Sore harinya, tari terbayang wajah ayahnya . ia sudah hampir satu Minggu tidak bertemu ayah nya.
Bibi Sumi yang melihat tari termenung sendirian di kamar nya menghampiri nya .
" lagi mikirin apa sih neng " ucap bibi mengagetkan tari , tari menyeka air matanya
" loh loh neng nangis , nangis kenapa neng ?"
" tari kangen sama ayah bi"
" ya Allah neng, kasihan baget , pasti neng baru kali ini ya jauh dari ayahnya "
" iya bi, biasanya tari yang tiap hari ngurusin ayah sekarang tari gak pernah ketemu sama ayah lagi "
" yang sabar ya neng, nanti juga ketemu bibi nyakin "
" makasih ya bi "
" apa neng telpon aja orangtua neng , ini bibi ada handphone pake aja dulu neng "
" ayah tari gak punya handphone ni tari juga gak bisa pake handphone "
" ya Allah neng polos baget kamu , zaman udah modren 2024 bisa bisanya masih ada perempuan yang gak ngerti pake handphone, ya udah gak neng itu bagus bibi suka anak polos kayak neng anak baik sopan"
" ya udah bibi tinggal ke dapur dulu ya bibi mau masak ayam buat entar malam"
" iya bi "
Saat bibi meninggal kan kamar ternyata Ardan sudah berdiri di pintu dan mendengar percakapan bibi dan tari
" ada tuan muda "
"huss( sambil meletakkan jari telunjuk nya di bibir )" meminta bibi untuk diam dan tidak memberitahu kan keberadaan nya .
" tok tok tok " suara ketukan pintu kamar tari
" siap tuan"
" aku tunggu di lantai dua, aku mau ngomong "
" baik tuan "
Tari menuju lantai dua menghampiri tuan muda,
" duduk "
begitu di persilahkan tari pun duduk , di sana hanya ada satu kursi panjang yang bisa di duduki 2 3 orang manusia .
Tak berapa lama Ardan pun duduk di sebelah Tari, nafas tari mulai tak teratur .
" kamu mulai besok gak usah ikut ke kantor "
" loh kenapa tuan , saya ngelakuin kesalahan apa"
" gak, maksud aku besok kamu mulai sekolah "
" haa.. gak , tari gak mau "
" heiii ..mau sampai kapan kamu buta huruf begini, saya kesusahan kamu gak tau apa apa gimana kamu mau baca tulis kalau baca aja kamu gak bisa, yang ada hutang kamu gak lunas lunas, jangan membantah besok masuk sekolah "
" baik pak "
Dengan berat hati tari menerima penawaran majikannya itu, ia juga menginginkan bangku sekolah itu bagaimana .
6 bulan sudah tari bersekolah ...
setiap pagi ia di antar pak Agus dan di jemput oleh pak Agus dan Ardan ke sekolah .
Hari ini selesai pulang sekolah, tari di jemput pak Agus dan bos Ardan.
banyak teman teman satu sekolah tari melihat ketampanan Ardan dan kegagahan nya.
Begitu melihat mobil Ardan datang para wanita wanita muda itu berlari menghampiri nya
" ganteng banget "
" ganteng banget " mereka bersorak memuji ketampanan Ardan .
"beruntung baget kamu tar, satu atap sama cowok ganteng kayak pak Ardan "
" iya udah ganteng baik, tampan sukses semuanya deh" puji yang satunya .
Tari hanya tersenyum pada mereka begitu juga Ardan ,
Seminggu lagi tari akan melaksanakan ujian semester,untuk mengatasi nya Ardan sudah mempersiapkan guru les dan waktu yang tepat untuk tari belajar .
meskipun ibunya menentang tegas perlakuan Ardan yang spesial pada gadis itu, ibu takut Ardan akan jatuh cinta pada gadis itu .
" aku merasa Ardan itu semakin nempel sama tari pa, apa tari kita usir aja ya pa, mama gak mau kedatangan tari merusak pertunangan Ardan dan Laura "
" positif thinking aja ma, biarkan aja lagian kan Ardan sudah besar dia tau mana yang terbaik buat dia "
" papa selalu begitu, gak pernah perduli sama masa depan anaknya "
" bukannya papa gak perduli, mama tau sendiri Ardan pernah di sakiti sama Laura kan "
" itukan dulu pa ,Laura juga udah minta maaf apalagi coba "
" terserah mama aja deh "
kembali ke cerita dulu, Ardan dan Laura pernah menjalin hubungan saat itu Ardan sangat mencintai Laura tapi Laura yang cantik dari keluarga kaya raya merasa spele pada Ardan, ia ternyata diam diam memiliki hubungan dengan seorang pria saat dia memutuskan untuk tinggal di luar negeri bersama orangtuanya kala itu.
