Bab 3 - Hari Pertama Sekolah

Dengan hati yang berdetak kencang dan rasa takut Tiara perlahan-lahan berjalan ke arah pintu masuk kantor kepala sekolah.

Ketika Tiara akan mengetuk pintu kantor kepala sekolah tiba-tiba saja ada seorang murid perempuan mengajak Tiara berbicara. Dengan nada sombong nya gadis itu berkata, "Ya ampun Tiara. Lama tidak bertemu. Tidak aku sangka gadis jelek seperti mu bisa lolos masuk ke akademi ini ternyata."

Teman-teman gadis yang disamping gadis itu tampak nya mereka senang menertawai keberadaan Tiara, tokoh utama kita.

Si gadis berambut biru menganggukkan kepalanya, dengan angkuhnya ia menertawai Tiara, "Ya ya... kamu benar sekali. Gadis seperti nya memang tidak pantas masuk ke akademi kita yang suci ini, Helen."

Helena Raynaline Putri, sepupu dari tokoh utama perempuan kita. Rambut coklat ikal, mata berwarna Hijau muda cerah itu ia sedang tersenyum licik menertawakan Tiara.

''Sudahlah Tarah, gadis miskin itu pasti sudah jerah. Lihat itu, dia keringat dingin dan gemetar ketakutan melihat kita, hahaha!''

Dasar Helene licik, apa dia masih kurang telah menghancurkan keluarga ku...?, pikir Tiara.

Lihat saja nanti, kali ini aku tidak akan tinggal diam saja!. pikir Tiara.

''Oh nona Helena yang anggun jelita, tolong ampuni hamba kali ini saja...'' kata Tiara dengan nada kerasnya.

Setelah berpura-pura akting sedih tiara tersenyum licik dan mengejek helena dengan menjulurkan lidahnya,  dengan nada keras Tiara berteriak, ''Ah, nona Helena. Ampuni saya... Di akademi kekerasan dilarang nona'' 

Helena dan ketiga teman perempuannya terkejut dan tersentak melihat kepawaian Tiara.

Tidak lama kemudian ajudan Setya yang saat ini sedang bekerja sebagai wakil kepala  akademi sekolah keluar dari pintu kantor ruang kepala akademi, ''Ada apa ini, ada keributan apa ini?'' tanya nya.

''Cih, kali ini kau lolos tiara. Tapi lihat saja nanti, akan ku beri pelajaran kau!'' ujar Helena

Helena dan ketiga teman perempuannya itu lari dari hadapan Tiara. Setelah Helena dan ketiga temannya itu pergi menjauhi Tiara, Tiara menghela nafas lega kemudian ia tertawa terbahak-bahak, ''Rasain, mampus kau. Tidak sia-sia aku dulu mengikuti kelas akting.'' gumamnya.

Ajudan setya berdeham keras, ''Nona Tiara. Saya mohon jaga sikap sopan santun anda di akademi ini.'' 

''Baik, kak Ajudan.'' jawaban Tiara.

"Bukan kak ajudan, tapi pak wakil kepala akademi sekolah, nona Tiara."

Ajudan Setya bertanya, "Jadi, apakah anda bisa menjelaskan penyebab keributan tadi nona Tiara?" 

Tiara menjelaskan dengan suara yang masih agak gemetar, "Mereka, Helena dan teman-temannya, mencemooh dan mengancam saya, Pak Wakil Kepala. Mereka menganggap saya tidak pantas berada di sini dan berusaha membuat saya takut."

Ajudan Setya mengangguk serius, "Saya akan menangani masalah ini. Terima kasih telah memberi tahu saya, Nona Tiara. Silakan masuk ke dalam, kepala sekolah akan segera menyambut Anda."

Tiara masuk ke dalam kantor kepala akademi sekolah, namun ketika ia memasuki kantor ia terkejut melihat raut ekspresi wajah paman Dirga kepala akademi sekolah ini.

Paman Dirga mengernyit kan alis nya ke atas, beliau seperti nya tampak terlihat marah kepada Tiara, "Lamban!."

"Maafkan aku, paman." ucap nya.

Paman Dirga mengetuk meja dengan jarinya sebanyak ketiga kali, "Tiara, dengarkan baik-baik perkataan paman ini. Untuk kali ini saja paman memaafkan kamu, tapi jika lain kali kamu terlambat lagi, tidak ada kata maaf untuk mu Tiara."

Tiara mengangguk mengerti, "Baik paman Dirga, Tiara mengerti." jawabnya.

"Oh iya, ada satu hal lagi yang harus paman sampai kan kepada mu Tiara." katanya.

Tiara bingung, ia bertanya, "Apa itu paman Dirga?" tanya nya.

"Minggu depan pertunangan mu dengan Leon anak paman akan di umumkan disini, jadi persiapkan lah mental mu itu nak. Inilah waktunya kamu menepati janji mu nak." kata paman Dirga.

Tiara mengangguk mengerti, "Baiklah paman Dirga, aku mengerti." jawabnya.

Sementara itu di sisi lain, Leon di ruang OSIS sedang merapikan dokumen, "Aku harap Tiara betah sekolah disini. Aku sudah lama sekali tidak berjumpa dengan nya semenjak aku pindah sekolah dari luar negeri." pikirnya dengan senyuman tipis nya itu.

Setelah Tiara menemui paman Dirga di ruang kantor kepala akademi sekolah ia pun kembali ke ruang kelasnya.

Tiara duduk di tempat duduknya dan menghela nafas lega, "Akhirnya...." gumamnya.

Kemudian ada seorang gadis SMA berambut biru dan murid laki-laki berambut coklat dari kelasnya mengajak Tiara mengobrol, "Hai, aku Sarah dan ini saudara kembar ku Tiko."

"Hei, hebat sekali kamu bisa mengalahkan si helen dan gengnya itu, aku kagum sama kamu." ujar Tiko.

Tiara bingung, "Maksud nya apa ya?" tanya Tiara.

Sarah menjawab, "Kami melihat bagaimana kamu menangani situasi tadi dengan sangat berani. Helena dan gengnya biasanya membuat masalah di sekolah, tapi kamu berhasil membuat mereka mundur. Kami berdua cukup terkesan."

Tiko menambahkan, "Kami pikir kamu pantas mendapat penghargaan untuk itu. Tidak banyak orang yang bisa menghadapi mereka dengan kepala tegak seperti yang kamu lakukan."

Tiara tersenyum, merasa lega bahwa ada orang-orang yang menghargai tindakannya. "Terima kasih, Sarah dan Tiko. Aku hanya ingin menjaga diri sendiri dan menghindari masalah, tapi terima kasih atas dukungannya."

Sarah tersenyum, "Tidak perlu berterima kasih. Kami hanya senang melihat seseorang berani berdiri untuk dirinya sendiri. Jadi, apakah kamu ingin bergabung bersama kami untuk makan siang?"

Tiara merasa senang mendapat tawaran tersebut, "Tentu, aku akan senang bergabung dengan kalian."

Mereka berangkat bersama ke kantin untuk makan siang dan memulai persahabatan baru mereka.

Sesampainya di kantin mereka bertiga duduk di kursi kantin sekolah yang sudah disiapkan.

Ketika membuka kotak bekal Tiara terkejut melihat isi kotak bekal kedua teman baru nya itu, "Ada apa, kenapa tidak makan?" tanya Sarah.

"Oh. Itu, isi bekal kalian luar biasa sekali. Ada daging bakar iga sapi. itu pasti mahal kan?" tanya Tiara.

"Kami beruntung memiliki orang tua yang memanjakan kami," jawab Tiko sambil tersenyum. "Mereka selalu ingin memastikan kami mendapatkan makanan yang baik dan bergizi di sekolah."

Sarah menambahkan, "Tapi jangan khawatir, Tiara. Kami senang berbagi. Silakan ambil sebagian jika kamu mau."

Tiara tersenyum, "Terima kasih, tapi aku sudah membawa bekal sendiri. Tidak apa-apa, aku sudah biasa dengan makanan sederhana."

Mereka pun menghabiskan waktu makan siang sambil berbincang-bincang, dan Tiara merasa senang memiliki teman-teman baru yang ramah seperti Sarah dan Tiko.

