Udara dingin menyapa gadis yang sedang menyelami Dunia mimpi membuatnya terbangun karena kedinginan.
Grace perlahan membuka mata semuanya terlihat gelap hanya di terangi cahaya bulan, ternyata hari sudah malam, Grace menyalakan lampu kamarnya lalu masuk ke kamar mandi untuk membasuh muka.
Grace duduk di sofa malas karena tidak tau apa yang akan dia lakukan dan perutnya terasa lapar. lewat pelayanan pesan antar Grace memesan makanan karena cacing dalam perutnya meronta-ronta ingin segera di beri makan.
Sambil menunggu pesanannya datang Grace mulai menscroll layar ponselnya mencari berita terbaru tentangnya
"Kenapa Lusy belum juga mengirim email padaku, apa dia belum mendapatkan rekaman CCTVnya" Gumam Grace, agar tidak terlacak Grace menonaktifkan ponselnya, walaupun dia mempunyai nomor rahasia tapi tidak mungkin dia menghubungi asistennya karena dia yakin nomor lusy tentunya sudah sadap.
Centing!
Terdengar suara notifikasi email masuk ke ponselnya, dengan tersenyum Grace membuka email dari asistennya, tapi senyumannya berubah masam.
"Maaf nona CCTV di hotel sedang rusak di hari kejadian" tulis Lusy dalam emailnya.
"alasan kuno" gerutu Grace.
"Aku tidak menyuruhmu hanya memeriksa CCTV hotel, kau periksa seluruh CCTV sepanjang perjalananku dari cafe hingga hotel"
"hehehe siap nona, tadi hanya pemanasan, yang ini intinya"
Lusy mengirim rekaman CCTV yang dia dapatkan dari ruko yang ada di sebelah cafe dimana Grace yang tidak sadarkan diri di bawa masuk ke dalam sebuah mobil oleh seorang pria berbadan besar dan juga wanita yang Grace kenal.
"Bagus Lusy, aku akan berlibur beberapa hari mungkin dua minggu, kau lakukan tugasmu seperti biasa" Balas Grace.
"Siap nona"
Grace meletakkan ponselnya sembarangan dia sudah menduga siapa dalangnya, hanya saja dia tidak habis pikir dalam CCTV tidak ada sosok pria yang menjadi teman tidurnya.
"Bagaimana Jimmy bisa ada disana, apa ini juga rencananya" gumam Grace "Ah sudahlah membuatku tambah lapar.. Ini mana pesanan belum datang-datang" omel Grace.
Tok! Tok! Tok!
Grace membukakan pintu seorang pelayan masuk membawa trolly berisi makanan yang Grace pesan.
"Selamat malam Nona, Saya membawakan makan malam pesanan anda" ucap pelayan sambil memindahkan makanan di meja.
"Terima kasih" ucap Grace ramah dan memberikan dua lembar uang warna merah sebagai tips.
"Terima kasih kembali Nona, perkenalkan nama saya leni, kalau Nona membutuhkan sesuatu panggil saya" ucapnya pelayan "Besok pagi saya akan datang lagi membawa sarapan untuk Nona"
"Baiklah Leni terima kasih atas pelayanannya" ucap Grace.
"Baik Nona Saya permisi, lain kali tidak perlu memberi saya tips lagi ini sudah cukup" ucap Leni, setelah mendapat anggukan dari Grace Leni keluar kamar Grace dan menutup pintu kembali.
Setelah menyantap habis makanannya Grace berjalan-jalan di tepi pantai di sekitar resort tempatnya menginap, menghirup udara malam, memandang kerlap kerlip Bintang di langit, mata cantiknya memindahi setiap tempat yang ada di sana, pandangannya terpaku pada sebuah rumah kecil sederhana tapi memiliki nilai artistik di dominasi oleh kayu yang di kelilingi bunga-bunga mekar dan indah juga lampu Taman seperti rumah impian Grace berjalan mendekati anak tangga menuju rumah itu, rumah yang pernah ada dalam mimpinya.
Grace masuk begitu saja dia melihat kekanan dan ke kiri tidak ada tanda-tanda kehidupan.
"Permisi!" seru Grace.
Seruan Grace mengejutkan pria yang sedang melamun menatap kerlap kerlip bintang di langit sambil merebahkan tubuhnya di bangku taman.
""Siapa kau?" Suara baritonnya membuat Grace menoleh ke arah sumber suara.
Deg
Dada Grace berdebar saat melihat seorang pria bule tampan bak dewa yunani, memiliki tubuh tinggi tegap berdiri di belakang Grace membuatnya tidak bisa berkata-kata.
"Pantas rumahnya seperti rumah impian, penghuninya dewa yunani" gumam Grace lirih.
"excuse me" ucap pria itu
"Will you marry me" ucap Grace tanpa sadar
"What!" seru pria itu bingung, seorang gadis cantik yang baru di temuinya tiba-tiba melamarnya, di tolak sayang di terima takut gak waras 😅
"Ello brotheeer" teriak remaja laki-laki pribumi menyadarkan Grace.
"Apa yang aku ucapkan" Batin Grace menutup mulutnya.
"Hai Rio kemarilah" panggil Ello.
Rio berjalan menaiki anak tangga menuju rumah milik Ello pria bule berparas bak dewa-dewa Yunani.
"Rio bawakan pesanannya Ello brother" Rio memberikan paper bag berisi makanan yang Ello pesan..
Rio terkejut melihat seorang wanita masuk di wilayah yang jarang di jamah wanita "Dia siapa brother?" tunjuk Rio dengan wajah sama bingungnya dengan Ello.
"Eh Hai! Aku Grace tinggal di resort sebelah sana" tunjuk Grace dengan wajah canggung
"Hai miss Grace, saya Rio dan ini my brother Marcello" ucap Rio memperkenalkan diri.
"Ooh" Grace mengangguk canggung "Tadi aku tidak sengaja melihat tempat yang sangat indah ini tiba-tiba ingin masuk" ucap Grace.
"Tempat ini memang indah Nona.." jawab Rio
"Maaf nona, tidak baik seorang wanita berada di tempat pria, sebaiknya anda kembali ke tempat anda" Sela Ello datar
Rio melipat bibirnya sedangkan Grace menatap tidak percaya pada apa yang di ucapkan pria di hadapannya "Apa pria ini bule alim yang budiman" batin Grace.
"Oh I'm so sorry mister Marcello yang budiman, baiklah aku akan pergi, maaf sudah mengganggumu malam malam" Grace tersenyum melewati Marcello dan Rio saat akan menuruni anak tangga Grace berbalik "tapi besok pagi aku akan kembali, aku harap anda akan menjamu tamu anda lebih baik lagi" Grace tersenyum jahil dan melambaikan tangannya.
"Gadis gila" Ello geleng-geleng kepala melihat sikap Grace yang menurutnya aneh.
"Tapi dia cantik brother, kau tidak tertarik" ucap Rio
Ello masuk ke dalam rumah sederhana miliknya yang di penuhi dengan lukisan tidak memperdulikan omongan Rio yang memuji Grace, dia mengeluar bungkusan yang berisi dua bungkus nasi goreng seafood kesukaannya, satu bungkus dia berikan pada Rio, pria pribumi yang menemani dan membantunya mengurus rumah.
Mereka berdua duduk di meja makan minimalis menikmati sebungkus nasi goreng.
"Oh Iya Ello brother tadi lukisanmu yang besar laku lagi" Kata Rio "Tapi brother, kau jual lukisan uangnya untuk apa? Istri tidak punya, biayai anak juga tidak"
"Sudah makanlah jangan ngomong saja, setidaknya uangnya kan bisa buat kita makan tiap hari" ucap Marcello.
"kenapa brother tidak menikah saja, pasti Banyak yang ngantri secara brother Kan bule Ganteng, Pinter ngelukis" cicit Rio
Marcello terdiam, dia teringat dengan gadis yang mengajaknya menikah, seorang gadis cantik yang memiliki senyum yang indah tapi dengan segera dia menepis bayangan itu dan kembali melanjutkan makan.
Sedangkan di kamar Grace tidak dapat memejamkan mata, bayangan pria itu terus menghantuinya, wajah tampannya, tatapan matanya yang tajam, tubuh tegapnya yang seksi, suara datarnya terdengar merdu.
"Oh my God, ada apa denganku ini, apa aku sedang jatuh cinta" gumam Grace dia memutar badannya ke kanan dan ke kiri tidak juga dapat terpejam "Oh Tuan, aku tau kau tampan dan aku jatuh Cinta padamu tapi please biarkan aku tidur besok aku akan melancarkan misiku mengejarmu" racau Grace hingga waktu menunjukkan jam satu pagi Grace baru bisa terlelap hingga mentari pagi menyambut..
Visual Marcello Gabriel Dominic
Visual Grace Eveline Sanjaya
Bersambung yaak semoga syukak
🙏🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
TS
lanjut Thour suka ceritanya tidak terlalu berat seru,,,,up yg banyak
2024-05-30
2
Kaylaa
👍👍👍
2024-05-29
1