Semenjak itu Ardan memutuskan untuk introvert tidak dingin dan tidak mau mengenal perempuan lagi .
Eh tau tau nya tiba tiba dia datang lagi dan meminta ibu nya Ardan untuk menjadikan nya menantu di dalam keluarga itu.
Apa mungkin Ardan bisa menerima Laura lagi atau bahkan ardan akan jatuh cinta pada wanita lain?.
Next ya ke cerita Ardan dan tari, Ardan membawa tari belajar di pegunungan yang damai dan tentram .
jauh dari kebisingan .
" kita ngapain disini pak " ucap tari mulai ketakutan Ardan akan melecehkannya
" kamu kira kita mau ngapain, jangan mikir kotor dulu, aku bawa kamu kesini biar kamu bisa fokus belajar buat ujian mu besok " ucap Ardan menunjuk dahi tari
Keduanya saling bertatapan , Ardan tak bisa berkedip melihat tari dengan jarak begitu dekat
" cantik sekali anak ini kenapa dia buat jantungku berdebar seperti ini , aku belum pernah merasakan ini sebelumnya" ucap Ardan tersenyum kecil di ujung bibirnya.
Tari menyadari Ardan yang memperhatikan nya mendorong Ardan menjauh darinya
" sudah bisa saya mulai pak " ucap tari grogi
" yaa.. silahkan "
Ardan menjauh dari tari yang fokus belajar menghafal sementara Ardan duduk memperhatikan tari .
" entah kenapa setiap aku melihat dia dekat dengan nya duniaku terasa nyaman dan tentram "
" mungkin tuan mulai ada rasa " sambung Agus yang berdiri di belakang Ardan , Ardan terdiam
" Agus apa kamu sudah tidak menginginkan bonus tahunan ?"
" ma, maaf tuan " ucap Agus mengisyaratkan dirinya untuk menutup mulut
Begitulah hari hari mereka , Ardan dan tari semakin dekat dan perlahan menumbuhkan benih cinta di dalam hati keduanya meskipun Ardan gengsi untuk mengungkapkannya.
Tibalah masanya hasil pengumuman kelulusan tari , disini Ardan ikut berdebar debar mendengar hasil kelulusan tari .
Begitu keluar hasilnya tari mendapat juara pertama dari ratusan siswa dan benar benar membuat Ardan bangga .
" Yee........ Akhirnya aku dapat juara "
teriakan tari begitu menerima penghargaan atas perjuangannya.
Ardan tersenyum puas ikut berteriak seketika mendengar kejuaraan tari
" yes ss !!"
" selamat tuan " ucap Agus ikut merasakan bahagia ,
" Agus jaga sikapmu"
" maaf tuan, saya kebablasan maaf "
Tari tersenyum manis menghampiri podium di hadapan guru dan semua orangtua siswa di sekolah
untuk mengucap kan pidatonya
" silahkan tari "
" terimakasih pak "
dengan mata berkaca-kaca tari berkata " terimakasih untuk semua terimakasih buat ayah , kakak dan terimakasih buat pak tuan muda yang sudah support tari sampai di titik ini tari gak bisa bayangin kalau gak ada pak tuan muda pasti Tari gak akan bisa berdiri disini dan piala ini tari berikan untuk pak bos tuan muda "
Ardan tersenyum dengan penuh kebahagiaan, ia benar benar bahagia mendengar pidato tari yang terus membanggakan dirinya .
Selesai acara, Ardan menghampiri tari memeluk nya dan menggendong tari yang terlihat kecil di pelukan Ardan yang berbadan kekar itu .
ayah dan Bebi yang melihat aksi tuan muda kaget dan tercengang .
" selamat ya kelinci kecil akhirnya kamu dapat apa yang seharusnya kamu miliki " ucap Ardan yang masih menggendong tari, tari yang ketakutan dan malu memberontak meminta di turun kan
" pak tuan muda turunin tari, malu di liatin sama" tari menoleh ke ayah kakak dan Agus yang melihat mereka
Ardan langsung menurunkan tari , begitu menyadari keberadaan mereka .