Tidak lama kemudian Helen dan gengnya datang ke kantin, Helen melirik isi bekal Tiara lalu tersenyum licik, "Ya ampun, apa ini. Kenapa gadis miskin ini masih tetap disini ya."

Tiara kesal, matanya melotot ke Helen. "Hei, memang nya kenapa kalau aku masih disini hah?!"

Episodes
1 Bab 1 - Lamaran Dadakan
2 Bab 2 - Perihal Lamaran
3 Bab 3 - Hari Pertama Sekolah
4 Bab 4 - Helena
5 Bab 5 - Kekesalan Helena
6 Bab 6 - Tiara, Lucah Dan Leon
7 Bab 7 - Konflik Diantara Leon Dan Lucah
8 Bab 8 - Pertengkaran Leon Dan Tiara
9 Bab 9 - Helena
10 Bab 10 - Helena
11 Bab 11 - Dasar Helena
12 Bab 12 - Kegelisahan Leon
13 Bab 13 - Leon Dan Tiara
14 Bab 14 - Mencurigakan
15 Bab 15 - Si Kembar Kepo
16 Bab 16 - Si Kembar Masih Kepo
17 Bab 17 - Kemarahan Papa Tiara
18 Bab 18 - Kencan atau bukan?
19 Bab 19 - Masih mencurigakan
20 Bab 20 - Masih saja kepo
21 Bab 21 - Pengumuman Sekolah
22 Bab 22 - Salah Pakai Seragam
23 Bab 23 - Mama Tiara
24 Bab 24 - Ayah Mertua
25 Bab 25 - Berkunjung
26 Bab 26 - Pertentangan
27 Bab 27 - Pertentangan Nyonya Besar Keluarga Wijaya
28 Bab 28 - Kak Erina Wijaya Putri
29 Bab 29 - Berkunjung Ke Rumah Tiara
30 Bab 30 - Siapa lagi ini?
31 (Untuk Para pembaca wajib baca) Pengumuman Hiatus Dan Update Chapter
32 Bab 31 - Apa ini pesta?
33 Bab 32 - Rinai Hujan Basahi Aku
34 Bab 33 - Tiara Demam
35 Bab 34 - Kemarahan Ayah Mertua Leon (Galuh)
36 Bab 35 - Rapat OSIS
37 Bab 36 - Usai Acara Budaya Sekolah
38 Bab 37 - Kak Erina Dan Kak Rey Berdebat
39 Bab 38 - Helena Licik
40 Bab 39 - Misi Penyelamatan 1
41 Bab 40 - Misi Penyelamatan 2
42 Bab 41 - Pengawal Pribadi
43 Bab 42 - Di Tertawa kan teman sendiri
44 Bab 43 - Karma Sinta Narendra
45 Bab 44 - Kenapa Tiara Mengamuk?
46 Bab 45 - Maag Tiara Kambuh
47 Bab 46 - Klub Drama Dan Lucah
48 Bab 47 - Klub Drama
49 Bab 48 - Drama
50 Bab 49 - Leon Tertidur
51 Bab 50 - Antara Perpustakaan, Tiara Dan Leon.
52 Bab 51 - Boneka Kimono Dan Tiara
53 Bab 52 - Kyoko Dan Tiara
54 Bab 53 - Hilang Lagi
55 Bab 54 - Gadis Nakal
56 Bab 55 - Liburan Musim Panas
57 Bab 56 - Ujian Praktik Kelas Memasak Berkelompok
58 Bab 57 - Antagonis Wanita Merajuk
59 Bab 58 - Ambil Nilai Raport
60 Bab 59 - Belajar Bersama
61 Bab 60 - Merdeka!
62 Bab 61 - Erina Dan Rey
63 Bab 62 - Rumah Makan Keluarga
64 Bab 63 - Rencana Licik Helena
65 Bab 64 - Kejutan Ulang Tahun
66 Bab 65 - Leon
67 Bab 66 - Festival Olahraga Tahunan 1
68 Bab 67 - Rapat OSIS
69 Bab 68 dan 69 - Latihan Chilidren
70 Bab 70 - Hari Pertama Festival Olahraga
71 Bab 71 - Kemenangan
72 Bab 72 - Hari Kedua Festival Olahraga
73 Bab 73 - Berkemah
