Kembali Ke Masa SMA

Pulau Cinta 2009

Berawal dari sini

Hari itu, semua murid SMAN 1 berkumpul di perkarangan masjid. Katanya akan ada acara penyuluhan narkoba. Judul acara yang di angkat juga sangat menarik. BERSAMA POLRI KITA BERANTAS NARKOBA. Spanduknya juga terpampang besar di depan pintu masjid.

Sesuai dengan judulnya, ada banyak anggota polisi yang hadir. Beberapa dari mereka terlihat masih sangat muda. Sepertinya anak-anak yang baru lulus pelatihan.

Aku duduk di bawah pohon sambil menunggu temanku. Namanya Mawar. Mawar sebenarnya adik letingku, dia masih kelas 11, sedangkan aku sudah kelas 12 yang sebentar lagi akan mengikuti ujian kelulusan. Namun karena kami sering ikut pengajian bersama, kami pun menjadi akrab.

Aku sebenarnya adalah murid pindahan dari kota dingin. Dulu orangtuaku, tepatnya ayahku membuka usaha disana. Kami cukup lama tinggal di kota dingin, hampir 15 tahun. Faktor ekonomi yang membuat kami hijrah ke pulau. Jadi aku belum punya banyak teman di sini, hanya beberapa saja yang aku kenal.

"Uda lama ya kak? " Tegurnya. Aku pun menoleh ke arahnya.

"Eh Mawar, enggak kok, kakak juga baru nyampek. Sini duduk. " Ajakku.

"Rame ya kak? " tanyanya.

"Iya, kalau nggak buru-buru masuk bisa nggak kebagian tempat duduk nih kita." kataku pada mawar.

"Jadi kak? " tanyanya. Aku melihat ke arahnya dan dia juga melihat ke arahku.

Saat kami sedang ngobrol, suara salah seorang guru terdengar dipengeras suara masjid. Semua murid pun diperintahkan oleh guru untuk masuk ke dalam masjid karena acara akan segera di mulai.

"Satu dua tiga.. " kataku pada mawar.

Kami pun berlari kencang ke dalam masjid karena takut tidak kebagian tempat duduk.

Di dalam masjid, semua orang sudah berkumpul untuk mengikuti acara penyuluhan ini. Beberapa orang anggota polisi duduk di bagian shaf laki-laki. Kami para murid dan guru duduk dibagian shaf wanita. Layar tancap juga sudah di nyalakan. Laptop dan beberapa kertas juga tampak ada didekat beberapa orang anggota polisi.

"Duduk sini yuk..." ajakku pada Mawar.

Kami duduk tepat di tengah-tengah hadirin. Paling depan. Paling tengah. Paling dekat dengan para anggota polisi. Strategis.

"Hmm... adik-adik, apa masih ada yang diluar. Jika masih ada yang diluar dimohon untuk segera masuk ke dalam masjid, karena acara akan segera kita mulai. " Seorang anggota polisi berbicara dengan pengeras suara memanggil murid-murid yang masih ada diluar.

Acara pun akhirnya dimulai dengan pidato perwakilan pihak sekolah. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang bahaya narkoba oleh pihak kepolisian. Hingga sampailah di acara yang ditunggu-tunggu, yaitu sesi tanya jawab murid dengan pihak kepolisian.

"Adik-adik, sekarang kita masuk sesi tanya jawab. Kami membukanya dengan 6 pertanyaan saja. berhubung sudah mau masuk waktu sholat zuhur. Jadi kita membatasi penanyanya ya...". Kata polisi yang paling tua diantara mereka.

"Untuk sesi pertama 3 orang penanya. Siapa yang mau bertanya? " sambungnya.

Beberapa orang murid pun mengangkat tangan mereka.

"Saya pak.. saya... saya pak...." dan dipilihlah 3 orang penanya. Setiap pertanyaan dijawab oleh anggota polisi yang berbeda-beda. Sampai pada sesi kedua. Aku mengangkat tanganku sambil terus berdiri.

"Penanya berikutnya. Siapa mau?" tanya polisi itu.

" Saya Pak... saya... " Aku mengacungkan tangan dan berteriak dengan sangat kencang.

"Iya kamu, siapa namanya? " tanya polisi itu padaku. "Tolong, berikan microphone pada adik kita. " perintahnya.

Aku segera menerima microphone itu dan mulai bertanya.

"Perkenalkan nama saya...Adeeva. Adeeva Arunika Pak... " Kataku lantang.

"Iya... silahkan... kamu mau bertanya apa? " Tanya polisi itu.

