Mikhayla, Love Is You

Mikhayla, Love Is You

MLIY 1

Suara langkah sepatu mendekat ke arah Mikhayla yang tengah duduk di depan ranjang seorang pria paruh baya yang terbaring lemah. Jemari Mikhayla saling bertaut dengan wajah yang terlihat panik.

Mikhayla mendongakkan wajahnya saat namanya disebutkan.

" Mikha... Bagaimana keadaan Tuan Liam ? " tanya seorang pria paruh baya yang juga terlihat sangat panik.

" Beliau sudah melalui kondisi kritisnya, hanya saja masih belum sadarkan diri " jawab Mikhayla dengan sorot mata redup.

Pria itu menyugar kasar rambutnya.

" Tapi bagaimana bisa ? " kembali ia mempertanyakan hal yang membuat sang Tuan mengalami serangan jantung.

" Tadi... Para pemegang saham meminta agar Tuan Liam segera menunjuk penggantinya. Kalau tidak, mereka akan menarik saham mereka karena menurut mereka Tuan Liam sudah sering sakit-sakitan dan tidak maksimal dalam memimpin perusahaan " jawab Mikhayla apa adanya.

" Sial ! Pasti ada yang memengaruhi mereka. Ya, pasti orang itu. Dia sudah lama mengincar kursi kepemimpinan Tuan Liam dan dia melakukannya sekarang, disaat kesehatan Tuan Liam menurun " ucap pria itu. Ia mengepalkan tangannya lalu memukul tembok.

" Paman... Apa Tuan muda tidak bisa dihubungi ? Atau apa Paman tidak bisa membujuknya untuk kembali ? Perusahaan membutuhkan pengganti Tuan besar sekarang " ucap Mikhayla penuh tanya.

" Paman tidak bisa menghubungi Tuan muda. Terakhir kali menemuinya, ia justru meminta agar Tuan Liam memberikan jabatannya kepada orang lain. Padahal Tuan Liam sangat berharap jika Tuan Ares lah yang meneruskan kepemimpinannya. Perusahaan itu merupakan perusahaan yang dibesarkan oleh Tuan Liam sendiri " sahut Robert yang merupakan paman dari Mikhayla sekaligus asisten Tuan Liam.

" Biar Paman yang menunggu Tuan Liam disini. Kau pulanglah ! " titah Robert.

Mikhayla patuh, ia pun segera beranjak dari sana.

Hari berlalu, sebagai seorang sekretaris yang juga merupakan orang kepercayaan Tuan Liam, Mikhayla telah terbiasa menghandle pekerjaan jika Tuan Liam tidak ada di tempat.

Mikhayla tak hanya cantik tetapi ia juga terkenal cerdas. Oleh karena itulah, Tuan Liam mengangkatnya sebagai sekretarisnya karena kemampuan dan kecakapannya dalam bekerja.

Hari itu Mikhayla pulang sedikit terlambat dikarenakan ia harus menyelesaikan banyak pekerjaan. Turun dari taksi, ia melihat mobil sang paman terparkir di depan rumah. Bergegas ia masuk, ia khawatir jika pamannya itu membawa kabar buruk tentang kondisi Tuan Liam Stanford.

" Akhirnya kamu pulang juga, sayang " ucap sang ibu saat melihat Mikhayla memasuki rumah.

" Maaf aku pulang terlambat, bu. Ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan lebih dulu " Mikhayla memberi penjelasan.

" Mengapa Paman disini ? Kondisi Tuan Liam baik-baik saja kan ? " selidik Mikhayla. Ia lantas duduk diantara ibu dan pamannya.

" Tuan Liam sudah sadar dan berangsur membaik" jawab paman Robert apa adanya.

" Syukurlah... Semoga Tuan Liam cepat pulih dan ia segera masuk kantor kembali " ucap Mikhayla lega.

" Mikha... Sebenarnya ada hal urgent yang harus paman sampaikan kepadamu. Tadi paman dan ibumu sudah membicarakannya " Paman Robert akhirnya angkat bicara.

" Ada apa Paman ? " tanya Mikhayla menatap sang Paman yang sepertinya ragu untuk berkata.

" Tuan Liam memintamu untuk menjadi istrinya " jawab Robert. Ia memerhatikan perubahan air muka keponakannya itu.

Mikha melebarkan matanya, ia tak menyangka jika sang Paman akan mengatakan hal tersebut.

" Apa maksudnya Paman ? Ini pasti ada kesalahan kan ? Mana mungkin Tuan Liam menginginkan aku untuk menjadi istrinya " sanggah Mikhayla. Ia sama sekali tak memercayai apa yang dikatakan oleh pamannya itu.

" Tidak ada yang salah, Mikha. Tuan Liam memang memintamu untuk menikah dengannya guna menyelamatkan perusahaan " jelas sang ibu.

" Kenapa harus menikahi Mikha ? Tuan Liam bisa memaksa Tuan muda untuk kembali. Jadi biarkan saja anaknya itu yang memimpin perusahaan " tolak Mikhayla lagi.

" Kami sudah berusaha membujuknya, tetapi ia terus saja menolak. Dan ia malah meminta Tuan Liam untuk menikah lagi agar istrinya Tuan Liam yang menjadi CEO di perusahaan " timpal sang Paman.

" Paman mohon Mikha. Hanya kamu, orang yang Tuan Liam percaya untuk memimpin perusahaan. Kamu memiliki kemampuan untuk itu, Tuan Liam sudah mengakui hasil kerjamu " tambah Robert lagi.

" Aku bisa membantu Tuan Liam di perusahaan, tapi tidak dengan menikah dengannya. Aku sudah menganggap Tuan Liam seperti ayahku sendiri. Mana mungkin aku menikah dengannya. Disamping itu, aku juga sudah memiliki kekasih dan hubungan kami sudah dalam tahap serius untuk menikah " beber Mikhayla. Ia berharap sang Paman mengerti.

" Paman tahu itu, tapi kamu tahu sendiri jika mereka menginginkan hanya yang terikat keluarga dengan Tuan Liam yang dapat menggantikan posisi Tuan Liam di perusahaan. Jika bukan istrinya, berarti anaknya. Istri Tuan Liam sudah lama meninggal, sementara Tuan Arsen memilih untuk tinggal di luar negeri. Jadi Tuan Liam berencana untuk menikah lagi dan menjadikan istrinya sebagai pemangku jabatan tertinggi di perusahaan " tukas Robert.

" Aku tidak bisa, Paman. Sebaiknya Paman cari wanita lain " tolak Mikhayla.

" Tuan Liam hanya ingin dirimu, Mikha. Ia sudah sangat percaya kepadamu " ucap Robert.

" Dengar Mikha, Paman tahu ini berat bagimu. Tapi setidaknya anggaplah ini sebagai balas budi atas apa yang telah Tuan Liam lakukan untukmu. Hanya sebagai istri diatas kertas. Kalian tidak perlu pemberkatan pernikahan di altar " sebut Robert lagi.

" Maksud Paman ? " tanya Mikha menatap intens ke arah sang Paman.

Robert membuang nafasnya kasar.

" Pernikahan kalian hanya akan dilakukan di pencatatan sipil saja untuk mengesahkan hubungan kalian sebagai suami istri. Setelah menjadi istri Tuan Liam, kamulah yang akan memangku jabatan sebagai CEO pengganti. Kamu jangan khawatir, tidak akan ada hubungan layaknya suami istri diantara kalian. Kalian berdua akan tidur terpisah. Kalian akan terlihat bersama pada saat di perusahaan atau di acara-acara yang menyangkut perusahaan. Semua ada dalam perjanjian pernikahan ini " Tuan Liam menyerahkan berkas ke atas meja.

" Bacalah lebih dulu, agar kamu bisa memahaminya ! "

" Lalu sampai kapan hubungan pernikahan ini berjalan ? " tanya Mikha.

" Sampai Tuan muda Ares siap untuk menggantikan Tuan Liam " jawab Robert.

Mikhayla menggeleng mendengar jawaban sang Paman. Bagaimana mungkin Tuan Ares siap, jika ia tidak belajar banyak hal. Bahkan kembali ke rumahnya saja sampai saat ini tidak dilakukannya.

" Aku tidak bisa, Paman... Maafkan aku... " Mikhayla berlalu menuju ke kamarnya.

" Mikha... Mikha... " Robert terus memanggil Mikhayla yang sama sekali tak mengindahkan panggilannya.

" Biar aku yang bicara dengannya. Semoga saja dia mau berubah pikiran " ucap Emely, ibunda Mikhayla.

Emely meninggalkan Robert lalu menuju kamar Mikhayla.

" Mikha... " Emely masuk ke dalam kamar Mikha yang tidak terkunci.

" Ibu... Aku tidak bisa memenuhi keinginan Paman dan Tuan Liam, bu " ucap Mikhayla yang kini tengah duduk di tepi ranjangnya.

Emely ikut duduk di samping Mikhayla lalu memeluknya. Ia mengusap punggung sang anak dengan lembut.

" Mikha... Ayahmu disana pasti sedih karena kamu tak bisa membantu Tuan Liam. Padahal Tuan Liam sudah banyak membantu kita. Jika ayahmu masih hidup, tentu ia akan melakukan apapun untuk membalas budi atas kebaikan Tuan Liam. Sayangnya, ayahmu sudah meninggalkan kita " ucap Emely.

" Sejak dulu, Tuan Liam sangat baik kepada kita. Apalagi setelah ayahmu meninggal. Seluruh kebutuhan kita ia penuhi. Pengobatan ibu juga pendidikanmu semua ditanggung oleh beliau. Bahkan ia juga memberikan pekerjaan kepadamu di perusahaan. Ibu rasa sudah waktunya kita membalas kebaikannya. Tuan Liam sedang membutuhkan bantuan kita "

" Mikha bersedia membantunya, tapi tidak dengan menikah dengannya, bu. Lagi pula bagi Mikha, pernikahan itu sakral. Mikha tak ingin menodai esensi pernikahan yang terjadi hanya karena ada kepentingan lain " tukas Mikhayla.

" Ibu tahu itu. Jika saja kita tak dibantu oleh Tuan Liam belum tentu ibu bisa menemanimu sampai saat ini. Dan kamu juga belum tentu bisa menempati posisi seperti sekarang. Jadi ibu mohon, terimalah permintaan Tuan Liam " mohon sang ibu.

Makan semangka sambil melipir

Kata neng Mikha jangan lupa mampir 😁

Terpopuler

Comments

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

sptnya seru

2024-06-30

1

dee_an

dee_an

Hadir untuk membaca dan memberi dukungan untuk cerita barunya

2024-05-30

1

Liz

Liz

Mampir nih neng Mikha

2024-05-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!