Acara makan malam berjalan dengan lancar. Kini mereka tengah asyik mengobrol satu sama lain. Namun ada yang mengundang perhatian Nicholas dan keluarga Dirgantara lainnya, yaitu tatapan Marvel yang tidak pernah lepas dari putri kedua tuan Bastian.
Sejak pertama gadis itu masuk, Marvel tidak pernah mengalihkan tatapannya dari gadis itu. Hal itu membuat Nicholas mengira jika Marvel menyukai putri kedua tuan Bastian.
"Oh iya, ngomong-ngomong, siapa nama putrimu yang kedua?" tanya Celine
"Astaga, aku sampai lupa memperkenalkannya. Dia adik Melisa, namanya Angel." Linda menatap Angel dan memperkenalkan keluarga Dirgantara, "Angel, mereka adalah rekan kerja Daddy."
"Selamat malam," sapa Angel
"Semalam sayang. Kau terlihat masih muda," ujar Celine.
"Iya aunty. Aku masih sekolah kelas XII," sahut Angel
Marvel berdecih pelan yang membuat Kevin menoleh dan bertanya, "ada apa? Apa kau mengenal Angel?"
Semua orang menatap Marvel, tak terkecuali Angel. "Kami bertemu kemarin siang di .... "
"Ka-kami tidak sengaja bertemu. I-iya kan," sela gadis itu gugup.
Marvel mengerutkan keningnya curiga. Kenapa Angel menyela ucapannya? Apa ada yang gadis itu sembunyikan? Tapi bukankah itu bagus. Itu artinya dia memegang satu kartu yang akan ia gunakan untuk membalas gadis itu karena sudah memanggilnya om.
"Oh begitu. Baiklah, kita langsung saja ke inti dari pertemuan malam ini." Nicholas mulai masuk ke topik utama. Dia menatap Marvel, Melisa dan Angel bergantian. Baru kemudian ia berkata, " Jadi maksud kami berkumpul di sini adalah untuk membicarakan perjodohan antara Marvel dan Melisa. Kami ... "
"WHAT?" pekik Angel yang membuat semua orang menatap Angel.
"Angel!!" Bastian memperingatkan putrinya untuk menjaga sikap.
"Ma-maaf dad," lirihnya. Dia menggeser tempat duduknya dan mendekatkan bibirnya ditelinga kakaknya.
"Apa aku tidak salah dengar? Kakak dijodohkan dengan pria itu. Bukankah kakak sudah ... "
"Sstt ... Diam lah, nanti Daddy dengar," seru Melisa memperingatkan.
"Begini, walaupun kalian dijodohkan, semua keputusan ada di tangan kalian berdua. Tapi kami harap kalian mau mencoba menjalaninya terlebih dahulu. Kalian bisa melakukan pendekatan untuk mengenal satu sama lain. Baru setelahnya kita bicarakan langkah selanjutnya," sahut Andara
Flora menatap Marvel yang tidak mengatakan apapun. Mungkin dia mulai berfikir untuk membuka hatinya untuk memulainya dari awal dengan Melisa. Atau sebenarnya Marvel mempunyai rencana lain? Bagaimanapun juga ia bisa melihat tatapan Marvel pada Angel. Ada kebencian dan juga perhatian.
Entahlah, ia tidak mau berspekulasi. Tapi ia berharap yang terbaik untuk adik iparnya itu. Entah dengan Melisa ataupun dengan Angel.
...****************...
Hari kian malam. Mereka masih asyik mengobrol satu sama lain. Tapi tidak untuk Marvel. Dia hanya diam sambil memainkan ponselnya. Tapi sesekali ia melirik kearah Angel.
Beberapa kali pandangan mereka bertemu dan Marvel seolah menunjukkan seringai aneh yang membuat Angel gugup.
Hal itu tidak luput dari Melisa yang duduk di sebelah Angel. Ia merasa jika ada sesuatu antara Marvel dan adiknya.
"Huaah ... Kak, kita pulang yuk!! Aku sudah mengantuk," seru Angel.
"Baiklah." Melisa menatap ayah dan ibunya, " mom, dad, kami pulang dulu ya. Kasihan angel sudah mengantuk," ucapnya.
Linda menatap Angel yang sudah cemberut. Ini sudah malam dan besok gadis itu harus berangkat sekolah. "Baiklah, tapi bagaimana kalian akan pulang?" tanyanya
"Biar aku antar," sela Marvel menawarkan diri.
Semua orang merasa senang karena Marvel mau berinisiatif. Tapi tidak untuk Angel. Entah mengapa ia merasa jika ada maksud tertentu dari tawaran pria itu. Seolah dia menyimpan dendam padanya. Apa karena ia menumpahkan minuman di jasnya? Tapi bukankah ia sudah minta maaf dan akan mencuci jasnya. Atau, ia ingin minta ganti rugi?
"Iya, memang lebih bagus jika Marvel yang mengantar kalian. Jadi kalian bisa mulai mengenal satu sama lain," seru Celine.
"I-iya aunty. Kalau begitu, kami permisi dulu." Melisa dan Angel berpamitan pada semua orang yang ada di ruangan tersebut. Baru kemudian, ia keluar dari restoran dan menunggu Marvel mengambil mobil yang berada di basemen.
"Kak, kenapa tiba-tiba Daddy menjodohkan kakak dengan pria itu? Bukankah kakak sudah punya kekasih," seru Angel
"Kakak juga tidak tahu. Ingin menolak juga percuma, dari awal Daddy tidak setuju dengan hubungan kami. Jadi ... "
"Apa kakak akan diam saja?" tanya Angel
Melisa tersenyum dan memegang pipi adiknya. "Kakak tahu kau khawatir. Tapi kakak juga tidak bisa berbuat apa-apa. Lagipula, belum tentu perjodohan ini terjadi. Jadi, kakak akan memberi pengertian padanya. Sekarang, kakak minta tolong padamu, kakak akan menemuinya dan menjelaskan semuanya. Jika nanti Daddy bertanya, bilang saja jika kakak pulang ke apartemen, ya," pinta Melisa.
Glek
Angel menelan ludahnya kasar. Bukan ia tidak mau membantu kakaknya. Tapi jika begini, itu artinya ia hanya berdua saja dengan pria itu di dalam mobil. Bagaimana jika pria itu melakukan sesuatu padanya?
"Kenapa? Kau tidak mau ya?" tanya Melisa
"Bu-bukan begitu kak, baiklah aku akan membantumu," seru Angel.
Mellisa tersenyum senang. Ia melihat sebuah mobil mendekat dan berhenti di depan mereka. Ia mendekat dan membungkuk, berbicara dengan Marvel dari jendela mobil.
"Maafkan aku, ada sesuatu yang harus aku lakukan. Bisakah kau mengantar adikku pulang?" pintanya
"Tidak masalah," jawab Marvel singkat. Dalam hati dia bersorak penuh kemenangan karena ini adalah kesempatan bagus untuk membuat perhitungan dengan gadis gila itu.
"Kakak hati-hati ya," seru Angel setelah masuk di sebelah kemudi.
"Kau juga ya," sahut Melisa yang di jawab anggukan oleh Angel.
Marvel menyalakan mesin mobil dan mulai tancap gas meninggalkan Melisa yang masih berdiri di depan restoran.
Angel terlihat gugup duduk di sebelah Marvel. Sesekali ia melirik pria itu yang terlihat fokus mengemudi. Tapi saat mobil mereka melintas di jalanan yang sepi, tiba-tiba Marvel menghentikan mobilnya.
Hal itu membuat Angel terkejut. Ia menoleh menatap Marvel dan bertanya, "ke-kenapa berhenti?" Angel sudah was-was jika Marvel akan berbuat tak senonoh padanya. Atau mungkin pria itu akan menurunkannya di sini?
"Ke-kenapa kau diam? Apa kau tidak liat di sini gelap sekali." Angel melihat sekeliling yang terlihat gelap gulita.
"Bukan kah bagus. Kita jadi lebih leluasa melakukan nya," ujar Marvel yang membuat Angel was-was apalagi pria itu melepas seat belt nya.
"Ma-mau apa kau? Ja-jangan macam-macam!!"
"Tidak akan, hanya satu macam saja." Marvel mencondongkan tubuhnya hingga wajah keduanya begitu dekat.
"A-apa yang kau lakukan?" pekik Angel sambil menutup matanya.
"Buka matamu dan lihat wajahku baik-baik, apa aku terlihat tua sampai-sampai kau memanggilku, Om?"
Angel mengerutkan keningnya, ia membuka matanya perlahan sehingga pandangan mereka bertemu.
Deg
Jantung Marvel berdetak dengan kencang. Ia menatap dalam mata Angel dan turun ke bibirnya.
Glek
Susah payah Marvel menelan ludahnya menatap bibir ranum gadis itu. "Oh shit, apa yang aku pikirkan?" batin Marvel. Akal sehat seolah berhenti kala menatap kedua mata Angel. Ia mendekatkan wajahnya perlahan mengikis jarak keduanya. Dan Marvel mendaratkan sebuah ciuman yang akan merubah hidupnya.
Tok Tok Tok
"Apa yang kalian lakukan di dalam?"
Deg
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
@bininya_RENJUN
crazy up thorrrr
2024-05-23
2
🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡
Novel yang mengobati rasa rinduku pada cs keluarga Jeon mu kak 🥹❤️🩹❤️🩹❤️🩹
2024-05-23
0
Nar Sih
lanjutt kakk ,cerita udh mulai seruu ,pasti nih si marvel ketangkap basah oleh warga😂😂
2024-05-23
1