Pertemuan Keluarga#2

Seminggu pun berlalu, akhirnya hari pertemuan keluarga pun berlangsung. Daniel datang siang hari dari kost nya, sedangkan Stefani dan keluarganya tentu saja sudah berada di rumah orang tua mereka karena memang Stefani melahirkan di sana. Yohanes dan Lia akan datang nanti sore karena harus menunggu Yohanes pulang kerja lebih dulu.

"Gimana kerjaan kamu Niel?" tanya Adrian papa Daniel ketika mereka sedang duduk santai di teras sambil melihat beberapa tetangga yang membantu memasak di rumah mereka untuk acara nanti malam.

"Baik Pa." jawab Daniel singkat seperti biasa.

Pak Adrian hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Apakah kamu belum berniat mencari pasangan? Kamu sudah lihat kan adik kamu bahkan sudah memiliki dua anak." ucap Adrian setelah mereka terdiam beberapa saat.

"Pa..." jawab Daniel dengan menghembuskan nafas panjang.

"Iya-iya papa tahu, tapi selama orang tua kamu masih sehat sebaiknya kamu segera mencari pasangan hidup biar kami merasa tenang." ujar Adrian kembali menasehati Daniel untuk kesekiankalinya.

Dan tentu saja reaksi Daniel seperti biasanya, dia akan merasa kesal ketika orang tuanya selalu membahas tentang pasangan hidupnya.

"Papa sudah tahu jawabannya." hanya itu jawaban yang bisa diberikan Daniel kepada papanya.

Pak Adrian hanya bisa menghembuskan nafas pelan karena memang sesulit itu menasehati anak pertamanya tersebut.

"Yohanes belum datang Pa?" tanya Daniel mengalihkan pembicaraan dan sekalian saja dia ingin tahu keberadaan Lia karena memang belum dia temukan di rumah mereka.

"Yohanes sama Lia dan anak-anaknya masih nanti sore, tunggu Yohanes pulang kerja dulu." jawab Adrian sesuai dengan pesan yang kemarin dikirimkan oleh Yohanes ketika dirinya bertanya tentang kedatangannya di rumah mereka.

Daniel pun hanya menggumam sebagai jawaban. Kemudian Daniel segera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya setelah sebelumnya dia berpamitan kepada papanya untuk beristirahat.

***

Daniel mengerjapkan kedua matanya ketika mendengar suara-suara rame anak kecil di rumahnya. Kemudian dia melihat jam di tangannya dan menyadari bahwa dia sudah tertidur cukup lama. Setelah kesadarannya terkumpul, Daniel mendengar suara Yohanes dan kedua anaknya yang sedang tertawa entah membicarakan apa.

"Oh Lia udah datang." gumam Daniel karena mendengar suara Yohanes tentu saja pasti Lia juga ada.

Daniel segera turun dari ranjang dan keluar dari kamarnya bermaksud ingin menyapa keponakan-keponakannya.

Tetapi ketika dia membuka pintu kamar Daniel sedang membenahi letak jam tangannya sehingga dia tidak melihat jalan dan bersamaan dengan itu Lia berjalan tergesa sehingga menabrak tubuh Daniel dan hendak jatuh jika saja Daniel tidak dengan sigap menangkap tubuh Lia. Keduanya saling memandang beberapa saat kemudian Lia segera tersadar dan berdiri membenahi posisinya.

"Maaf Mas, aku buru-buru jadi gak lihat jalan." ucap Lia dengan tidak enak hati.

Karena Lia jarang sekali berinteraksi dengan Daniel dan belum tahu dengan pasti bagaimana sifat Daniel sehingga Lia merasa tidak enak jika melakukan kesalahan terhadap Daniel.

Daniel hanya menatap Lia dengan lekat karena sempat mengagumi kecantikan Lia yang saat itu hanya menggunakan kaos polos berwarna navy dan celana jeans yang sangat cocok dengan tubuhnya dan jangan lupakan rambutnya yang dikuncir kuda sehingga seakan memperlihatkan bahwa dia masih muda dan cantik tentunya. Sedetik kemudian dia tersadar dan menggelengkan kepalanya bahwa apa yang dipikirkannya itu salah.

"Hmmm...." Daniel hanya menggumam sebagai jawaban atas permintamaafan dari Lia, kemudian segera berlalu dari hadapan Lia untuk menetralkan hatinya yang berdebar tidak karuan.

Sedangkan Lia hanya menggedikan bahunya dan kembali membantu ibu-ibu yang sedang memasak.

***

Acara syukuran malam itu berjalan dengan lancar semuanya merasa bahagia atas bertambahnya anggota keluarga baru di keluarga besar mereka. Semua tetangga dan tamu-tamu sudah berpamitan pulang hanya tinggal keluarga inti saja yang masih berkumpul karena mereka akan menginap semua di rumah orang tua mereka dan keesokan harinya mereka akan kembali ke rumah masing-masing terkecuali Stefani yang masih harus menginap beberapa hari lagi karena kondisinya pasca melahirkan yang masih harus banyak istirahat.

Semuanya terlihat bahagia sambil menimang bayi Stefani karena merasa lucu dan gemas. Sedangkan Daniel hanya menyimak dalam diam tetapi terkadang ikut tersenyum ketika melihat keponakan-keponakannya yang lucu. Daniel pun melihat tidak adanya keberadaan Lia disana.

"Dia pasti masih saja dibelakang dan ada aja yang dikerjakannya." batin Daniel sambil mengedarkan pandangannya untuk memastikan bahwa Lia memang tidak ada disana.

Daniel pun bangkit berdiri dan berjalan ke belakang dengan alasan ingin mengambil minuman. Dan benar saja ketika dia mengambil minuman dari dispenser, ekor matanya melihat Lia yang sedang membersihkan dapur seorang diri. Dan sesekali terlihat Lia mengelap keringatnya di dahi dengan punggung tangannya. Dan hal itu membuat Daniel merasa Lia semakin cantik saja.

"Kalau capek istirahat aja dulu." reflek Daniel berkata seperti itu kepada Lia.

Tetapi karena Lia sedang fokus dengan apa yang dia kerjakan sehingga tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh Daniel.

"Iya Mas, kenapa?" tanya Lia sambil menoleh ke arah Daniel.

Daniel pun tersadar dengan ucapannya, entah kenapa tiba-tiba saja dia menjadi perhatian kepada Lia.

"Gak apa-apa." jawab Daniel yang kemudian segera pergi dari dapur dan kembali berkumpul dengan kelurganya di ruang tamu.

Sedangkan Lia hanya kembali bengong karena merasa aneh dengan sikap Daniel hari ini selama di rumah orang tua mereka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!