Eps 5

Pagi hari, Ririn sudah memasak banyak makanan. Ia menyiapkan nasi goreng kesukaan mertuanya, Roti bakar dengan selai cokelat dan keju untuk adik iparnya dan roti sandwich dengan isi berbagai sayur dan telur untuk suaminya. Tak lupa ia juga menyiapkan telur rebus dan sayur untuk dirinya sendiri.

Saat semuanya bangun, mereka langsung menempati kursinya masing-masing. Selesai makan, Ririn mengambil kembali piring-piring mereka lalu mencucinya. Terdengar mereka sedang bertanya dengan Rendy suaminya.

"Iya, kemarin Irene ke kantor menemui ku." Jawab Rendy.

"Ren, padahal mama lebih setuju kamu dengan Irene. Mama tidak suka dengan sikap Ririn yang selalu bermalas-malasan di rumah." Ucap Tias ibunda Rendy.

Hati Ririn seketika terasa hancur. Bagaimana ia bisa bermalas-malasan jika mertua dan adik iparnya selalu saja memanggilnya dan meminta hal yang sebenarnya bisa mereka kerjakan sendiri dan itu di saat setiap Ririn hendak istirahat. Belum lagi setiap malam ia harus terbangun untuk membukakan pintu untuk suaminya yang selalu pulang larut malam. Ia juga harus menyiapkan air hangat untuk suaminya mandi dan menyiapkan pakaian tidurnya.

***

Dinda sampai di depan restoran yang sedang Arga kunjungi. Ia mendengar suara fans yang bersorak dari pintu saat ia masuk ke restoran tersebut. Dinda ragu untuk masuk karena banyaknya orang dan juga ada beberapa kamera.

Baru saja Dinda ingin kembali ke kantornya. Ia mendengar para fans Arga meminta Arga untuk menyantap. Begitu ia berbalik badan lagi, ia melihat wanita di samping Arga menyuapinya udang besar ke mulut Arga. Tanpa berpikir panjang, Dinda langsung berlari ke Arga.

"Arga! Kamu tuh apa-apaan sih?" Tanya Dinda sambil memberi Arga minum.

"Dinda?"

"Heh, siapa kamu? Kalau ngefans sama Arga antri dong!"

"Kamu tidak lihat kami sedang syuting?" Rating terus saja ngedumel pada Dinda yang sibuk menghubungi Ambulan. Sedangkan Arga sudah kesulitan bernapas akibat alerginya.

Melihat Arga yang tak sadarkan diri, petugas kameramen dan Ratih langsung panik. Begitupun para fans Arga yang masih sibuk merekam. Melihat kekhawatiran Dinda, Fans Arga terfokus melihat Dinda dan merekam Dinda.

Ambulan datang dan langsung membawa Arga. Dinda masih terus berada di samping Arga sampai ia ikut masuk ke ambulan bersama Arga. Sedangkan Ratih dan yang lain masih panik. Hanya saja mereka harus melanjutkan siaran mereka. Keadaan sudah tidak terlalu ramai. Beberapa fans Arga sudah mulai bubar.

Di ambulan Dinda tidak sedikitpun melepaskan genggamannya. Ia sangat khawatir pada Arga. Sampai di rumah sakit Arga masuk ke ruang pemeriksaan dan Dinda menunggu di luar. Selesai pemeriksaan Arga langsung di pindahkan ke ruang rawat inap.

"Ken, maafin mama ya. Kamu pulang dulu sama aunty Ara ya?" Pinta Dinda membujuk Ken.

"Gak mau! Ken hanya mau di jemput sama mama! Ken bakal pulang jika di jemput mama!" Ucap Kenneth dari seberang telepon.

Dinda bingung, ia tidak bisa meninggalkan Arga sendiri. Tapi ia juga harus menjemput Ken. Walau jaraknya tidak terlalu jauh, tapi siapa yang akan menunggu Arga. Itulah yang di pikirkan oleh Dinda.

Akhirnya ia memutuskan menjemput Ken terlebih dahulu. Mau tak mau Dinda membawanya ke rumah sakit. Sebenarnya ia belum siap untuk mempertemukan Arga dengan Ken.

Sampai di rumah sakit. Ken langsung menatap Arga yang sedang tertidur. Ken bingung siapkah pria yang sedang berbaring tersebut. Wajahnya begitu mirip dengannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!