Arumi terlihat santai saat melewati ayah dan kedua kakaknya, tak ada tegur sapa, kecuali bibi pengasuh, Arumi pun tak mau melihat mereka.
Malam setelah membaca surat, Ibunya, Arumi sudah mengatur beberapa pakaiannya, dan semua foto-fotonya bersama sang ibu dan juga ijazah SD miliknya, serta piagam semuanya sudah di masukkan kedalam Cincin Dimensi, dan hari ini dia akan pergi jauh.
"Permisi Tuan besar dan Tuan Muda, sapa bibi pengasuh.
Tidak ada jawaban dari ketiga orang itu, namun bibi pengasuh tak ambil pusing, yang penting sudah menyapa.
Beberapa menit kemudian, mereka tiba di gerbang sekolah, tapi Arumi tidak langsung masuk, setelah bibi pengasuh pergi, Arumi pun pergi dari sekolah itu, tujuannya adalah kampung mantan pelayan Ibunya, yang kebetulan ada fotonya Arumi waktu berumur 3 tahun bersama pelayan itu.
Sebelum pergi jauh, dia mampir ke warung tempat biasa dia beli makan dan berganti pakaian, lewat HP bututnya dia memesan objek langganan nya jika dia capek jalan kaki.
"Pak dimana tempat yang bisa menjual Emas, tanya Arumi.
"Jam segini belum buka Non, biasanya jam 10, ucap tukang ojek.
"Ya sudah kalau begitu, aku duduk di warung bude saja, nanti kalau sudah jam 10, tolong jemput saya, ucap Arumi.
"Baik Non, jawab tukang ojek dan berlalu.
Arumi pesan makan dan minum, sambil membaca Perusahaan Ibunya, yang kendalikan oleh sahabat baiknya, juga membuka group WA,
Teman-temannya di kelasnya menanyakan keadaannya, ada juga beberapa teman SD nya, namun tak satupun yang dibalasnya.
Hampir 3 jam berlalu, tukang ojek itu datang lagi, dan mereka langsung berangkat ke toko emas, Arumi bertemu dengan pemiliknya dan masuk ke ruangan khusus.
Arumi mengeluarkan semua perhiasan yang sudah pilihnya, bukan perhiasan zaman Kuno milik An Rui, tapi memang milik Arumi, berbagai perhiasan mahal, hadiah dia ulang tahun atau saat ibunya beli perhiasan pasti Arumi di belikan.
"Semuanya 80 juta dek, ucap pemilik toko emas itu.
"100 juta ya pak, buat biaya sekolah dan hidup saya sehari-hari pak, Ucap Arumi.
"Baiklah, minta nomor rekening nya, lanjut pemilik toko emas.
Arumi memberikan nomor rekeningnya, walau menggunakan nama bibi pengasuh, dan setelah transaksi selesai, Arumi meminta dia antar ke toko handphone, tiba di counter, Arumi membayar ojek, dia memberikan uang yang harusnya buat SPP yang sudah di potong bayar makan di kedai bude.
Arumi membeli Handphone 2 unit, dan 1 Tablet, dan juga power Bank.
Dengan Stelan tomboy, Arumi percaya diri mengelilingi kompleks itu, dan lanjut naik ojek lain menuju stasiun kereta api Gambir.
Tak ada keraguan, saat dia naik kereta tujuan Malang, dengan hanya berbekal alamat peninggalan ibunya.
Jam sudah menunjukkan pukul 4, tapi Arumi yang di harapkan sudah pulang sekolah, tapi belum juga sampai, bibi pengasuh mencoba menelpon, tapi tidak aktif.
Hingga malam hari bibi pengasuh menunggu nya tapi tidak juga kunjung datang, akhirnya bibi pengasuh mencoba masuk ke kamar Arumi, dia melihat ada surat di kasur Arumi.
"Bibi, saat surat ini bibi baca, itu berarti Arumi sudah pergi jauh, tenang saja, Arumi tidak akan berbuat hal yang bodoh, Arumi akan giat belajar di tempat lain, yang jelas jauh orang-orang jahat itu, terimakasih sudah mau merawat Arumi, suatu saat Arumi pasti kembali dan membawa bibi pergi, selamat tinggal bibi.
Dari Arumi
Nb. Tolong berikan amplop yang 1 lagi buat Tuan Besar.
Kereta Brawijaya, melaju menuju Malang bersama seorang penumpang yang di sia-siakan.
Saat malam malam tiba, bibi pengasuh Arumi dan pelayan, menyiapkan makanan.
"Tuan Besar dan Tuan Muda, maafkan bibi, Nona Muda pergi dari rumah, dan ini ada surat untuk dari Nona Muda untuk Tuan besar, ucap bibi pengasuh.
"Karena Nona Muda sudah tidak ada, bibi juga mau pulang ke Depok, merawat anak bibi, terimakasih Tuan, ucap Bibi pengasuh.
"Apa yang anak sialan itu bicara ke bibi ? Ucap Tuan besar.
"Tidak ada, Nona Muda hanya tulis surat buat bibi, dan baru bibi temukan tadi pas Magrib di kamar Nona Muda, ucap bibi pengasuh.
"Baguslah kalau dia. sudah pergi, bibi juga kalau mau pergi ya pergi saja, ucap sang Tuan besar.
"Kami juga Tuan Besar, ucap seluruh pelayan dan sopir, kecuali 1 orang sopir yang baru masuk.
"Ada apa ini, kenapa kalian semua mau berhenti, teriak Tuan besar.
"Maaf Tuan, Nona Muda kami sudah pergi dari rumahnya, saya diam ketika kalian menyiksanya, itu karena Nona Muda tidak kami ada masalah, dan perlu Tuan besar tau, Mansion ini adalah milik almarhum Nyonya, dan sudah di wariskan atas nama Nona Muda.
"Maaf Tuan besar, kami adalah pelayan almarhum Nyonya, jadi sudah saat nya kami pergi, Karena Nona Muda kami juga sudah pergi, terimakasih Tuan, dan perlu anda ingat dulu anda bukan siapa-siapa, termasuk anda berdua Tuan Muda, permisi, ucap Freddy.
"Saya harap anda juga Tuan Besar, tau dimana posisi anda, kamu tau kami siapa bukan, Ancam Carlos.
Tuan besar dan kedua anaknya tidak bisa menjawab omongan Freddy dan Carlos.
"Sial, kenapa anak itu pergi, dan kenapa mereka juga tahu saya siapa, batin Tuan besar.
Ayahnya Arumi dulu adalah teman suami pertama Ibunya Arumi, yang meninggal karena kecelakaan helikopter milik perusahaan mereka.
Saat itu Tuan besar merangkap asisten pribadi, sebelum kematian suami pertama Ibunya Arumi, Tuan besar menceraikan istrinya, dan membawa Adlan dan Arnold, sementara putrinya yang berumur 3 bulan pasti ikut istrinya.
Sekarang mantan istrinya, juga sudah sukses di negara asalnya Thailand.
Menjanda selama 2 tahun, akhirnya Tuan besar dan ibunya Arumi menikah, dan beberapa tahun kemudian lahirlah Arumi.
Harapan besar Dari Tuan besar memiliki anak laki-laki dari Ibunya Arumi, tapi ternyata yang lahir adalah perempuan.
Saat kematian ibunya Arumi, mereka lagi ada masalah soal perusahaan, karena ibunya Arumi, mewariskan seluruh perusahaan miliknya kepada Arumi, sedangkan perusahaan milik almarhum suaminya, dia ikhlaskan untuk Tuan besar.
Tuan besar merasa rugi, karena, lebih besar dan banyak yang akan di terima Arumi di kemudian hari, ketika ibunya Arumi meninggal, otomatis tidak adalagi yang bisa menggantikan isu warisan ibunya Arumi.
Mansion dan 75% harta yang dinikmati Tuan besar saat ini adalah milik ibunya Arumi.
Arumi dia akui sebagai putrinya, tapi tuan besar terlanjur benci ke ibunya Arumi karena tidak adil kepada Adlan dan Arnold.
Tuan besar berencana ingin kedua putranya yang memimpin seluruh bisnis yang ada, sedangkan Arumi cukup di berikan biaya hidup di saat dewasa.
Arumi disiksa oleh kedua anaknya, Tuan besar tidak bergeming, bahkan menurut Arnold, jika Arumi mati, otomatis seluruh warisan ibunya Arumi akan jatuh kepada mereka, apalagi publik mengetahui bahwa, Adlan dan Arnold sangat menyayangi ibu sambungnya dan Arumi, begitulah yang ada publik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Rahayu Irmayanti
pantesan jahat ternyata serakah tar juga hilang semua
2025-03-07
0
Yoni Hartati
ambil itu harta nya semoga
2024-07-08
0