Coretan 3

"Dret.."

"Dret.."

Ponsel Aldo yang terus berdering di atas ranjang tempat tidur.

Nika yang mendengar ponsel suaminya ada beberapa pesan masuk seketika mencoba mendekat. Saat Nika sedang menatap layar ponsel tersebut tiba-tiba ponsel itu berbunyi dan ada panggilan masuk.

Di layar ponsel Nika bisa melihat nama dari seseorang yang menelfon suaminya, yaitu cintaku dengan emot hati berwarna merah. Nika yang melihat nama tersebut seketika menjadi salah fokus. Nika mencoba untuk meraih ponsel Aldo dan ingin mengangkatnya, sebelum telfon berhasil di angkat tiba-tiba sudah terputus begitu saja.

"Cintaku?." ucap Nika pelan sambil menatap layar ponsel suaminya.

"Siapa cintaku? apakah dia? ah kamu berfikir apa sih Nik, kamu baru saja menikah.. jangan berfikir yang tidak-tidak." ucap Nika lagi yang mencoba membuang pikiran jeleknya.

"Mungkin ini adik mas Aldo atau mama mertuaku."

Saat Nika ingin kembali meletakkan ponsel suaminya tiba-tiba kembali ada pesan masuk di ponsel suaminya, pesan tersebut bertuliskan.

"Ingat ya.. walaupun ini semua demi kebaikan ku, aku tetap tidak ridho jika kamu menjamah tubuh wanita rakus itu!." pesan yang Nika baca dari kontak bernama cintaku.

Nika yang membaca pesan tersebut kembali terdiam. Dan tidak lama beberapa pesan pun kembali masuk namun sebelum Nika berhasil membaca pesan tersebut tiba-tiba.

"Sayang.. mana handuknya?." tanya Aldo yang baru saja keluar dari dalam toilet tanpa menggunakan sehelai kain apapun.

Nika yang mendengar suara Aldo seketika langsung meletakkan ponsel milik Aldo di atas ranjang tempat tidur.

"Ah.. ini sayangggg.. aaaaa... kenapa kamu.." Nika yang menoleh ke arah Aldo sambil menutup wajahnya dari handuk yang sedang ia pegang.

"Kamu kenapa? kenapa berteriak? cepat sini, suami mu sudah kedinginan ini." ucap Aldo.

"Mas.. kenapa kamu telanjang seperti itu?." Nika yang masih menutup wajahnya.

"Memang kenapa? kan kita sudah halal dan sudah resmi menjadi suami istri, bukankah sudah boleh melihat milik pasangan masing-masing"

"Tapi tetap saja mas.. aku belum terbiasa."

Tanpa mengindahkan ucapan Nika lagi tiba-tiba Aldo langsung mendekat ke arah Nika yang kini sudah mengenakan sebuah kaos dan celana pendek. "Halah nanti juga terbiasa." Aldo yang tiba-tiba memeluk tubuh Nika begitu saja.

"Aduh mas.. aku belum mandi dan masih kotor, bahkan tubuhku masih lengket.. badan kamu juga masih basah.. ini pake dulu handuknya." Nika yang memberikan sebuah handuk dengan mata masih terpejam.

"Apakah kamu tidak ingin melihat pusaka milik suamimu ini? kenapa mata mu terus memejam?."

"Aku mau mandi dulu." Nika yang mencoba untuk lepas dari dekapan Aldo namun dengan cepat Aldo kembali menarik tubuh gempal Nika.

"Ini kan malam pertama kita sayang."

Nika pun membuka matanya dengan pelan-pelan lalu menatap ke arah wajah Aldo yang kini sudah berdiri di depannya. "Iya aku tahu sayang.. tapi aku ingin mandi dulu."

Saat Aldo dan Nika masih saling beradu pandang dan berhadapan tiba-tiba ponsel Aldo kembali bergetar, Aldo dan Nika yang mendengar ponsel berbunyi seketika menoleh ke arah ponsel secara bersamaan.

"Tuh dari tadi ponsel kamu berdering, sepertinya orang penting, di lihat dulu." ucap Nika.

Aldo yang mengetahui pasti itu pesan dari Arumi seketika langsung melingkarkan handuk di pinggangnya.

"Ya sudah kamu mandi dulu sana.. mas tunggu di atas tempat tidur ya." Aldo yang mencubit pipi Nika.

Nika yang mendengar ucapan Aldo hanya mengangguk sambil mengulum senyum, lalu meraih handuk berwarna merah muda dan masuk ke dalam toilet untuk membersihkan diri setelah menjadi ratu selama satu hari.

Aldo seketika beranjak naik ke atas ranjang tempat tidur sambil meraih ponselnya. "Apakah tadi Nika melihat nama orang yang menelfon ku barusan? sepertinya aku harus mengganti nama Arumi di ponsel ku agar Nika tidak curiga."

Setelah mengubah nama kontak Arumi, Aldo pun segera membuka pesan dari kekasihnya tersebut.

"Ingat ya.. walaupun ini semua demi aku, aku tetap tidak ridho jika kamu menjamah tubuh wanita rakus itu!."

"Kenapa tidak menjawab telfon dari ku? apakah kamu sedang enak-enak menikmati tubuh kakakku?."

"Enak kamu ya.. tidur berduaan di rumah yang kita bangun bersama, sedangkan aku di sini merasa hancur!."

"Dulu kamu bilang tidak akan menikmati tubuh wanita mana pun terkecuali tubuhku, tapi nyatanya apa? kamu menikmati tubuh kakakku!."

Beberapa pesan yang sudah Aldo baca dari Arumi. Aldo yang membaca pesan dari kekasih nya tersebut seketika mengulum senyum.

"Mana mungkin aku tidak akan menikmati tubuh indah milik kakakmu, Arumi.. rugi dong." ucap Aldo pelan. "Semua tubuh putri tuan Hendro harus ku nikmati."

Aldo pun mulai mengetik pesan untuk membalas pesan dari Arumi.

"Maaf sayang.. tadi habis mandi, kamu tenang saja, aku tidak akan menyentuh tubuh kakakmu itu, aku tidak berselera sama sekali, dia bukan tipe ku." Satu pesan sudah Aldo kirim kepada Arumi.

"Aku hanya suka dengan tubuhmu saja, kerena menurutku, hanya tubuhmu lah yang paling indah dan mempesona." Aldo yang kembali mengirim pesan.

Beberapa pesan sudah Aldo kirim ke nomor Arumi, Aldo pun seketika langsung mematikan ponselnya lalu menaruh ponsel di atas meja karena Nika sudah keluar dari dalam toilet.

"Kamu sudah selesai sayang?." tanya Aldo dengan tatapan yang penuh hawa nafsu.

"Siapa tadi yang menelfon mu sayang? apakah itu adikmu?." tanya Nika sambil berjalan ke arah almari untuk mencari kimono kesukaannya.

"Ah itu, iya sayang.. dia Alia adikku yang ada di Prancis." jawab Aldo berbohong.

"Oh.. baiklah.." Nika yang menggelengkan kepalanya, dan mencoba percaya dengan ucapan suaminya, yah walaupun di dalam hati tetap menjanggal.

Aldo yang masih duduk di atas ranjang yang menatap tubuh molek Nika yang hanya berbalut handuk berwarna merah muda seketika pikiran nya menjadi liar, walaupun tubuh Nika terbalut handuk tapi bisa di lihat bahwa tubuh Nika terlihat sangat menonjol dan sempurna. Dada berisi, pantat yang seksi aduhai dan pinggang yang ramping bak gitar spanyol. Walaupun Arumi juga memiliki tubuh yang indah seperti Nika, namun Arumi tak memiliki wajah yang begitu cantik seperti kakaknya. Karena Arumi cenderung memiliki kulit sedikit gelap, sedangkan Nika memiliki kulit yang begitu putih bersih, hingga dirinya terlihat lebih awet muda dari Arumi adiknya.

"Mana ada laki-laki yang bisa menolak keindahan tubuh kakak mu, Arumi." ucap Aldo di dalam hati, lalu turun dari ranjang tempat tidur untuk mendekati Nika dengan tubuh kekarnya yang masih terbuka dan bagian bawah hanya berbalut handuk berwarna putih tanpa celana. Aldo sengaja belum memakai baju, padahal Nika sudah menyiapkan nya di atas ranjang tempat tidur.

.

.

.

.

Mau up lagi ngga nih? kalau mau jangan lupa like, komment, dan vote dong.. biar author lebih semangat lagi.. terimakasih.❤

Terpopuler

Comments

Inisial M

Inisial M

next...lama skali up nya

2024-05-25

1

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

smoga z gagal jgn sampai nika MP dgn.penghianat itu..arumi adik lucnut

2024-05-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!