Tahun ajaran baru sudah di mulai. Dinda mengantar Ken ke sekolahnya. Ken sudah sangat tidak sabar untuk bersekolah. Pertama kalinya Ken menginjakkan kakinya di sekolah tersebut.
Raut wajah bahagia terlihat jelas di wajah Kenneth. Dinda hanya bisa mengantarnya sampai depan pintu masuk. Karena sudah ada guru yang akan menyambut mereka dan memandu mereka untuk ke kelas mereka masing-masing.
Ketika Ken sudah masuk, Dinda kembali ke mobilnya. Ia berangkat menuju Femmy Star untuk melihat hasil pemotretan tempo hari. Baru saja ia turun di lobby, ia berpapasan dengan Arga. Arga mengikuti Dinda dari belakang.
"Jadi itu alasan kamu putus dariku?" Saat di dalam lift Arga langsung mengepung Dinda.
"Kamu menikah dengan orang lain dan ninggalin aku?!" Arga mengepalkan tangannya.
"Lepas Arga!" Dinda mendorong Arga dengan kuat sehingga ia bisa terlepas dari Arga.
"Aku harap kamu bisa move on dari aku!" Ucap Dinda.
Tak dapat di pungkiri, Arga masih sangat mencintai Dinda. Tapi hatinya terluka begitu tahu Dinda sudah memiliki seorang putera. Pintu lift terbuka, Dinda langsung keluar dari lift. Sayangnya tujuan Arga memanglah ingin menemui Dinda.
Ingin rasanya ia mengakhiri kerjasamanya dengan Arga. Tapi Arga adalah pilihan orangtuanya. Dinda menahan kesalnya pada Arga dan ia tetap menyapa Arga dengan profesional.
***
"Aku tadi di antar oleh mama dan papa. Seru sekali di jalan kami melihat berbagai macam kendaraan." Ucap seorang anak yang sedang berbincang di dekat Ken.
"Papaku mengantarku sebelum ia berangkat kerja."
"Mama dan papaku mengantarku dan mencium kedua pipiku."
"Mama papaku akan menjemputku nanti."
Begitulah perbincangan anak-anak di kelas. Di hari pertama mereka masuk sekolah. Ada rasa iri dalam hati Kenneth. Tapi ia tetap biasa saja mendengarkannya. Karena baginya mama dan aunty nya sudah sangat membuatnya senang.
Pulang sekolah, Dinda sudah menunggunya di dalam mobil. Begitu melihat Ken keluar, Dinda langsung menghampirinya. Dinda melambaikan tangannya pada Ken. Begitu sampai, Ken langsung memeluk Dinda.
Mereka masuk ke dalam mobil bersama. Belum sampai pintu pagar sekolah. Dinda bertemu dengan dua orang paruh baya yang terlihat familiar.
"Tuan Alex? Nyonya Tania?" Sapa Dinda.
"Nona Dinda putrinya Nyonya Sandara?" Tanya Tania untuk memastikan.
"Tidak disangka ya kita bertemu disini. Saya sering sekali mendengar nama anda. Senang bisa bertemu Nona Dinda." Kata Tania.
Tania adalah salah satu penggemar karya produk Femmy Star. Setiap Femmy Star mengeluarkan produk Limited Edition, Tania selalu membelinya lebih dulu. Bahkan tas yang ia gunakan saat ini adalah produk Limited Edition dari Femmy Star.
"Nyonya juga ingin menjemput cucu disini?" Tanya Dinda.
"Bagaimana mau punya cucu kalau anak-anak kami saja belum menikah?" Jawab Tania.
"Mama!" Ken mengantuk dan meminta Dinda untuk menggendongnya.
"Lucunya! Anak kamu kah?" Tanya Tania.
"Kalau seperti ini saya jadi ingat anak pertama saya saat seusia dia. Seperti ini, selalu manja. Rambutnya, matanya sama seperti putra kami. Apalagi kalau sedang seperti ini." Tania menggoda Ken dengan cara mencubit pipinya.
Merasa bahwa Tania manyamakan dengan putranya. Dinda langsung pamit pergi. Ia khawatir jika terlalu lama mereka menyadari bahwa Ken adalah cucu mereka. Dinda pergi dengan terburu-buru sambil menggendong Ken.
Tidak di sangka ia akan bertemu dengan kedua orangtuanya Arga. Sampai di mobil, Dinda menatap Ken yang sudah tertidur pulas. Lalu, ia melajukan mobilnya dengan kecepatan normal.
