Hari berganti hari kini sudah seminggu kepergian Dimas dan itu berarti sudah seminggu itu juga dimas dan Siska menikah
Hari ini Hanum menunggu kedatangan Suaminya Dimas apakah pria itu akan menepati janjinya atau tidak
Sore itu Hanum mengajak putri kecilnya duduk di teras depan rumah sambil memperhatikan Mbok nah membantu suaminya menyirami bunga-bunga yang ada di halaman rumah
Pakde Karyo terlihat sibuk memotong rumput yang sudah mulai meninggi karena memang pakde Karyo memotong rumput sekali seminggu itupun saat sore hari jadi pakde karyo tidak begitu merasakan tersengat panas sinar matahari
Saat hanum asik mengajak putri kecilnya berbicara tiba-tiba ponsel hanum berdering
Hanum segera meraih ponselnya yang disimpannya diatas meja teras
Hanum tersenyum miring melihat siapa yang meneleponnya
"Halo Assalamualaikum mas" ucap Hanum
"waalaikumsalam dek,kamu lagi ngapain !?" tanya Dimas berbasa-basi
"lagi duduk santai di depan rumah,liatin bunga tetangga yang sedang bermekaran " jawab hanum masih dengan suaranya yang lemah lembut namun hanum memutar bola matanya malas
"loh kok bunga tetangga yang di liatin sayang kan kamu punya kebun bunga sendiri di depan rumah " jawab Dimas
"iya emang ada mas tapi bungaku itu sudah tua jadi sudah terlihat layu " jawab Hanum asal
Degg
Jantung Dimas tiba-tiba terasa berdegup kencang mendengar ucapan istri pertamanya itu
Dimas berusaha menetralkan degupan jantungnya agar suaranya tidak terdengar gugup di telinga sang istri
"oh iya dek putri kita mana !?"tanya dimas mencoba mengalihkan pembicaraan mereka
Hanum tersenyum menyeringai mendengar suara suami penghianatnya itu terdengar gugup
"ada mas ,nih lagi berceloteh riang di keretanya
Hanum mendekat ponselnya ke mulut sang bayi yang sedang asik berceloteh memainkan mainannya
Hanum melakukan itu agar Dimas sadar jika dia sudah punya Baby Nata
"wah anak papa sudah pintar berceloteh " ucap Dimas saat Hanum menempelkan kembali ponselnya di telinganya
"mas jadikan pulang hari ini!?" tanya Hanum akhirnya karena dia sudah sangat muak mendengar suara laki-laki brengsek itu
"maaf sayang mas batal pulang hari ini karena pekerjaan mas masih sangat banyak " jawab Dimas terdengar gugup
Hanum sangat tau jika suaminya itu berbohong pasti akan sangat gugup
"ya ampun mas padahal tadi aku sudah masak makanan kesukaan mas tapi ternyata mas tidak jadi pulang" jawab Hanum dengan nada kecewa padahal dia tidak memasak sedikit pun
Hanum ingin suaminya itu merasa menyesal
"maafkan mas sayang mas benar-benar tidak bisa pulang hari ini tapi nanti mas usahakan bisa pulang besok,mas akan menyelesaikan pekerjaan mas secepatnya " ucap dimas membual hingga membuat hanum ingin muntah mendengarnya
"jangan berjanji mas jika akan kamu ingkari "jawab Hanum
Degg
Lagi-lagi jantung Dimas berdetak kencang mendapatkan jawaban seperti itu dari istrinya itu
"mas kamu jangan macam-macam ya disana, ingat mas ada baby nata yang menantimu pulang "ucap hanum dan lagi-lagi jantung Dimas berdetak dan terasa ingin copot dari tempatnya
"iya sayang,mas mau macam-macam bagaimana !? Mas disini Murni bekerja sayang"jawab Dimas
"ya sudah mas kalau begitu aku mau bawa baby nata masuk kedalam rumah soalnya sudah hampir magrib
Ingat ya mas jaga hati dan mata kamu untuk kami"ucap Hanum
"iya sayang " jawab dimas
Wajah dimas sudah sangat pias, karena dia merasa istrinya itu sudah tau dengan pernikahannya dengan Siska
"akh tidak mungkin Hanum tau jika aku sudah menikah
Tidak mungkin ibu atau Adik-adikku yang memberi tahukannya mereka kan sudah berjanji tidak akan membocorkan rahasianya ini
"kenapa mas istri tua kamu itu marah-marah kamu tidak pulang !?" tanya siska ketus
"tidak sis hanum itu tidak pernah marah dia penurut sama mas" jawab Dimas
"kalau begitu kamu jangan terlalu cepat pulang ya mas!? Kamu disini seminggu lagi menemani aku
