\=\=\=\=\=\=\=\= • Next story • \=\=\=\=\=\=\=\=
Sandra masih sadar dengan memegangi perutnya yang terluka karena tembakan dari Barra.
Rania,Rossa,da Bastian yang baru datang menatap dengan tatapan rumit. Leonardo mendekati Sandra yang masih terduduk lemas memegangi perutnya.
"Gue udah peringatkan jangan melakukan hal bodoh" ucap Leonardo
"Gabriel mau di apakan tu cewek" tanya Bastian
"Kita bawa rumah sakit dulu, Lo berdua mending beresin barang-barang Arlleta" ucap Gabriel menatap Rania dan Rossa.
Plaaaaaak
Satu tamparan keras di dapatkan Sandra yang masih lemas dan itu berasal dari Rossa.
"Gue nggak nyangka Lo sekejam ini sama sahabat sendiri Lo memang gila San" ucap Rossa.
"Cih... Lo semua sampah" sahut Sandra dengan angkuhnya
"cewek sakit, semoga Lo nggak mati deh" ucap Bastian sebelum memukul tengkuk Sandra
Takkkk....
"Lo apaain dia Bas" ucap Rania
"Gue nggak suka cewek banyak bacot jadi biar dia tidur dulu" ucap Bastian
Sandra di gendong oleh Leonardo dan Gabriel,serta Bastian mengikuti dari belakang sementara dua gadis cantik Rania dan Rossa mereka mengemasi barang-barangnya Arlleta dan mereka berniat mengikuti tiga bujang yang sudah jalan di depan mereka.
Tapi sesampainya di parkiran mereka malah kebingungan sendiri sebab mereka lupa mereka tidak memakai mobil melainkan motor.
"Gimana guys bawa pakai apa" ucap Bastian
"Pakai mobil ni cewek aja, coba Lo cek ada kunci mobil nggak" ucap Leonardo
"Biar gue yang cek" ucap Rossa yang melihat kedua bujang di depan Leonardo yang enggan memeriksa Sandra.
"Ada ini siapa yang bawa, gue pakai mobil gue sendiri sama Rania" ucap Rossa
"Kasih gue biar gue yang nyetir kita ketemu di rumah sakit Medika"ucap Bastian.
Rossa dan Rania berpisah dengan tiga bujang yang membawa Sandra ke rumah sakit. Rossa mengendarai mobilnya sendiri begitu juga dengan Rania mereka sepakat pergi sambil melihat kondisi Arlleta yang sudah dibawa Barra terlebih dahulu.
\=\=\=\=\=\=\=\= • Di rumah sakit • \=\=\=\=\=\=\=\=
Barra sudah membawa Arlleta ke rumah sakit terdekat yaitu rumah sakit Medika. Arlleta juga sudah mendapatkan pertolongan pertama oleh dokter yang kini sedang memeriksanya.
Barra masih menunggu di depan ruang IGD mengunggu dokter yang memeriksa Arlleta keluar dari ruangan itu. Tak lama pintu ruangan IGD terbuka menampilkan sosok dokter yang tadi memeriksa Arlleta.
"Bagiamana kondisi pasien dok" tanya Barra
"Tuan muda, Nona Arlleta siapa anda tuan muda" tanya Sang dokter karena heran tuan muda keluarga Bagaskara terlihat sangat khawatir.
"Bisakah jelaskan kondisinya tanpa menanyakan hal lain dokter Geovani" sahut Barra
"Maafkan saya tuan muda, nona Arlleta sudah dalam kondisi baik hanya ada memar di bagian perut dan punggung selebihnya ia mungkin mengalami syok" ucap Dokter Geovani.
"Baiklah apakah bisa aku melihatnya" ucap Barra
"Bisa tuan muda, tapi sebaiknya setelah ia di pindahkan ke ruang rawat inap"
"Saya mau dia di tempat di ruangan VIP"
"Baiklah tuan muda akan saya urus"
"Hmmm"
Setelahnya Dokter Geovani pamit kepada Barra. Dokter Geovani Ibram adalah teman lama sang ayah kandung dari Barra ia mengenal keluarga Barra dengan sangat baik terutama sang kakek dari Barra.
Selain itu saham terbesar rumah sakit ini adalah milik keluarga Barra yaitu milik Bagaskara grup. Jadi sangat wajar dokter Geovani mempertanyakan kehadiran Barra di rumah sakit itu terlebih Barra dalam tuan muda keluarga Bagaskara yang berhati dingin dan jarang terlihat bersama dengan seorang wanita dan hal itu memancing rasa penasaran dokter Geovani.
Sementara Arlleta di pindahkan ke ruangan rawat inap di kelas VIP, Sandra yang baru tiba langsung di tangani tenaga medis di IGD. Ketiga bujang itu terlihat terduduk di depan ruangan IGD. Tak lama Rossa dan Rania menghampiri mereka.
"Gimana kalian udah ketemu Barra dan Arlleta" tanya Rania
"Lo tanya siapa" jawab Bastian
"Ya Lo pada lah" ucap Rania
"Kita belum ketemu Barra, kita kan baru sampai" ucap Bastian
"Gue telpon Barra dulu deh lo berdua duduk" ucap Leonardo berdiri dari duduknya melirik pada Rossa dan Rania.
"Makasih" ucap Rossa
Leonardo sedikit menjauh dari sahabatnya dan mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Barra.
"Halo" ucap Barra
"Lo dimana kita di rumah sakit Medika" ucap Leonardo
"Gue lagi ngurus administrasi Arlleta lo kesini aja"
Leonardo paham kalau sudah sedang mengurus administrasi berarti Barra berada di bagian administrasi dan Leonardo berjalan menuju dimana Barra berada. Dan benar saja disana terlihat Barra sedang duduk di bangku panjang ruang tunggu.
"Gimana itu cewek udah lo urus" tanya Barra
"Lagi di IGD masih di tangani tim medis" sahut Leonardo.
"Sorry tapi gue nggk bisa lepasin orang yang udah buat gadis gue terluka Lo tahu maksud gue" ucap Barra menepuk pundak Leonardo.
"Maksud lo apa Bar"
"Gue tahu dia masa lalu Lo dan gue harap Lo udah move on Bro" ucap Barra
"Jadi lo tahu"
"Hmm, seperti kata gue tadi gue nggak akan lepasin dia"
"Terserah Lo gue nggak akan ikut campur dia cuma masa lalu buat gue" sahut Leonardo.
"Gue salut sama lo, semoga Lo nemuin gadis yang tepat" ucap Barra.
"Hmm... gimana keadaan Arlleta teman-teman pada tanyain mereka nungguin Lo"
"Arlleta ada di VIP 01, gue mau kesana suruha aja temannya kesana karena mungkin nanti malam gue akan bawa dia ke rumah gue"
"Okey gue ke yang lain dulu" sahut Leonardo.
Leonardo kembali ke ruangan IGD, saat ia datang dokter juga baru selesai melakukan penangan terhadap Sandra.
"Pasien atas nama Sandra banyak mengalami pendarahan kami harus melakukan tindakan operasi untuk mengangkat peluru yang bersarang di perut pasien"
"Lakukan dok" ucap Gabriel
"Baik sebelum itu silahkan urus administrasi terlebih dahulu dan tanda tangani surat penangan untuk operasi"
"Baik dok" ucap Gabriel
Leonardo yang ada disana hanya diam saja, Gabriel pergi melakukan pembayaran administrasi Sandra itu semua atas perintah Barra. Leonardo sangat paham seperti apa Barra ia manusia yang berhati dingin tanpa belas kasihan.
"Eh Lo udah balik jadi dimana Barra" ucap Rania
"Hmm Barra bilang teman lo di VIP 01" sahut Leonardo
"Ya udah kami ke sana dulu ya" ucap Rania
"Lo tunggu disini aja Leon gue temenin dua gadis ini" ucap Bastian
"Hmmm"
Bastian, Rossa dan Rania pergi ke ruangan VIP yang tadi di bilang oleh Leonardo. Mereka bertiga menggunakan lift menuju lantai tiga dimana ruangan itu berada. Sesampainya disana Rania mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruang rawat inap Arlleta.
Di dalam ruangan itu terlihat Barra sedang duduk di sofa tidak jauh dari ranjang pasien Arlleta dan Bastian menghampirinya.
"Arlleta masih dalam pengaruh obat jadi dia tidak bisa di ganggu" ucap Barra.
"Ya udah makasih ya Barr Lo udah nolongin sahabat kami, dan ini barang-barangnya Arlleta" ucap Rossa
"Hmm letakin aja di meja itu" sahut Barra kemudian ia memejamkan matanya.
...****************...
...****************...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
⧗⃟ᷢʷ ☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩
senggol bacok ini mah
2025-02-06
0
Aiyuki
☕ secangkir kopi pahit dan 2 🌹 setaman untuk mu thor 🥰
2024-07-05
0
Tini Timmy
semangat terus nulis nya kakak😊
2024-05-22
3