Elena meletakan peti itu diatas rak buku ruangan itu.
"Haaaaah, ternyata aku masih belum tau apa apa soal kakek ku sendiri." Elena menghela nafas
Elena lalu membersihkan laci meja kakeknya dan menemukan sesuatu lagi.
"Untuk Elena Rosalina ku tersayang?" Elena membaca kertas yang bertuliskan itu diatas sebuah kotak kecil.
"Untuk Elena yang paling kakek sayangi, kau sudah berjuang sangat keras melawan ketakutan mu selama ini ya,mereka yang tidak tau pasti mengira kau gila atau semacamnya tapi....kakek mengerti sekali tentang kondisi mu yang seperti itu. kau anak yang hebat dan kuat,kau tidak pernah mengeluh tentang apapun pada kakek, kakek pernah mengalami nya juga. Rasa takut kepada mahluk itu benar benar menguasai kakek saat itu, kakek meminta tolong kesana kemari tidak seperti dirimu yang menahannya sendiri,saat itu tidak ada yang mengerti hingga kakek menemukan mahluk yang baik hati yang melindungi kakek dengan baik. Mereka menyebut kakek sebagai keturunan dewa hahahah, tapi kakek tidak percaya itu, mereka tidak peduli meskipun kakek tidak percaya pada mereka. Mereka tetap keras kepala melindungi kakek dari mahluk mahluk jahat,hingga kakek iseng menyuruh mereka untuk melakukan pekerjaan rumah,tapi kakek terkejut karena masakan mahluk itu sangat tidak enak, kau jangan sekali kali memakannya kau bisa diare selama sebulan jika memakannya,meskipun sekarang kakek sudah tidak dapat melihat mereka lagi tapi....kakek bisa merasakan kalau mereka masih ada dikuil ini."
"Kakek terlalu banyak bercerita ya? Hahaha, yang pasti hidup kakek jadi lebih menyenangkan ketika bertemu dengan mereka,kakek juga bahagia bertemu denganmu jadi terimalah hadiah dari kakek ini, ini akan membantumu mengatasi masalah dengan mahluk mahluk itu, dan sekaligus bisa melindungimu.hiduplah dengan bahagia bersama mereka dan tetap sehatlah lalu jangan keras kepala saat ada orang tua memberi nasihat padamu! Selamat ulang tahun cucu kesayangan kakek, kau pasti akan mengalami banyak perubahan dihidupmu nanti."
Membaca surat itu dadaku sangat sesak dan bibir ku bergetar hingga terisak-isak dalam sepi nya malam.
Aku membuka kota kecil itu yang berisi kalung dengan liontin perak yang menggambarkan 5 hewan penjaga kuil.
aku tertidur sambil memegang kalung ini.
Keesokan harinya aku membersihkan kuil seperti biasanya dengan mata yang masih sembab.
"Hu, kakek benar benar berhasil membuat aku selalu menangis. aku tidak menyangka kakek mengingat ulang tahunku,bahkan aku saja tidak ingat."Ucap Elena sambil menyapu halaman kuil.
Aku langsung memakai kalung yang diberikan oleh kakek ku ini.
Setelah selesai membersihkan kuil, Elena berangkat ke pasar untuk membeli kertas jimat dan bahan makanan.
"Haaa seperti nya aku harus mencari pekerjaan paruh waktu, uang untuk perawatan kuil ini sudah menipis" elena berjalan memasuki gerbang pasar
"Permisi, tolong 200 lembar kertas jimat nya." Elena berhenti di sebuah toko yang menjual barang barang seperti jimat.
"Baiklah ini, apa kau baik baik saja nak? Matamu sembab begitu"Penjual ini memberikan kertas jimat itu dan bertanya.
"Terimakasih, tentu saja aku baik! Ini karena aku membaca cerita yang menyediakan, aku jadi menangis semalam." Elena tersenyum kecil
"Jika kau merasa kesulitan datanglah kemari,kami bisa membantumu." Istri dari penjual itu bicara
"Ah,tidak apa apa bibi. Terimakasih atas bantuannya, kalau begitu aku pergi dulu."
Aku lalu pergi dari toko itu.
"Kasian sekali elena,setelah ditinggal kedua orang tuanya sekarang dia malah kehilangan satu satunya keluarga yang ia punya."
