tidur pules di ayunan,dan adiku perempuan belum datang juga,lalu aku merebahkan tubuhnya di atas kasur,rasanya badanku sangat dingin,bulu kuduk ku berdiri semua, tiba-tiba aku berteriak tanpa bisa ku kendalikan badanku,semua orang di rumah kaget dan terbangun dengan teriakannku, kesadaran ku mulai hilang,tubuhku seperti sudah di kuasai oleh makhluk halus,aku melihat anjing yang menggonggong di arah kakiku, sepertinya dia akan menggigitku,semua orang berdatangan bahkan rumah ini penuh dengan orang-orang aku tidak menyadari bahwa Sahril juga ada di kerumunan orang-orang itu,dia menyaksikan aku yang tengah melawan tubuhku yang terasa kaku ini,aku terus berteriak karena anjing yang ku lihat itu semakin mendekatiku,
Lalu mereka memanggil seorang imam mesjid untuk membacakan doa-doa agar mahluk halus di tubuhku segera hilang.
Lalu beberapa saat aku tertidur aku sudah tidak melihat siapa pun lagi karena aku sudah terlelap.keesokan harinya aku bangun dengan badan yang sangat sakit aku memutuskan untuk mandi,saat tanganngku menyentuh air rasanya tangan ini sangat perih, ternyata di tanganku ada bekas kuku dan sebagian tanganngku lebam,mungkin karena semalam tanganngku sangat keras jadi warga-warga yang membantuku dengan sekuat tenaga mencekiknya.setelah aku selesai mandi aku sarapan dan duduk di teras rumah,lalu aku melihat ayahku keluar dari kamarnya mungkin beliau ingin buang air, setelah hampir satu jam ayah tidak balik-balik ke kamar,aku memutuskan untuk melihatnya ke dapur,namun tidak ada siapa-siapa di dapur,aku melihat ke kamar mandi,aku kaget lantas berteriak,aku melihat ayah terbaring di lantai ,lalu orang-orang berdatangan membantu ayahku, mereka berpikirnya aku kerasukan lagi,tapi ternyata ayahku,ayahku sepertinya muntah darah, sepertinya penyakitnya kambuh dan makin parah,di tengah-tengah musibah ini ibuku tidak ada di samping kami,ibu mencari nafkah untuk keluarga.lalu ayah di bawah ke rumah sakit lalu malamnya ibuku pulang.
Untunglah ada saudara dari kakek tiriku (ayah dari ayah tiriku) ini yang datang berkunjung ke rumah ini, beliau terkenal pintar di kampungnya, beliau menjelaskan bahwa penyakit ku ini tidak terjadi begitu saja,ada orang yang iseng padaku mungkin sakit hati padaku,anku nggak tau itu siapa padahal selama ini aku nggak ada musuh sama sx
lalu kakek bertanya kalau aku pernah menolak seseorang,kalau soal itu sih aku pernah tapi masa iya dia sakit hati karena aku tolak.
Lalu kakekbitu memberi saran untuk mandi tujuh kali setiap hari Jum'at,untuk menghilangkan khodam itu dari tubuhku,lalu kakek itu memandikanku,dan setelah beliau pulang ke kampung halamannya,ada anaknya yang di sini yang akan melanjutkan memandikan aku sampai tujuh kali.
Setelah kakek memandikan ku badanku terasa lebih sehat lebih ringan dan aku juga sudah kerasukan lagi,
Kini ayahku bolak balik ke rumah sakit, keadaannya makin memburuk,tidak ada pengobatan lain selain cuci darah, beliau terkena penyakit gagal ginjal yang cukup parah,bukan hanya gagal ginjal beliau seperti terkena komplikasi, dalam mulutnya yang bernanah dan kepalanya seperti tertusuk paku keluar darah,dan seluruh persendiannya bengkak di bagian kaki bengkak dan pecah keluar serbuk putih seperti tulang yg sudah mengeropos,dan bau nafasnya yang seperti bau bangkai,aku benar-benar sedih dengan keadaan ayahku,meskipun dia bukan ayah kandungku,namun dia menyayangiku seperti anaknya sendiri,
Saat ini adalah bulan ramadhan namun aku bolak balik ke rumah sakit menemani ayahku berobat, namun sampai di UGD ayahku tidak ingin lagi di rawat, beliau ingin pulang,namun dokter belum mengizinkan untuk pulang, karena kondisinya yang buruk, namun beliau bersikeras untuk tetap pulang ke rumah,dan sore harinya kami memutuskan untuk keluar paksa, karena ayah sudah tidak bisa di kendalikan lagi, sampai di rumah sudah magrib beliau minta makan SUN bayi , setelah selesai makan beliau tidur,dan aku langsung pergi ke rumah tanteku di sebelah untuk menghilangkan lelah yang seharian beraktivitas di rumah sakit mengurus administrasi ayah.
Aku sudah terlelap namun aku di kagetkan oleh ketukan keras depan pintu rumah tanteku aku membuka mata ku lihat jam dinding baru menunjukkan pukul 4 pagi ,adiku memanggilku,aku membuka pintu lalu adiku berkata dengan nada tak menentu " papa kak papa udah nggak ada"
Aku kaget lantas aku langsung pergi berlari ke rumah di tempati ayahku,dan ternyata benar ayahku sudah tiada,aku menangis , beliau orang baik, beliau tidak pernah membentaku,tidak pernah memarahiku,
Setelah kepergian beliau,aku memutuskan untuk mulai bersekolah kembali di bangku SMK,aku hanya menganggur setahun,masih bisa ku kejar,tidak apa-apa jika teman sekelas ku dulu kini jadi kakak kelasku, yang penting aku bisa bersekolah kembali.
Aku tinggal di asrama lagi namun aku punya teman di sana,dan Sahril kini bersekolah di SMA,dia juga tinggal di asrama,tetapi sangat jauh dariku,kita memfokuskan diri untuk belajar, hanya sesekali kita ngobrol lewat telepon atau saling chattingan.aku nggak tau Sahril setia padaku atau nggak,tapi hatiku begitu percaya bahwa dia akan selalu setia padaku.aku semakin suka dengan hubungan ini seperti hubungan yang sudah dewasa,saling percaya saling jaga perasaan bahkan Sahril selalu ingin tau segala aktivitasku,dari sinilah dia mulai mengaturku,dan aku bertanya padanya sebelum melakukan sesuatu apa saja yang aku lakukan,dan dia selalu melarang ku kalau yang ku lakukan bertentangan dengan hatinya,aku pun mengikuti segala apa yang dia katakan,aku merasa semua yang dia lakukan saat ini adalah perhatiannya padaku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Ismail Umar
semangat thour
2024-07-16
0