Senyuman manis

"Ale, traktir gue bakso kek. Uang lo kan masih banyak itu, Itung-itung ganti bensin motor gue yang lo pake tadi, lo kan balapan pake motor gue."

Pinta Abraham dengan senyum smirknya serta alis yang dinaik turunkan.

Berkat Abraham, Alena jadi punya banyak uang sekarang. Masa ia tidak dapat imbalan apa-apa.

"Hem..dasar perhitungan!" Umpat gadis cantik itu.

"Ok deh, kita makan bakso dulu sambil nunggu jam pulang sekolah. Abis itu baru kita pulang."

Namun pada akhirnya, Alena menuruti permintaan Abraham.

Hanya sekedar mentraktir bakso tidak akan membuat uangnya habis. Alena tersenyum bangga karna bisa menghasilkan uang sendiri.

***

"Ah kenyang--"

Ucap Abraham sembari mengelus perutnya yang terasa begah.

Bagaimana tidak begah, karna 2 mangkok bakso kini sudah berpindah ke dalam perutnya.

"Makanya makan itu secukupnya aja A, jangan rakus! rakus itu sifatnya setan tahu!"

Ceramahi Alena. Ia sering di ajak abbi dan umminya mengisi kajian, jadi paham sedikit banyak tentang agama.

"Iya bu ustadzah."

Ledek Abraham pula.

Tak terasa sudah satu jam lamanya mereka berdua duduk di warung bakso tersebut.

Dari warung bakso itu, Alena bisa melihat teman-teman sekolahnya sudah mulai berlalu lalang di jalanan.

Jam sudah menunjukan pukul 13.00 siang, itu berarti waktu mereka pulang sekolah telah tiba.

"Sayang, kok kamu disini sih? Aku telepon dari tadi kok gak di angkat-angka? Mana chat aku gak di bales lagi! Eh kamu malah asik-asikan sama cewek gak jelas ini!"

Cicit Bening kala melihat sang kekasih sedang duduk berduaan dengan Alena di warung bakso langganannya.

Padahal Bening sudah menelepon Abraham dari tadi, minta di jemput saat jam pulang sekolah seperti biasanya.

"Jangan cemburu gitu dong Ning, kamukan tahu Alena itu adik sepupu aku!"

Beritahu Abraham dengan wajah datarnya.

Abraham yang awalnya mengejar cinta Bening dengan penuh perjuangan, kini malah merasa jenuh pada gadis posesif itu.

"Coba aja Bening itu kayak Alena. Cantik, seru, menyenangkan. Pasti bahagia terus rasanya."

Batin Abraham semabari menatap wajah cantik Alena yang sedang asik mengunyah bakso, kehadiran Bening tak ia hiraukan sama sekali.

"Sepupu sih sepupu, tapi kalau melihat kalian sedekat ini siapa yang gak akan cemburu coba?"

Cicit Bening lagi.

"A, aku duluan ya. Aku jalan kaki aja pulangnya, udah deket ini kok. Assalamualaikum."

Pamit Alena seraya bangkit dari duduk lesehannya di warung bakso tersebut.

Kuping Alena yang tertutup hijab itu, lama-lama mulai terasa panas juga saat mendengar si Bening terus mengoceh, lebih baik Alena pulang saja.

"Eh tunggu Al, kita barengan gue juga mau pulang kok."

Abraham ikut bangkit pula seraya berjalan mengikuti Alena.

Mereka tinggalkan Bening begitu saja yang masih sibuk mengoceh sampai semua orang di warung bakso tersebut menatap ke arahnya.

***

"Si Bening itu ngeselin juga lama-lama. Udah kayak bini gue aja tingkahnya!"

Kesal Abraham sembari melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"Lagipula buat apa sih lo pacaran? pacaran itu haram tahu A!"

Beritahu Alena tanpa harus berteriak lagi, karna suara motor Abraham kini tak sebising sebelumnya.

"Iya bu ustadzah"

Ledek Abraham lagi dengan gaya tengilnya.

Setelah itu hening, mereka berdua tenggelam dalam pemikiran masing-masing.

10 menit kemudian. Alena dan Abraham akhirnya tiba di rumah Alena, yang bangunannya masih menyatu dengan area pesantren Al-Huda.

Alena sudah tidak mondok di pesantren Al-Huda, karna pesantren itu khusus untuk anak usia sekolah dasar hingga Sekolah Menengah Pertama saja.

Sedangkan Abraham sama seperti ayahnya Harun, ia tak sedikitpun tertarik dengan urusan pesantren, apalagi sampai harus ikut mondok pula.

Karna itulah Harun melepaskan tanggung jawab pesantren pada sang adik Maryam beserta suaminya Ryan, yang kini menjadi pemimpin di pondok pesantren tersebut.

"Ale, ada acara apa di rumah lo? Kok di rumah lo rame banget?"

Tanya Abraham saat melihat begitu banyak pasang sandal berjejer di pelataran rumah Alena.

"Mana gue tahu, tamunya abbi atau ummi kali"

Jawab Alena sekenanya.

"Assalamualaikum.."

Ucap Alena seraya berjalan tanpa beban memasuki pintu utama, senyuman manis tak pernah hilang dari wajah cantiknya. Alena sedang senang sekarang jadi ia akan senyum pada semua orang.

Ups!

Namun senyum di wajah cantik itu meremang kala melihat beberapa pasang mata sedang menatap tajam ke arah dirinya.

#Hallo teman-teman haluku, dukung karya ini dengan cara like, komen, vote dan hadiahnya ya. Selamat membaca^^#

Terpopuler

Comments

Cantika

Cantika

Bener kata Alena Abraham

2024-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 Ganti rugi
2 Jadi sakit
3 Jangan remehkan dia
4 Beres
5 Senyuman manis
6 Hukuman
7 Tak terlihat
8 Astagfirullah
9 Kamu yang aneh
10 Mogok bicara
11 Cek in
12 Mataku ternoda
13 Razia
14 Pulang
15 Bersekongkol
16 Alena baik-baik saja
17 Tak tahu harus pergi kemana
18 Terpaksa berdusta
19 Tanggung sendiri resikonya
20 Pernikahan Dibatalkan
21 SAAAHHH!
22 Bukan karna cinta
23 Istriku memang beda
24 Rumah baru
25 Tetangga baru
26 Sifat asli
27 Menunggu
28 Nasi rasa sabun
29 Hanya aku yang boleh melihatnya
30 Siapa wanita itu
31 Ingat janjimu
32 Berjuang Sendiri
33 Hari sial
34 Teman baru
35 Kau adalah milikku
36 Aku adalah pemenangnya
37 Ibu terbaik
38 Hari keberuntungan
39 Berjuang bersama
40 Hari pertama kuliah
41 Hukuman konyol
42 Jaga batasanmu
43 Aku tidak keberatan
44 Rins Restoran
45 Mobil bergoyang
46 Mr. Lelet
47 Seperti bunglon
48 Bakso tahu rahasia
49 Jangan mimpi
50 Kata-kata puitis
51 Pembuat onar
52 Ada-ada saja
53 Sudah tak tahan lagi
54 Suami posesif
55 Jangan menyembunyikan sesuatu
56 Setelah lama menanti
57 Kehamilanmu Adalah Anugrah
58 Datang disaat yang tidak tepat
59 Sangat mudah
60 Jangan terlalu dekat
61 Kau Jahat
62 Senyum kemenangan
63 Hukuman yang pantas
64 Salah tangkap
65 Dimana bayiku
66 Suami terbaik
67 Bulan madu
68 Berkemah
69 Teman bule
70 Bertemu di surga
71 Jamuan makan
72 Hilang
73 Doa ibu
74 Aaron
75 Keluarga
76 Memastikan
77 Seperti adik sendiri
78 Dia suamiku
79 Tak bisa mengendalikan diri
80 Layani aku
81 Menerima kenyataan
82 Panggilan sayang
83 Tentu saja aku mengingatmu
84 Seperti melayang
85 Tingkah aneh Alena
86 Kalian harus berpisah
87 Tak mau kehilangan
88 Aku merindukanmu
89 Aku membencimu
90 Menyerah
91 Jangan pikirkan orang lain
92 Keinginan
93 Apa kau sudah memiliki jawaban
94 Jawaban
95 Tersesat
96 Kenapa ramai sekali?
97 Dimana Abraham
98 Sekali seumur hidup
99 Pengajian
100 Pertengkaran yang dirindukan
101 Jangan menyakitinya lagi
102 Harus bahagia
103 Promo karya baru
104 Ekstra part 1
105 Ekstra part 2
106 Ekstra part 3
107 Ekstra part 4
108 Ekstra part 5
109 Ekstra part 6
110 Ekstra part 7
111 Ekstra part 8
112 Ekstra part 9
113 Ekstra part 10
114 Pengantin Berdarah
115 Promo Karya Baru
116 Promo Karya Baru
117 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Ganti rugi
2
Jadi sakit
3
Jangan remehkan dia
4
Beres
5
Senyuman manis
6
Hukuman
7
Tak terlihat
8
Astagfirullah
9
Kamu yang aneh
10
Mogok bicara
11
Cek in
12
Mataku ternoda
13
Razia
14
Pulang
15
Bersekongkol
16
Alena baik-baik saja
17
Tak tahu harus pergi kemana
18
Terpaksa berdusta
19
Tanggung sendiri resikonya
20
Pernikahan Dibatalkan
21
SAAAHHH!
22
Bukan karna cinta
23
Istriku memang beda
24
Rumah baru
25
Tetangga baru
26
Sifat asli
27
Menunggu
28
Nasi rasa sabun
29
Hanya aku yang boleh melihatnya
30
Siapa wanita itu
31
Ingat janjimu
32
Berjuang Sendiri
33
Hari sial
34
Teman baru
35
Kau adalah milikku
36
Aku adalah pemenangnya
37
Ibu terbaik
38
Hari keberuntungan
39
Berjuang bersama
40
Hari pertama kuliah
41
Hukuman konyol
42
Jaga batasanmu
43
Aku tidak keberatan
44
Rins Restoran
45
Mobil bergoyang
46
Mr. Lelet
47
Seperti bunglon
48
Bakso tahu rahasia
49
Jangan mimpi
50
Kata-kata puitis
51
Pembuat onar
52
Ada-ada saja
53
Sudah tak tahan lagi
54
Suami posesif
55
Jangan menyembunyikan sesuatu
56
Setelah lama menanti
57
Kehamilanmu Adalah Anugrah
58
Datang disaat yang tidak tepat
59
Sangat mudah
60
Jangan terlalu dekat
61
Kau Jahat
62
Senyum kemenangan
63
Hukuman yang pantas
64
Salah tangkap
65
Dimana bayiku
66
Suami terbaik
67
Bulan madu
68
Berkemah
69
Teman bule
70
Bertemu di surga
71
Jamuan makan
72
Hilang
73
Doa ibu
74
Aaron
75
Keluarga
76
Memastikan
77
Seperti adik sendiri
78
Dia suamiku
79
Tak bisa mengendalikan diri
80
Layani aku
81
Menerima kenyataan
82
Panggilan sayang
83
Tentu saja aku mengingatmu
84
Seperti melayang
85
Tingkah aneh Alena
86
Kalian harus berpisah
87
Tak mau kehilangan
88
Aku merindukanmu
89
Aku membencimu
90
Menyerah
91
Jangan pikirkan orang lain
92
Keinginan
93
Apa kau sudah memiliki jawaban
94
Jawaban
95
Tersesat
96
Kenapa ramai sekali?
97
Dimana Abraham
98
Sekali seumur hidup
99
Pengajian
100
Pertengkaran yang dirindukan
101
Jangan menyakitinya lagi
102
Harus bahagia
103
Promo karya baru
104
Ekstra part 1
105
Ekstra part 2
106
Ekstra part 3
107
Ekstra part 4
108
Ekstra part 5
109
Ekstra part 6
110
Ekstra part 7
111
Ekstra part 8
112
Ekstra part 9
113
Ekstra part 10
114
Pengantin Berdarah
115
Promo Karya Baru
116
Promo Karya Baru
117
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!