Tak akan ada wanita yang akan diam saja saat suaminya laki laki yang menikahinya terlalu perduli pada wanita lain dengan dalih sahabat ataupun teman sekolahnya dulu.
Begitu juga dengan Rahayu yang tak bisa diam saja saat tau Dewa akan pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi Winda saat ini.
" apa mas akan tetap pergi ?" tanya Rahayu yang masih berharap Dewa untuk tak pergi karena memikirkan perasaannya.
" baiklah jika mas akan tetap pergi tapi kali ini Ayu ikut " ucap Rahayu yang memilih untuk ikut agar bisa melihat interaksi antara Dewa dan Winda nanti di rumah sakit.
" untuk apa kamu ikut !"
" mas hanya sebentar "
" mas hanya ingin memastikan jika Winda baik baik saja, itu saja" ucap Dewa yang tak ingin kedatangan Rahayu membuat Winda tak nyaman.
" mas tau, semakin mas melarang Ayu semakin Ayu curiga jika antara mas dan Winda memang ada hubungan lebih " ucap Rahayu sambil terus menatap ke arah Dewa yang terdiam saat mendengar apa yang Rahayu katakan.
" toh Ayu hanya ingin melihat Winda itu saja " ucap Rahayu yang tetap pada pendiriannya untuk bisa menemani Dewa menemui Winda dan juga Rahayu ingin menunjukan pada Winda jika dirinyalah istri Dewa setidaknya hingga saat ini.
Huhhhh
" baiklah, kamu bersiap lah "
" mas tunggu kamu di depan " ucap Dewa yang akhirnya menyerah dan membiarkan Rahayu ikut dan juga ingin menunjukan pada Rahayu jika dirinya tak ada hubungan apapun dengan Winda.
Tak ingin Dewa menunggunya terlalu lama Rahayu pun hanya menggunakan jaket untuk menghalau dinginnya malam dan tak lupa tas kecil untuk membawa dompet dan juga handphone miliknya.
" ayo mas, Ayu sudah siap " ucap Rahayu yang kini sudah masuk ke dalam mobil dimana Dewa sudah menunggu sambil memanaskan mesin mobilnya.
Hanya butuh empat puluh lima menit Dewa mengemudikan mobilnya karena Dewa mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang cukup cepat tapi Rahayu memilih untuk tak berkomentar dengan apa yang Dewa lakukan saat ini.
" ayo turun kita sudah sampai " ajak Dewa yang langsung turun setelah mengatakan itu pada Rahayu yang ikut turun dan kini keduanya sudah berjalan beriringan menuju meja informasi untuk menanyakan dimana Winda saat ini berada.
" maaf, pasien atas nama Winda cahaya Permadi ada di ruangan mana ya ?" tanya Dewa sambil melihat ke arah Rahayu yang sejak tadi hanya diam tanpa berkomentar apapun dengan apa yang Dewa lakukan.
" sebentar " ucap suster yang bertugas malam ini yang langsung mengecek layar komputer untuk mencari dimana ruangan Winda.
" nona Winda masih di ruang UGD " jelas suster jaga.
" terima kasih " ucap Rahayu karena Dewa langsung pergi setelah tau dimana Winda saat ini berada.
Rahayu berjalan biasa dan membiarkan Dewa berjalan lebih dulu bahkan cenderung berlari kecil agar bisa segera sampai di tempat Winda.
" Yu ? " Dewa yang baru sadar jika Ayu tertinggal jauh di belakang.
" duluan saja, mungkin mas sudah tak sabar melihat kondisi Winda saat ini " sindir Rahayu yang sejak tadi kesal karena apa yang Dewa katakan dan Dewa lakukan berbanding terbalik.
" kamu kenapa ? Jangan bilang jika kamu cemburu lagi ?" tanya Dewa yang merasa jika rasa cemburu Rahayu saat ini tidak tepat.
" kamu tenang saja mas, Rahayu baik baik saja "
" Ayu hanya ingin melihat sejauh mana suami Ayu yang begitu perhatian pada wanita yang katanya hanya sebatas teman tak lebih " sindir Rahayu lagi.
" Yu, mas mohon jangan memulainya lagi ?" ucap Dewa yang benar benar lelah menghadapi rasa cemburu Rahayu kali ini.
" ya sudah, mas duluan saja " ucap Rahayu yang tetap berjalan santai seolah tak memperdulikan apa yang akan Dewa lakukan.
" terserah lah " ucap Dewa yang memilih berjalan lebih dulu untuk memastikan jika Winda memang baik baik saja.
