3. DAUN MUDA

"Gimana...gimana Vid?" tanya Jono cengengesan. "Udah lo anter tu cewek ke kabinnya?"

"Udah dong...gw juga berhasil dapetin kontak pribadinya."jawab David dengan jumawa.

"Wiih...mantap kali lah kau." sambut Ari dengan takjub.

"Setau gw...si Rani ini kan anak baik-baik banget bro. Dia juga ga sembarangan mau kasih nomer ke orang lain. Apalagi ini baru dikenal. Kok loe..bisa sih?" tanya Jono kepo.

"Aah...elu sih ndut...ga tau cara deketin cewek. Makanya sampe umur segini loe belom laku juga' jawab David sombong.

"Iya lah...si David ini kan....don juan, Jon. Ga macam kita. Tampang pas-pasan. Isi kantong pun pas-pasan." kata Ari disambut gelak tawa David dan Jono.

"Hhmmm....bisa gw jadiin tambang emas baru nih cewek kayaknya..." batin David. " Sekali-sekali main sama daun muda lah...kayaknya bakalan seru nih...masa sama yang tua terus.

Sepertinya Rani ini juga anaknya baik dan lugu. Bisa nih..kayaknya..." David membatin sambil tersenyum simpul.

Teman akrab David, Jono dan Ari bukannya tidak tahu kelakuan David Bramantyo sang perayu ulung. Banyak perempuan muda maupun tua yang sudah terkena pesonanya. Sebenarnya kalau mau berusaha bersungguh-sungguh David bisa saja menjadi artis pemain sinetron atau film yang mumpuni.

Hanya saja dia terlalu sadar dengan ketampanannya, malas dan tidak mau bekerja keras. David lebih suka cara yang mudah untuk mendapatkan uang atau kekayaan. Serta bersenang-senang. Yaitu dengan merayu wanita-wanita kaya kesepian. Wanita-wanita ini rela memberikan uang, mobil bahkan rumah.

Tapi itu belum cukup buat David. Dia haus perhatian dan pujian. Dia sangat suka kalau orang memujanya. Mencintainya.

Saat ini David masih berhubungan dekat dengan seorang penyanyi senior. Ibu Eka Savitri. Beliau sampai saat ini masih dengan teratur memberikan uang saku bulanan yang tidak sedikit untuk David. Ibu Eka Savitri sayang sekali pada David. Bahkan beliau memberikan David kesempatan untuk belajar akting lebih baik lagi di sebuah sekolah akting ternama di Jakarta. Secara private pula. Karena ia ingin cita-cita David menjadi aktor terkenal bisa tercapai. Tapi sayangnya lagi-lagi David malas.

Menurutnya buat apa susah payah kerja keras bagai kuda kalau dengan rayuan maut dan senyuman manisnya saja bisa membuat wanita-wanita mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk dia. Tapi sekarang rasanya lain. David merasa tertantang untuk menaklukan gadis lugu seperti Rani. Dan dia yakin bisa memanfaatkan gadis itu. Di kepalanya sudah tersusun rencana untuk Rani.

------+++++------

Sudah tiga hari semenjak kepulangannya ke Jakarta. Dengan rajin Rani mengecek aplikasi perpesanan di ponselnya. Tapi chat yang ditunggu tidak kunjung datang.

"Huuuffhhhh..." hembus nafas Rani panjang. "Kenapa loe Ran?" tanya Erni.

"Kok lesu amat...kan baru aja dapet kontrak main mini seri dari TV? Harusnya seneng donk.." lanjut Erni.

"Ga apa-apa kok...cuma...masih keinget liburan kemarin aja. Enak kali ya...kalau bisa sering-sering ke sana." elak Rani.

"Haalaaahhh....gw tau. Loe kangen kan....sama pangeran loe itu?"tebak Erni tepat sasaran. "Idiih...apaan sih loe. Enggak lah...ngapain juga kangen ama dia. Kenal aja baru. Masa udah kangen-kangenan aja" elak Rani lebih lanjut. "Hahahaha.....ga usah sewot dong neng...gitu aja sewot." jawab Erni sambil menjawil dagu Rani. "Lagian kalau kangen juga ga apa-apa kok." lanjut Erni sambil senyum lebar.

Sejujurnya Rani memang kangen pada David. Dia ingin melihat lagi wajah tampannya dan senyum manisnya yang sudah membuat hati Rani tidak karuan. Rani memang sudah jatuh pada pesona pemuda tampan tersebut.

"Tapi...mana mungkin sih...cowok seganteng dan sesempurna itu inget sama aku yang biasa aja seperti ini. Apalagi sampai tertarik dan suka." kata Rani dalam hati.

"Pasti kan....selera dia juga cewek-cewek model yang tinggi, putih, sexy dan cantik. Ga kayak aku." lanjut Rani sambil menyisir rambutnya yang hitam sepunggung di depan cermin kamar tidurnya dengan tampang sedih.

"Udah lah....lupain aja pangeran impian itu. Namanya juga impian belum tentu jadi nyata." hibur Rani dalam hati.

Lagipula besok Rani harus ke PH Eka Nusa, salah satu production house terkenal di Indonesia milik ibu Eka Savitri untuk mengambil naskah mini seri baru berjudul Cinta Majikan dan Supir yang merupakan sinetron yang sempat gagal tayang beberapa waktu lalu karena rating yang rendah. Memang segaja sutradara dan produser sinetron ini membuat kembali menjadi mini seri dengan harapan lebih disukai penonton daripada jadi sinetron yang episodenya bisa panjang dan lama.

Rencananya mini seri ini hanyalah terdiri dari 7 episode. Dengan cerita seorang supir yang diam-diam mencintai anak majikannya. Lambat laun anak majikan yang judespun akhirnya luluh dengan perhatian dan kebaikan sang supir. Yaah....cerita cinta-cintaan yang klise sebenarnya. Cerita cinta yang banyak digemari sebagian besar penonton Indonesia. Cerita yang melambungkan khayalan bahwa si kaya bisa bersatu dengan si miskin. Dengan sedikit bumbu komedi yang norak. Seperti kebanyakan sinetron tanah air tapi sangat digemari penonton. Tentu saja dengan budget yang seminim mungkin.

Ternyata hari ini tidak sesibuk yang Rani bayangkan. Dia hanya perlu mengambil naskah dari kantor PH dan mempelajarinya dulu di rumah.

Lusa baru dia dan pemeran-pemeran lainnya akan berkumpul untuk pembacaan naskah. Jadi mini seri ini memang tidak memakai audisi untuk mengisi peran-perannya. Para pemeran sudah ditentukan sendiri oleh ibu Eka selaku produser, karena dia sudah tahu kemampuan masing-masing artis yang dia tunjuk.

"Oke lah kalau begitu" kata Erni selaku asisten Rani. "Kita langsung pulang apa mau ke mana dulu Ran?" tanya Erni sambil berjalan berdua Rani menuju mobil honda brio merah yang Rani beli dari honor pertamanya sebagai model iklan sabun cuci piring.

"Hhmm....ke mall aja yuk. Sekalian makan siang. Gw udah mulai laper nih! Trus cuci mata deh..kali aja ada baju yang lucu lagi sale. " jawab Rani sambil membuka pintu mobil bagian penumpang di depan. Sedangkan Erni di bagian pengemudi, karena memang Erni yang akan mengemudikan si mungil merah ini. Sedangkan Rani belum berani menyetir mobil sendiri.

"Siip lah...loe ga ribet ntar kalau ketemu fans loe?" Tanya Erni sambil memasasang sabuk pengaman. "Enggaklah...ga apa-apa. Udah biasa sekarang sih. Lagian kan ada ini..."kata Rani sambil menunjukan rambut palsu pendek yang dia ambil dari jok belakang.

Ya..memang sekarang Rani suka memakai rambut palsu dan dandanan berbeda kalau ke tempat umum. Supaya tidak terlalu dikenali para fansnya. Bukannya sombong atau bagaimana, dia hanya ingin santai menikmati waktunya sebisa mungkin. "Siip lah" jawab Erni sambil melajukan kendaraan.

-----+++++-------

"Eeh..Ran... Itukan cowok yang waktu itu? Si David?" Tanya Erni sambil menikmati burger di salah satu gerai makanan cepat saji yang banyak bertebaran di mall tersebut.

" Oohh...iya kayaknya." Jawab Rani malas. Dia sudah tidak berharap bertemu dengan pemuda yang gantengnya MasyaAllah itu. Lagipula pemuda itupun tidak pernah menghubunginya setelah pertemuan terakhir mereka saat pemuda itu mengantar Rani ke kabin penginapan di Bali. Maka mereka pun meneruskan makan siang dengan tenang. Walau begitu, ekor mata Rani tak pernah lepas dari David sampai pemuda itu hilang dari pandangan.

David ke mall untuk menemani seorang wanita paruh baya berbelanja. Mami Eka Savitri begitu dia memanggilnya. Ibu Eka Savitri selalu mengenalkan David Bramantyo sebagai keponakan jauhnya kepada teman dan kerabatnya. Padahal mereka sudah tahu bagaimana hubungan sebenarnya kedua orang itu.

Setelah berbelanja outfit terbaru mereka meneruskan pergi ke spa langganan ibu Eka. David sangat menyukainya. Sebagai laki-laki metro seksual David sangat memperhatikan penampilan. Dia pun rajin nge-gym seminggu tiga kali. Saat sedang di spa David bertanya

" Mami...kapan kita mulai shooting mini seri yang baru ini? Aku udah ga sabar. Udah lama kan..aku ga muncul di TV."

"Sabar dong sayang..." Kata mami Eka sambil memejamkan mata menikmati pijatan di punggungnya oleh sang terapist. 

"Paling dua atau tiga hari lagi."

" Lusa pembacaan naskah. Kamu harus dateng ya.."sambung mami Eka.

" Mami udah pasang kamu sebagai pemeran utamanya looh! Dan Rani Maharani pemeran utama wanitanya.

Mendengar nama Rani disebut mata David yang tadinya terpejam setengah mengantuk langsung segar. "Beneran Mam? Aku yang jadi pemeran utama prianya?" Dijawab dengan anggukan mami Eka.

Sebenarnya bukan karena jadi pemeran utama yang membuat David bersemangat, tapi mendengar nama Rani disebut. Berarti dia bisa segera melaksanakan rencananya untuk mendekati gadis itu tanpa terlalu mencolok. David bukannya lupa tidak menghubungi Rani, hanya saja dia sedang menyusun strategi untuk mendekati gadis itu. "Seperti main layangan harus ada tarik-ulur nya"pikir David tersenyum.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

♥Kat-Kit♥

♥Kat-Kit♥

Beneran nyesel nggak baca lebih cepat. 😩

2024-05-27

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!