Bab 4

Bara membuka pagar yang tidak terkunci itu, melihat suasana rumah berlantai dua yang sepi seperti tidak berpenghuni. Bara jadi mikir dua kali mau ngekost tapi dia butuh tempat tinggal sekarang karena tempat ini lebih dekat dengan rumah Rain. Lebih tepatnya bersebelahan dengan rumah gadis itu.

"Cari siapa ya, Mas?"

Bara terlonjak kaget. Membalikkan badan sambil mengusap dadanya. Menatap seorang wanita cantik dengan rambut panjang yang dibiarkan tergerai. Bara menatap ke arah kaki wanita itu dan rupanya menapak. Jadi bukan setan. Apalagi ini siang bolong, nggak mungkin setan datang. Meskipun Bara heran darimana datangnya manusia itu.

"Pemilik kost! Ada yang kosong?" tanya Bara. Mengalihkan rasa takut dan langsung mengubah ekspresi wajahnya jadi datar.

"Ini kost perempuan semua, Mas. Bukan buat laki-laki," ucap wanita itu sambil mengulum senyum.

"Tuh lihat tulisannya." Wanita itu menunjuk ke arah tulisan yang terpampang jelas di pagar.

"Ada kamar kost kosong." Bara membaca itu tapi tidak dengan tulisan dibawahnya.

"Khusus perempuan!"

Malunya sampai ke ubun-ubun. Bisa-bisanya dia tidak melihat tulisan sebesar itu karena fokusnya pada Rain.

Bara mengusap tengkuknya karena malu.

"Disini ada kost laki-laki nggak ya?" tanya Bara, basa-basi aja sih sebenernya. Mau beli rumah juga dia sanggup sayangnya nggak da yang kosong.

"Ujung gang depan ada sih, kalau sekitar sini nggak ada," jelas wanita itu.

Bara pun pamit pergi dan nggak mungkin dia tinggal di kost gang depan. Terlalu jauh buat mantau Rain. Apa yang didapat nantinya. Bara memilih pulang dan akan memikirkan nanti saja. Dia akan mencari informasi, siapa tahu ada rumah yang akan di jual di sekitar situ.

*

Rain membaca kembali setiap kata yang dia tulis. Takut ada salah penulisan atau ada kata yang kurang. Dua jam dia habiskan dalam ruang kerja tersebut. Selain menulis novel Rain juga mengerjakan laporan keuangan bengkel miliknya.

Ya, Rain bukan bekerja disana tapi dia adalah pemilik bengkel tersebut. Bengkel itu terbilang masih baru berdiri tapi sudah sangat ramai. Selain bengkel ada juga tempat cucian motor dan mobil yang terletak disebelah bengkel.

Ada bonus bagi pemilik kendaraan yang habis servis kendaraannya akan mendapatkan gratis cuci kendaraan di sana. Itu mengapa bengkel terlihat ramai. Selain ramah dan juga hasil yang memuaskan.

Rain senang karena apa yang diinginkan dulu bisa satu persatu terkabul. Saat menjadi Lea, gadis itu ingin punya bengkel sendiri, punya novel sendiri yang terpajang di rak toko buku dan satu hal lagi punya rumah yang dibeli dari hasil jerih payahnya sendiri.

Rumah yang Rain tempati memang pemberian Rean, tapi Rain janji akan beli lagi dari hasil kerja kerasnya. Bahkan biaya kuliah pun Rain menggunakan uang sendiri. Semua uang kiriman Damian ataupun Rean sama sekali tidak Rain gunakan. Itu untuk tabungan saja jika memang dia membutuhkan.

Meski sudah sukses Rain tetap rendah hati. Dianggap orang miskin yang bekerja dibengkel demi menyambung hidup dan kuliah karena beasiswa, Rain tidak peduli sama sekali. Rain diam dan membiarkan orang-orang berpikir salah tentangnya. Rain nggak akan membela diri dengan mengatakan dia anak konglomerat. Siapa yang tidak kenal Damian Klopper, tapi sayangnya Rain nggak mau membanggakan kekayaan orang tuanya.

Rain tetap lah Rain yang akan memilih jalan kehidupan yang berbeda. Ingin sukses diusia muda dengan caranya sendiri.

"Kelar juga!" Rain mereganggangkan otot-ototnya yang terasa pegal.

Dering ponsel mengalihkan perhatian Rain. Gadis itu segera mengangkat telepon dari salah satu pegawai bengkelnya.

"Rain, si Very mau izin balik boleh nggak? Istrinya lahiran," kata seseorang diseberang sana.

"Suruh bawa mobil yang ada di mes aja!" titah Rain.

Disebelah bengkel memang disediakan mes buat para pegawai yang memiliki tempat tinggal jauh. Daripada menyewa kost dan pusing dengan biaya kost maka Rain memperolehkan pegawainya tinggal di sana. Biasanya mereka yang menempati mes itu para lelaki yang belum menikah.

"Siap, Bos!"

Panggilan segera Rain matikan. Rain menatap sejenak layar laptopnya dan teringat sesuatu. Rain meraih ponselnya kembali dan menekan nomor Rean.

Sejak tadi mau bertanya soal Bara pun jadi lupa karena saking sibuknya.

"Masih inget lo sama gue?"

Tidak ada kata sapaan atau basa-basi, Rean langsung berkata sinis kepada Rain.

"Dih biasa aja dong. Gue sibuk tahu!" ucap Rain.

"Sampai nggak sempet hubungi gue?" ketus Rean.

Memang akhir-akhir ini Rain sangat sibuk dan lagi ditambah Bara yang tiba-tiba hadir dalam hidupnya. Membuat Rain jadi terganggu pikirannya dan menghambat semua pekerjaannya.

"Dah lah, Bang! Gue bukan mau cari ribut. Gue mau tanya siapa yang kasih tahu keberadaan gue sama Bara?" tanya Rain langsung pada intinya.

Kalau diladeni Rean nggak akan kelar-kelar. Laki-laki itu memang selalu nggak akur sama Rain. Bawaannya kesel aja kalau Rain nggak hubungi dia sampai satu minggu atau bahkan satu bulan. Ini sudah hampir dua bulan dan Rain baru menghubungi Rean.

Rean yang kadang pengen menemui Rain pun selalu dicegah oleh gadis itu. Dia nggak mau diganggu siapapun. Nanti yang ada istrinya itu akan sering datang menemuinya karena rindu jadi mending Rain pura-pura tidak peduli terhadap keluarganya. Bahkan Rean harus bersandiwara kalau tidak tahu apapun tentang keberadaan Rain.

"Apa?! Dia ketemu sama Lo? Nggak bisa dibiarin, gue kesitu sekarang. Enak aja gue yang abangnya nggak dibolehin ketemu dia malah udah nyamperin lo duluan." Bukannya menjawab pertanyaan Rain, Rean malah marah-marah.

"Ck, gue nanya siapa yang kasih tahu!" Rain sampai harus mengulang pertanyaan yang sama.

Hal yang sebenarnya malas sekali Rain lakukan. Mengulang ucapan yang sama berkali-kali.

"Gue nggak tahu, gue besok dateng ke situ!"

Rean mematikan sambungan teleponnya karna tahu jikalau Rain akan menolak dan menghalangi dirinya menemui Rain. Siapa sih yang nggak rindu sama adik sendiri. Sudah dua tahun lebih nggak ketemu.

Rain akhirnya mengalah saja. Membiarkan Rean datang menemuinya. Sudah saatnya kan dia menunjukkan ucapannya kepada Rean dan juga Damian kalau dia bisa hidup tanpa uang dari mereka. Meski diam-diam Rain tahu Damian dan Rean mengirimkan uang.

Rain akan memberikan kembali uang tersebut jika Damian masih menyepelekan kemampuan Rain. Bahwa uang-uang itu masih utuh.

"Serah deh capek juga lama-lama!" Rain mendesah panjang saat mendapatkan notif pesan dari Rean bahwa kembarannya itu bersiap-siap akan pergi menemuinya.

***

Keesokan harinya Rain dikejutkan dengan kehadiran Bara yang sudah berada di depan rumahnya. Duduk di kap mobil sambil nungguin Rain keluar. Berharap gadis itu mau diajak bicara baik-baik dan memperbaiki hubungan. Nyatanya semua itu hanya angan. Rain pergi berlalu dengan motor sportnya tanpa memperdulikan Bara.

Pak Slamet yang lihat itu merasa prihatin. Perjuangan Bara yang sudah datang satu jam yang lalu sia-sia sudah. Pak Slamet yang hendak menghampiri Bara pun urung karena laki-laki itu juga pergi.

Apapun caranya Bara akan tetap kejar Rain sampai dapat. Tidak akan menyerah begitu saja meski selalu kecewa dengan sikap Rain.

Bara celingukan cari keberadaan motor Rain. Lagi dan lagi dia kehilangan jejak. Akhirnya Bara menghentikan mobilnya dipinggir jalan dan malah dikejutkan dengan seseorang yang mengetuk kaca mobilnya.

"Keluar lo!" kata gadis itu.

Bara tersenyum saat tahu siapa yang menghampiri dirinya.

"Lo ngapain sih ikutin gue terus?" tanya Rain kesal. Rain sadar kalau Bara mengikutinya.

Gadis itu pun putar balik dan mengikuti mobil Bara. Sudah lelah juga kalau terus menghindar. Rain tahu siapa Bara, laki-laki itu akan nekat kalau kemauannya belum tercapai.

"Rain, memang nggak bisa ya kita bicara baik-baik? Selesaikan semuanya!" ucap Bara memohon.

Memang ada hal yang harus diluruskan dan diselesaikan. Ini tentang perjuangan cinta seorang Bara yang memilki mantan banyak dan hanya Rain yang mampu mencuri seluruh hatinya.

Bersambung....

Selamat membaca semoga suka yaaa. Jangan lupa like dan komen😊

Salam sayang dari Alaish.☺️

Terpopuler

Comments

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

perempuan kalo dah sakit hati buahayaa /Panic//Panic/

2024-10-10

1

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Nmanya prempuan tuh sllu bnr loh bara,apalgi rain udh prnh kcewa sm km sm kluarganya jg....prjuangnmu ga bkln mdah....tp kl bnrn cnta sm rain,pst ga bkln nyerah donggg....
smngtttt....
Udh ksh like sm vote y kk...jgn lupa up'ny....😁😁😁

2024-06-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!