Kelas selesai dan kami pulang.
"Elena kami pulang dulu,hati hati dijalan ya."Yura berpamitan
"Ya,sayang sekali rumah kita beda arah. Sampai bertemu besok."Ucap Yoko melambaikan tangan nya
"Ya,kalian berhati hatilah"Balas ku yang melambaikan tangan
Haaaah padahal aku juga ingin pulang bersama dengan teman temanku,tapi karena rumahku di kaki bukit yaah mau bagaimana lagi.
Tapi sebenarnya aku selalu pulang ditemani dengan para mahluk,aku ingin ditemani manusia bukannya mahluk yang menyeramkan seperti itu!!.
Aku berjalan melewati pepohonan yang rindang sendirian.
Aku banyak melihat mahluk mahluk yang bergerak kesana kemari dengan bebasnya,ada yang mencari bola mata nya, rangka tanpa kulit,kepala yang terbang dan masih banyak lagi.
Aku juga melihat pak tua yang duduk dibawah pohon itu tanpa memiliki kaki dan bola matanya tidak ada.
Apa mungkin dia korban tabrak lari disini? Aku pun tidak tau,selagi aku tidak berkontak mata dengan mereka maka aku akan selamat, tapi..... Kenapa dunia ini penuh dengan mahluk?!
Aku lalu sampai di anak tangga kuil,lalu angin berhembus dengan cukup kuat.
Syuuuung....
Aku menutupi mataku dengan lenganku.
Selalu saja ada angin yang menerpa ku saat aku menginjakkan kaki ku di anak tangga ini, dan sebentar lagi pasti dia akan muncul.
Lalu aku melihat entah itu mahluk atau bukan, berdiri di dahan dahan pohon.
Aku tidak langsung melihatnya karena aku takut,tapi jumlah hari ini bertambah.
Apa?! Kenapa jadi 4 sekaligus?! Biasanya mereka akan muncul satu persatu?!Pikir Elena yang terkejut melihat mahluk itu muncul bersamaan
Tenang lah Elena semua akan baik baik saja jika kau tidak melihat nya.
Elena lalu melanjutkan menaiki anak tangga itu,hingga pertengahan anak tangga elena mendengar suara.
"lllllllllllllll lllllllllllllll llllllllll"
Suara apa itu? Kenapa suara mereka seperti orang yang sedang makan sambil berbicara? Pikir Elena yang mendengar suara tidak jelas itu sambil menaiki anak tangga terakhir.
Elena sampai di gerbang kuil kemudian Elena berbalik, ternyata mahluk itu sudah hilang.
Baguslah jika mereka sudah hilang.
Pikir Elena yang kemudian masuk kerumahnya.
Setelah selesai berganti pakaian, elena kembali ke halaman kuil untuk bersih bersih.
Elena membersihkan patung dewa,lonceng dan masih banyak lagi hingga waktu memasuki sore hari.
"Hah? Tidak terasa sudah senja begini,kenapa rasanya cepat sekali?"Gumam Elena sambil menyeka keringat nya
Lalu Elena masuk kembali dan mandi, malam harinya Elena sedang belajar di dalam kamarnya.
"Oh iya! Sudah beberapa Minggu ini aku tidak membersihkan kamar kakek,apa aku bersihkan sekarang saja ya? Lagipula ini tidak akan selesai tepat waktu."Ucap Elena seraya menutup bukunya dan mengambil lilin lalu menyalakan nya.
Elena lalu berjalan menuju ke kamar kakeknya,sambil membawa lilin yang menyala.
"Padahal akan lebih nyaman jika kamarnya dipasangkan lampu listrik, tapi kakek benar benar menolaknya ia bilang lebih nyaman menggunakan lilin seperti ini. Bukankah memakai lilin seperti ini tidak nyaman sekali? Selain cepat habis,ini juga mudah membakar sesuatu." Elena berbicara sampai masuk ke kamar kakeknya.
Elena duduk ditempat yang biasa digunakan kakek nya untuk bekerja membuat jimat.
"Haaa....tempat ini dingin sekali." Elena menyentuh meja itu
"Baiklah mari kita bersih bersih!" Elena pun memberikan ruangan itu dengan sangat bersih hingga ia mengangkat sebuah peti kecil.
Bruak......
Peti kecil itu tidak sengaja terjatuh dari tangan elena.
"Aduh! Mengapa pakai jatuh segala sih?." Ucap Elena mengeluh
"Hmm? Apa ini?" Elena melihat didalam peti kecil itu banyak buku kuno dan kertas kertas.
" 5 Penjaga kuil fushime?" Elena membuka sebuah buku tua itu
"Sebelum menjadi penjaga kuil fushime, mereka dulunya adalah penjaga mata angin. Mereka memutuskan untuk meninggalkan itu dan mengkloning kan diri mereka, karena seorang manusia langka yang memiliki garis keturunan dewi Amaterasu yang mereka sembah. Manusia ini bernama Yami nagaki, yang saat itu masih sangat muda,kami memutuskan untuk melindunginya dari kegelapan yang akan menelan nya dan dari roh roh jahat lainnya." Elena membaca buku kuno itu didepan sebuah lilin
"apa ini catatan mahluk itu?" gumam Elena
"Bertahun tahun kami melindunginya pada saat itu dia tidak bisa melihat kami dan hanya bisa mendengar suara kami saja, tapi saat umurnya mulai memasuki 20 tahun,ia mulai melihat kami dengan jelas."
"Ia lalu membuatkan kami sebuah kuil yang bernama fushime, saat kami bertanya tentang penamaan kuil ini ia hanya tersenyum dengan lembut tanpa berkata,kami menjalani hidup seperti seorang manusia kami memanggilnya sebagai tuan sekarang,dan menjaga kuil ini bersama sama hingga saat itu terjadi."
"Entah bagaimana saat tuan berumur 90 tahun ia kehilangan penglihatan dan pendengaran nya pada kami, tuan kami berteriak-teriak memanggil kami dengan air mata yang mengalir. Padahal saat itu kami tepat berada disebelah nya,kami mencoba untuk menenangkan nya tapi tidak bisa, kami tidak bisa menyentuh tuan kami lagi. Kami yang awalnya tidak bisa merasakan perasaan manusia tiba tiba dada kami menjadi sesak melihat tuanku yang tertatih-tatih mencari kami sambil menangis."
"Kami berusaha mencari tau apa yang terjadi pada tuan kami tapi kami tidak menemukan apapun,lalu kami tersadar apakah mungkin karena umurnya yang sudah lanjut? Jika itu menyangkut umur kami tidak bisa berbuat banyak."
"Tuan kami selalu mencari kami di kuil dan ditempat dimana kami menghabiskan waktu bersama, hingga tuan kami jatuh sakit dan para jemaah yang berdoa di kuil ini yang merawatnya."
"Tentu kami sangat sakit melihat tuan kami menjadi seperti ini karena kami sudah bersama untuk waktu yang cukup lama. kami mencoba berbicara dan menggunakan apa saja agar tuan kami dapat melihat dan mendengar kami kembali, tapi semuanya sia sia tuan kami tidak pernah bisa mendengar dan melihat kami lagi."
"Apa ini.....mengapa ini jadi sedih..."Elena menitikkan air matanya
"Meskipun tuan kami tidak bisa melihat kami, tapi kami selalu ada disisi nya hingga saat ini."
"catatan ini...hiks....berakhir disini.." Ucap Elena yang melihat halaman terakhir itu
"Jadi kakek dulu punya garis keturunan dewa,kakek juga bisa melihat itu seperti aku. Kenapa kakek tidak memberitahuku selama ini?" Gumam Elena sambil mengembalikan buku itu kedalam peti, tapi tiba tiba selembar kertas berwarna coklat jatuh
"Hah apa itu?" Elena lalu mengambil dan membacanya
"5 Penjaga kuil Fushime
•Naga (Seiryuu) elemen kayu dan hujan
•Burung surgawi (Suzaku) elemen api
•kura kura dan ular (Genbu) elemen air
•harimau putih (Byakko) elemen angin
•harimau putih (Byakko) elemen logam
Mereka bahkan bisa mengeluarkan elemen elemen yang lainnya."
"Sepertinya kakek menulis ini agar selalu mengingat mereka, jadi mereka hewan penjaga kuil ini ya.." Ucap Elena membaca kertas itu lalu memasukkan nya ke dalam peti kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Subaru Sumeragi
Gemes banget 😍
2024-05-31
0