Tidak ada yang ingin mencoba mempercayai apa yang mereka lihat, tapi hal itu terjadi tepat di mata mereka sehingga mereka tidak dapat menyangkal hal tersebut.
“Dia benar benar melakukannya?“
“Woah..! Ini luar biasa! Aku merekam sesuatu yang luar biasa! Ini pasti akan viral!“
“Sial! Keterampilan nya menakutkan”
Saat ini ditengah kerumunan yang ribut itu, Ronan berdiri dengan memegangi tangan preman botak yang sudah patah itu.
Terlihat preman botak itu hanya berlutut ketakutan disaat tangannya masih di pegang oleh Ronan, disekitar, keempat preman lainnya juga terbaring dengan tangan mereka yang patah.
Ronan mungkin terlihat seperti seseorang yang tidak memiliki bekas kasihan, tapi untuk apa memberikan belas kasihan kepada mereka yang tidak mengerti apa itu belas kasihan?
Ronan sebagai seorang tuan muda di masa lalu, dia telah melihat banyak hal ketidakadilan.
Ketika dia sangat dipuja dan dimuliakan, orang orang yang berada di kasta bawah hanya selalu mendapatkan penghinaan.
Ronan sudah terbiasa melihat hal tersebut sehingga dia tidak sekalipun merasakan perasaan bersalah karena telah melukai seseorang.
“Siapa yang menyuruhmu?“
Suara Ronan terdengar tenang dan dingin, seperti sebelumnya, ketika Ronan telah mengakhiri pertarungannya dengan kemenangannya, dia akan langsung kehilangan minat dan menjadi sangat serius dan bosan.
Preman botak itu terlihat gemetar, dan dengan enggan dia kemudian menjawab.
“Ha-harun! Itu Harun! Kumohon! Tolong lepaskan aku! Aku hanya dibayar olehnya, aku tidak punya hubungan apapun dengan pria itu! Aku mohon!“
Jika Ronan tidak menahan lengan preman itu, sudah dipastikan preman itu akan berlutut disaat itu juga.
Ronan diam diam tenggelam dalam pikirannya.
'Harun ya..? Sungguh permainan yang kekanakan'
Setelah itu Ronan mengangkat kakinya dan menendang dagu preman botak itu hingga pingsan.
Setelahnya, sistem kemudian berbunyi.
-Misi Telah Diselesaikan!
-Selamat! Host Menerima Sepuluh Juta Rupiah!
-Selamat! Host Menerima Keterampilan Ahli Berkendara!
Melirik sistem Ronan tersenyum kecil saat dia melihat jumlah uang yang dia dapatkan, kali ini jumlahnya tidak kalah besar ketika dia melawan Harun.
Lalu keterampilan…
“Ahli berkendara ya… mungkin aku sudah bisa mengemudi, tapi keterampilan sistem mungkin akan membuatku setara dengan pembalap profesional?“
Diam diam Ronan tertawa kecil kemudian bergegas meninggalkan kerumunan ketika jalannya terbuka dengan sendirinya karena orang orang menyingkir.
Ronan juga mengabaikan fakta bahwa dia saat ini sedang dipotret oleh banyak orang sekaligus, tentunya hal itu terjadi karena Ronan benar benar sudah terbiasa dengan hal itu di masa lalu.
Ronan kemudian segera kembali ke apartemen nya.
Sesampainya di apartemen, Riana masih tertidur pulas.
Di perjalanan pulang sebelumnya, Ronan membeli beberapa bahan masakan untuk menyiapkan makanan yang enak untuk adiknya ketika dia bangun.
Karena selama ini Ronan lah yang dimasakkan oleh adiknya, kali ini Ronan berinisiatif untuk memasakkan adiknya makanan.
Tapi Ronan sama sekali tidak memiliki bakat dalam memasak, nah hal itu hanya akan terjadi pada Ronan dimasa lalu.
Ronan diam diam melirik ke status miliknya, dan melihat ke arah keterampilan.
Nama: Ronan Adgar
Usia: 18 Tahun
Keterampilan: Seni Bela Diri, Ahli Memasak, Ahli Berkendara.
Misi Terselesaikan: 10.
Dia sudah memiliki tiga keterampilan saat ini.
Satunya adalah keterampilan yang dia terima di misi pertamanya, satunya lagi adalah keterampilan yang dia terima ketika mengalahkan Harun dan keterampilan terakhir baru dia dapatkan ketika mengalahkan para preman preman itu.
Dengan senyuman di wajahnya, Ronan mulai memasak.
Hanya ada kesunyian dengan bunyi detak pisau yang terus menerus memotong bahan makanan, diikuti dengan suara api dari kompor dan bunyi decakan minyak.
Setelah beberapa menit keheningan, suara pintu terbuka terdengar dan memperlihatkan Riana yang bangun dengan linglung.
Dia melirik ke dapur dimana Ronan berada.
“Kakak?“
Riana terlihat terkejut saat melihat kakaknya yang sedang memasak. Ronan sendiri hanya berbalik dengan tenang dan tersenyum.
“Oh? Sudah bangun? Duduklah dulu, aku akan menyiapkan makanan”
Riana terlihat bingung sejenak, kemudian dia dengan penuh kebingungan bertanya:
“Kakak bisa memasak?“
Ronan hanya tersenyum kemudian menjawab:
“Sedikit.“
“Oh..“
Riana tidak bertanya lebih jauh lagi dan segera dia pergi duduk di kursi menunggu Ronan selesai memasak.
Dari tempatnya duduk, Riana jelas bisa melihat punggung Ronan.
'Mirip ayah..'
Diam diam Riana hanya bisa merasa sedih ketika dia memikirkan tentang orang tuanya kembali.
Kakaknya sekarang sudah sadar dan dia merasa sangat senang dan tidak senang disaat yang sama.
Dia senang kakaknya sudah sadar namun dia tidak senang karena harus membuat kakaknya mengalami hal yang sama dengan dirinya.
Apakah benar benar harus membuat kakaknya ikut dalam penderitaan?
Selama ini Riana sudah kesepian selama 4 tahun, kedua orang tuanya meninggal setelah kakaknya koma setelah satu tahun dan hal itu membuat Riana harus hidup sendirian dengan penuh tekanan.
Saat memikirkan hal sedih itu, tiba tiba bau masakan yang enak tercium di hidung Riana.
Riana melirik ke sampingnya, melihat kakaknya datang dengan piring dan mangkuk di tangannya, senyumannya sangat hangat dan menenangkan.
“Apa yang kamu pikirkan? Hm?“
Riana dengan cepat menggelengkan kepala, menepis segala pikiran sedih barusan.
“Tidak ada! Aku hanya berpikir bahwa masakan kakak mungkin saja sangat buruk dan hanya akan menyia-nyiakan bahan masakan”
Riana tersenyum mengejek saat mengatakan hal itu, namun kakaknya sama sekali tidak terlihat terganggu dengan ejekannya dan hanya membalas dengan senyuman:
“Oh? Benarkah? Nah, kalau begitu mari kita lihat apakah bahan masakannya benar benar sia sia ditanganku”
Kakaknya meletakkan makanan itu di atas meja, makanan yang dia masak benar benar terlihat mewah dan lezat sehingga membuat Riana terdiam.
“Tunggu… kakak! Darimana kakak mendapatkan banyak bahan masakan ini?“
Riana menatap kakaknya dengan heran, dengan kondisi keuangan mereka saat ini, sangat sulit untuk membeli bahan masakan seperti ini.
Apalagi dalam jumlah banyak…
Apakah kakaknya telah melakukan tindakan kriminal? Namun Riana menggelengkan kepalanya, dia tau bahwa kakaknya bukanlah orang yang seperti itu.
“Mau tau?“
Riana mengangguk dengan penuh antusias, dia sangat penasaran dengan bagaimana kakaknya mendapatkan semua hal ini.
“Mudah saja, jadi kakakmu ini hidup dengan sistem rpg sehingga bisa mendapatkan banyak uang dengan mudah”
Kakaknya berkata dengan penuh tawa bercanda.
Mendengar itu Riana tanpa sadar cemberut.
“Candaanmu tidak lucu kak.“
Riana tidak sadar bahwa dia sedang cemberut hingga kakaknya menertawakan nya dan barulah saat itu dia menyadari ekspresi cemberut nya.
“Ahaha… baiklah baiklah, aku akan memberitahumu setelah kita selesai makan nanti"
Mendengar itu Riana dengan kesal hanya mengangguk, dia sudah terlalu kesal sehingga malas menanggapi kakaknya.
Tentunya, Ronan tidak berniat untuk memberitahu Riana tentang keberadaan sistem miliknya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Hardianto Erlangga
tak ada yg menehangkan dri setiap adgan pukul memukulnya,,,cek out dlu,,,
2024-10-12
0
Jimmy Avolution
lanjut
2024-07-03
0
Izhar Dewantoro
tak ada yg menegangkan dlm adegan geludnya thooorrr,,lempem aja,,,skip dlu thooorr,,
2024-06-28
3