"Pertanyaan saya Pak, jika orang menyalahgunakan narkoba kan, akan ditangkap dan dihukum sesuai ketentuannya. Yang ingin saya tahu, bagaimana jika hal itu dilakukan oleh oknum polisi itu sendiri? Apakah polisi juga akan di hukum jika ketahuan memakai atau menjual narkoba? Karena kan pak, diluar sana ada banyak sekali para oknum polisi yang menyalahgunakan narkoba pak. Harusnya kan mereka juga bisa ditangkap dan di hukum pak. Hukum harusnya harus adil dan tidak pilih tebang kan pak? Sekian pertanyaan saya pak. Terimakasih! " kataku yang membuat semua orang didalam masjid terdiam.

Seketika suasana hening. Jam seperti berhenti berdetak. Semua orang melihatku. Semua polisi menatapku. Emang ada yang salah ya dengan pertanyaanku? Aku berbisik dalam hati.

Memang benarkan adanya. Diberita yang sering kita dengar hanyalah penangkapan pengguna narkoba yang dilakukan oleh warga sipil biasa. Sementara oknum-oknum nakal diluar sana seakan kebal hukum.

Si bapak Polisi pun tersenyum melihatku.

"Dik, siapapun yang melanggar hukum, tanpa terkecuali harus menerima hukumannya. Sekalipun yang melanggar itu adalah oknum polisi itu sendiri. Pertanyaan adik sangat baik.. Saya salut karena adek yang masih SMA ini, sudah berani kritis pada penegakan hukum di Indonesia ini. Jadi kita semua yang disini harus tahu, biar pun dia polisi, dia juga terikat dan harus tunduk pada UU yang berlaku di negara kita, jelas ya? " tanya si bapak. Aku hanya mengangguk-ngangguk.

Namun mataku seketika merilik polisi yang memainkan laptop sedari tadi. Kulihat dia sedang menahan tawanya sambil menutup mulutnya. Apakah dia menertawaiku. Apakah ada yang salah dengan pertanyaanku? Jika tidak, mengapa dia sampai tertawa. Dasar!

Waktu penyuluhan pun berakhir. Kami semua bubar dan kembali ke sekolah. Dan itu adalah penyuluhan terakhir ku sebagai murid kelas 12 karena sebentar lagi aku akan ujian nasional dan lulus dari bangku SMA.

"Balik sekolah yuk dek?" Ajakku pada Mawar.

"Yuk kak.. " Jawabnya.

Saat aku dan Mawar hendak keluar perkarangan masjid, tiba-tiba mataku menangkap seseorang yang tengah memperhatikanku. Aku langsung menoleh ke arahnya. Seorang polisi, dia sedang mengikat tali sepatunya.

Sial, bukannya dia polisi yang tadi menertawaiku? Sekarang dia malah melihatku seperti aku ada hutang padanya. Atau jangan-jangan...

"Yuk cepat yuk... " Kataku pada Mawar.

"Ada apa sih kak? " Mawar tampak bingung.

"Ada yang merhatiin kita dari tadi. Kakak takut. " Jelasku.

"Mana...? " Tanya mawar.

"Udah jangan diliatin. Ntar dia tau. Takut ah. Yuk.. " Aku dan Mawar bergegas kembali ke sekolah. Tatapan polisi itu sangat mengerikan. Apa mungkin dia tersinggung dengan pertanyaanku tadi ya?

Aku tahu, dia pasti salah satu oknum yang menyalahgunakan barang haram narkoba. Iya, pasti. Dan dia, dia pasti tersinggung mendengar pertanyaanku tadi. Mampus. Semoga aja dia tidak menandai wajahku. Kalau sampai dia ingat namaku dan wajahku, bisa habis aku kalau ketemu diluar sana. Cari perkara sih kami Adeeva. Sok-sokan kritisi aparat negara, sekarang jadi takut sendiri kan?

Gimana kalau tiba-tiba aku diculik, trus dibunuh, trus di buang ke sungai. Nggak ada yang tahu. Nggak ada yang nemu. Sampai busuk. Jadi kerangka. Tidaakkk.....!