***
Di ruangan, Tuan Alexander dan Nyonya Tania memeriksa data-data murid yang baru saja masuk. Mereka juga memeriksa laporan yang di berikan. Mereka tertahan di data Kenneth Alexander. Senyumannya yang terpajang di formulir terlihat sangat manis.
"Ayah, tengok deh foto putranya Nona Dinda. Jadi teringat saat Arga kecil ya, Yah." Tania mengusap foto Ken.
"Tak terasa putra kita sudah besar."
"Sudah punya jalannya sendiri." Sambung Alexander.
***
Di sebuah gedung RG Entertainment.
Arga meminta asistennya untuk menyelidiki kehidupan Dinda. Ia masih tidak terima jika dulu ia di tolak karena Dinda sudah kebelet menikah. Karena ia tahu Dinda bukan wanita yang seperti itu.
Hasil pemotretan cover majalah juga sudah sampai di meja Arga. Tak sedikitpun ia melihat Asya pasangannya di cover tersebut. Hati Arga memang sudah tertutup untuk wanita lain selain Dinda.
"Arga! Aku kangen sama kamu." Asya masuk ke ruangan Arga tanpa mengetuk.
Sudah pasti Arga kesal melihat Asya yang tiba-tiba masuk. Ia memanggil sekretarisnya dengan nada tinggi. Wajahnya terlihat emosi sekali. Melihat ekspresi Arga yang tidak senang, sekretaris Arga meminta Asya untuk keluar. Bukan Asya namanya jika ia patuh untuk keluar.
Ia kekeh untuk berada di ruangan Arga. Sampai akhirnya Arga yang keluar dari ruangannya. Ia berkeliling sambil melihat talent nya berlatih atau ada yang sedang asik di taman.
"Arga!" Sapa seorang gadis.
"Kamu lagi di kantor?" Tanya Gadis itu
"Arga!" Gadis tersebut menghentikan langkah Arga.
Arga berbalik badan dan menatap gadis itu. Gadis itu bernama Ratih Meilani pembawa acara KURET KUliner baREng raTih. Sudah setahun Ratih bergabung di RG Entertainment. Kini acara yang di bawakan oleh Ratih sudah memiliki ribuan pengikut.
"Arga, gimana kalau hari ini kita kuliner bareng?" Ajak Ratih.
Arga mengikuti permintaan Ratih. Tanpa bertanya resto yang akan mereka kunjungi. Sepanjang jalan Arga hanya menatap layar ponselnya.
"Arga, aku dengar-dengar kamu ada hubungan sama Asya ya? Pantas saja chemistry kalian tuh dapat banget." Ratih mencoba membuka obrolan.
"Itu hoax. Saya tidak pernah ada hubungan dengan siapapun." Jawab santai Arga sambil merenggangkan otot dan memejamkan matanya.
Wajah Ratih tersenyum sumringah. Seakan ada maksud tersembunyi. Ratih kembali menghadap ke depan dengan senyumannya yang tidak luntur. Sampai di lokasi, kamera sudah siap di luar mobil. Baru saja mereka keluar mobil, sudah ada beberapa fans Arga yang meliriknya.
"Kamu mengajak saya ke restoran ini?" Arga tak berselera melihatnya.
"Dinda! Kamu tengok Dinda! Arga lagi ada di restoran sebelah kantor kamu!" Suara Ara yang kencang membuat Dinda menjauhkan ponselnya.
"Kamu yakin Ra?" Raut wajah Dinda terlihat sangat cemas.
Dokumen yang menumpuk di meja kerjanya ia biarkan begitu saja. Dinda langsung mengambil tas dan ponselnya. Ia bergegas keluar berlari ke arah restoran tersebut.
Sampai depan restoran, terlihat banyak fans Arga. Ia ragu untuk mendekat, apalagi saat dirinya melihat kamera yang ada di depan Arga. Begitu menu makanan berhenti di meja Arga. Arga menelan ludahnya melihat beraneka ragam seafood terhampar di depannya.
"Untuk apa aku kesini? Arga juga pasti gak akan mau makan itu semua." Batin Dinda.
Mendengar sorakan fansnya yang meminta Arga menyantap Udang. Dinda berbalik badan dan menatap Arga. Ia tidak menyangka bahwa wanita di samping Arga menyuapinya udang yang besar ke mulut Arga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments