Bara membuka pagar yang tidak terkunci itu, melihat suasana rumah berlantai dua yang sepi seperti tidak berpenghuni. Bara jadi mikir dua kali mau ngekost tapi dia butuh tempat tinggal sekarang karena tempat ini lebih dekat dengan rumah Rain. Lebih tepatnya bersebelahan dengan rumah gadis itu.
"Cari siapa ya, Mas?"
Bara terlonjak kaget. Membalikkan badan sambil mengusap dadanya. Menatap seorang wanita cantik dengan rambut panjang yang dibiarkan tergerai. Bara menatap ke arah kaki wanita itu dan rupanya menapak. Jadi bukan setan. Apalagi ini siang bolong, nggak mungkin setan datang. Meskipun Bara heran darimana datangnya manusia itu.
"Pemilik kost! Ada yang kosong?" tanya Bara. Mengalihkan rasa takut dan langsung mengubah ekspresi wajahnya jadi datar.
"Ini kost perempuan semua, Mas. Bukan buat laki-laki," ucap wanita itu sambil mengulum senyum.
"Tuh lihat tulisannya." Wanita itu menunjuk ke arah tulisan yang terpampang jelas di pagar.
"Ada kamar kost kosong." Bara membaca itu tapi tidak dengan tulisan dibawahnya.
"Khusus perempuan!"
Malunya sampai ke ubun-ubun. Bisa-bisanya dia tidak melihat tulisan sebesar itu karena fokusnya pada Rain.
Bara mengusap tengkuknya karena malu.
"Disini ada kost laki-laki nggak ya?" tanya Bara, basa-basi aja sih sebenernya. Mau beli rumah juga dia sanggup sayangnya nggak da yang kosong.
"Ujung gang depan ada sih, kalau sekitar sini nggak ada," jelas wanita itu.
Bara pun pamit pergi dan nggak mungkin dia tinggal di kost gang depan. Terlalu jauh buat mantau Rain. Apa yang didapat nantinya. Bara memilih pulang dan akan memikirkan nanti saja. Dia akan mencari informasi, siapa tahu ada rumah yang akan di jual di sekitar situ.
*
Rain membaca kembali setiap kata yang dia tulis. Takut ada salah penulisan atau ada kata yang kurang. Dua jam dia habiskan dalam ruang kerja tersebut. Selain menulis novel Rain juga mengerjakan laporan keuangan bengkel miliknya.
Ya, Rain bukan bekerja disana tapi dia adalah pemilik bengkel tersebut. Bengkel itu terbilang masih baru berdiri tapi sudah sangat ramai. Selain bengkel ada juga tempat cucian motor dan mobil yang terletak disebelah bengkel.
Ada bonus bagi pemilik kendaraan yang habis servis kendaraannya akan mendapatkan gratis cuci kendaraan di sana. Itu mengapa bengkel terlihat ramai. Selain ramah dan juga hasil yang memuaskan.
Rain senang karena apa yang diinginkan dulu bisa satu persatu terkabul. Saat menjadi Lea, gadis itu ingin punya bengkel sendiri, punya novel sendiri yang terpajang di rak toko buku dan satu hal lagi punya rumah yang dibeli dari hasil jerih payahnya sendiri.
Rumah yang Rain tempati memang pemberian Rean, tapi Rain janji akan beli lagi dari hasil kerja kerasnya. Bahkan biaya kuliah pun Rain menggunakan uang sendiri. Semua uang kiriman Damian ataupun Rean sama sekali tidak Rain gunakan. Itu untuk tabungan saja jika memang dia membutuhkan.
Meski sudah sukses Rain tetap rendah hati. Dianggap orang miskin yang bekerja dibengkel demi menyambung hidup dan kuliah karena beasiswa, Rain tidak peduli sama sekali. Rain diam dan membiarkan orang-orang berpikir salah tentangnya. Rain nggak akan membela diri dengan mengatakan dia anak konglomerat. Siapa yang tidak kenal Damian Klopper, tapi sayangnya Rain nggak mau membanggakan kekayaan orang tuanya.
Rain tetap lah Rain yang akan memilih jalan kehidupan yang berbeda. Ingin sukses diusia muda dengan caranya sendiri.
"Kelar juga!" Rain mereganggangkan otot-ototnya yang terasa pegal.
Dering ponsel mengalihkan perhatian Rain. Gadis itu segera mengangkat telepon dari salah satu pegawai bengkelnya.
"Rain, si Very mau izin balik boleh nggak? Istrinya lahiran," kata seseorang diseberang sana.
"Suruh bawa mobil yang ada di mes aja!" titah Rain.
Disebelah bengkel memang disediakan mes buat para pegawai yang memiliki tempat tinggal jauh. Daripada menyewa kost dan pusing dengan biaya kost maka Rain memperolehkan pegawainya tinggal di sana. Biasanya mereka yang menempati mes itu para lelaki yang belum menikah.
"Siap, Bos!"
Panggilan segera Rain matikan. Rain menatap sejenak layar laptopnya dan teringat sesuatu. Rain meraih ponselnya kembali dan menekan nomor Rean.
Sejak tadi mau bertanya soal Bara pun jadi lupa karena saking sibuknya.
"Masih inget lo sama gue?"
