Plip.....plip.....plip..
Suara ponsel lipatku berbunyi.
"Hmmm,siapa ini? Halo dengan kuil fushime."Aku lalu menjawab telpon itu.
"Hei! Elena kau dimana?!"Tanya orang dalam telepon itu dengan panik
"Yura? Apa kau Mengganti nomor ponselmu?"
"Huuuh! Bukan saat nya bicara ini! Kakek mu dia..."Ucap Yura dengan paniknya
"Hah?! Kenapa dengan kakek ku?!"
"Dia....dia...."Yura terisak-isak
"KATAKAN DENGAN JELAS!"Bentak ku pada Yura
"Dia..... meninggaaaal...huaa..."
Aku yang mendengarnya sangat terkejut,air mata ku lalu mengalir dengan sendirinya. Aku menjatuhkan ponsel ku dan berlari meninggalkan kuil itu.
Saat aku datang, aku melihat jasad kakek ku ditutupi oleh kain dan disebelahnya penuh dengan genangan darah. Kakek ku meninggal saat ingin menyebrang karena tertabrak oleh kereta kuda.
Aku menangis sejadi jadinya sambil memeluk jasad kakek ku yang mulai terasa dingin, Yura memelukku untuk menenangkan ku.
Hingga saat pemakaman aku masih menangis, aku tidak makan apapun sejak hari itu. Keluarga kakek pun tidak ada yang datang untuk ke pemakaman nya, aku Yura dan Yoko yang mengurus pemakaman kakek ku.
Aku sangat berterima kasih pada mereka berdua yang mau membantuku.
"Elena kau harus makan sesuatu,jika tidak kau akan sakit nanti."Ucap Yura membawakan buah
"Tidak, terimakasih atas semua bantuan kalian."Aku berterimakasih pada mereka dengan mata yang sembab
"Tidak apa apa,itulah gunanya sahabat."Yura dan Yoko memeluk ku dengan erat.
Lalu mereka pun pergi.
"Jangan lupa untuk makan Elena!"Teriak Yura dari tangga
"Kalau kau Sampai tidak makan,kami akan marah apa kau tau."Teriak Yoko
"Ya aku tau."Ucap ku melambaikan tangan
Mereka pun pergi naik taksi dan kembali pulang kerumah.
Aku lalu duduk disalah satu anak tangga yang menuju kuil, aku melamun untuk beberapa saat.
"Seharusnya aku ikut saja waktu itu......mengapa waktu itu aku...tidak ikut...? Mengapa..."Gumam ku seraya mengusap air mata ku
"Ini semua salahku...aku bahkan bicara dengan tidak sopan padanya...hiks...ini semua salah ku!!"Teriak ku dengan menangis
Lalu tiba tiba angin berhembus dengan kuat tapi hanya sebentar.
Syung.....
Aku menghalang angin itu dengan lenganku.
"Kuat sekali..."Ucapku yang menahan angin itu
"Hah? Apa itu?"
Aku melihat sesuatu berdiri diatas pohon sebelah kuil, terlihat seperti seseorang yang mengenakan pakaian hitam,pedang dan topeng yang menyeramkan tengah melihat ke arah ku.
"Apa itu? Terlihat seperti seseorang tapi..."Aku tersadar lalu aku berlari masuk ke dalam kuil.
Aku menutup pintu rapat-rapat.
"Jika itu manusia mengapa dia bisa berdiri dia atas pohon begitu?! Apa dia mahluk?!"Gumam ku sambil mengunci pintu itu.
Beberapa Minggu berlalu aku masih sangat sedih karena kepergian kakek ku yang sangat mendadak, aku menggantikan kakek ku untuk mengurus kuil ini sendiri.
Sejak kakek ku pergi,mahluk mahluk itu semakin aktif menampakan diri didepan ku.
Tidak hanya dimalam hari tapi ketika aku berangkat sekolah juga mereka tiba tiba muncul dalam wujud yang menakutkan, mereka bahkan menempeli Yoko dan Yura.
Aku ingat pesan kakek padaku jika aku melihat mahluk mahluk itu,'berpura pura lah untuk tidak melihat nya. Jika mereka sampai tau bahwa kau bisa melihat mereka,mahluk itu akan memakan mu dan kau akan menjadi seperti mereka lalu kau akan di hisap masuk ke dalam dunia para mahluk dan tidak akan pernah bisa kembali ke dunia manusia kembali'.'
Tapi sangat sulit menghindari nya karena mereka yang tiba tiba muncul didepan ku dengan wujud yang sangat menyeramkan,maka dari itu jika aku pergi ke sekolah aku selalu membawa jimat dari kuil ini untuk perlindungan ku.
Hari ini aku akan berangkat sekolah,sebelum berangkat aku menyempatkan diriku untuk berdoa.
"Baiklah,aku berangkat dulu kakek."Ucap ku pada foto kakek yang berada di ruang tamu.
Aku lalu berbalik dan melihat seseorang yang memakai topeng dan membawa pedang itu berdiri di tangga menuju kuil.
Kejadian aneh yang satu lagi adalah orang ini, aku tidak tau dia orang atau bukan tapi dia selalu berdiri ditangga itu saat aku berangkat sekolah maupun saat aku pulang sekolah.
Elena lalu melewati orang itu.
Dan yang pasti orang ini tidak pernah bicara saat aku melewati nya.
Sebenarnya aku yakin dia mahluk karena tidak ada yang melihatnya selain aku,dia juga ada dimana mana tapi dengan pedang dan topeng yang berbeda.
Aku lalu berjalan menuju sekolah ku.
"Hei Elena!"Panggil Yura dengan menghampiri Elena
"Oh,Yura tumben sekali kau datang sepagi ini?"Tanya ku yang jarang melihat nya datang lebih awal
"Ah,itu karena aku bertugas membersihkan perpustakaan hari ini, mengapa mereka tidak membayar seseorang untuk membersihkan sekolah?!"Jawab Yura dengan kesal
"Mungkin mereka tidak ingin mengeluarkan uang mereka, lagipula siswa siswi disekolah ini lumayan banyak jadi,mereka menggunakan itu untuk merawat sekolah ini,bukankah begitu?"
Kami berjalan dibawah pohon yang rindang
"Huuuh! Benar sekali,jika mereka tidak ingin mengeluarkan uang lalu mengapa mereka membuat sekolah ini? Akhhh! Aku sangat lelah!"Omel si Yura
"Hahahaha,yah kita tidak bisa berbuat apa apa kan."
Aku tertawa lalu aku melihat diujung mataku ada orang itu lagi yang berdiri diatas pohon seraya melihat kami.
Apa apaan mahluk itu?mengapa ia selalu muncul?Pikir Elena tanpa melihatnya
"Elena kira kira dikantin mereka membuat sosis tidak ya? Jika mereka membuatnya aku akan mengambil 10 sosis untukku makan! Wah membayangkannya saja membuat ku lapar."Ucap Yura menghayal
"Hmm semoga saja ada ya."Jawab Elena, tiba tiba punggung Yura ditempeli oleh mahluk.
Mahluk ini seperti laba laba tapi berkepala manusia pelontos dengan mata yang terbelalak.
Apa apaan ini?! Mengapa mahluk ini muncul dan menempeli Yura?!bagaimana aku mengusirnya?!Pikir Elena yang sedikit panik
Lalu Elena memiliki satu ide.
"Ahhhh! Jika ada ayam goreng bukankah lebih bagus! Itu akan pas dengan sosis itu bukan?"Ucap Elena sambil merangkul Yura dan membuat mahluk itu jatuh.
"Wah sepertinya itu juga enak!"Jawab Yura yang tidak sadar
Fiuh....syukurlah setidaknya aku bisa mengusirnya.Pikir Elena lega
"Hei,Yura jika kau berangkat sekolah atau pulang bawalah jimat dari tempat ku."Elena meminta
"Jimat? Untuk apa?"Tanya Yura
"Itu bisa melindungimu dan yang pasti, jodoh mu pasti akan segera terlihat~"Ucapku seraya berlari
"Wahhhh!!! Berikan aku jimat itu! Elena!"Yura lalu mengejar ku
Kami pun sampai disekolah dan pelajaran dimulai hingga sore hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments