Bab. 4. Memulai hidup baru

Para Pelayan di Mansion sendiri adalah mantan pelayan Ibunya Arumi di rumah mendiang ayah dan ibunya, mereka tahu siapa ibunya Arumi.

Arumi sendiri baru tahu saat membaca surat dari Ibunya, yang menjelaskan siapa sebenarnya kedua kakaknya itu, dalam surat ibunya juga menceritakan seluruh aset miliknya, dan 2 perusahaan di Surabaya, dan Liontin itulah tanda bahwa Arumi adalah pewaris sah, 2 perusahaan itu.

Kereta Brawijaya terus melaju, di perkirakan akan tiba di Malang, besok pagi.

Arumi dengan jiwa milik An Rui, terlihat tenang, sambil menonton YouTube.

Sedangkan di Mansion, Tuan besar membuka surat dari Arumi.

"Hay Tuan Besar

Saat anda membaca kertas ini, itu berarti aku sudah pergi jauh, kalian bebas tinggal di rumahku untuk beberapa saat, saran saya menabunglah, dan beli rumah kecil, agar saat saya kembali, kalian tidak tidur jalan.

Saya sudah tahu semua rencana licik kalian, makanya saya menghindar, dalam Darahku mengalir darahmu, tapi itu saja tidak membuatmu bahagia sebelum mendapatkan harta ibuku.

Lewat kertas kusam ini saya putuskan ikatan darahku bersama kamu dan kedua anakmu, suatu saat, kamu akan hidup mengais sampah di jalanan, jadi gunakan otakmu agar tidak seperti itu.

Di masa depan, tidak akan pernah sedikitpun aku berbelas kasihan kepada kalian bertiga, jadi berpikirlah dari sekarang.

Asal kau tahu, seluruh dokumen perusahaan, sudah ada ditangan ku, jadi bersiaplah.

Saran saya, tinggalkan perusahaan baik-baik dan pindah lah ke kampung, aku tidak akan mencari kalian setelah aku kembali, tapi kalau tidak, bersiaplah dari sekarang untuk melawanku.

Abraham Aditama, itulah nama kamu, dan detik ini juga, aku kelasku nama Aditama, dan aku membalas mu tanpa berpikir kamu adalah ayahku.

Dari musuh mu di masa depan.

Abraham Aditama terhenyak dalam kebingungannya, dia baru sadar kalau putrinya sendiri yang akan menjadi ancaman di masa depan.

Tapi bukan Abraham Aditama namanya jika, melepaskan harga dirinya dengan mudah, dia menelpon seseorang agar segera mencari Arumi.

Arumi sendiri tidak menggunakan namanya saat membeli Tiket Kereta tujuan Malang.

Dia menggunakan jasa calo untuk memuluskan pelariannya, dan setelah dia berpikir kembali, dia merubah tujuannya, dia tetap akan mencari sebuah perkampungan, dan menetap di sana, dia akan hidup sederhana dan mempelajari segala sesuatu.

Nasib mujur menyambutnya, ketika dia tiba di Stasiun Kereta tempat tujuannya, dia melihat seorang ibu-ibu yang sedang menjajakkan dagangannya.

Dia berpikir jika ibu itu tinggal di kampung, maka dia akan menumpang di tempatnya dan otomatis akan membantu perekonomian ibu itu.

"halo Bu, bagaimana dagangannya, tanya Arumi.

"lumayan sepi, tapi tidak apa-apa, mungkin karena belum pada gajian, ucap ibu itu dengan sabar.

"Bersabarlah, oh ya Bu, apa ibu tinggal di kota ini atau tidak ? Tanya Arumi.

"Tidak Nona, ibu tinggal di Desa, 20 km dari sini, tapi setiap pagi ibu akan kesini berjualan hingga sore, suami tukang ojek, jadi sementara ibu jualan dia narik penumpang, jawab ibu itu.

"Lalu anak-anak ibu dimana ? Lanjut Arumi bertanya.

"Ibu hanya punya 2 anak kembar sepasang, sekarang sudah kelas 5 SD, jadi mereka tinggal dirumah, ucap ibu itu.

Apa ada rumah kosong di tempat ibu, kalau ada apa rumahnya di sewakan tidak? tanya Arumi.

"Ada, disamping rumah ibu, itu milik adik Ibu yang saat ini mereka bekerja di Malaysia, jawab ibu itu.

"Kalau sekolah SMP ada gak Bu ? Lanjut Arumi bertanya.

"Ada, bahkan sampai SMA juga ada, tapi maaf rumah ibu agak jauh dari kampung, 1 km, ucap ibu itu.

"Apa ibu tinggal di kebun? tanya Arumi.

"Ia Nak, tapi jalan sudah aspal, untuk menghubungkan dengan desa sebelah, ucap ibu itu.

"Baiklah, setelah ini aku akan ikut ibu, ucap Arumi.

Tak lama waktu berputar, ternyata sudah jam 3 sore, akhirnya Arumi di panggil ibu itu, bahwa dia akan pulang, kemudian suami ibu itu mengajak 1 orang tukang ojek untuk di gunakan Arumi.

Singkat cerita, mereka sudah tiba dirumah ibu itu, Arumi menjelaskan ulang kepada suami ibu itu, dan si suami setuju, anak-anak mereka juga terlihat senang melihat Arumi.

Entah apa yang di pikirkan Arumi, akhirnya dia memilih sekolah online saja, jiwa An Rui, tiba-tiba tidak suka dengan hal-hal seperti itu.

Suami istri itu sudah menghubungi adiknya meminta ijin, agar Arumi bisa tinggal di rumahnya dan diapun setuju.

Keesokkan harinya, Arumi di antar kekantor Desa dan melapor, Arumi menggunakan nama An Rui, dan mengatakan dia sudah Yatim Piatu dan baru keluar dari Panti Asuhan.

Suami ibu itu, meminta tolong agar pengurus Desa dapat membuatkan dokumen data diri buat Arumi, dan karena badannya yang agak tinggi, maka mereka percaya jika umur Arumi sudah 17 tahun, padahal baru mau 13 tahun.

Seminggu sudah kini Arumi tinggal di Desa itu, sepasang suami istri itu terkadang bingung dengan Arumi yang tidak pernah kemana-mana selain kerumahnya.

"Nak, bagaimana dengan kelanjutan hidupmu, apa kamu tidak mau bekerja, atau buka usaha kecil, agar tabungan kamu tidak habis? Tanya dan saran ibu itu.

"Tenang saja Bu, sebelum orangtuaku meninggal dan menitipkan aku di panti asuhan, mereka sudah mewariskan hartanya untuk saya, aku akan kembali ke kota saat aku sudah siap, dan membuka usaha disana, jawab Arumi ngarang.

"Baiklah, saran ibu, sebaiknya kamu beli motor agar gampang kemana-mana? Ucap itu.

"Besok rencananya mau minta tolong pak De agar mengantarkan aku ke dealer motor dan buat SIM, kan KTP sudah datang tadi, diantar pak De, Jawab Arumi.

"Syukurlah, ibu senang mendengarnya, ucap ibu dan beranjak dari rumah Arumi.

Arumi setiap malam akan masuk ke Cincin Dimensi, dan berlatih agar tubuhnya tambah kuat, karena dia berencana akan membuat Toko Herbal online, apalagi tanaman herbal yang dia panen sudah menumpuk di gudang penyimpanan.

Hari berganti, akhirnya motornya tiba, motor matik Honda Beat menjadi pilihannya, baginya dengan adanya motor ini, dia bisa mengirim produknya dengan cepat, dan dia bisa punya uang.

Tak terasa sudah 1 bulan Arumi di kampung itu, pekarangan rumah itu kini penuh dengan tanaman hijau, yang diatasnya tertutup paranet, Arumi menggunakan Pill buatannya dan dilarutkan dalam air, kemudian di semprot ke tanaman miliknya.

Sayuran, cabai dan tomat serta bahan bumbu lainnya, terlihat begitu subur, Arumi juga membuat kandang ayam, kelinci dan kambing, dia membeli kambing sepasang, agar bisa berkembang

Semuanya di rawatnya sendiri, di sela-sela dia belajar online, sambil belajar ilmu Komputer,

Saat ini uang cash miliknya sudah menipis, sedangkan dia ingin beli laptop, memasang WiFi dan mengganti TV dan kulkas serta mesin cuci. dan yang paling penting adalah mesin pompa air.

Terpopuler

Comments

Yoni Hartati

Yoni Hartati

cincin dimensi nya bukannya banyak harta ya🤔🤔

2024-07-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!