Inikah dia?

Warung mi ayam jamur itu terletak di pinggir jalan utama menuju sekolah. Lokasinya memang sangat strategis dan nyaman. Konon katanya ini adalah mi ayam jamur pertama di pulau ini. Selain itu rasanya juga enak. Ditambah ada es teler yang melengkapi menu makan diwarung itu. Sempurna.

Aku masuk ke dalam warung sambil melihat ke sekeliling warung. Seperti tidak ada tanda-tanda jika laki-laki itu ada di sini. Bagus lah, mungkin dia tidak berani datang. Mungkin dia memang suka iseng-iseng via HP saja. Laki-laki zaman sekarang, beraninya cuma lewat HP, giliran di ajak jumpa pada ciut. Aku langsung memesan satu mi ayam dan satu porsi es teler.

"Bang, mi ayam satu es teler sa... " kataku pada abang warung.

Namun belum selesai aku memesan, tiba-tiba dari arah sampingku muncul seseorang.

"Dua bang..." Kata orang itu. "Kami pesan Dua" Katanya lagi.

Sontak saja aku terkejut dan langsung menoleh kesamping. Seorang laki-laki dengan tinggi sekitar 165 cm. Kulit putih bersih. Mata sedikit sipit dan rambut jingkrak seperti duri landak. Dia... dia memakai seragam polisi. Oh My God!

"Adrian... " Dia mengulurkan tangannya. Aku masih ternganga. Rasa masih tidak percaya bertemu dengan laki-laki yang sudah ngebela-belain untuk menyuruh orang datang menemuiku sekedar meminta nomor HP-ku.

"Oh, Iya... Adeeva..." Aku menyambut uluran tangannya.

Tidak lama kami saling melihat. Saling memandang dan terdiam cukup lama. Aku merasa seperti mimpi bertemu orang ini. Seseorang yang bahkan dalam mimpi sebenarnya pun tidak pernah aku impikan. Tapi hari ini dia berdiri disampingku dengan sangat nyata. Dia benar-benar datang. Astaga, hidup baru mu akan segera di mulai Adeeva, bersiaplah.

Tak lama dari kami saling pandang, pesanan kami pun sudah selesai di buat.

"Nih bang pesanannya.... " Kata abang warung mi ayam yang membuat pandangan kami terputus seketika.

"Yuk... " Ajak Adrian sambil membawa pesanan kami. Dua mangkuk mi ayam jamur dan dua gelas es teler merah muda. Cuit-cuit.

Adrian meletakkan baki pesanan kami di atas meja. Aku langsung duduk di sebuah kursi yang menghadap padanya. Kami jadi saling hadap-hadapan. Ehem!

Ternyata nama laki-laki ini adalah Adrian. Laki-laki yang sudah sangat nekat untuk berkenalan denganku. Tapi...apa sih yang membuat dia ingin mengenalku lebih jauh? Aku hanyalah seorang guru honorer. Anak seorang penjual mi biasa. Aku bukan dari keluarga yang berada. Hanya dari keluar sederhana yang bisa dikatakan sangat amat sederhana. Mungkinkah ini hanya permainannya?

Konon sering aku mendengar dari orang-orang jika laki-laki sudah berada di atas, punya uang pangkat atau pun jabatan, mereka biasanya suka semena-mena pada makhluk bernama wanita. Apakah aku target ke sekiannya?Ah, Ini tidak boleh terjadi.

Aku ingin bertanya banyak hal pada Adrian, tapi entah mengapa bibirku kelu dan kehabisan kata. Aku seperti orang yang diperintahkan untuk menjadi pembina upacara oleh kepala sekolah. Antara berani dan grogi campur aduk.

Begitu juga Adrian, sepanjang makan bersamaku, dia tidak banyak bicara. Dia hanya menikmati makanannya seolah aku tidak ada di sana. Dasar! Namun tak berselang lama, tiba-tiba dia pun mulai berbicara.

"Suka mi ya? " tanyanya saat mi ayamnya sudah hampir habis.

Aku hanya mengangguk pelan. Dia tersenyum tipis.

"Ternyata anak tukang mi bisa juga ya, suka sama mi buatan orang lain? " tambahnya sambil mengaduk es teler milikku. Eh, milikku lo ya, bukan miliknya. Kuik kuik.

Aku spontan tertawa. Lelucon macam apa ini? Dia berhasil membuatku tertawa lepas hanya dengan satu kalimat saja. Ya Tuhan, Adeeva. Sadar Adeeva sadar. Dia itu cuma mau mencari simpatimu. Kamu jangan sampai masuk ke perangkapnya.