" maaf "
" lain kali kalau mau aksi lihat lihat dulu , kalau kayak gini tari malu " bisik tari ke Ardan yang berdiri di sebelahnya
" namanya juga gak tau aku pikir mereka udah kemobil"
Ayah mencoba mengalihkan perhatian,
" selamat nya nak, bapak juga nyakin pasti tari anak yang pintar "
" selamat ya dek "
" makasih kak "
" kamu Bebi kan"
" iya tuan muda "
" saya sudah berulang kali menghubungi kontak person kamu tapi tidak ada respon"
" ada apa tuan "
" kamu di terima di perusahan saya "
" haa " Bebi kaget " ini serius tuan ?"
" yaa... Besok sudah mulai kerja ya "
"baik tuan terimakasih"
Seolah merasakan kedekatan tari dan Ardan mama semakin mempercepat acara pertunangan Ardan dan Laura
Pagi pagi saat keduanya akan berangkat kerja tiba tiba mama " Ardan mama mau bicara "
" mau ngomong apa ma Ardan mau ke kantor "
" Ardan, ikut mama sekarang "
" ma, Ardan buru buru ada meeting banyak kegiatan di kantor ngomong aja disini ma "
" nanti malam kita kerumah Laura , menentukan hari pertunangan kalian "
" what !! Kok mama gak tanya Ardan dulu apa Ardan bersedia atau gak kenapa tiba tiba gini"
" mama gak butuh jawaban kamu, usahakan nanti pulang dari kantor lebih awal biar bisa lebih cepat ke rumah Laura , lebih cepat lebih baik "
kata mama dan masuk kedalam mobil,
mod Ardan berubah begitu ibunya yang memaksa kan dirinya untuk bertunangan dengan Laura secara tiba tiba sejak awal dia sudah mengatakan kalau Ardan menolak pertunangan mereka tapi mama yang keras kepala tetap memaksakan nya .
Sesampainya di kantor Ardan benar benar gak fokus,.tiba tiba ia terbayang wajah tari saat tari tersenyum dan tertawa .
" kenapa aku tiba tiba ingat tari, apa aku jatuh cinta sama tari "
" gak mungkin tari cuma asisten pribadi aku gak lebih dia cuma kerja buat bayar hutang dia aja gak lebihkan"
" krinnggg " * bunyi wa masuk
" ingat cepat pulang, jangan buat mama kecewa "
( isi pesan yang masuk ke handphone Ardan)
" kenapa sih mama gak pernah mau dengerin aku selalu maksain keinginan nya "
" ada apa sih nak " tiba tiba papa datang ke kantor
" pa, kok bisa papa tiba tiba di kantor "
" tadi papa kebetulan lewat jadi papa singgah papa lihat kantor pusat sudah banyak perubahan dan peningkatan, papa bangga sama kamu "
" iya pa terimakasih pa"
" kenapa wajah kamu murung begitu "
" entahlah pa, Ardan bingung ngadepin mama Ardan gak mau di jodohkan seperti ini pa, papa tau sendiri dulu Ardan di selingkuhi sama Laura apalagi nanti setelah dia jadi istri Ardan, Ardan nyakin dia bakal lebih parah lagi pa"
" iya papa tau, dan papa sudah coba ngomong sama mama tapi kamu tau sendiri mama kamu gimana, sudahlah nurut saja mana tau nanti mama berubah pikiran kan "
" semoga aja pa"
Pulang kerja lebih awal, Ardan dengan wajah murung, duduk di balkon kamar..
" mana sih Ardan kok belum siap siap bentar lagi kita mau berangkat " celoteh mama tidak sabar menuju rumah Laura
" dia baru pulang kerja biarkan dia istirahat dulu" sambung nenek
" tapi ma, kalau Ardan istirahat lagi jam berapa kita berangkat nya "
" memangnya kenapa sih,kalau memang sudah buat janji sudah pasti mereka menunggu kedatangan kita sudahlah, jangan terlalu di tekan itu anak "
" mama selalu belain yang salah "
" susah bicara sama kamu, biar mama cek aja dia ke atas "
Nenek naik ke kamar Ardan memastikan kondisi Ardan.
" tok tok tok " suara ketukan pintu kamar Ardan ,
" Ardan masih mau istirahat ma "
" ini nenek "
Ardan langsung beranjak dari kursi membukakan pintu untuk neneknya
" silahkan masuk nek "
" kamu kenapa ? Kenapa wajah mu di tekuk 10 lapisan seperti itu "
" nek, bantu Ardan please!!"
" bantu apa "
" bantu bilangin mama pertunangan nya di batalin aja"
" percuma ! Ngomong sama mama mu sama saja ngomong sama patung susah "
" ayolah nek di coba dulu "
" gak mau "
" nenek bantu Ardan , Ardan gak mau di jodoh jodohkan seperti ini"
" cuma satu solusinya "
" apa nek ?"
Nenek tersenyum mencubit pipi cucu kesayangan nya itu
" auwww sakit nek "
" cari pacar mu sendiri "
" haa.. nenek kan tau Ardan gak punya pacar "
" makanya di cari biar mama mu berhenti jodohkan kamu sama lauran "
" nek Laura bukan lauran "
" yaaa itulah terserah entah siapa namanya lah "
" dimana Ardan cari nek "
" gak tau , kamu anak muda lebih tau sudah lah nenek mau turun aja "
" nek bilangin Ardan gak enak badan"
" gak ! ngomong sendiri aja sama mama mu"
" ayolah nek "
" gak mau nenek mau turun "
ucap nenek lalu keluar kamar Ardan , Ardan nampak kesal dan kebingungan dengan ide yang di berikan neneknya .
" cari pacar kemana dan dimana ? Ayolah, apa aku telepon Agus aja mana tau dia punya solusi "
" Agus naik ke kamar saya mau ngomong "
" baik tuan "
Ujuk ujuk Agus sudah ada didalam kamar , Ardan meminta solusi pada Agus dari permasalahan nya seperti biasa Agus yang selalu memberikan ia jalan keluar setiap punya masalah .
" bantu saya Gus saya bingung cari pacar dimana "
" saya punya ide tuan "
" ide apa kasih tau saya "
" gimana kalau bapak minta tari buat jadi pacar bohongan bapak "
" kamu gila gus yang ada mama ngamuk sejadi jadinya"
" namanya jatuh cinta tuan orang mau ngomong apa"
Ardan terdiam lagi, saran dan masukan dari Agus sedikit membuatnya tenang ,ia meminta Agus memanggil tari ke kamarnya .
" di panggil sama tuan muda ke kamar"
" ngapain kang Agus ?"
" gak tau neng ayo bareng sama akang"
Tari mengikuti Agus ke kamar tuan muda, sesampainya di dalam kamar
" masuk, sini aku mau ngomong sama kamu"
" baik pak "
" baru kali ini tuan muda ngomong sama orang aku dan kamu sama aku aja yang belasan tahun tuan ngomongnya saya Lo gue Lo gue lah ini sama tari aku kamu curiga nih aku jangan jangan tuan benar benar jatuh cinta lagi "
" kamu ngapain lagi Gus keluar sana "
" tapi tuan kata agama kan gak boleh berduaan di dalam kamar nanti ada orang ketiga "
" iya orang ketiganya kamu setannya iya kan! Keluar sana !"
" baik tuan "
Agus pun keluar kamar , " biarin aja Agus di sini pak"
" udah gak papa nanti dia menguping pembicaraan kita"
" memangnya bapak mau ngomong apa pak?"
Ardan berjalan perlahan lahan menghampiri tari seolah ingin menerkam tari .
" mau ngapain pak , kok dekat baget"
" maaf gak, maksud aku tadi aku ada perjanjian sama kamu anggap aja ini balas Budi buat aku yang udah sekolahin kamu "
" apa itu pak"
" bantu aku, pliesss aku butuh bantuan kamu, mama mau jodohkan aku sama Laura kamu tau Laura kan "
" tau pak, trus "
" aku gak mau, jadi bantu aku buat gagalkan perjodohan ini"
" caranya pak"
" jadi pacar aku , maksud aku pacar bohongan ku sampai 1 Tahun aja sampai mama benar benar berhenti buat jodohkan aku sama Laura "
Tari terdiam seribu bahasa, Ardan berdiri di depannya dengan mata berkaca-kaca.
" gimana ?"
" baik pak"
" kamu serius tari mau ?"
" iya pak mau "
" yesss! Kamu memang anak yang baik "
senangnya bukan kepalang, seolah senang nya lelaki saat cintanya di terima oleh wanita yang ia cintai.
Ardan menurut ikut acara makan malam kerumah Laura malam ini, ini kesempatan baginya untuk memperkenalkan tari sebagai kekasih nya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments