Soulmate From God ( Jodoh Dari Tuhan)
"Teriiiiii!!! lama banget sih, bawa sepatu aku di bawah meja kamu tau gak sih hari ini aku mau interview di kantor terbesar di kota " teriak kakak menggelegar di seluruh ruangan rumah kayu itu.
" ini sepatunya kak" ucap seorang gadis sambil membungkuk meletakkan sepatu di depan kaki kakak nya
" astaga kamu dari dulu gak pernah berubah selalu lelet baget, apa apa lama kerja nya "
" maaf kak tadi tari minum dulu "
Tunggu dulu nama dia bukan TERI ya... Nama teri hanya nama panggilan yang sering di gunakan kakak nya untuk memanggil adiknya itu.
gadis cantik di atas bernama TARI KUMALASARI, ia putri dari pernikahan pak Tio dan Bu Hani ,yang telah meninggalkan sejak masih bayi tari pun di asuh oleh paman dan bibinya yang kini ia anggap orangtua kandungnya.
Tari memiliki tubuh 168cm , kulit putih mata yang indah hidungnya mancung wajahnya jauh lebih cantik dari Beby tari juga anak yang bijak , pintar dan pandai bergaul , dia anak yang ramah penyayang dan di sukai banyak orang terutama anak anak.
Dari pernikahan paman Ruslan dan bibi Santi mereka mempunyai seorang putri yang usia jauh lebih tua dari tari bernama Beby , Beby memiliki tinggi badan 155 cm lebih pendek di banding tari, tari sombong ia bertolak belakang dengan tari Beby suka dandan dan dunia fashion . Dia lebih suka di kamar dan bergaul dengan orang luar desanya dari pada orang didesa itu sebab nya orang desanya banyak yang tidak kenal baby yang sombong mereka sering memanggil baby dengan sebutan sombong .
Memutuskan untuk merawat keponakan nya, paman Ruslan masih menyembunyikan latar belakang keponakannya itu bukan karena tidak ada alasan paman Ruslan tidak mau kalau sampai tari tertekan begitu tau latar belakang nya iapun meminta istrinya untuk menyembunyikan status tari sebenarnya dan menganggap tari sebagai putri bungsu mereka dan Beby sebagai anak sulung mereka .
Kepribadian beby dan tari jauh berbeda, Beby yang terbiasa hidup mewah tidak terima saat kedua orangtua nya mengalami bencana kebakaran saat itu usia mereka masih 14 tahun, seluruh harta paman Ruslan habis terbakar api yang mengakibatkan paman Ruslan jatuh miskin, karena banyak aset yang habis terbakar.
Sejak itu paman Ruslan mulai sakit sakitan, sementara istrinya sudah meninggal dunia sebulan setelah kebakaran menimpa mereka.
Ada rasa bersalah yang teramat besar di dalam hati paman pada keponakan nya karena ia tidak bisa memenuhi janjinya pada orangtua tari dalam pendidikan tari.
Sementara Tari memilih tidak sekolah sama sekali demi kakaknya yang bermimpi bisa kerja di sebuah perusahaan terbesar di kota mereka.
Kembali ke cerita pertama, Bebi pun berangkat ke interview sementara tari berdiri di depan rumah sampai Beby benar benar tidak terlihat lagi.
" kakak mu sudah pergi nak ?"
" ayah.. Sudah, kenapa ayah keluar "
" ayah pengen berjemur badan ayah terasa berat sekali"
" kenapa tidak panggil tari, tari bisa membantu ayah"
" tidak apa apa nak, kamu sudah banyak di susahkan ayah gak mau menyusahkan kamu lagi "
" ayah... Tari gak pernah merasa di susahkan oleh siapapun ayah tari senang bisa membantu ayah dan kakak"
Kata kata tari membuat ayah menangis,
" kenapa ayah menangis , tari salah ngomong ayah tari minta maaf "
" gak sayang gak, sama sekali gak salah, ayah lah yang salah sudah menyakiti tari seperti ini "
" ayah.. Jangan merasa bersalah terus ya "
" ayah pengen sekali ke makam nak, maukah tari mengantar ayah ke makam ?"
" makam ibu ayah ?, mau tari juga rindu sama ibu hampir sebulan tari tidak kesana "
" baiklah kita berangkat sekarang "
Merekapun berangkat menuju pemakaman, sesampai nya disana ayah menghampiri makam ibu berjalan dengan tongkat di tangannya yang membantu menopang tubuhnya .
Begitu melihat makam ibu seperti biasa tari menangis ia teringat perlakuan ibunya dahulu,
yang selalu membedakan dirinya dan kakaknya
" jangan ! itu punya kakak mu jangan di makan "
Ibu selalu berteriak setiap kali bela ingin mengambil ayam yang ibu goreng dan letakkan di atas meja makan
" bu, tari pengen makan ayam ibu satu aja"
" jangan itukan ada ikan buat kamu dan ayah makan itu saja "
tari terbayang perkataan ibu nya dahulu, tapi jauh di lubuk hati nya ia tau ibunya melakukan itu karena ibu menyayangi dia .
" ada apa nak ?"
" gak ada apa apa ayah, tari cuma terbayang sama ibu dulu "
" maafkan ibumu ya "
" pasti ayah tari selalu memaafkan dan mendoakan ibu,.kita sudah bisa pulang ayah ?"
Ayah Ruslan menggeleng kepalanya berjalan mendekati dua makam berdekatan di bawah pohon besar yang tidak jauh dari makam ibu.
" ayah mau kemana ?"
Setelah berdiri di sebelah makam ayah melihat tari yang masih berdiri di sebelah makam ibu, ayah perlahan melambaikan tangan nya
" sini "
tari pun berjalan menghampiri ayah
" ini makam siapa ayah ?"
ayah menarik nafas nya panjang dan menghelanya
" ini makam tio dan adikku Hani "
" adik ayah ? berarti paman dan bibi kami ayah ?"
"bukan "
" lantas siapa ayah ?"
" ini makam orangtua kandungmu nak"
" apa maksud ayah ! Tari gak tau maksud ayah apa "
Ayah menggenggam tangan tari dengan mata berkaca-kaca ia berkata
" sudah saat nya kamu tau nak usiamu sudah beranjak dewasa dan mungkin umurku juga sudah tidak lama lagi, 22 tahun lalu kedua orangtuamu mengalami kecelakaan di jalan saat itu usiamu masih 2 bulan, ibu dan ayah mu meninggal di tempat kecelakaan, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya ayah mu menitipkan tari untuk ayah jaga dan meminta ayah menyembunyikan ini sebelum kamu dewasa, ayah pun memutuskan untuk menyembunyikan ini dari tari sampai menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan nya "
"ya Allah" tubuh dan kaki tari lemas mendengar perkataan ayahnya yang sudah berpuluh tahun ia anggap sebagai ayah kandung nya ternyata pamannya
Tari tersungkur ketanah menangis di atas pusara ibunya dan ayahnya ia berteriak
" ayah ... Ibu.... !!!"
Memang menyakitkan hati, kehilangan orangtua orang yang di sayangi apalagi sama sekali tidak mengenal wajah Meraka.
Ia tidak menyalah kan pamannya karena sudah menyembunyikan latar belakang nya tapi ia malah bersyukur memiliki paman yang menyayangi keponakan seperti anak sendiri.
setelah mengetahui latar belakang tari, tari tetap menyayangi paman seperti dulu, ia tetap menganggap paman itu ayahnya.
" tari sudah tau orangtua tari kenapa masih panggil ayah ?" ucap paman yang ingin menguji tari
" apapun yang terjadi tari hanya tau kalau lelaki di hadapan tari ini ayah tari bukan paman tari beliau menyayangi tari seperti anak beliau sendiri "
Paman menangis sejadi jadinya.mendengar jawaban tari ketakutan yang ia takutkan selama ini kalau Tari tau tari akan meninggalkan nya ternyata di patahkan dengan kenyataan kalau gadis itu benar benar malaikat yang tuhan kirim untuk nya. Mereka sepakat untuk menyembunyikan latar belakang tari .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Bang Ipul
up
2024-12-10
0
LISA
Aq mampir Kak
2024-11-27
2