Eps 4

" Ekheemmm.... ekheemmm..." seketika drama antara Kaka beradik berhenti, giva memperlihatkan kedua matanya melalui pundak sang Kaka untuk mengintip siapa yang sedang mengeluarkan suara.

Deggggg......

Ketika mata giva bertemu dengan mata gio seakan mereka terkunci dengan tatapan yang sangat sulit diartikan namun cukup membuat hati giva terasa hangat dan begitupun dengan perasaan nyaman yang dirasakan oleh gio saat ini.

" Udah gapapa biarin aja nanti Kaka pukul tuh si Dandy enak banget bikin adik kecil Kaka nangis, yuk makan dulu Kaka kenalin sama temen-temen Kaka kebetulan lagi kumpul gapapa kan?" Rio yang mendengar suara dari teman-temannya langsung sadar bahwa dibelakang sana ada banyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua.

" Mmmhhh kak giva boleh mandi dulu ga? Malu mata giva bengkak banget terus badan giva juga lengket bau asem yah sebentar atau Kaka sama yang lain makan duluan aja" ucap giva seraya meleraikan pelukannya.

" Iya Kaka tunggu dimeja makan jangan lama ya dek" usapan lembut dipuncak kepala giva menutup drama pelukan saat ini.

" mmmmhh.. Kaka Kaka semua salam kenal aku giva adik kak Rio, permisi untuk ke kamar dulu silahkan dinikmati hidangannya" pamit giva ketika akan menaiki tangga menuju kamar tidurnya.

" Haaiiii givaa" terdengar suara yang sangat kompak antar Bayu dan Aldi, berbeda dengan gio yang masih mencerna kenyataan yang baru saja ia dapatkan.

" Woyyy bengong Lo"

" Itu beneran adek Lo Yo?" tanya gio yang ingin memastikan kenyataan yang masih sulit dicerna.

" Iyaa gio dia abis putus cinta noh sama di Dandy Dandy itu mana sekarang si Dandy itu kerja satu perusahaan sama dia gentiin posisi dia pula, pengen gue hajar tu laki bisa-bisanya dia bikin adek gue nangis" umpat Rio yang sejak tadi sebenarnya menahan emosi.

" Bentar Dandy? Sekarang satu kerjaan dan gentiin posisi adek Lo?" tanya gio yang masih ingin memastikan kembali bahwa yang dimaksud Rio adalah adiknya.

" Lo kenapa sih gio kepo amat naksir Lo?" boy yang masih setia dengan game ditangannya berbicara sekenanya.

" Wajar lah kalau naksir kan diantar kita cuma dia doang nih yang jomblo" Aldi menimpali ucapan boy.

" Iyaa kenapa? Lo kenal?" jawab Rio dengan memberikan satu gelas minum dihadapan gio.

" Dia adek gue Yo, adek lo kerja dikantor gue dan mulai besok jadi sekertaris gue" jawaban gio membuat Rio, boy dan Aldi seketika membeku tidak ada jawaban yang keluar dari mulut mereka.

Gio menceritakan kejadian dikantor hari ini termasuk hubungan antara Stella dan adiknya Dandy, gio sempat merasa curiga atas ekspresi Dandy dan giva tadi pagi namun karena jawaban giva yang mengatakan bahwa mereka adalah teman kampus jadi gio mempercayainya.

" Sialan adek lo pengen gue hajar" umpat Rio setelah mendengar cerita gio.

" Hajar aja Yo, gue ga akan halangin kok emang dia pantes dapetin itu jadi cowok kok brengsek banget gue atas nama pribadi dan adek gue minta maaf sama Lo dan adek Lo" gio yang merasa tidak enak akhirnya mengucapkan kata maaf khawatir akan melebar kemana-mana akhirnya antisipasi dikeluarkan.

" Santai aja lagian yang salah kan adek Lo, jadi kita tetep berhubungan baik" Rio menepuk pundak sang teman dengan ulasan senyum.

------------

Setelah makan malam terlewati dengan sangat lahap karena mereka sengaja belum makan sebelumnya termasuk menyemil makanan ringan, alhasil perut semakin terasa lapar dan semua makanan diatas meja telah habis.

