MLIY 5

" Mulai minggu depan, kau akan ikut ke perusahaan. Ayah harap kau bisa belajar banyak hal tentang perusahaan bersama Mikha. Kau tidak keberatan kan ? " tanya Tuan Liam setelah ia menyelesaikan sarapannya.

" Aku tidak keberatan, yah... Aku akan banyak belajar kepada Mikha " jawab Ares.

" Ayah yakin kau bisa menguasainya apalagi Mikha sendiri yang mengajarimu. Dia memiliki kemampuan luar biasa. Cerdas, tegas, teliti, cekatan, selain itu dia juga cantik. Sungguh ia memiliki bekal yang mumpuni untuk menjadi seorang pimpinan perusahaan " beber sang ayah.

" Jadi karena itu ayah menikahinya ? " selidik Ares.

Sungguh ia sudah tak tahan untuk bertanya alasan sang ayah menikahi gadis muda itu. Gadis muda yang sudah ia tandai sejak masih menjadi gadis kecil.

" Ya, tentu saja. Tapi bukan itu alasan sebenarnya. Itu karena anak ayah menolak untuk menjadi pengganti ayah. Sementara banyak tekanan yang meminta ayah untuk segera mundur karena usia dan juga kesehatan ayah yang menurun " jawab Tuan Liam.

" Ayah sadar, usia ayah mungkin tak akan lama lagi. Padahal, perusahaan membutuhkan pemimpin yang kompeten. Ayah harus menunjuk pengganti. Satu-satunya harapan adalah dirimu. Karena kau terus menolak, maka ayah mengambil jalan untuk menikahi Mikhayla agar ia bisa ditunjuk sebagai pengganti ayah. Menyandang status sebagai istri ayah, ia memiliki kekuatan penuh untuk menjalankan perusahaan " jelas Tuan Liam lagi.

" Tapi, bukankah itu terlalu beresiko baginya. Bagaimanapun, dia adalah seorang wanita dan dalam dunia bisnis ada banyak cara kotor untuk menjatuhkan satu sama lain. Aku khawatir ada orang berbuat jahat kepadanya " tukas Ares mengemukakan pendapatnya sekaligus suara hatinya.

" Kau tidak perlu khawatir, ibu tirimu itu bukan orang bodoh. Meskipun usianya masih muda, tapi ia memiliki kemampuan yang luar biasa " sahut Tuan Liam.

Entah mengapa, Ares tak suka mendengar sang ayah mengatakan jika Mikhayla adalah ibu tirinya. Seolah menegaskan kepemilikan sang ayah atas diri Mikhayla. Hah, sungguh Ares cemburu !

" Karena itu, kau harus secepatnya menguasai segala sesuatu tentang perusahaan agar Mikha bisa kembali pada kehidupan normalnya " ucap Tuan Liam.

Ia mengatakan hal itu dengan serius karena sesuai perjanjian yang dibuat bahwa Mikha akan menjalani kehidupannya sendiri setelah Ares menguasai dan mampu memimpin perusahaan. Mikha akan lepas dari statusnya sebagai istri Liam Stanford.

" Aku akan berusaha semaksimal mungkin. Aku akan membuktikan kepada ayah jika aku mampu memimpin perusahaan " ucap Ares yakin.

Dan aku juga akan membuat Mikha kembali kepadaku.

" Apa kau tertarik kepadanya ? " tanya Tuan Liam penuh rasa ingin tahu.

" Ya, tentu saja. Em... Maksudku aku kagum dengannya. Dia masih muda dan memiliki kemampuan yang luar biasa. Sungguh beruntung orang yang bisa menikahinya " ucap Ares.

Tuan Liam tersenyum tipis.

" Ya, ayah memang beruntung " sahut Tuan Liam.

Sayangnya, ayah hanya menganggap Mikha sebagai anak sendiri. Bukan sebagai wanita pendamping hidup

" Maaf ayah, tapi mengapa Mikha menerima pemintaan ayah ? Apa dia melakukannya karena uang ? " Ares kembali bertanya. Ia begitu penasaran mengapa gadis kecilnya itu mau menerima begitu saja pernikahan itu.

" Tidak, Mikha bukan wanita yang gila akan harta. Jika diluar sana banyak wanita yang melakukan apapun demi mendapatkan harta dan kemewahan, Mikha tidak melakukannya untuk itu. Ayah tahu jika ia menerima pernikahan ini untuk membalas budi atas apa yang ayah lakukan kepada keluarganya selama ini. Oleh karena itu, ayah mempercayainya "

Ares bergeming. Keinginannya untuk memiliki Mikha semakin besar. Ia bersumpah akan membuat Mikha menjadi miliknya selamanya.