" kamu bilang dia hanya teman, tapi kenapa perhatian mu begitu berlebihan mas ? " tanya Rahayu yang semakin yakin jika ada sesuatu diantara Dewa dan winda.
" win, kamu kenapa ?" tanya Dewa yang sudah sampai di hadapan Winda yang memang sedang menunggunya sejak tadi.
" aku sudah jauh lebih baik " ucap Winda sambil memberikan senyum termanisnya pada Dewa.
" syukurlah " ucap Dewa yang memilih duduk di samping tempat tidur Winda yang saat ini sedang di infus.
" hai win, bagaimana kondisi mu saat ini ?" tanya Rahayu yang baru saja sampai di mana Winda dan Dewa berada saat ini.
" aku baik " ucap Winda yang terlihat kecewa saat melihat Rahayu yang ikut bersama Dewa.
" bagus lah, jadi kami bisa meninggalkan mu disini dengan tenang "
" benar kan mas ?" tanya Rahayu sengaja.
" i...iya " jawab Dewa gugup.
" apa kalian akan langsung pulang ? Bagaimana jika terjadi sesuatu padaku Wa ?" tanya Winda yang meminta perhatian dari Dewa yang jelas jelas suami dari Rahayu.
" Kamu tau kan aku tidak punya siapa siapa di kota besar ini " ucap Winda yang selalu menggunakan alasan itu untuk membuat Dewa tak meninggalkan dirinya.
" kamu tenang saja di rumah sakit ada banyak dokter dan suster jadi kamu tak akan sendirian, benar kan mas ?" tanya Rahayu sengaja.
" sudahkan ? Kamu sudah melihat jika Winda baik baik saja jadi lebih baik kita pulang agar Winda bisa beristirahat dan Winda bisa segera sehat " ucap Rahayu yang sengaja mengatakan itu karena ingin tau apa Dewa akan mengikuti apa yang iya katakan atau memilih untuk tetap menemani Winda.
" ayo mas " ucap Rahayu sambil memegang pundak Dewa.
" tapi kalian baru saja sampai wa kamu tak akan pulang kan Wa ?" tanya Winda yang bahkan tanpa rasa malu kini sudah menggenggam tangan Dewa yang ada di sisi tempat tidurnya dan Rahayu bisa melihat itu semua.
" Win, jangan seperti ini " ucap Dewa yang tak ingin kondisi rumah tangga dirinya dan Rahayu menjadi lebih buruk dari ini.
" tidak apa apa mas jika kamu masih ingin tetap disini berarti kamu sudah menentukan pilihan mu " ucap Rahayu yang sangat yakin Dewa akan mengerti arti dari ucapannya itu.
" maaf win, aku harus pulang " ucap Dewa yang tak ingin apa yang Rahayu katakan tadi di rumah menjadi kenyataan.
" tapi Wa aku... "
" kamu tak sendiri Win, banyak suster dan dokter disini " ucap Rahayu yang mulai jengah dengan tingkah Winda yang terlihat ingin bisa menguasai Dewa.
" dan jika kamu ingin memiliki seseorang yang akan selalu ada untuk mu kapan pun itu carilah pasangan atau mungkin suami tapi itu bukan mas Dewa, ingat itu " ucap Rahayu tegas dan Dewa bisa merasakan aura yang berbeda yang keluar saat Rahayu mengatakan itu semua.
" jadilah wanita terhormat yang tak akan merusak kebahagiaan orang lain demi kebahagiaan mu sendiri " ucap Rahayu sebelum benar benar pergi meninggalkan Winda yang terdiam di tempat tidur rumah sakit.
" tapi aku mencintai Dewa jauh sebelum kalian menikah !!"
" dan aku juga yakin jika Dewa memiliki perasaan yang sama seperti yang aku rasakan selama ini, benar kan Wa... "
" jawab Wa kamu memiliki rasa yang sama kan dengan ku ? "
✍️✍️✍️ Apa yang jawaban yang Dewa berikan pada Winda bisa membuat Rahayu tenang atau malah akan membuat Winda semakin nekad untuk bisa mendapatkan Dewa?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
zian al abasy
sudh ku duga ad udng d blik bakwan..clon pelakor berkedok temn..liht dewa bnar kn ap kt rahayu istrimu..gk ad hbngan lki prmpuan yngbvk ad mksud.bnr kn kt ayu km mnc intai winda tp winda mncintaimu gmna sktng plihm d tngnmu dewa
2024-05-16
1
Mariyam Iyam
lanjut
2024-05-15
1