Tidak ada kata sapaan atau basa-basi, Rean langsung berkata sinis kepada Rain.
"Dih biasa aja dong. Gue sibuk tahu!" ucap Rain.
"Sampai nggak sempet hubungi gue?" ketus Rean.
Memang akhir-akhir ini Rain sangat sibuk dan lagi ditambah Bara yang tiba-tiba hadir dalam hidupnya. Membuat Rain jadi terganggu pikirannya dan menghambat semua pekerjaannya.
"Dah lah, Bang! Gue bukan mau cari ribut. Gue mau tanya siapa yang kasih tahu keberadaan gue sama Bara?" tanya Rain langsung pada intinya.
Kalau diladeni Rean nggak akan kelar-kelar. Laki-laki itu memang selalu nggak akur sama Rain. Bawaannya kesel aja kalau Rain nggak hubungi dia sampai satu minggu atau bahkan satu bulan. Ini sudah hampir dua bulan dan Rain baru menghubungi Rean.
Rean yang kadang pengen menemui Rain pun selalu dicegah oleh gadis itu. Dia nggak mau diganggu siapapun. Nanti yang ada istrinya itu akan sering datang menemuinya karena rindu jadi mending Rain pura-pura tidak peduli terhadap keluarganya. Bahkan Rean harus bersandiwara kalau tidak tahu apapun tentang keberadaan Rain.
"Apa?! Dia ketemu sama Lo? Nggak bisa dibiarin, gue kesitu sekarang. Enak aja gue yang abangnya nggak dibolehin ketemu dia malah udah nyamperin lo duluan." Bukannya menjawab pertanyaan Rain, Rean malah marah-marah.
"Ck, gue nanya siapa yang kasih tahu!" Rain sampai harus mengulang pertanyaan yang sama.
Hal yang sebenarnya malas sekali Rain lakukan. Mengulang ucapan yang sama berkali-kali.
"Gue nggak tahu, gue besok dateng ke situ!"
Rean mematikan sambungan teleponnya karna tahu jikalau Rain akan menolak dan menghalangi dirinya menemui Rain. Siapa sih yang nggak rindu sama adik sendiri. Sudah dua tahun lebih nggak ketemu.
Rain akhirnya mengalah saja. Membiarkan Rean datang menemuinya. Sudah saatnya kan dia menunjukkan ucapannya kepada Rean dan juga Damian kalau dia bisa hidup tanpa uang dari mereka. Meski diam-diam Rain tahu Damian dan Rean mengirimkan uang.
Rain akan memberikan kembali uang tersebut jika Damian masih menyepelekan kemampuan Rain. Bahwa uang-uang itu masih utuh.
"Serah deh capek juga lama-lama!" Rain mendesah panjang saat mendapatkan notif pesan dari Rean bahwa kembarannya itu bersiap-siap akan pergi menemuinya.
***
Keesokan harinya Rain dikejutkan dengan kehadiran Bara yang sudah berada di depan rumahnya. Duduk di kap mobil sambil nungguin Rain keluar. Berharap gadis itu mau diajak bicara baik-baik dan memperbaiki hubungan. Nyatanya semua itu hanya angan. Rain pergi berlalu dengan motor sportnya tanpa memperdulikan Bara.
Pak Slamet yang lihat itu merasa prihatin. Perjuangan Bara yang sudah datang satu jam yang lalu sia-sia sudah. Pak Slamet yang hendak menghampiri Bara pun urung karena laki-laki itu juga pergi.
Apapun caranya Bara akan tetap kejar Rain sampai dapat. Tidak akan menyerah begitu saja meski selalu kecewa dengan sikap Rain.
Bara celingukan cari keberadaan motor Rain. Lagi dan lagi dia kehilangan jejak. Akhirnya Bara menghentikan mobilnya dipinggir jalan dan malah dikejutkan dengan seseorang yang mengetuk kaca mobilnya.
"Keluar lo!" kata gadis itu.
Bara tersenyum saat tahu siapa yang menghampiri dirinya.
"Lo ngapain sih ikutin gue terus?" tanya Rain kesal. Rain sadar kalau Bara mengikutinya.
Gadis itu pun putar balik dan mengikuti mobil Bara. Sudah lelah juga kalau terus menghindar. Rain tahu siapa Bara, laki-laki itu akan nekat kalau kemauannya belum tercapai.
"Rain, memang nggak bisa ya kita bicara baik-baik? Selesaikan semuanya!" ucap Bara memohon.
Memang ada hal yang harus diluruskan dan diselesaikan. Ini tentang perjuangan cinta seorang Bara yang memilki mantan banyak dan hanya Rain yang mampu mencuri seluruh hatinya.
Bersambung....
Selamat membaca semoga suka yaaa. Jangan lupa like dan komen😊
Salam sayang dari Alaish.☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Rusmini Rusmini
perempuan kalo dah sakit hati buahayaa /Panic//Panic/
2024-10-10
1
Noey Aprilia
Nmanya prempuan tuh sllu bnr loh bara,apalgi rain udh prnh kcewa sm km sm kluarganya jg....prjuangnmu ga bkln mdah....tp kl bnrn cnta sm rain,pst ga bkln nyerah donggg....
smngtttt....
Udh ksh like sm vote y kk...jgn lupa up'ny....😁😁😁
2024-06-01
1