Kan anakmu ini tidak mau jauh dari papanya "ucap siska merebahkan kepalanya di dada Dimas
Tangannya bergerilya meraba tubuh Dimas hingga Dimas merasa tidak tahan hingga akhirnya mereka bergulat di ranjang mereka penuh dengan nafsu
Mereka tidak peduli dengan suara azan magrib berkumandang, mereka masih dengan pergulatan mereka
kita tinggalkan Dimas dan siska yang sedang bergulat
Setelah hanum makan malam dan putri kecilnya sudah terlelap di dalam boks bayinya
Bayi cantik itu sepertinya sedang asik bermain di alam mimpinya karena hanum dapat melihat putrinya kadang tersenyum bahkan dnegan suara lelehannya
Hanum menghubungi sahabatnya jamila ingin menanyakan tentang pekerjaan yang bisa di lakukannya di rumah
"halo Assalamualaikum "ucap Hanum saat Jamilah mengangkat telponnya
"waalaikumsalam,ada apa num!?" tanya jamilah
"mil kamu tau nggak pekerjaan apa yang bisa dilakukan di rumah !? Kamu kan tau sekarang itu aku buka lagi satu-satunya istri mas dimas dan aku sangat yakin dia tidak akan pernah bisa berlaku adil " jawab hanum
Lama mila terdiam mencari solusi untuk sahabatnya itu
"mil kamu dengarkan apa yang aku bilang !?" tanya hanum
"dengar Hanum sayang,ini lagi mikir kira-kira pekerjaan apa yang cocok buat kamu tanpa harus meninggalkan ponakan cantikku itu
Dan aku itu sangat setuju dengan apa yang kamu katakan
Aku salut sama kamu tidak terpuruk dengan masalah besar yang kamu hadapi " jawab jamilah
"aku harus kuat mil, seperti yang bkamu katakan waktu itu aku masih ada Renata yang sangat membutuhkanku
Aku tidak ingin Putriku terlantar bhanya karena sakit hati dan kekecewaanku pada mas Dimas " ucap Hanum denga suara yang mulai serak karena menahan tangisnya
Bohong jika dikatakan hanum baik-baik saja
Hanum berusaha kuat demi putri kecilnya
"oh iya num bagaimana kalau kamu bergabung dengan tim Audit di perusahaan pak Tanuja
Soalnya tim audit kekurangan anggota num
Bagaimana menurut kamu num!?" tanya Jamilah
# Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi.#
(sumber mbah Gugel)
"tapi apakah bisa pekerjaan itu dilakukan dirumah!? Tanpa harus ke perusahaan !?" tanya hanum
"ya bisalah num kan kerjaannya cuma memeriksa laporan keuangan perusahaan setelah itu hasilnya dikirim kan lewat email " jawab Jamila
"kamu kan tau itu semua num,apa karena kamu sudah terlalu lama jadi ibu rumah tangga hal seperti itu sudah kamu lupa!?" lanjut Jamilah lagi
"bukan maksud aku seperti itu mil tapi apakah ketua tim auditor perusahaan mengizinkan aku untuk bekerja di rumah !?" tanya hanum memperjelas maksudnya
"oh begitu !? Ya sudah besok aku aka tanyakan pada pak Tanuja dan semoga saja pak tanuja mau membatu kita dan membicarakan tentang kamu pada pak Rajendra ketia tim Auditor perusahaan " jawab Jamilah
"kamu memang yang terbaik mil,kamu selalu ada untukku di saat aku terpuruk seperti ini" ucap Hanum sendu
"sama-sama sayangku, apapun itu selagi aku mampu membantumu akan aku lakukan " jawab Jamilah membuat Hanum semakin terharu dengan ketulusan sahabatnya itu
"sudah dulu ya num,aku mau selesaikan pekerjaan aku dulu,kamu yang sabar ya pasti kamu akan mendapatkan jalan keluar yang terbaik" ucap Jamilah berpamitan
"iya mil, makasih banyak ya dan maaf udah ganggu waktumu" jawab hanum
"iya num,kamu ini kayak siapa aja
Sudah sayangnya Mila, tetap semangat jaga kesehatan demi masa depan baby Nata assalamualaikum "ucap Jamilah
"iya mil, waalaikumsalam " jawab Hanum
Dan panggilan telepon mereka berakhir
Hanum berjalan kearah boks bayinya dan mengangkat bayinya lalu memindahkannya keranjangnya
Hanum pun merebahkan tubuhnya, mengistirahatkan seluruh jiwa dan raganya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
moral hazard
keren
2024-11-27
1
Osie
semangaaaatt hanum..
2024-07-18
2
kairin
kenapa ulet bulu selalu berkeliaran ..
2024-07-15
2