"Hah."Jawab Yura terkejut membulatkan matanya.
"Kok malah jawab Hah sih, aku nungguin kamu." Jawab Nino masih dengan nada bicara nya lembut dan memastikan.
"Ngapain Kak nungguin aku?" Tanya Yura heran.
"Mau ajak kamu pulang bareng, tapi kita ke taman dulu sebentar." Jawab Nino.
"Tumben Kak ada apa?" Tanya Yura lagi dengan heran. Entahlah sungguh aneh bukan? diluar dugaan.
"Udah naik yuk entar keburu sore lagi pulangnya." Sahut Nino.
"Hemm baiklah." Jawab Yura yang tak ingin berbelit-belit meski rasa penasarannya terus bertanya.
Kenapa ini kok tumben? Batinnya.
Akhirnya Yura menyetujui ajakan Nino, Mereka berdua pun kini membelah jalanan menuju sebuah taman, dalam perjalanan mereka memulai untuk saling tanya meski masih terasa canggung.
Tak lama cukup memakan waktu dua puluh lima menit karena jalanan di kota ini tidak padat, mereka telah sampai di sebuah taman yang ada danau kecil ( Danau Buatan ) dengan banyak bangku di sepanjang tepian danau dan banyak pohon rindang dan tanaman hias disana.
Yura turun dari motor di susul oleh Nino yang memarkirkan motornya, kemudian mereka berjalan menuju taman itu, Yura terhenti langkahnya dia melebarkan penglihatan nya mengedarkan matanya melihat sekeliling tempat ini sangat indah dan sejuk.
"Bagus Kak tempatnya, aku baru pertama kesini hehe." Ucap Yura seraya tersenyum dan menoleh kearah Nino sebentar.
"Kamu suka?" Tanya nya tanpa menoleh kearah Yura,
"Kita duduk disana." Tunjuk Yura saat melihat bangku kosong dibawah pohon yang teduh tanpa menjawab pertanyaan Nino.
"Iya.." Jawab Nino lalu mengikuti langkah kaki Yura yang mulai berlalu menuju bangku disana.
Tempat teduh, nyaman meski terik matahari menyengat tidak menghalangkan dua insan yang tengah menikmati ketenangan ditaman itu.
Yura melihat wajah Nino sebentar memperhatikan raut wajah itu dan kembali mengalihkan pandangannya kearah danau, Yura tidak mengerti apa maksud dari Nino? Tiba-tiba dia datang dan membawaku ke tempat ini.
Semoga bukan hanya untuk singgah lalu pergi ~Batin Yura.
Di saat Yura memikirkan sesuatu kemudian ada beberapa gelembung sabun melintas di hadapannya, Yura terkejut karena gelembung itu pecah tepat di depan wajahnya. Yura melihat seorang anak kecil sedang bermain gelembung sabun yang tak jauh dari tempat duduk kami.
"Kamu mau main gelembung?" Tanya Nino.
"Ahh.. Eh engga, engga Kak itu buat anak kecil hehe." Jawab Yura tapi sebenarnya dia berharap bisa main gelembung toh sah-sah saja haha.
Bukannya bermain gelembung dapat menenangkan pikiran dan hatinya? Mungkin.
Nino tak banyak bicara dia langsung berdiri meninggalkan Yura, dan kalian tau dia membeli gelembung sabun itu lalu kembali ketempat duduknya memeberikan gelembung sabun itu pada Yura.
"Serius beli ini?" Tanya Yura bengong.
"Iya serius! Nihh kamu mainin." Jawab Nino sambil memberikan botol yang berisi cairan untuk membuat gelembung sabun.
Dengan malu Yura mengambil apa yang di berikan Nino kemudian dia mulai meniupnya dan keluar lah gelembung-gelembung sabun berterbangan di atas mereka berdua.
Satu kata saat itu 'Tenang'.
Yura melakukan hal yang sama dia meniupkannya lagi hingga gelembung-gelembung itu banyak dan seketika ada gelembung yang pecah di depan wajah Nino, mereka diam dan mata itu saling bertemu satu detik dua detik tiga detik dan mereka tersadar, Mereka berdua akhirnya tertawa bersama, hal kecil membuat bahagia.
Apa ini? Perasaan seperti apa ini? Jangan berharap.
Setelah cukup lama mereka berdua berada ditaman, Yura meminta untuk pulang karena hari mulai sore.
"Kak pulang sekarang ya!" Ajaknya.
Nino pun mengiyakan ajakan Yura, lalu mereka berjalan menuju parkiran dimana motor Nino berada. Mereka pun menjauh dari taman itu Nino melajukan motornya.
Hening, tidak ada pembicaraan diantara mereka sampai Nino memulai memecahkan keheningan.
"Rumah kamu dimana?" Tanya Nino.
"Ehmm gak usah Kak aku turun di mini market di ujung jalan sana saja." Ucapnya.
"Kenapa?" Tanya Nino heran.
"Ehm ada yang harus aku beli sesuatu, tidak apa Kak tidak usah sampai rumah." Tolak Yura.
Dan akhirnya mereka pun tiba di mini market ujung jalan yang di maksud Yura.
"Terimakasih Kak untuk hari ini." Ucapnya saat setelah turun dari motor Nino seraya tersenyum kepadanya.
"Iya tidak apa apa, oh iya boleh aku minta nomor ponselmu?" Nino mengulurkan ponselnya.
"Boleh kak," Yura mengambil ponsel yang diberikan Nino lalu mengetik nomor ponselnya.
"Tunggu saja nanti aku akan menghubungimu tapi tidak sekarang, besok, lusa atau nanti jangan menunggu." Ucapnya sambil tersenyum seraya mengambil ponselnya kembali.
Yura mengerutkan keningnya tidak mengerti apa yang diucapkan Nino, "Ehmm baiklah." Hanya itu yang di ucapkan Yura.
Kemudian Nino melajukan motornya menjauh dari penglihatan Yura.
Entah apa yang dimaksud oleh Nino, apa aku harus menunggu? kenapa? tapi dia bilang jangan menunggu, sungguh membuat perasaan tidak mengerti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Jenlisa nezukocho
jelesan aja thorrrr
2021-01-05
0
Jenlisa nezukocho
sepertinya nino dan doni itu saudar ya
2021-01-05
0