74 Bab 74 - Suara Gemuruh Petir Hujan
75 Bab Spesial - Pertemuan Keluarga Besar
76 Bab Spesial - Hari Pernikahan
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Lamaran Dadakan
2
Bab 2 - Perihal Lamaran
3
Bab 3 - Hari Pertama Sekolah
4
Bab 4 - Helena
5
Bab 5 - Kekesalan Helena
6
Bab 6 - Tiara, Lucah Dan Leon
7
Bab 7 - Konflik Diantara Leon Dan Lucah
8
Bab 8 - Pertengkaran Leon Dan Tiara
9
Bab 9 - Helena
10
Bab 10 - Helena
11
Bab 11 - Dasar Helena
12
Bab 12 - Kegelisahan Leon
13
Bab 13 - Leon Dan Tiara
14
Bab 14 - Mencurigakan
15
Bab 15 - Si Kembar Kepo
16
Bab 16 - Si Kembar Masih Kepo
17
Bab 17 - Kemarahan Papa Tiara
18
Bab 18 - Kencan atau bukan?
19
Bab 19 - Masih mencurigakan
20
Bab 20 - Masih saja kepo
21
Bab 21 - Pengumuman Sekolah
22
Bab 22 - Salah Pakai Seragam
23
Bab 23 - Mama Tiara
24
Bab 24 - Ayah Mertua
25
Bab 25 - Berkunjung
26
Bab 26 - Pertentangan
27
Bab 27 - Pertentangan Nyonya Besar Keluarga Wijaya
28
Bab 28 - Kak Erina Wijaya Putri
29
Bab 29 - Berkunjung Ke Rumah Tiara
30
Bab 30 - Siapa lagi ini?
31
(Untuk Para pembaca wajib baca) Pengumuman Hiatus Dan Update Chapter
32
Bab 31 - Apa ini pesta?
33
Bab 32 - Rinai Hujan Basahi Aku
34
Bab 33 - Tiara Demam
35
Bab 34 - Kemarahan Ayah Mertua Leon (Galuh)
36
Bab 35 - Rapat OSIS
37
Bab 36 - Usai Acara Budaya Sekolah
38
Bab 37 - Kak Erina Dan Kak Rey Berdebat
39
Bab 38 - Helena Licik
40
Bab 39 - Misi Penyelamatan 1
41
Bab 40 - Misi Penyelamatan 2
42
Bab 41 - Pengawal Pribadi
43
Bab 42 - Di Tertawa kan teman sendiri
44
Bab 43 - Karma Sinta Narendra
45
Bab 44 - Kenapa Tiara Mengamuk?
46
Bab 45 - Maag Tiara Kambuh
47
Bab 46 - Klub Drama Dan Lucah
48
Bab 47 - Klub Drama
49
Bab 48 - Drama
50
Bab 49 - Leon Tertidur
51
Bab 50 - Antara Perpustakaan, Tiara Dan Leon.
52
Bab 51 - Boneka Kimono Dan Tiara
53
Bab 52 - Kyoko Dan Tiara
54
Bab 53 - Hilang Lagi
55
Bab 54 - Gadis Nakal
56
Bab 55 - Liburan Musim Panas
57
Bab 56 - Ujian Praktik Kelas Memasak Berkelompok
58
Bab 57 - Antagonis Wanita Merajuk
59
Bab 58 - Ambil Nilai Raport
60
Bab 59 - Belajar Bersama
61
Bab 60 - Merdeka!
62
Bab 61 - Erina Dan Rey
63
Bab 62 - Rumah Makan Keluarga
64
Bab 63 - Rencana Licik Helena
65
Bab 64 - Kejutan Ulang Tahun
66
Bab 65 - Leon
67
Bab 66 - Festival Olahraga Tahunan 1
68
Bab 67 - Rapat OSIS
69
Bab 68 dan 69 - Latihan Chilidren
70
Bab 70 - Hari Pertama Festival Olahraga
71
Bab 71 - Kemenangan
72
Bab 72 - Hari Kedua Festival Olahraga
73
Bab 73 - Berkemah
74
Bab 74 - Suara Gemuruh Petir Hujan
75
Bab Spesial - Pertemuan Keluarga Besar
76
Bab Spesial - Hari Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!