" Gia saya atas nama pribadi dan atas nama Dandy mau minta maaf sama kamu, saya sangat malu atas tindakan yang sudah dilakukan oleh adik saya terhadap kamu" saat ini gio dan giva sedang duduk berdampingan diatas sofa, sedangkan sang Kaka dan kedua temannya sedang asyik bermain game.

" Iya pak tidak apa-apa salah saya juga kok atas adanya permasalahan ini, karena kami memang sudah selesai jadi kami akan profesional kerja saat dikantor dan saat diluar kantor kami akan melanjutkan kehidupan kami masing-masing sesuai goals yang sudah kami atur" jawaban giva seketika membuat hati gio terasa hangat entah kenapa jawabannya sungguh sangat bijak tidak ada teriakan ataupun emosi yang meledak.

" terimakasih banyak mulai besok kamu akan menjadi sekretaris saya, saya tidak menyangka ternyata kamu adalah adik dari sahabat saya" gio yang mencoba mengalihkan obrolannya agar giva tidak berlarut-larut dalam kesedihan yang diciptakan oleh adiknya.

" hehe iya ya pak ternyata dunia sesempit mangkok bakso hehe" jawaban absurd giva membuat bibir gio seketika melengkung sempurna.

" Ternyata selain jago kerja kamu juga jago bercanda yaa" goda gio yang membuat giva menundukkan kepalanya.

" Maaf pak kalau saya kurang sopan" giva yang merasa salah tingkah bingung sendiri dengan tindakannya.

" Panggil saya Kaka saja sama seperti kamu panggil Rio dan yang lain, memang kalau dikantor saya adalah atasan kamu tapi diluar saya seperti kakak kamu giva" pinta gio yang merasa kurang nyaman saat dipanggil bapak oleh giva.

" Hehe oke pak ehh kak tapi kalau dikantor kita tetap profesional jadi aku tetap akan panggil bapak" giva kembali mengangkat kepalanya menatap kedua bola mata sang atasan.

" iya terserah kamu sajalah" gio yang merasa pasrah atas keinginan giva hanya bisa menuruti kemauannya.

" ekheemmm.. Awas Lo berdua cinlok, anteng bener tuh ngobrol berasa ga ada orang apa ya" Aldi yang sejak tadi mendengarkan obrolan giva dan gio saat ini mulai menggoda.

" Gimana Yo, nanti sahabatku adalah adik iparku hahahhaah" ucap boy mengompori ucapan Aldi.

" Ya gapapa gue sih setuju kalau sama gio udah terpercaya beda sama Lo Berdua" Rio yang masih asik dengan game nya mencoba memberikan jawaban.

" Tuhhh gio udah lampu ijo terobos aja kata gue sih" Aldi benar-benar membuat gio dan giva menjadi salah tingkah, wajah giva berubah menjadi seperti udah rebus.

" Yaa gue sih gimana givanya aja" tiba-tiba saja gio memberikan jawaban yang tidak di sangka dan diduga membuat aktivitas permainan game terhenti dan giva sudah dipastikan menjadi mati kutu saat ini.

" Nah de kamu dari pada galau galau si Dandy mending yang udah pasti aja sama di gio, tampan rupawan kaya raya lagi" ucap Aldi yang sudah seperti seseorang yang semangat menawarkan produknya untuk dimiliki.

" Nahh bener jaman sekarang cari yang pasti-pasti aja lagian sekalian noh ajarin di gio pacaran seumur hidup belum pernah pacaran kasian banget" boy memberikan fakta yang membuat gio merasa dipermalukan.

Tukkkkk..

" Awwwwssshhhh gila Lo gio sakit jidat gue, lagian ga usah malu dengan giva tau lo belum pernah pacaran bukan berarti nilai ketampanan Lo berkurang kali" boy mengusap pelan jidatnya yang terkena jentikan jari tangan gio.

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

😁😄🤣🤣
Sahabatku adik iparku...
eh, masih CALON yaaaaaa...

2024-05-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!