Dua hari di dalam lemari Dai dan Dele hendak ingin keluar dari tempat persembunyian. Tapi melihat situasi yang belum aman membuat Dai keluar untuk melihat.”Dela kamu tetap disini dulu kakak akan melihat di luar sana,”ucap Dai.
Dai perlahan melihat ke arah ruangan di sekitarnya. Setelah kondisi aman dia keluar. Dai berjalan ke arah pintu keluar untuk melihat lorongnya. Tampak lorong yang penuh dengan darah berceceran ada juga tubuh manusia yang sudah tidak utuh. Dai melihat itu sangat takut sehingga dia berjalan melihat dari balik pintu dan kembali masuk. Dai melihat dari jendela kaca di rumahnya. Jauh dari atas tampak jalan yang poranda penuh mobil berserakan dengan darah yang masih ada di jalan. Tampak jalan di bawah sangat kacau tidak ada kehidupan.
Dai juga sempat melihat beberapa monster dari gedung sebelah. Dai menuju ke kamar dimana Dela berada,”Ayo keluar.” Dai mengajak Dela untuk mencari barang yang bisa mereka bawa. Apa lagi persediaan makanan mereka yang sudah menipis.
“Kak sekarang kita harus pergi kemana, pemerintahan saja tidak bisa membantu kita,”ucap Dela yang masih tidak percaya dengan kehidupan di bumi saat itu.
“Mau tidak mau kita harus bisa keluar dari kota ini dulu, mencari tempat yang aman. Tapi kakak juga tidak tahu harus pergi kemana,”ucap Dai. Di samping Dela hanya bisa terdiam berjalan dengan berhati-hati melihat jendela yang penuh dengan mayat semua orang.
“Kak apa kita bisa selamat dari para monster ini,”ucap Dela dengan wajah sedih setelah melihat dari jendela rumahnya.
“Kakak juga tidak tahu Dela, tapi kita harus bisa bertahan. Apa kamu tahu sebelum ini ada fenomena ini,”ucap Dai mengganti topik dan menatap ke arahnya.
“Aku juga tidak tahu. Tapi akhir ini banyak fenomena yang aneh yang terjadi kak,”ucap Dela.
“Fenomena yang aneh yang kamu katakan itu seperti apa,”ucap Dai. Dela mengambil keras yang dia selalu tulis untuk sumber refensi novel dia.
”Ini kak semua sudah aku tulis disini, aku tidak tahu ada kaitannya atau tidak,”ucap Dela memberikan bukunya.
Dai mengambil buku itu dan membacanya dengan hati-hati. Setelah membaca hanya sebagian yang mebuat Dai sesuai dengan kondisi saat itu. Persiapan sudah selesai dengan perlengkapan yang ada mereka berdua keluar dari rumah sambil melihat sekitarnya.
Dai dan Dela sudah sampai di pintu masuk gedung sambil melihat sekitarnya tampak suasana sunyi dan tidak ada monster terlihat. Dai dan Dela memegang tangan dan mulai segera berlari menuju gedung yang ada diseberang. Setelah sampai di gedung, mereka mulai bersembunyi hingga tidak ada yang muncul, mereka mulai berjalan kembali. Karena tujuan mereka berdua ada supermarket yang ada diseberang jalan karena lokasinya tidak jauh dari tempat mereka tinggal.
Tapi saat hendak melewati pintu belakang. Dai melihat ada pergerakan membuat dia manarik Dela untuk bersembunyi. Dai masih melihat dari balik tempat dia bersembunyi tampak ada monster yang sedang berkeliling. Monster yang sudah lewat Dai kembali menarik tangan Dela untuk masuk ke gedung supermarket. Pintu kembali di tutup dengan baik agar tidak ada yang masuk.
Di dalam gedung itu keduanya segera mencari makanan untuk bisa mereka bawa sambil melihat apa ada orang disekitarnya. Tapi gedung itu kosong dan tidak ada orang sama sekali. Semua makanan dan minuman sudah mereka kumpulkan. Selesai mencari mereka mulai mencari tempat bersembunyian di dalam gedung itu untuk sementara.
“Kita akan tetap disini dulu kak,”ucap Dela. Dai mengangguk setelah menemukan gudang penyimpanan barang.
“Kita bisa tinggal disini untuk sementara sebelum kita pergi,”ucap Dai.
Di dalam ruangan kecil itu Dela merapikan tempatnya, sementara Dai mengumpulkan bahan makanan yang ada di gedung itu bersama dengan senjata yang bisa dibawa. Setelah semua terkumpul dia kembali bertemu dengan Dela adiknya.
“Kakak,”ucap Dela setelah menuggu lama Dai di ruangan penyimpanan.
“Ini ada makanan dan selimut untuk kita gunakan,”ucap Dai memberikan semua yang didapatkan olehnya.
Beberapa hari mereka di gedung supermaket dengan persedian yang sudah tersedia. Tapi Dai merasa hatinya masih resah melihat dari balik pintu dia tampak monster yang sering muncul.
”Ada apa kak?,”ucap Dela yang juga merasa resah dari balik pintu.
“Kakak juga merasa resah tinggal disini Dela. Tapi kita harus mencari rute aman kita untuk bisa keluar dari kota ini. Aku merasa kalau kota ini sudah tidak berpenghuni lagi,”ucap Dai.
“Aku juga kak setiap malam aku merasa ada suara auman para monster membuat aku sedikit takut. Tapi apa kita bisa keluar dari sini,”ucap Dela yang khawatir.
“Kita pasti akan keluar dari sini,”ucap Dai yang menguatkan dirinya bersama dengan adiknya.
Malam tiba mereka tidur dengan semua pintu sudah tertutup. Tapi mereka masih mendengar suara dari beberapa orang yang bersembunyi tapi ketahuan oleh para monster yang berkeliaran.
Dai memeluk Dela saat tidur saling menghangatkan satu sama lain. Tapi malam itu sedikit berbeda terdengar langkah yang sangat keras sampai mereka berdua tergunjang. Mata kedua kakak adik itu saling bertatap satu sama lain. Setelah bersembunyi dibalik selimut dengan lampu yang sudah dimatikan agar tidak ada yang menyadari keberadaan mereka berdua.
Lama kelamaan monster yang ada diluar mulai menjauh hingga pagi datang Dai dan Dela bersiap untuk pergi. Di bekali senjata dan persediaan mereka berdua menguatkan hati mereka, untuk bisa keluar darai kota lewat rute yang tidak sering didatangi oleh monster. Perjalanan keluar kota sudah dimulai dari gedung yang hancur dan hutan mereka berpapasan dengan monster. Ada kala mereka berdua bertemu dan berkelahi dengan monster yang menurut mereka bisa dikalahkan.
Seiringnya waktu berlalu mereka hampir sampai di pinggiran kota. Di hutan dengan perangkap yang sudah disiapkan mereka berdua bergilir untuk istirahat. Dai juga menyempatkan dirinya mencari informasi tentang apa yang sudah terjadi di bumi, tempat tinggal dia. Semua fenomena dan keanehan yang dia dapatkan dari beberapa koran dan informasi lain.
Dai tahu kalau semua ini sudah terjadi sangat lama termasuk fenomena yang hampir sama. Tapi pemerintah tidak menanggapi kejadian itu. Terdengar suara langkah kaki Dai bersiaga dengan tidak lupa membangunkan Dela karena ada yang datang.
“Ada apa kak, apa sudah waktunya bergantian?,”ucap Dela dengan mengusap matanya karena masih mengantuk.
“Ada yang datang,”ucap Dai dengan suara kecil. Dela mendengar itu segera mengambil senjata hingga tampak ada seorang yang mendekat dengan tangan di atas.
“Manusia,”ucap Dai.
“Aku tidak tahu kalau ada orang yang masih hidup,”ucap salah satu orang yang datang.
“Apa kami bisa ikut bergabung dengan kalian berdua,”ucap salah satu orang dari kelompok yang terdiri dari tiga orang.
“Kalian bisa bergabung,”ucap Dai mengizinkan mereka untuk bergabung.
“Apa kalian ingin pergi ke pinggiran kota,”ucap Dai.
“Itu benar, apa kamu juga,”ucap orang didepannya.
Setelah lama berbincang mereka kembali beristirahat untuk pagi mereka untuk melanjutkan perjalanan. Disela bertemu dengan orang yang masih hidup Dai menyempatkan dirinya untuk mencari informasi tentang monster. Setelah bertukar informasi Dai mengetahui sedikit informasi kalau monster itu datang karena gelombang dari sebuah penelitian. Tapi penelitian apa itu masih belum di ketahui oleh Dai dan orang yang memberitahukan informasi itu. Tapi bagaimana Dai setelah ini dan kondisi di bumi?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments