Penjaga Kuil Fushime

Penjaga Kuil Fushime

bab 1 MASA LALU

Namaku Elena Rosalina siswi sekolah menengah tahun ke 3, yang entah bagaimana bisa melihat mahluk dari dunia lain.

Semua dimulai saat kedua orang tua Elena meninggal dalam insiden kecelakaan.

Saat kejadian itu Elena masih berusia 7 tahun, dan ikut dalam mobil yang ditumpangi kedua orang tuanya.

Hanya Elena saja yang selamat dari kejadian itu, padahal mobil yang ditumpangi mereka ringsek parah.

Anehnya, Elena berada disebelah mobil itu dan terduduk melamun tanpa luka sedikit pun.

Saat polisi bertanya pada Elena, Elena hanya terdiam tanpa mengatakan apapun.

Sejak kejadian itu Elena diasuh oleh saudara saudara dari ayah dan ibunya, hingga berusia 13 tahun.

Disaat ini saudara saudara dari ayah dan ibu Elena mulai enggan merawatnya karena tingkah Elena yang mulai aneh.

Elena sering berteriak histeris,badan yang entah bagaimana penuh dengan luka cakaran yang dalam,dan Elena selalu menangis sambil memohon-mohon.

Melihat kelakuan Elena yang seperti itu, saudara dari ayah dan ibu Elena mulai mengoper dari keluarga satu ke lainnya.

Hingga kakek dari keluarga ibu Elena datang dan memutuskan untuk merawat nya.

Elena diajak ke desa yang lumayan jauh dari kesibukan kota.

Ternyata rumah kakek ini adalah sebuah kuil tua yang berada di kaki gunung Shindong, dengan banyak anak tangga disini.

Elena dirawat dengan baik hingga 5 tahun sudah Elena tinggal di kuil ini bersama kakeknya. Elena juga sudah bersekolah dan memasuki tahun ke 3 masa sekolahnya.

"Fiuh..... akhirnya selesai juga,sekarang tinggal gudang itu."Ucap Elena yang sedang membersihkan halaman kuil ini

"Elena....apa kau sudah selesai uhuk...uhuk...jika sudah kemarilah."Panggil kakek Elena yang terbatuk-batuk

"Ya, kakek aku hampir selesai tinggal gudang saja."Sahut Elena

"Tinggalkan itu...dan kemarilah...""

Elena lalu menghampiri kakeknya yang duduk didepan kuil ini.

"Ini....makanlah.."Kakeknya memberikan Elena sebuah jeruk

"Terimakasih kakek."

Elena lalu mengupasnya lalu memberikan pada kakeknya sebagian

"Tidak...makanlah...apa kakek boleh bertanya sesuatu?"Kakek itu bertanya sambil menolak jeruk itu

"Bertanya? Silahkan saja."Jawab Elena memakan jeruk itu

"Apa...kau masih melihat itu?"Lanjut kakek itu bertanya

"Hmmm....aku tidak melihatnya karena aku berada di dalam kuil ini,tetapi saat aku pulang atau berangkat ke sekolah aku masih melihatnya dengan jelas yahh.... meskipun aku pura pura tidak melihat nya tetapi itu terus muncul didepan mataku."Ucap Elena yang sedikit tersentak

"Begitu ya.....uhuk.."

"Tapi....aku mulai membiasakan diri dengan mereka, aku baru sadar belakang ini bahwa kita hidup pasti selalu berdampingan dengan mereka."

"Yah.... meksipun jujur aku masih sering ketakutan melihatnya heheh...tapi aku mencoba memakluminya."Lanjut Elena sambil tertawa

"Keputusanmu sudah benar....kau harus terus terbiasa dengan hal ini...karena kau memiliki pandangan yang spesial....jika kau terus melarikan diri...kau akan terus ketakutan sepanjang hidup mu"Ucap kakek nya sambil menatap ke arah langit senja

"Apa kau tau.....kuil ini pun dijaga oleh 5 mahluk mahluk....seperti itu hanya saja penampilan...mereka seperti seorang dewa tidak menyeramkan.Lanjut kakek itu bercerita

"Benarkah?! Apa kakek pernah melihatnya?!"Tanya Elena yang penasaran

"Hohoho....tentu saja...meskipun sekarang kakek tidak sudah tidak muda lagi...tapi kakek tau bahwa itu mereka...mereka menjaga kuil ini agar terhindar dari bahaya yang mengancam."Kakek itu tertawa

"Waahh, apa kakek bisa mengenalkan nya padaku?"Ledek Elena tersenyum

"Kau ini ....apa kau tidak percaya pada cerita kakek?....dasar anak nakal.."Kakek pun kesal oleh Elena

"Hey,kakek bukan begitu aku benar benar ingin dikenalkan juga, aku sungguh-sungguh."Lanjut Elena serius

"Kau...akan melihatnya jika sudah sampai pada waktunya,baiklah sudah senja mari kita masuk kedalam."Kakek itu lalu berdiri

"Aaaa~ kakek tidak bisakah kau kenalkan padaku sekarang."Rengek Elena sambil menggandeng tangan kakek nya

"Tunggulah....waktu yang tepat..."

"Huuu.... kakek pelit! Ngomong ngomong apa kakek sudah minum obatnya?"Tanya Elena

"Oooh...itu..."Kakek ragu

"Lihat! Kakek tidak meminumnya lagi! benar benar padahal dokter sudah memberitahu nya agar tidak telat! Sebagai hukuman aku tidak akan membuatkan kakek bubur bayam untuk makan malam ini!"Elena kesal

"Apa.....jangan ....begitu Elena....yang cantik"Bujuk kakek nya

"Aaaaaaaa! Aku tidak dengar."Jawab ku yang enggan

Beberapa bulan berlalu aku dan kakek ku sangat bahagia meskipun kami hidup dengan sederhana, kehidupan sekolah ku juga bagus aku mempunyai dua sahabat yang sangat baik padaku.

Hingga hari itu datang dengan tiba tiba.

"Kakek akan..keluar sebentar untuk membeli kertas jimat....kau jagalah kuil ini dengan baik...ingat selalu uruslah kuil ini dengan baik! Sebentar lagi akan banyak jemaah yang akan berdoa disini."Ucap kakek itu sambil bersiap siap akan keluar

Mengapa kakek berkata seperti itu?Pikir Elena

"Kertas jimat? Biarkan aku saja yang membelinya lagipula kakek sudah tua, dan mudah lelah bukan?~"Ejek Elena dengan sengaja

"Kau ini....biarkan kakek mu ini merasa muda lagi...dengan bermain main dipasar,kau selalu mengikuti kakek diam diam kemana pun Kakek pergi."Protes kakek Elena

"Itukan karena kakek pergi tanpa bilang bilang! Makanya aku mengikutinya,tunggu dulu bagaimana kakek tau aku mengikuti terus?!"Elena terkejut

"Kau belum....tau kekuatan kakek mu ini ya....hohoho apapun kakek tau..."

Kakek itu bicara degan sombong

"Benarkah~kalau begitu dimana sekarang jodoh ku?"

"Kakek pergi dulu."Pamit kakeknya yang mulai menuruni tangga

"Hei! Kakek! Bagaimana dengan jodoh ku! Katanya kakek tau semuanya!"Teriak Elena kesal yang melihat kakeknya melarikan diri

"Kakek itu selalu saja, melarikan diri saat aku tanya tentang jodoh ku,padahal jika Yura dan Yoko dia mau melihatnya. Haah?! Apakah aku tidak memilikinya satu pun karena itu kakek selalu melarikan diri dari ku?! TIDAKK!!"gumam ku yang panik

Dan benar saja seperti yang dikatakan kakek banyak orang yang datang berdoa disini,hingga sore hari.

Aku melayani mereka yang ingin membawa air suci ini kerumah.

"Haaaa, akhirnya selesai juga aku lelah sekali. Bagaimana kakek bisa kuat melakukan ini setiap hari ya?"Gumam ku sambil bersandar di pohon seraya menunggu kakek pulang.

"Lalu mengapa kakek ini lama sekali? Apakah yang dia katakan itu benar bahwa dia akan bersenang-senang? Aku terkadang tidak mengerti tentang pikirannya"

"Kakek sekarang sudah sangat tua, aku khawatir jika dia mungkin akan meninggalkan ku sendiri di dunia ini."gumam Elena sambil termenung

"keluarga dari kakek juga tidak pernah ada yang mengunjungi kemari, apakah karena ada aku disini makanya mereka tidak mau ya?"pikir Elena

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!