Seperti biasa tari menjual susu segar keliling komplek perumahan orang kaya.
Tiba tiba nasib sial menimpa dirinya,
Hari ini fokus nya sedikit berkurang ia kurang konsentrasi karena kejadian kemarin.
ia masih terbayang perkataan pamannya, sampai terjadilah " buyaaaarrrrrr" sepeda yang ia tumpangi menabrak mobil yang terparkir di depan rumah orang kaya Seketika susu di keranjang sepeda berhamburan
mobil yang di tabrak penyok .
Keluarlah pemilik mobil dari dalam rumah
" Aduuuuh ... Sakit... Ya Allah sakit banget "
tari meringis kesakitan
" astaga Suara apa itu "
begitu melihat mobil nya rusak, pria itu mengepal tangannya penuh emosi ia menghampiri tari yang masih tergeletak kesakitan
" hei!!" pria itu menarik tangan tari sekencang kencangnya
" awww sakit " tari kembali berteriak karena luka nya Karena jatuh di tekan kuat oleh pria itu
" bisa bisa nya mobil Segede ini kamu tabrak di siang bolong begini punya mata apa gak sih "
" lepasin !" tari mendorong pria kekar itu dengan sekuat tenaga nya yang tersisa .
" aku minta maaf aku" belum selesai bicara tari langsung jatuh pingsan di depan pria dan di pria menahan nya dengan kedua tangannya
" waduh dia yang nabrak dia yang pingsan, jangan jangan alasan nih biar gak tanggung jawab, Wei bangun Wei..." ucap pria itu menepuk pipi tari berulang ulang
" tapi badan dia panas , apa dia demam ya ?"
" ada apa ardan , haaaa... ( kaget ) kasihan sekali dia lutut dan tangannya terluka "
" iya nek"
" bawa dia masuk kedalam rumah kita dia butuh pertolongan "
" tapi nek Ardan gak kenal dia "
" Ardan menolong orang tidak harus di kenali dulu ayo bawa nenek yakin dia anak baik baik"
Ardan peria tampan dan bertubuh kekar itu mengangkat tubuh tari dengan mudahnya .
Kemudian meletakkan tari di dalam kamarnya .
" nek kenapa harus d kamar Ardan sih , kan ada kamar pembantu kamar tamu kenapa harus di kamar Ardan"
" sudah jangan banyak tanya panggil dokter pribadi kita sekarang "
" Ardan mau cek mobil dulu nek "
" Agus "
" iya madam "
" panggil dokter sekarang "
" baik madam "
Agus pengawal pribadi Ardan sejak masih kecil, dan keluarga Agus sudah bekerja mengabdi di keluarga Ardan bertahun tahun lamanya.
Di kamar nenek terus memperhatikan wajah gadis malang itu, " kasihan dia wajahnya cantik penampilan nya juga sederhana aku yakin dia pasti anak baik baik " ucap nenek sambil memperhatikan wajah tari yang masih pingsan .
" Agus, nenek dimana ?"
" di kamar tuan muda, nyonya "
"kamu mau kemana ?"
" nenek minta saya telpon dokter "
" siapa yang sakit, Ardan anak saya sakit?"
" bukan nyonya"
"jadi siapa?"
" anu nyonya "
" haa.. kamu kebiasaan di tanya selalu anu"
Nyonya yang di panggil oleh Agus adalah ibu dari Ardan ratu di dalam rumah ini, wanita tegas dan berwibawa dia keturunan dari raja dan berdarah biru.
Ia wanita yang sudah dekat dengan orang yang baru ia kenal.
begitu melihat ada wanita asing di atas tempat tidur, nyonya marah
" mama , siapa wanita ini ?"
" huss! turun kan nada bicaramu Sukma"
" jawab Sukma dulu siapa wanita ini"
"kita bicara di luar saja "
" ibu selalu begitu semua orang di bawa kerumah yang ibu gak kenal juga ibu bawa kerumah "
" husssss!" nenek menutup mulut Sukma menantunya
" dia butuh bantuan wajar kita membantunya "
Tiba tiba dokter pun datang, langsung masuk ke dalam kamar di ikuti oleh Ardan dan Agus
" lihat dokter sudah datang,nanti saja kita bicara kan lagi " ucap nenek masuk kedalam kamar
" kalau bukan karena mama mertuaku pasti sudah aku bawa pindah dari rumah ini "
Di dalam ruangan dokter memeriksa kondisi tari yang masih pingsan,
" bagaimana kondisi nya dokter ?"
tanya nenek
" badannya panas sekali sudah melewati 40 Drajat madam, dan saya saran kan agar di beri cairan infus saja dan sudah saya suntik obat penurun panas "
" lakukan saja yang terbaik dokter "
" baik madam "
" sudah saya infus dan sudah saya kasih obat tidur kemungkinan pasien besok baru bangun madam biarkan dulu beliau istirahat untuk malam ini"
" gak bisa gitu dong nek, kalau dia tidur d kamar Ardan,Ardan tidur dimana "
" Ardan tidur di sofa untuk malam ini saja "
Sambung nenek
" nenek ,Ardan gak bisa tidur di sofa"
ucapnya menggertak neneknya
" belum di coba, coba aja dulu "
Tak ada yang bisa ia lakukan Ardan terpaksa menuruti perintah neneknya, selama semalaman ia tidur di sofa dan berulang kali terbangun karena mendengar tari mengigau menangis dan memanggil nama ayah dan ibunya .
" ada apa sebenarnya terjadi sama perempuan ini kenapa dari tadi aku dengar dia mengigau terus bahkan ia berulang kali memanggil nama ayah dan ibunya "
Esok harinya, tari terbangun dari celana matahari yang masuk dari celah gorden kamar .
" aku dimana ?"
" syukurlah kalau kamu udah sadar, itu tandanya kamu udah bisa pergi dan tinggalkan rumah ini"
"auuw" tari mengerang kesakitan
" apalagi sih , udah deh jangan sandiwara terus"
" gadis cantik sudah sadar " puji nenek
"Bibi masuk bawakan susu dan obatnya "
" baik madam "
" ayo di minum nak"
" gak usah nek , gak usah repot repot tari udah mendingan kok, tari mau pamit pulang aja "
" biar di antar sama cucu nenek , Ardan antar dia pulang "
" apaan sih nek, nenek kan tau mobil ardan masuk bengkel rusak parah karena di tabrak dia "
" naik mobil nenek "
Ardan melototi Tari, tak bisa menolak perintah nenek Ardan akhirnya mengantar tari pulang kerumahnya.
" ayo naik"
Tari berusaha naik ke dalam mobil , berulang kali ia gagal masuk ke dalam karena kakinya masih susah buat digerakkan
sementara Ardan sudah duduk di dalam mobil, ia memperhatikan tari dari kaca spion kiri mobilnya
" kenapa tuhan harus di pertemukan dengan wanita seperti ini , argh"
Ardan mengerang gemas di dalam mobil
" kamu ngapain ?"
baru selesai bicara tiba tiba saja tari terjatuh dan untung saja di tangkap oleh Ardan
keduanya saling bertatapan dengan jarak yang benar benar dekat.
" ternyata kalau dari dekat dia cantik" kata Ardan di dalam hatinya terpana melihat kecantikan tari yang sederhana.
" kamu alasan aja kan biar kamu bisa di peluk peluk"
" gak"
" udah naik usaha sendiri "
" aku gak bisa naik kaki aku masih sakit di gerakkan aku minta tolong bantu aku naik " ucap tari dengan wajah memelas nya
" arghh!!! wajah itu lagi "
tanpa berkata apa-apa Ardan langsung menggendong tari masuk kedalam mobil dan mengantarnya pulang .
" ini rumah kamu ?"
" iya makasih ya "
saat ingin turun tari lupa kalau kakinya sakit, niatnya pun terhenti
" apa lagi turun "
" aku gak bisa turun "
" aah... Nyusahin terus "
" maaf "
Ardan turun dari dalam mobilnya, menggendong tari sampai ke dalam rumah.
" udah turun aku ada ayah "
" udah gak papa dari pada kamu nyusahin aku terus"
" udah ih "
" assalamualaikum "
" walaikumsalam" ayah pun keluar bersama Bebi
melihat tari di gendong pria yang tidak di kenal wajah ayah berubah di tambah lagi tari tidak pulang malam ini
" tuh lihat anak kesayangan ayah, udah berani pulang di antar laki laki pake di gendong lagi jangan jangan dia gak pulang karena open bo ayah, om om mana yang kamu goda tari"
" Bebi jaga bicara kamu"
" om, berani sekali dia bilang aku om" bisik Ardan
Tidak memperdulikan tuduhan Bebi,Ardan meletakan tubuh mungil Tati di atas kursi di depan rumah
" haaaa .. Ternyata tubuh mu kecil tapi berat sekali "
" makasih ya "
" tuh lihat ayah, mereka sama sekali tidak memperdulikan ayah "
Ardan menghampiri Bebi memperhatikan wajah Bebi dari ujung kaki dan rambutnya secara teliti, nafas Bebi seakan terhenti begitu melihat ketampanan wajah pria di hadapannya
"maaf pak, saya Ardan saya anak pemilik perumahan terbesar di kota ini, dan saya kesini bukan om om dan seperti di tuduhkan anak bapak ini, saya kesini mau mangantar anak bapak karena kemarin dia menabrak mobil saya sampai rusak dan dia pingsan usai menabrak mobil saya jadi terpaksa dia dirawat dirumah kami mohon maaf saya tidak mengabari keluarga nya karena semalaman dia pingsan dan tidak sadarkan diri lagi "
" astaghfirullah, terimakasih nak mohon maaf atas ucapan putri saya "
" yaaa... kamu, namamu Bebi Agnesia kan ?"
" iya kok kamu tau "
" kamu salah satu pelamar di perusahan saya kan "
" bapak CEO di perusahan itu "
" iya siapa nama anda tadi ?"
" maafkan saya pak saya gak ada maksud menuduh tadi saya takut adik saya ikut pergaulan bebas "
" temui saya besok saya mau bicara dengan anda "
kata Ardan kemudian pergi
" ayah... Ayah bantu aku ayah, dia pasti gak akan terima aku kerja di perusahan itu ayah, Bebi udah bermimpi kerja disana ayah ayah tolong bebi"
" hadapi saya dulu apapun hasilnya itu yang terbaik "
" ayah ... Bebi mohon ayah "
Bebi melihat tari yang masih duduk di teras
" dek bantu kakak, kamu Taukan rumahnya bantu kakak bicara sama CEO itu bantu kakak , kakak gak mau ini terjadi ini mimpi kakak sejak lama "
" Bebi buatkan minum untuk adikmu "
" baik ayah "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments