Bab 2

"Cinta?" Rain tersenyum miring saat melihat foto dirinya dengan Bara memakai seragam SMA.

Dulu Rain percaya jika Bara adalah laki-laki yang pantas dicintai karena selalu menjaganya. Bahkan lulus SMA pun Bara langsung melamarnya. Awal yang sulit tapi pada akhirnya Bara diterima dengan baik. Tanggal pernikahan telah ditetapkan setelah mereka bisa masuk ke universitas ternama dengan jurusan yang sama. Otomotif!

Hal yang sama-sama mereka sukai. Bisa dibilang jika Bara dan Rain satu frekuensi. Mereka pasangan yang cocok dan serasi.

Sayangnya semua hancur karena ada seseorang yang masuk ke dalam hubungan mereka. Hati yang patah tidak akan pernah bisa diperbaiki kembali. Itulah yang Rain rasakan saat ini. Ketika melihat Bara memang ada rasa rindu dengan laki-laki itu tapi kebencian lebih dominan dari rasa rindu.

Membuat Rain malas bertemu lagi. Malas untuk membahas tentang sesuatu yang baginya sudah selesai. Semua sudah jelas jika Bara telah melakukan hal tak senonoh dengan gadis lain yang Rain tahu itu adalah cinta pertama Bara alias mantan kekasih Bara untuk pertama kalinya.

"Bulsyit bukan?" gumamnya.

"Kata siapa Bulsyit? Cinta itu indah kok!" sambung seseorang.

Plaaaak!

Kaleng soda yang telah kosong itu mendarat tepat dikepala orang yang mengagetkan Rain.

"Sakit, bego!" keluhnya. Sambil memegangi kepalanya yang terkena botol tadi.

"Masa? Cuma kena kaleng soda doang sakit!" ledek Rain.

"Yee, serius gue!" Dia duduk di sebelah Rain dan menatap gadis tomboy itu. "Eh tadi tuh cowok siapa?" tanyanya.

Rain mengedarkan pandangan di sekitar taman. Sejak tadi dia belum pulang dan malah enggan beranjak dari sana. Begitulah Rain jika suasana hatinya sedang tidak karuan dia akan menenangkan diri dengan menyendiri dimana saja.

"Mana, Il?" tanya Rain karena tidak menemukan cowok disekitar mereka. Rain takut saja jika Bara mengikutinya.

"Yee ... Itu yang di foto! Dasar pele!" Gadis yang dipanggil Il itu menoyor kepala Rain. Hal yang sudah biasa terjadi dan memang mereka seperti Tom and Jerry. Percayalah persahabatan seperti ini justru akan awet.

Namanya Maila tapi Rain selalu memanggilnya Mail. Padahal nama panggilannya Lala. Cuma ya Maila terima saja lah daripada menyuruh lidah Rain untuk memanggilnya Lala. Ujungnya tetap Mail juga.

"Bilang kek!" Rain membalas perbuatan Maila. Menoyor kepalanya juga.

Maila tertawa lepas. "Gue baru tahu kalau lo bisa jatuh cinta. Punya pacar lagi. Lo kenapa sih main rahasiaan sama gue?" ucap Maila sedikit kecewa.

Maila tadi tidak sengaja melihat layar ponsel Rain yang menampilkan foto Rain dengan seorang laki-laki. Mereka memakai seragam sekolah yang sama. Rain tidak menyadari kehadiran Maila, sebab Maila sengaja untuk memperhatikan gerak-gerik Rain saat menatap foto itu. Maila kira bakal di peluk dan dicium. Rupanya malah mengungkapkan kekesalan.

"Mantan tunangan. Harusnya kita udah nikah satu tahun yang lalu!" jelas Rain santai.

Rain memang selalu terang-terangan dengan Maila, sahabat yang pertama kali dikenal saat masuk ke universitas di kota itu. Menurut Rain mereka satu frekuensi dan cocok. Saat masih SMA dulu Rain tidak bisa menemukan sahabat yang pas sebab mereka selalu bermuka dua karena tahu siapa Rain yang sebenarnya.

Maila jarang sekali bertanya tentang kehidupan pribadi Rain. Jadi dia tidak banyak tahu tentang siapa Rain. Bagi Maila berteman itu tidak perlu tahu darimana keluarganya berasal. Maila tidak pernah pilih-pilih dalam berteman.

"Ha? Terus kenapa lo nggak jadi nikah?" Maila nampak tertarik dengan cerita kehidupan Rain yang menurutnya misterius.

"Dia selingkuh sama mantan pacar pertamanya. Sakit hati gue, ya udah gue buang aja tuh cincin terus gue kabur ke sini!"

"Bentar deh, maksud lo ... Lo itu baru di sini? Jadi lo punya keluarga? Itu lo nggak di jodohin kan?" tanya Maila penasaran.

Rain memutar kedua bola mata malas. "Pusing gue sama pertanyaan lo!"

Rain mengambil air mineral dari kantung plastik minimarket. Tadi dia membeli beberapa minuman botol, kaleng dan juga camilan. Niat hati mau buat stok kulkas.

"Ih, jawab kek!" Maila memanyunkan bibirnya.

Jika dilihat-lihat Maila ini cewek cantik yang feminim sedangkan Rain tomboy dan mereka selalu menjadi bahan ghibah anak-anak kampus kalau mereka pasangan nggak normal. Sebab mereka tidak pernah terlihat menjalin kasih dengan cowok. Padahal mereka norma dan Maila punya pacar. Hanya saja sedang kuliah di luar negeri.

"Gue nggak di jodohin dan gue punya bokap sama kembaran gue namanya Rean. Dia udah nikah pas SMA gara-gara kepergok ciuman sama bokap jadi dinikahin. Sekarang punya anak satu usianya dua tahun kalau nggak salah!" jelas Rain. Dia jadi rindu sama Rean.

Laki-laki yang selalu menjaga dan melindunginya. Apalagi saat pertama kali mereka bertemu Rain tidak tahu jika mereka kembar. Ah, masa-masa itu ... Tiba-tiba membuat Rain ingin bertemu dengan Rean.

"Kembaran? Sumpah ya hidup lo tuh banyak teka-teki!"

Rain hanya tertawa. Lalu dia menggulir foto-foto dengan Rean saat-saat SMA dulu sebelum Rean menikah.

"Ih kok ganteng sih! Sayang suami orang!" ujar Maila.

"Eh, Mail! Inget tuh pacar yang di luar negeri!"

Maila meringis lalu dia kembali melihat layar ponsel Rain yang menampilkan foto-foto semasa Rain sekolah.

"Ini bokap lo?" tanya Maila.

Rain melirik sekilas dan hanya mengangguk.

"Jadi lo orang kaya? Kenapa lo mau kerja di bengkel sih. Mana jadi montir. Gue sih ogah mending menikmati hidup! Ih serius lo aneh!"

Maila heran dengan jalan pikiran Rain yang malah memilih hidup susah daripada hidup dengan orang tua. Maila baru tahu kalau Rain anak konglomerat karena saat foto bersama Damian itu berada di halaman depan rumah Rain. Jadi bisa terlihat bagaimana megahnya rumah tersebut. Bahkan Maila juga tidak asing dengan wajah Damian yang sepertinya sering muncul di televisi.

"Ini pengusaha sukses nomor dua di Indonesia, Anjir!" ucap Maila saat mengamati kembali wajah Damian.

Lagi dan lagi Rain bersikap santai malah cenderung tidak peduli.

"Lo kenapa malah kabur dan milih hidup gembel?"

"Gue bukan gembel, gue punya rumah punya pekerjaan. Lo nggak lihat penampilan gue sama motor gue?"

Maila mengangguk, "Iya maksud gue hidup susah. Kenapa lo tutupi semua ini dari kita? Lo orang tajir dan lo bisa nutup mulut mereka yang selalu ngehina lo!"

Rain dulu selalu dihina anak miskin dan hanya menjadi montir di bengkel saja, tapi Rain tidak peduli dengan semua ejekan itu. Mereka juga menyuruh Maila untuk jauhin Rain sebab Rain hanya mau morotin uang Maila. Maklum Maila dari orang berada tapi tidak sekaya Rain.

Itu awal-awal Rain menjadi mahasiswi di sana beberapa bulan dan ada yang melihat Rain sedang memperbaiki motor di salah satu bengkel ternama.

Tentu saja para senior kampus yang menebar gosip itu. Biasa lah sama mahasiswi baru apalagi merasa tersaingi karena Rain menjadi idola sejak pertama kali masuk ke universitas tersebut. Misterius, cantik dan tampan juga iya. Semua di borong sama Rain. Dilihat juga nggak ngebosenin membuat para mahasiswa pun tertarik.

"Biarin aja suka-suka mereka. Lagian yang kaya itu bokap gue, Abang gue juga sih dia udah sukses jadi apa yang mau gue banggain?" ucap Rain.

"Gue ya gue, kalau gue begini adanya. Gue nggak mau sombongin harta orang tua gue. Jadi terserah mereka mau nilai gue kayak apa. Biarin aja mereka menilai gue keliru dan gue nggak haus validasi juga."

Maila bertepuk tangan dia bangga sama Rain yang hidup apa adanya. Jarang ada anak muda yang seperti Rain. Mau hidup susah dan bekerja apa saja. Kebanyakan dari mereka yang anak konglomerat justru menghamburkan uang orang tuanya. Termasuk Maila juga sih.

Damian memang selalu mendidik anaknya untuk memulai segalanya dari nol. Rean pun memulai dari nol sebelum menjadi ahli waris perusahaannya. Rain tidak mau ikut campur karena dia malas terjun kedunia bisnis dan enggan berebut dengan Rean soal perusahaan. Namun, tetap Damian telah menyiapkan semuanya untuk Rain.

"Keren ... Ini baru sahabat gue yang apa adanya. Nggak sombong meski di sini lo paling kaya, Rain. Lo nggak nunjukin itu semua dan malah diem aja sama omongan miring tentang lo. Orang tua lo bangga deh pasti. Didikan mereka juga berhasil karena selama ini memang Damian Klopper itu nggak pernah nunjukin siapa keluarganya."

Rain mengangguk dan tersenyum. Membenarkan apa yang Maila katakan. Damian memang sangat privat. Tidak ada orang yang tahu dimana dia berasal dan seluk beluk keluarnya. Hanya beberapa mungkin yang tahu kedua anak kembar Damian itu.

"Hem ... Tugas lo tutup mulut aja!"

"Iya, siap!"

"Dah gue mau balik dulu lah!"

"Eh ikut!"

Maila mengejar langkah Rain yang lebar. Keduanya meninggalkan taman yang mulai sepi karena senja akan berganti malam. Masih banyak rahasia yang tidak Maila ketahui, Rain sengaja tidak menceritakan semuanya tentang kehidupan Rain yang sebenarnya. Biarlah nanti Maila tahu dengan sendirinya seperti sekarang. Toh Rain memang tidak suka membeberkan kehidupan pribadinya kepada siapapun.

Bersambung ....

Hai, aku kembali dengan cerita baru, masih ingat Rain kembaran Rean kan? Semoga bisa konsisten yaa..selamat baca dan jangan lupa like dan komen 😊

Salam sayang dari Alaish Karenina

Terpopuler

Comments

Zachary

Zachary

bukannya anaknya rean 2 ya? kembar? Vano Vanya? jd g sinkron sm cerita sebelumnya

2024-12-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!