MMD 5

Dai segera berjalan menuju bukit di belakang sekolah. Tapi di bukit belakang, Dela bersama dengan temannya yang selalu mengganggunya sudah ada disana.”Hai Dela aku dengar dari guru kalau kamu mau ikut lomba desain busana itu. Apa benar?,”ucap temannya.

Dela dengan sikap yang takut dan gemetar dia berkata,”Itu benar,kenapa kalian membawa aku ke sini Jeni.”

“Aku hanya ingin kamu keluar dari daftar lomba saja. Kamu tahukan kalau perusahan fasion terkenal di negara kita yang menyeposorinya. Jadi aku ingin kamu tidak ikut agar kemenangan itu menjadi meilikku dan kawan yang lain,”ucap Jeni dengan wajah tersenyum penuh dengan kelicikan.

“Tapi itu tidak bisa aku juga menginginkannya,”ucap Dela yang tidak mau melepaskan hal berharga itu. Tapi Jeni dengan kawannya itu langsung menapar Dela langsung di jambak rambutnya membuat Dela terjatuh di tanah. Jeni juga hendak menarik rambut dia menuju tebing di dekat bukit itu.

“Bagaimana jika kamu nanti jatuh ke sini, kamu tidak akan bisa ikut bukan,”ucap kawan Jeni. Dela melihat ke bawah yang jurang, membuat dia takut dengan tangan masih memegang rambutnya yang di jambak oleh kawan Jeni.

Di tempat lain Dai yang sudah sampai dibukit sempat mendengar suara minta tolong. Hati Dai merasa bergetar membuat dia segera berlari menuju suaranya. “Dela,”ucap Dai dari jauh melihat adiknya yang berharga sedang akan di celakai oleh Jeni. Dai merasa tidak terima segera dia berlari dan memegang tangan siswa wanita di depannya setelah dia sampai.

“Siapa kamu mengganggu saja, cepat lepaskan aku,”ucap kawan Jeni yang merasa tidak terima dengan sikap Dai.

Dela melihat ke belakang ada Dai yang berdiri di belakangnya.”Kakak Dai kenapa kamu ada disini,”ucap Dela yang juga terkejut.

“Ohhh jadi dia kakak kamu,”ucap Jeni dengan berani mendekat dan hendak memukul Dai. Tapi bukan kena pukulan Dai mendorong Jeni dan kawannya langsung membantu Dela berdiri.

“Kamu baik-baik saja Dela,”ucap Dai dengan wajah berkaca-kaca. Karena dia tidak menyangka kalau dia akan bisa bertemu dengan Dela. Setelah beberapa tahun di dalam neraka tanpa Dela dia mencari tahu tentang sumber masalah monster datang ke bumi.

Di depan matanya dia bisa melihat Dela tapi dengan kondisi yang tidak baik. Tubuh Dela yang acak-acakan di wajah penuh dengan luka dan rambut yang berantakan. Dai melihat ke arah Jeni dengan kawanya,”Jadi kalian yang mengganggu adikku selama ini.”

Jeni dengan berani mendekat dan menujuk ke arah Dai dengan wajah percaya dirinya.”Kalau iya kenapa dia itu pantas hanya seorang anak miskin dan yatim piatu saja berlaga untuk ikut lomba. Sadar diri dong posisi kalian itu ada di bawah jadi dibawah saja,”ucap Jeni.

Dai mendengarnya hanya tertawa karena orang didepannya bukan lawannya dia hanya membawa Dela pergi dari sana. Tapi Jeni menghentikan mereka berdua,”Kalian mau kemana?.”

“Itu bukan urusan kalian yang hanya tahunya menindas orang saja. Apa orang tua kalian tidak mendidik dengan baik, sikap kalian itu seperti sampah yang tidak memiliki hati. Aku juga tidak perduli kalau kalian mati disini,”ucap Dai segera membawa Dela.

“Kamu tahu tidak siapa aku jika kamu melawan kamu akan menderita,”ucap Jeni yang merupakan adik dari Hito.

“Kamu itu adiknya Hito bukan kalian itu hanya sampah,”ucap Dai. Karena merasa tidak senang dan kesal membuat dia harus segera pergi.

“Kakak kenapa kamu bisa tahu kalau aku ada disini,”ucap Dela yang masih di tarik tangannya oleh Dai.

“Kakak hanya ingin bertemu dengan kamu saja. Maafkan kakak jika selama ini aku mengabaikan kamu ya Dela,”ucap Dai melihat ke arah Dela dengan penuh penyesalan.

“Aku tahu kalau kakak selama ini juga sama seperti aku. Jadi aku tidak ingin mengaduk kepada Kakak,”ucap Dela yang juga tahu kalau selama ini disekolahan Dai juga di bulliying. Dai melihat ke arah Dela dengan tersenyum dan mengelus kepalanya sambil meratakan rambutnya.

“Jadi mulai sekarang kamu jangan menyembunyikan sesuatu dari kakak lagi ya. Karena hanya kamu yang kakak miliki setelah ayah dan ibu pergi,”ucap Dai menyandarkan kepalanya ke tubuh Dela didepannya. Dai yang merasa aneh dengan sikap kakaknya membuat dia penasaran.

“Kakak apa yang sudah terjadi dengan kamu, apa kakak sakit,”ucap Dela merasa gelisah dengan sikap kakaknya yang berbeda.

“Kakak tidak sakit hanya saja aku ingin bersama dengan kamu dan melindungi kamu. Bagaimana kalau hari ini kita berkunjung ke makan orang tua kita. Sudah lama bukan kita tidak pergi ke sana,”kata Dai. Dela yang juga sadar sudah lama tidak ke makan orang tuanya mengangguk kepada Dai.

Sebelum dia melewati gerbang sekolah dia dihadang oleh beberapa satpam.”Ada apa ini,”ucap Dai melihat satpam. Dai juga melihat Jeni dan kawannya membawa beberapa guru.

“Maaf ini waktu sekolah masih berlangsung. Jadi bisa tidak, ada tidak membawa Dela pergi,”ucap satpam.

“Kenapa saya dilarang membawa adik saya pergi untuk pergi ke rumah sakit,”ucap Dai.

Wali kelas yang sedikit terkejut melihat ke arah jeni dan kawannya kalau Dai itu membawa paksa Dela sampai mereka berdua juga di siksa di belakang sekolah.

“Aku tidak tahu apa yang sedang dibicarakan oleh kedua siswa ini.Tapi anda bisa melihat sendiri bukan luka yang didapatkan adik saya ini dibuat oleh kedua siswa yang kalian jaga itu. Saya juga memiliki buktinya. Kalau mereka menyiksa adik saya untuk tidak ikut lomba agar mereka berdua bisa menang. Mereka juga mengancam nyawa adik saya, jika ini diteruskan kita bisa memanggil polisi,”ucap Dai memperlihatkan sikap Jeni dan kawannya yang menyiksa adiknya.

Jeni melihat itu tidak percaya diri dan memohon kepada walinya kalau itu bukan dilakukan oleh mereka berdua.”Apa benar kalian berdua menyiksa Dela,”ucap wali kelasnya.

“Aku juga tidak ingin menjadi panjang. Jika bisa aku ingin pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan adik saya. Jadi bagaimana ibu guru,”ucap Dai dengan ramah.

“Baiklah jika begitu kita bisa selesaikan semua ini dengan damai,”ucap wali kelas.

Tanpa panjang lebar Dai dan Dela di izinkan bisa keluar dari sekolah. Di perjalanan Dela melihat ke arah kakaknya dengan tanda tanya yang membuat dia bingung. Dai melihat ke arah Dela dengan wajah penasaran itu hanya bisa berkata,”Aku tidak sengaja menemukan cctv di dekat bukit jadi aku memeriksa kejadian kamu di siksa sebelum aku datang bertemu dengan kamu tadi. Maafkan kakak tidak memberitahukan kepada kamu. Habis mereka berdua juga sangat jahat kepada kamu kakak tidak terima dong,”ucap Dai.

Dela hanya menggelengkan kepalanya dan segera merangkul tangan Dai karena merasa bangga dengan sikap kakaknya yang seperti pahlawan baginya. Dai mendapatkan sikap senang dari Dela hanya bisa mengelus kepalanya saja. Di perjalanan menuju makan orang tuanya apa mereka akan dalam bahaya?.

Episodes
1 Mengubah Masa Depan 1
2 MMD 2
3 MMD 3
4 MMD 4
5 MMD 5
6 MMD 6
7 MMD 7
8 MMD 8
9 MMD 9
10 MMD 10
11 MMD 11
12 MMD 12
13 MMD 13
14 MMD 14
15 MMD 15
16 MMD 16
17 MMD 17
18 MMD 18
19 MMD 19
20 MMD 20
21 MMD 21
22 MMD 22
23 MMD 23
24 MMD 24
25 MMD 25
26 MMD 26
27 MMD 27
28 MMD 28
29 MMD 29
30 MMD 30
31 MMD 31
32 MMD 32
33 MMD 33
34 MMD 34
35 MMD 35
36 MMD 36
37 MMD 37
38 MMD 38
39 MMD 39
40 KLdBM 40
41 MMD 41
42 MMD 42
43 MMD 43
44 MMD 44
45 MMD 45
46 MMD 46
47 MMD 47
48 MMD 48
49 MMD 49
50 MMD 50
51 MMD 51
52 MMD 52
53 MMD 53
54 MMD 54
55 MMD 55
56 MMD 56
57 MMD 57
58 MMD 58
59 MMD 59
60 MMD 60
61 MMD 61
62 MMD 62
63 MMD 63
64 MMD 64
65 MMD 65
66 MMD 66
67 MMD 67
68 MMD 68
69 MMD 69
70 MMD 70
71 MMD 71
72 MMD 72
73 MMD 73
74 MMD 74
75 MMD 75
76 MMD 76
77 MMD 77
78 MMD 78
79 MMD 79
80 MMD 80
81 MMD 81
82 MMD 82
83 MMD 83
84 MMD 84
85 MMD 85
86 MMD 86
87 MMD 87
88 MMD 88
89 MMD 89
90 MMD 90
91 MMD 91
92 MMD 92
93 MMD 93
94 MMD 94
95 MMD 95
96 MMD 96
97 MMD 97
98 MMD 98
99 MMD 99
100 MMD 100
101 MMD 101
102 MMD 102
103 MMD 103
104 MMD 104
105 MMD 105
106 MMD 106
107 MMD 107
108 MMD 108
109 MMD 109
110 MMD 110
111 MMD 111
112 MMD 112
113 MMD 113
114 MMD 114
115 MMD 115
116 MMD 116
117 MMD 117
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Mengubah Masa Depan 1
2
MMD 2
3
MMD 3
4
MMD 4
5
MMD 5
6
MMD 6
7
MMD 7
8
MMD 8
9
MMD 9
10
MMD 10
11
MMD 11
12
MMD 12
13
MMD 13
14
MMD 14
15
MMD 15
16
MMD 16
17
MMD 17
18
MMD 18
19
MMD 19
20
MMD 20
21
MMD 21
22
MMD 22
23
MMD 23
24
MMD 24
25
MMD 25
26
MMD 26
27
MMD 27
28
MMD 28
29
MMD 29
30
MMD 30
31
MMD 31
32
MMD 32
33
MMD 33
34
MMD 34
35
MMD 35
36
MMD 36
37
MMD 37
38
MMD 38
39
MMD 39
40
KLdBM 40
41
MMD 41
42
MMD 42
43
MMD 43
44
MMD 44
45
MMD 45
46
MMD 46
47
MMD 47
48
MMD 48
49
MMD 49
50
MMD 50
51
MMD 51
52
MMD 52
53
MMD 53
54
MMD 54
55
MMD 55
56
MMD 56
57
MMD 57
58
MMD 58
59
MMD 59
60
MMD 60
61
MMD 61
62
MMD 62
63
MMD 63
64
MMD 64
65
MMD 65
66
MMD 66
67
MMD 67
68
MMD 68
69
MMD 69
70
MMD 70
71
MMD 71
72
MMD 72
73
MMD 73
74
MMD 74
75
MMD 75
76
MMD 76
77
MMD 77
78
MMD 78
79
MMD 79
80
MMD 80
81
MMD 81
82
MMD 82
83
MMD 83
84
MMD 84
85
MMD 85
86
MMD 86
87
MMD 87
88
MMD 88
89
MMD 89
90
MMD 90
91
MMD 91
92
MMD 92
93
MMD 93
94
MMD 94
95
MMD 95
96
MMD 96
97
MMD 97
98
MMD 98
99
MMD 99
100
MMD 100
101
MMD 101
102
MMD 102
103
MMD 103
104
MMD 104
105
MMD 105
106
MMD 106
107
MMD 107
108
MMD 108
109
MMD 109
110
MMD 110
111
MMD 111
112
MMD 112
113
MMD 113
114
MMD 114
115
MMD 115
116
MMD 116
117
MMD 117

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!