Episodes
1 Matahari di Pulau Seribu Cinta
2 Kembali Ke Masa SMA
3 Siapa?
4 Hallo dek!
5 Inikah dia?
6 Musuh Bebuyutan
7 7 Syarat
8 Dia Lucu
9 Tes keberanian
10 Abang!
11 Ambigu
12 Pantai Terindah
13 Surpriseeee...
14 Oh Ternyata!
15 Epilog 1
16 Tuan Putri
17 Foto Praweding?
18 Aku Takut
19 Ramalan
20 Permulaan
21 Perpisahan
22 Pamit
23 Kota Medan
24 Universitas Medan
25 Kembali
26 Semua Berubah
27 Pesan Yang Menusuk
28 Satu Pesan Saja
29 Epilog 2
30 Pertengkaran yang Mengembalikan
31 Kenyataan Pahit
32 Epilog 3
33 Niat Mau Putus Malah...
34 Abang Sayang Adek
35 SIM cinta
36 Hati-Hati Dijalan
37 Epilog 4
38 Kembali Namun Pergi
39 Kenapa Tuhan?
40 ARUNIKA
41 Putus!
42 Epilog 5
43 Cinta Gila
44 Damai
45 Rasa Yang Pernah Ada
46 Friend For Ever
47 Selamat Tinggal Pulau Seribu Cinta
48 Epilog 6
49 Perjalanan Yang Panjang
50 Wellcome to Ibu Kota
51 Senja Yang Pilu
52 Mati Bareng Yuk!?
53 Lulus
54 Epilog 7
55 Pelakor???
56 Selingkuhan Ayah
57 Menjadi Orang Asing
58 Menunggu Dia Selalu
59 Aku Sayang Ibu
60 Kamu Hebat, Adeeva...
61 Epilog 8
62 Bukan Drama Indosiar
63 Postingan Yang Kejam
64 Terkejut
65 Wedding Dia
66 Selamat Tinggal Masa Laluku
67 Epilog 9 - '44 Doaku Untuknya'
68 Terimakasih Sudah Mencintaiku Sedalam Ini
69 Hallo Dek seasons 2
70 Teddy Bear Ini Kamu
71 Hello Dek season 3
72 Bukan Cinta Sejatiku
73 Pria Bedebah!
74 Doa Yang Tak Terkabul
75 Jalan Terbaik
76 Yang Terakhir
77 WISUDA
78 Epilog 10
79 Cerita di RSUD
80 I Love My Self
81 Semoga Bahagia...
82 Bersama Calon Suamiku
83 Undangan Pernikahanku Untuknya
84 Adeeva Arunika (Asli)
85 Akhir Cerita (Penutup)
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Matahari di Pulau Seribu Cinta
2
Kembali Ke Masa SMA
3
Siapa?
4
Hallo dek!
5
Inikah dia?
6
Musuh Bebuyutan
7
7 Syarat
8
Dia Lucu
9
Tes keberanian
10
Abang!
11
Ambigu
12
Pantai Terindah
13
Surpriseeee...
14
Oh Ternyata!
15
Epilog 1
16
Tuan Putri
17
Foto Praweding?
18
Aku Takut
19
Ramalan
20
Permulaan
21
Perpisahan
22
Pamit
23
Kota Medan
24
Universitas Medan
25
Kembali
26
Semua Berubah
27
Pesan Yang Menusuk
28
Satu Pesan Saja
29
Epilog 2
30
Pertengkaran yang Mengembalikan
31
Kenyataan Pahit
32
Epilog 3
33
Niat Mau Putus Malah...
34
Abang Sayang Adek
35
SIM cinta
36
Hati-Hati Dijalan
37
Epilog 4
38
Kembali Namun Pergi
39
Kenapa Tuhan?
40
ARUNIKA
41
Putus!
42
Epilog 5
43
Cinta Gila
44
Damai
45
Rasa Yang Pernah Ada
46
Friend For Ever
47
Selamat Tinggal Pulau Seribu Cinta
48
Epilog 6
49
Perjalanan Yang Panjang
50
Wellcome to Ibu Kota
51
Senja Yang Pilu
52
Mati Bareng Yuk!?
53
Lulus
54
Epilog 7
55
Pelakor???
56
Selingkuhan Ayah
57
Menjadi Orang Asing
58
Menunggu Dia Selalu
59
Aku Sayang Ibu
60
Kamu Hebat, Adeeva...
61
Epilog 8
62
Bukan Drama Indosiar
63
Postingan Yang Kejam
64
Terkejut
65
Wedding Dia
66
Selamat Tinggal Masa Laluku
67
Epilog 9 - '44 Doaku Untuknya'
68
Terimakasih Sudah Mencintaiku Sedalam Ini
69
Hallo Dek seasons 2
70
Teddy Bear Ini Kamu
71
Hello Dek season 3
72
Bukan Cinta Sejatiku
73
Pria Bedebah!
74
Doa Yang Tak Terkabul
75
Jalan Terbaik
76
Yang Terakhir
77
WISUDA
78
Epilog 10
79
Cerita di RSUD
80
I Love My Self
81
Semoga Bahagia...
82
Bersama Calon Suamiku
83
Undangan Pernikahanku Untuknya
84
Adeeva Arunika (Asli)
85
Akhir Cerita (Penutup)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!