"Benar dia gadis yang sangat kuat dan sabar." Ucap suami istri itu
Aku lalu berbelanja sayuran dan kembali pulang.
......................
Ditengah perjalanan aku melihat seseorang dengan jubah berwarna hitam yang berdiri di sebuah batu besar didekat kuil dan sedang melihat ke arah kuil.
Apa itu manusia? Atau seorang mahluk? Pikir Elena yang melihat Nya
Elena lalu seperti biasa melewati sesuatu yang terasa mencurigakan itu tapi.
Si jubah itu tiba tiba memegang tanganku dengan kuat,lalu aku tersentak.
"Berikan...kalung.....itu..padaku..." Rintih si jubah itu sambil memegang tanganku dengan erat.
Apa apaan ini?! Mengapa dia memegang tanganku dengan kuat begini?! Terus kenapa dia menginginkan kalung ini?!Pikir Elena tanpa melihat si jubah hitam itu
Lalu Elena melihat tangan yang memegang nya itu dan benar saja si jubah hitam itu adalah seorang mahluk.
Rangka tangan mahluk itu diselimuti oleh darah yang mengering tanpa kulit yang tersisa dan banyak belatung di tangannya itu.
Ha...astaga!! yang benar saja didepan kuil muncul yang seperti ini?!Bagaimana ini sekarang!! Aku harus apa!
Segera aku lalu mengeluarkan jimat yang tadi aku bawa dari kuil itu.
"PERGILAH KAU!!!" Teriak ku sambil melemparkan jimat itu padanya.
Mahluk itu tersentak dan mundur tapi dia tidak melepaskan tanganku dan tetap mencengkram nya.
"Kiik...kiik....Kiik kau bisa melihat...kami rupanya!!!!!" Suara mahluk itu sangat nyaring, disertai dengan matanya yang terbelalak berputar menyeramkan.
"Hiiik!!!! Aaaaaaakh!!!!!" Elena yang ketakutan memukul nya dengan sayuran yang ia beli.
Buak.....
Mahluk itu tersungkur, saat elena ingin memegang tangan Elena yang disentuh mahluk tadi ia terkejut.
"AAAAAAAAAAAAKHHHHH!!!" Elena berteriak sangat keras karena,tangan dari mahluk itu masih mencengkram nya dengan kuat meskipun terlepas dari tubuhnya.
Elena lalu berlari menaiki anak tangga kuil dengan tergesa-gesa.
"Apa apaan tangan menyeramkan ini tidak mau dilepas!!! Jika kau terjatuh, setidaknya nya bawa tanganmu kembali bersamamu!!!" Elena dengan panik berusaha melepaskan tangan mahluk itu dari dirinya tapi tidak berhasil.
Bruk....
Elena tersandung ditengah anak tangga kuil ini.
"Aduh! Mengapa harus disaat ini sih aku harus terjatuh!" Elena mengomel
"Kiiiik....kiiiik....kiiiik aku akan....mengambil tanganku kembali!..kiiik" Mahluk itu lalu entah bagaimana terbang dan menuju tepat Elena.
"Hei! Yang benar saja mengapa aku tidak bisa berlari lagi?!" Ternyata kaki Elena terkilir dan ia tidak bisa berjalan.
"He...hei! Mahluk! K...kau tidak perlu naik kemari..le..lepaskan tanganmu ini dan aku akan melemparkannya kembali padamu!!"Elena terbata bata sedang berdiskusi dengan mahluk itu.
"Jangan mendekat!! Atau aku patahkan tanganmu ini! Aku bersungguh-sungguh!" Elena mengancam mahluk itu.
Tapi tentu saja mahluk itu tidak takut dan tetap terbang ke arah Elena dan semakin dekat.
"Aaaaaaakh!!! Apapun itu terserah saja!!!!"Teriak Elena pasrah sambil melemparkan semua jimat yang ia kantongi dan menutup matanya dengan lengannya.
Lalu suara tebasan halus terdengar berserta teriakan.
Clank.......
"TIDAAAAAK!! AKU AKAN KEMBALI!!!!!"
teriak terakhir mahluk itu.
Elena yang penasaran membuka matanya perlahan lahan dan melihat, mahluk jubah itu sudah hancur seperti debu.
muncul mahluk yang memakai topeng 'Hannya' dengan warna yang berbeda dengan pakaian kimono yang mengikuti warna dari setiap topeng itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments