Chapter 05

Sedari tadi Grace menyibukkan diri mondar mandir di dalam kamar karena tidak tau apa yang akan dia lakukan selama di Bali

"Kenapa aku tidak keluar jalan-jalan saja" ucapnya bermonolog "Tapi apa tidak masalah kalau aku keluar, kalau bertemu dengan orang yang mengenalku gimana" ucapnya Dilema "Bego banget sih bukankah ada masker dan kaca mata" ucap Grace gemas pada dirinya sendiri. Akhirnya Grace memutuskan keluar resort dengan menggunakan masker untuk menutupi wajahnya dan juga kaca mata hitam tidak lupa bucket hat warna hitam bertengger di atas kepalanya.

Grace memesan ojek online mengantarkan berkeliling kota dan berhenti di pasar traditional, setelah membayar ojek Grace berjalan keliling pasar keluar dari toko satu ke toko lainnya yang menjual pernak pernik kerajinan tangan, lelah berkeliling akhirnya duduk di bangku kosong di pinggir jalan, di liriknya sebuah gerobak penjual es Boba membuatnya menelan ludah.

Grace pun mendekat dan memesan satu gelas es boba rasa coklat, setelah mendapatkan pesanannya Grace menikmati es Bobanya sambil berjalan dan tanpa sengaja bertabrakan dengan seseorang yang baru keluar dari toko.

BRUK!

"Heh! Jalan pakek mat..ta" Grace tercengang melihat pria di hadapannya.

"Maaf Nona, aku tidak melihatmu" Ucap Marcello yang belum menyadari siapa di depannya.

"Kau!" Seru Grace dan Marcello bersamaan

"Hai! Kau sedang apa?" Grace langsung merubah Ekspresinya.

"Bukan urusanmu" ucap Ello ketus dan pergi meninggalkan Grace.

"Hei! Tunggu! Kau harus bertanggung jawab" seru Grace sambil berlari mengejar Ello "Lihatlah karenamu bajuku jadi basah" ucap Grace sambil menyeimbangkan langkahnya dengan Ello.

Ello menghentikan langkahnya menghirup napas dalam dan menghempaskan begitu saja "Okey.. Aku mungkin salah karena tidak melihatmu, sekarang apa maumu" ucap Ello.

"Kau harus bertanggung jawab, lihatlah ini baju kesayanganku" ucap Grace menunjukkan bajunya yang basah dan penuh noda.

"Baiklah.. Aku akan membelikanmu baju" ucap Ello sambil berjalan.

"Eh mau kemana?" Tanya Grace mencekal tangan Ello.

"Kita cari baju" ucap Ello kesal dan melepas cekalan Grace.

"Cari baju disini.. Yang benar saja, baju ku ini limited edition" ucap Grace menolak membeli baju di pasar, bukan karena dia tidak suka tapi Grace sudah memiliki rencana sendiri untuk dekat dengan pujaan hatinya.

"Baju seperti kain lap di bilang limited edition" Cebik Ello "Sekarang kau mau beli dimana"

"Siapa bilang aku minta di belikan baju, aku bisa beli sendiri" ucap Grace "Aku minta ganti rugi yang lain" ucap Grace menyeringai.

"Maaf nona kalau permintaanmu tidak masuk akal lebih baik urungkan saja" ucap Ello sambil terus melangkah.

"kalau kau tidak mau, aku akan berteriak" Ancam Grace.

"Silahkan saja" Ucap Ello tanpa peduli dengan apa yang akan Grace lakukan.

"Baik jangan salahkan aku" Grace menghentikan langkahnya dan mulai pasang aksi

"Tolong!!"

"Tolong!!"

"Dasar gadis gila" gumam Ello

"Ada apa nona" tanya warga yang berdatangan.

"Lihatlah pria itu, setelah merayuku dan membuatku hamil dia pergi begitu saja" Rengek Grace membuat Ello membulatkan mata dan menghentikan langkahnya.

Dengan terpaksa Ello kembali dan menghampiri Grace sebelum dia mendapat amukan warga "Maaf tuan.. Nyonya.. Istri saya sedang hamil jadi permintaannya aneh-aneh" ucap Ello "Sekali lagi saya mohon maaf atas kekacauan yang di sebabkan istri saya" Ello mencekal tangan Grace dan membawanya menjauhi kerumunan warga.

"Kau sudah gila ya" umpat Ello sambil melepas cekalannya dengan kasar.

"Terpaksa, kalau kau tidak menuruti permintaanku aku akan teriak lagi" Ancam Grace sekali lagi "To.."

"Oke.. Oke.. Kali ini aku akan menuruti permintaanmu" ucap Ello sambil tangannya menutup mulut Grace "Cepat katakan apa maumu"

"Aku ingin kau membiarkanku sarapan dan makan malam di tempatmu tentunya kau harus memasaknya sendiri selama satu minggu"

"What! Memangnya rumahku warung"

"Terserah kalau tidak mau terpaksa aku teriak lagi"

Ello menghela napasnya kasar "Oke.. Oke.. Aku terima anggap saja aku sedang bersedekah"

"Oke deal.. begitu dong dari tadi" ucap Grace tersenyum lebar "Baiklah tunggu aku nanti malam ya sayang" ucap Grace sambil menoel dagu Ello membuat Si empuknya dagu bergidik ngeri melihat tingkah absurd Grace.

Grace pun tersenyum penuh kemenangan, usahanya selangkah lebih maju demi mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Kenapa brother datang-datang muka masam" Tanya Rio yang melihat Ello dengan wajah kesalnya.

"Tidak apa, aku pulang dulu Rio, kalau ada apa-apa telpon aku" ucap Ello dan membawa motornya.

"Siap Pak bos" ucap Rio memberi hormat.

Ello menghidupkan mesin motornya dan melaju begitu saja setelah berpamitan, sepanjang Jalan dia berpikir apa yang akan dia lakukan dalam waktu seminggu dengan gadis tidak jelas menurutnya, hingga tanpa terasa Ello sampai di depan rumahnya.

Sedangkan Grace dengan baju kotornya melangkah masuk ke dalam resort, langkahnya terhenti saat melihat koper warna merah maroon di depan kamarnya

"Koper siapa?" gumam Grace, setelah dia perhatikan dia teringat koper miliknya yang ada di Apartemen, Grace menelisik setiap inchi koper dan memang itu koper miliknya bagaimana bisa ada disini.

Grace membawa masuk koper ke dalam kamar dan menutup pintu kembali, cepat-cepat dia membongkar isi koper dan ternyata isinya baju dan semua perlengkapannya, terselip di dalamnya sebuah surat "Ini jaman apa masih ada saja Surat menyurat" ucap Grace sambil menggeleng dan membacanya.

Aku kirim beberapa pakaian dan kebutuhan Nona yang lainnya

Lusy

"Ada-ada saja" gumam Grace "But thanks lusy kau sudah membawakanku pakaian yang akan aku pakai nanti malam" ucap Grace bermonolog dan memegang dress warna navy

.

.

Siang pun berlalu berganti malam penuh bintang bertebaran di angkasa Grace duduk di depan cermin memoles wajah cantiknya dengan riasan natural, setelah selesai dengan wajah Grace menyisir rambutnya dan menggulung ke atas hingga menampakkan leher jenjangnya.

Dengan dress selutut dan flat shoes warna senada Grace berdiri di depan cermin "Wow! Kau memang selalu totalitas Grace" puji Grace lalu mengambil ponselnya dan pergi menuju rumah Ello

Grace menaiki anak tangga satu persatu sesampainya di pintu gerbang minimalis Grace tersenyum melihat pintunya tidak lagi di kunci, Grace membuka pintu dan melangkah perlahan, matanya terpejam menghirup aroma harum bunga di sekitarnya tidak lupa dia juga bersua foto dengan latar rumah minimalis nan asri milik Ello.

"bagus, lebih bagus lagi kalau pagi hari" gumam Grace sambil melihat hasil jepretannya.

Gruuug...krucuk..krucuk..

"kau sudah lapar ya, sabar ya sebentar lagi kita makan" ucap Grace bermonolog sambil memegang perutnya yang rata.

sedangkan di dapur Ello sibuk menyiapkan makan malam untuknya dan juga untuk tamu yang tidak di inginkannya. Malam ini dia membuat nasi goreng seafood andalannya.

Setelah selesai menggoreng Ello mengambil beberapa sendok nasi di masukkannya ke dalam wadah.

"semoga kau menikmati makan malammu gadis gila dan aku yakin setelah ini kau akan mengurungkan niatmu numpang makan gratis di rumahku" ujar Ello sambil menambahkan garam dan bubuk cabai.

Ello meletakkan dua piring nasi goreng di atas meja dan bersiap menunggu tamunya datang.

Tok! Tok! Tok!

Ello menghela napas lalu berjalan membukakan pintu.

Ceklek

"Hai!" Grace tersenyum menyapa saat Ello membukakan pintu membuat Ello terpaku di tempat..

Bersambung

🙏🙏🥰

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!