Bab. 2. Awal Kehidupan kedua

Di belahan dunia lain, nampak seorang gadis berumur sekitar 28, tapi jangan salah, dia super jenius, terkahir dari sebuah keluarga yang berpengaruh di Kekaisaran Ming, bernama Ming An Rui,

Di usianya yang baru 18 tahun, dia sudah sudah mencapai puncak Kultivasi di Alam Tengah, dia juga Ahli Alkemis dan Formasi, serta Menempa, namun gara-gara kejeniusan nya, dia tidak di sukai, bahkan diam-diam Pihak Kekaisaran beberapa kali berusaha membunuhnya.

Kaisar sangat benci karena An Rui tidak mau memberitahukan siapa gurunya, An Rui saja hanya melihat gurunya yang tinggal pecahan jiwa, dan setelah menurunkan semua kekuatannya, gurunya menghilang.

Gurunya terkenal dengan sebutan 3 Dewa, Dewa Alkemis, Dewa Formasi dan Dewa Penempa, soal Kultivasi jangan tanya, hanya saja guru itu sudah lama mati.

Bertahun-tahun An Rui di buru, bahkan seluruh keluarganya di penjara, dan dituduh pemberontak.

Sekte dan Klan lain juga memburunya, dengan tujuan mengambil Kitab Dewa tertinggi.

Merasa tak bisa, menangkap An Rui, akhirnya satu persatu anggota Klan nya di bantai.

Namun naas baginya, 3 orang pendekar dari dunia Dewa datang dan ikut memburunya, dia terpojok di Hutan Monster di tepi jurang tak berdasar, para Kultivator alam tengah dan 3 dari alam Dewa terus menggempur nya, akhirnya dia menyerah dan meledakkan diri.

"Suatu saat aku akan kembali" teriak inti Jiwa An Rui.

Di mansion Keluarga Aditama, tepatnya di gudang, Arumi sedang menghadapi hukuman, ketika dia sadar, semua terlihat gelap, perut keroncongan dan tenggorokan kering.

"Wahai Yang Kuasa, aku bukan menyerah pada tindakan kasar mereka, tapi tubuhku dan pikiranku sudah tidak mampu menahannya, jemput lah aku karena aku sudah ikhlas pergi dari dunia ini", ucap Arumi dan kemudian matanya tertutup.

Ayah dan kedua kakaknya tidak peduli apapun, mereka seolah-olah lupa memiliki Arumi yang darahnya sama dengan mereka, bahkan sang ayah, sudah memperkenalkan calon istri dan anak perempuan nya.

Kedua kakaknya Arumi begitu bahagia, mereka juga lupa alasan mereka membenci Arumi, yaitu karena kematian ibu mereka bertiga.

Harusnya mereka tidak setuju jika sang ayah menikah lagi.

Di gudang, tubuh kurus itu sudah beberapa waktu tidak bernapas, tubuhnya sudah dingin, namun tiba - tiba, seberkas cahaya masuk ke gudang dan membungkus Arumi, dan setelah beberapa menit, cahaya itu masuk ke kening Arumi

Napas Arumi kini terdengar, bertanda dia hidup kembali, berapa saat kemudian, pintu gudang di buka.

"Non, ini makanan nya dan air minumnya, serta senter, juga pakaian, ada toilet di paling belakang gudang, bibi sudah hidupkan airnya.

Arumi hanya diam, tak berbicara, karena dia sendiri masih dalam keadaan bingung,.

Setelah bibi pengasuh pergi dan mengunci kembali gudang itu, Barulah Arumi bereaksi.

""Dimana aku, kenapa gelap sekali, dan kenapa tubuhku menjadi lemah seperti ini, tiba-tiba kepalanya terasa mau meledak.

Memory kehidupan Arumi terngiang, semua kenangan Arumi terpampang seolah menonton bioskop.

"Hmmm, gadis kecil, beristirahat lah dengan tenang, terimakasih sudah meminjamkan tubuhmu padaku, percayalah aku akan menghukum mereka semua, ucap jiwa An Rui.

"Ternyata dia di hukum 7 hari, badan ini Penuh Luka lebam, tapi syukurlah, cincin ku ikut bersama jiwaku ke kesini.

"Astaga, kenapa Liontin ku juga ada disini, perasaan Liontin ini jatuh ke sungai saat bermain air dengan kakak keduaku.

"Akhhh, sudahlah intinya sudah ku temukan Liontin pemberian ibuku, sekarang aku harus mempertahankan tubuh ini, apalagi makanan hanya 1 kali sehari datang, tapi tidak apa-apa, masih banyak makanan dalam cincinku, hartaku juga banyak, keahlian ku juga tidak hilang, aku harus pergi dari sini, setelah pembebasan nanti.

Keseharian, Arumi atau An Rui, beraktivitas dalam cincin dimensi ciptaan An Rui sendiri, sebuah artefak yang dia buat berdasarkan bantuan gurunya, dia juga memiliki Cincin Dimensi milik sang Guru, dan ibunya, terlihat 2 Cincin Dimensi melingkar di jari tengah kanan dan kiri.

Arumi sudah merencanakan akan pindah ke Desa, dan sekolah disana, harta ke tiga cincinnya mampu menandingi 10 x kekayaan Ayahnya.

Hari terakhir hukuman akhirnya tiba, bibi pengasuh datang membuka pintu gudang dan mengantarkan Arumi ke kamarnya dan mandi, kemudian tempat biasa Arumi makan, lalu dia makan, walaupun makanannya di khusus kan untuk pembantu.

Sementara makan, terdengar suara Bariton bergema, memanggil bibi pengasuh dan memerintahkan agar membawa Arumi ke ruang tengah.

Arumi dan bibi pengasuh datang menghadap ke Ayahnya Arumi.

"Kamu anak sial, pindah bangunan tempat pelayan, Minggu depan istriku akan tinggal di rumah ini, kebetulan anaknya juga akan tinggal disini, jadi kami tinggal disana saja.

Uang bulanan kamu juga mulai bulan ini hanya 1 juta, sudah termasuk SPP kamu, dan jangan sekali-kali kamu nampak di dalam bangunan utama, saya sudah tidak peduli kamu mau jadi apa, ucap Ayahnya Arumi

"Baik Tuan, terimakasih, ijinkan aku mengambil barang-barang ku di kamar ku, ucap Arumi.

"Ambilah, toh kamar kamu yang dulu akan di gunakan anak dari istriku, jadi ambil semua barang kamu disitu, sekaligus barang kamu di kamar belakang, jangan lupa bersihkan, perintah ayahnya.

Ayah dan Kedua kakaknya Arumi, sudah sepakat tidak lagi mengurusnya, atau bertindak apapun, apalagi ada istri keduanya datang.

Tak terasa semua barang milik Arumi dikamar sewaktu masih ada ibunya sudah dia pindahkan ke kamar barunya di bangunan para pelayan, sore hari datang tukang renovasi dan merubah kamar Arumi, begitu juga kamar belakang yang di pakai Arumi hampir 7 bulan.

Arumi membuka-buka beberapa kardus berisi foto kenangan dia bersama Ibunya. Dia juga melihat ada kardus terbungkus seperti hadiah, berada dalam kardus yang berisi sepatu miliknya.

Arumi kemudian membukanya, dia melihat ada benda seperti tempat cock badminton, dua membukanya, ternyata isinya adalah dokumen kepemilikan perusahaan, yang berada di Surabaya, sebuah perusahaan yang bergerak di Pengolahan Besi Baja.

Dan tidak hanya sampai di situ, terdapat 1 perusahaan lagi yang bergerak di bidang pembuatan kapal, didalam pipa itu juga, terdapat ijazah ibunya,yang ternyata seorang desainer kapal laut, lulusan Jerman.

Lembar demi lembar Arumi buka, kemudian dia melihat sebuah amplop, dan membukanya.

Terkejut Arumi membaca isi surat itu, sambil meneteskan airmata fis membaca isi surat dari Ibunya, 5 lembar surat itu di baca berulang - ulang hingga tengah malam, dia menolak percaya dengan isi surat itu, tapi mengingat perbuatan orang yang disebut ayah dan kakak, begitu menyiksanya.

Pagi hari sudah datang, kini Arumi sudah berganti pakaian dan sedang sarapan, bibi pengasuh juga sudah memberikan uang untuk bayar sekolah dan jajan kepada Arumi.

Sekolah sendiri sudah mulai hampir seminggu, pihak sekolah sempat datang ke rumah Arumi, tapi selalu di usir satpam.

Seperti biasa, bibi pengasuh akan mengantarkan Arumi ke sekolah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!