" Sebenarnya, Ayah juga merasa bersalah kepadanya. Karena menikah dengan ayah, Mikha terpaksa mengorbankan perasaannya " tambah Tuan Liam dengan rasa bersalah yang membumbung.

" Bersalah ? Memangnya apa yang sudah ayah lakukan ? "

Ares mengangkat sebelah alisnya. Ia merasa penasaran dengan maksud ucapan sang ayah tadi.

" Mikha harus meninggalkan lelaki yang ia cintai karena menikah dengan ayah padahal mereka sudah merencanakan hubungan yang lebih serius " sesal Tuan Liam.

Apa ? Jadi Mikha sudah memiliki seorang pria di hatinya. Aku tidak bisa membiarkannya.

Sepertinya aku harus bersyukur karena ayah menikahi Mikha. Setidaknya, ia tidak akan dekat dengan pria itu.

Dan kemudian, aku akan membuatnya jatuh kepadaku.

Tekad Ares begitu menggebu dalam hatinya.

Setidaknya saat ini Ares tahu jika sang ayah tidak memilki perasaan apapun kepada gadisnya itu.

......................

" Mikha... " sapa Robert yang baru saja masuk ke ruang kerja Mikha.

" Iya, paman ? Balas Mikha. Ia mengangkat wajahnya sehingga bisa melihat wajah sang paman.

" Minggu depan Tuan Ares akan mulai bekerja. Jadi selama masih adaptasi, kamu yang menemani serta membantunya untuk belajar menjalankan perusahaan "

" Baik paman " jawab Mikha singkat.

Sungguh jauh di lubuk hatinya, Mikha berharap agar Ares mampu melakukannya dan setelah itu terjadi, ia akan bebas.

Mikha sudah berencana untuk pergi jauh dari semua masalah yang selama ini mengganggunya. Pergi ke tempat tidak ada seorang pun yang mengenalinya.

" Paman... Setelah Tuan Ares menguasai semua hal, apakah aku bisa lepas dari semua ini ? " tanya Mikha. Ia terlihat begitu serius dengan pertanyaannya.

" Ya, sepertinya begitu. Kenapa ? Apa kau akan meninggalkan perusahaan ini ? " tanya Robert.

" Ya, setelah semua selesai. Aku akan pergi jauh bersama ibu. Memulai hidup baru tanpa ada bayang masa lalu " jawab Mikha dengan tatapan datar dan kosong.

" Maafkan Paman karena sudah memaksamu masuk dalam keadaan ini " sesal Robert.

" Tidak... Jangan menyalahkan diri sendiri, Paman. Paman tidak bersalah. Keadaanlah yang memaksa kita jadi seperti ini. Setelah ini, aku hanya ingin hidup tenang dan sedikitnya utang budi itu sudah sedikit terbayar meskipun aku tahu ada terlalu banyak jasa Tuan Liam dalam kehidupanku yang tak mungkin bisa terbayar " terang Mikha.

" Ya, Paman tahu dan sangat mengerti perasaanmu. Paman hanya bisa berdoa semoga kamu mendapatkan kebahagiaanmu. Kamu anak baik, Mikha " ucap sang Paman sambil mengusap pucuk kepala keponakannya itu. Ia sangat menyayangi Mikha seperti menyayangi putri kandungnya sendiri.

Suara dering ponsel Mikhayla membuat kebersamaan mereka terjeda.

Robert akhirnya memilih untuk meninggalkan ruangan Mikhayla. Sementara Mikhayla memilih menatap layar ponselnya sebelum memutiskan untuk mengangkatnya.

Sebuah nama tertera pada layar. Nama yang selama ini selalu ia rindukan. Tapi saat ini, rasanya begitu berat untuk sekedar menerima panggilan itu. Mikha merasa seperti seorang pengkhianat sekarang.

Deringan itu akhirnya terhenti karena Mikhayla tak kunjung menjawabnya. Namun sesaat kemudian kembali terdengar suara dering dari orang yang sama. Orang yang paling dirindukan Mikhayla tapi juga paling dihindari.

Mikhayla menarik nafasnya lalu mengembuskannya perlahan. Mencoba mengatur detak jantungnya yang berdebar kencang. Hingga akhirnya, ia menggeser tombol hijau pada ponselnya.

Sebuah suara lembut langsung terdengar begitu antusias.

" Hai Mikha sayang... Aku dalam perjalanan pulang sekarang. Rasanya tak sabar bertemu denganmu. Aku menelpon hanya untuk mengatakan itu. See you soon, baby. I love you "

Panggilan itu lantas terputus dan setelahnya Mikhayla hanya bisa meneteskan air mata.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***