Kami kembali diam. Hening tak ada suara. Aku juga hanya diam sambil menyantap makananku. Saat aku meminum es teler, Tiba-tiba airnya menetes ke atas kerudungku. Adrian dengan cepat mengambilkan tissu.

"Pakai ini... " Katanya sambil menyerahkan tissu padaku.

"Makasih... " Kataku seraya mengambil tissu itu dari tangannya. Aku membersihkan es teler di kerudungku sampai bersih.

"Uda lama ngajar di sana? " tanyanya.

"Hmm...kira-kira satu bulanan... " jawabku.

"Capek ya ngajar SD? "

"Enggak juga sih... tergantung dari sudut pandang kita aja. "

"Kalau ada yang nakal, jewer aja telinganya... "

"Ih, ya nggak boleh gitu dong. Masa main jewer aja. " Aku tertawa. Adrian juga ikut tertawa.

"Akhirnya ya... "

"Kenapa? " Tanyaku.

"Nggak... Nggak ada apa-apa..." Dia menggeleng sambil tersenyum.

"Kenapa sih? " Aku penasaran.

"Enggak, akhirnya abang bisa temui adek juga..."

"Loh, emangnya pernah hilang...? Kan baru ini kita ketemu.. " kataku sambil tertawa pelan.

"Hehehe... gitu ya.. Ya uda, habisin dulu minumnya. Jangan disisain, mubazir. "

"Iya... iya... Ini mau dihabisin."

"Ya kan biasanya cewek gitu, kalau jalan sama cowok makanannya suka disisain. "

"Itu mereka, kalau yang ini beda... " kataku.

Kami lalu tertawa bersama lagi.

...****************...

Akhirnya selesai juga kami makan mi ayam jamurnya sambil ngobrol. Kini waktunya aku pamit pulang pada Adrian. Rasanya duduk semeja dengannya aku tidak bisa menikmati makananku. Antara malu dan... ah, entahlah. Wanita memang gampang salting ya?

"Aku antar ya? " tawarnya

"Eh, hmm nggak perlu. Aku jalan aja. Dekat kok. Ntar ngerepotin lagi. " Jawab ku sambil tersenyum.

"Udah, jangan nolak. Mana ada dekat..Orang jauh gitu. Nggak repot kok. " Adrian memaksa.

"Beneran nih nggak ngerepotin? " tanyaku lagi.

"Malah seneng kok direpotin kamu... " Adrian berbicara pelan nyaris berbisik.

"Kenapa? " Tanyaku. Padahal aku bisa mendengar ucapannya walau dia setengah berbisik.

"Enggak... ya udah, naik aja... "

Aku pun tak bergeming lagi untuk mau dia antar pulang. Namun hatiku deg-deggan. Aku memikirkan bagaimana nanti tanggapan orang-orang saat melihatku pulang diantar laki-laki yang berprofesi sebagai seorang polisi ini.

Aku duduk sedikit menjarak dengannya. tanganku ku gunakan untuk memegang pinggiran tempat duduk. Sedang tangan yang satunya ku gunakan untuk memeluk tas sampingku. Dia tidak protes saat melihat aku seperti orang ketakutan ketika didekatnya. Lagian siapa dia? Mau protes apa? emang aku ini siapanya? huft!

Motor Adrian pun mulai melaju meninggalkan warung mi ayam jamur tersebut. Sepanjang jalan aku seperti ingin menutup wajahku pakai topeng agar tidak ada yang melihatku. Malu campur aduk sama takut. Yah, aku sangat takut orang-orang memandang aku cewek murahan. Soalnya citra wanita yang jalan dengan aparat di pulau ini sangatlah buruk. Padahal mungkin tidak semuanya buruk. Tapi yah... mau bagaimana lagi. Nasi sudah menjadi bubur. Dihabisin aja kan? Yang jelas saat ini aku sudah jalan dengannya. Sudah makan mi ayam jamur dan minum es teler dengannya. Sudah berbincang-bincang dengannya. Berbagi tawa dengannya. Dan mungkin besok akan ada kejutan-kejutan lainnya lagi. Yah, Mungkin. Kita lihat saja nanti.

Episodes
1 Matahari di Pulau Seribu Cinta
2 Kembali Ke Masa SMA
3 Siapa?
4 Hallo dek!
5 Inikah dia?
6 Musuh Bebuyutan
7 7 Syarat
8 Dia Lucu
9 Tes keberanian
10 Abang!
11 Ambigu
12 Pantai Terindah
13 Surpriseeee...
14 Oh Ternyata!
15 Epilog 1
16 Tuan Putri
17 Foto Praweding?
18 Aku Takut
19 Ramalan
20 Permulaan
21 Perpisahan
22 Pamit
23 Kota Medan
24 Universitas Medan
25 Kembali
26 Semua Berubah
27 Pesan Yang Menusuk
28 Satu Pesan Saja
29 Epilog 2
30 Pertengkaran yang Mengembalikan
31 Kenyataan Pahit
32 Epilog 3
33 Niat Mau Putus Malah...
34 Abang Sayang Adek
35 SIM cinta
36 Hati-Hati Dijalan
37 Epilog 4
38 Kembali Namun Pergi
39 Kenapa Tuhan?
40 ARUNIKA
41 Putus!
42 Epilog 5
43 Cinta Gila
44 Damai
45 Rasa Yang Pernah Ada
46 Friend For Ever
47 Selamat Tinggal Pulau Seribu Cinta
48 Epilog 6
49 Perjalanan Yang Panjang
50 Wellcome to Ibu Kota
51 Senja Yang Pilu
52 Mati Bareng Yuk!?
53 Lulus
54 Epilog 7
55 Pelakor???
56 Selingkuhan Ayah
57 Menjadi Orang Asing
58 Menunggu Dia Selalu
59 Aku Sayang Ibu
60 Kamu Hebat, Adeeva...
61 Epilog 8
62 Bukan Drama Indosiar
63 Postingan Yang Kejam
64 Terkejut
65 Wedding Dia
66 Selamat Tinggal Masa Laluku
67 Epilog 9 - '44 Doaku Untuknya'
68 Terimakasih Sudah Mencintaiku Sedalam Ini
69 Hallo Dek seasons 2
70 Teddy Bear Ini Kamu
71 Hello Dek season 3
72 Bukan Cinta Sejatiku
73 Pria Bedebah!
74 Doa Yang Tak Terkabul
75 Jalan Terbaik
76 Yang Terakhir
77 WISUDA
78 Epilog 10
79 Cerita di RSUD
80 I Love My Self
81 Semoga Bahagia...
82 Bersama Calon Suamiku
83 Undangan Pernikahanku Untuknya
84 Adeeva Arunika (Asli)
85 Akhir Cerita (Penutup)
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Matahari di Pulau Seribu Cinta
2
Kembali Ke Masa SMA
3
Siapa?
4
Hallo dek!
5
Inikah dia?
6
Musuh Bebuyutan
7
7 Syarat
8
Dia Lucu
9
Tes keberanian
10
Abang!
11
Ambigu
12
Pantai Terindah
13
Surpriseeee...
14
Oh Ternyata!
15
Epilog 1
16
Tuan Putri
17
Foto Praweding?
18
Aku Takut
19
Ramalan
20
Permulaan
21
Perpisahan
22
Pamit
23
Kota Medan
24
Universitas Medan
25
Kembali
26
Semua Berubah
27
Pesan Yang Menusuk
28
Satu Pesan Saja
29
Epilog 2
30
Pertengkaran yang Mengembalikan
31
Kenyataan Pahit
32
Epilog 3
33
Niat Mau Putus Malah...
34
Abang Sayang Adek
35
SIM cinta
36
Hati-Hati Dijalan
37
Epilog 4
38
Kembali Namun Pergi
39
Kenapa Tuhan?
40
ARUNIKA
41
Putus!
42
Epilog 5
43
Cinta Gila
44
Damai
45
Rasa Yang Pernah Ada
46
Friend For Ever
47
Selamat Tinggal Pulau Seribu Cinta
48
Epilog 6
49
Perjalanan Yang Panjang
50
Wellcome to Ibu Kota
51
Senja Yang Pilu
52
Mati Bareng Yuk!?
53
Lulus
54
Epilog 7
55
Pelakor???
56
Selingkuhan Ayah
57
Menjadi Orang Asing
58
Menunggu Dia Selalu
59
Aku Sayang Ibu
60
Kamu Hebat, Adeeva...
61
Epilog 8
62
Bukan Drama Indosiar
63
Postingan Yang Kejam
64
Terkejut
65
Wedding Dia
66
Selamat Tinggal Masa Laluku
67
Epilog 9 - '44 Doaku Untuknya'
68
Terimakasih Sudah Mencintaiku Sedalam Ini
69
Hallo Dek seasons 2
70
Teddy Bear Ini Kamu
71
Hello Dek season 3
72
Bukan Cinta Sejatiku
73
Pria Bedebah!
74
Doa Yang Tak Terkabul
75
Jalan Terbaik
76
Yang Terakhir
77
WISUDA
78
Epilog 10
79
Cerita di RSUD
80
I Love My Self
81
Semoga Bahagia...
82
Bersama Calon Suamiku
83
Undangan Pernikahanku Untuknya
84
Adeeva Arunika (Asli)
85
Akhir Cerita (Penutup)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!