5. Satu Kamar

Karena suntikan obat bius berdosis tinggi membuat Devin tertidur dalam waktu jangka panjang. Ia bahkan hampir tertidur seharian sejak semalam. Ia tidak menyadari apa yang terjadi hingga ia bangun sudah hampir malam lagi.

Devin belom menyadari juga apa yang terjadi sekarang. Kepalanya masih terasa pusing. Kemudian ia teringat akan satu kata. Yaitu pernikahan.

"Nikah. Ohh iya aku kan harus menikah hari ini." Terburu-buru beranjak dari ranjang itu. Karena Devin mengingat akan dirinya yang akan menikah hari ini. Jadi ia ingin bersiap-siap. Ia pun langsung mencari-cari ponselnya untuk melihat jam dan ternyata ponselnya mati.

"Yah. Ponselku mati Lagi!" Ia pun buru-buru keluar dari kamar untuk menemui yang lainnya. Padahal jam didinding di tembok kamarnya pun ada. Namun ia seperti orang bingung yang baru saja terbangun dari tidurnya.

"Dev. Kau sudah bangun?" Tanya Mama yang kebetulan sedang duduk diruang depan kamar.

"Ma. Ayo kita siap-siap pergi ke pernikahan" Devin. Mendapati ibunya yang sedang duduk di sofa ruang keluarga langsung antusias mengajaknya.

"Siap-siap? Ini jam berapa Dev? Kau sudah telat ke pernikahan mu!"

"Hah??" Benar-benar seperti orang bingung Devin ini. Ia tidak mengerti apa yang dikatakan ibunya. Bagaimana bisa ia telat ke pernikahannya. Ini kan tidak mungkin? Kenapa mereka tidak membangunkannya? Pikirnya.

"Ini sudah tanggal 6 Dev. Dan ini sudah jam setengah 6 sore. Tentu saja pesta pernikahan mu sudah bubar."

"Ma. Mama ini bicara apa si Ma? Devin ga ngerti?"

"Mama telah membatalkan pernikahan mu. Kerugian mereka akan kita ganti!"

Mendengar kata setengah 6 sore membuat Devin memandang jam dinding. Ternyata benar jarum jam menunjukkan angkan jam setengah 6, namun untuk sore dan paginya Ia belom menyadari juga. Ia bergegas menuju ke balkon rumah, yang ternyata hari hampir gelap dan

menjelang petang. Sementara matahari tentu ada di ufuk Barat.

Devin langsung teringat akan suntikan dokter itu sekarang. Yang membuat ponselnya terjatuh seketika juga dari genggamannya semalam.

"Ya Tuhan. Apa ini bukan mimpi???" Devin masuk kembali ke dalam rumah dengan terburu-buru.

"Mama keterlaluan!" Devin marah besar. Ia sudah menyadari semuanya. Ibunya sengaja melakukan semua ini. Bahkan ia langsung masuk ke dalam kamarnya dengan terburu-buru dan berusaha mengaktifkan ponselnya kembali untuk menghubungi Zenita kekasihnya.

"Ahh! Pake mati segala!!" Devin memaki ponselnya sendiri karena amarah.

Ibunya pun berusaha keras untuk mendekatinya dan berbicara lagi.

"Dev. Semua ini mama lakukan demi kebaikan kamu"

"Kebaikan?? Mama gila tahu gak! Bahkan mama sudah merusak nama baik anak mama sendiri!" Devin benar-benar marah besar. Ia terlihat langsung membawa ponsel dan powerbanknya pergi dari kamar itu.

"Dev. Kamu mau kemana Dev??"

"Aku mau ke hotel Ma! Aku ingin menemui Zenita dan membicarakan semua ini!" Pekiknya sengit.

Ternyata anak itu benar-benar marah. Apa dia gila! Zenita sudah cacat begitu dia masih mengejarnya!

Devin langsung pergi meninggalkan rumah. Ia mengendarai mobilnya dengan penuh amarah. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana suasana pesta pernikahan tadi siang tanpa kehadirannya dan keluarganya.

*

*

Acara telah usai. Zenita pun sudah mengganti pakaian pernikahannya dengan baju biasa. Ia saat ini juga di dampingi perawat khusus untuk membantunya melakukan aktivasi sehari-hari.

Begitu juga dengan yang lain mereka semua sudah rapi dan berganti pakaian.

"Zenita. Pergilah ke kamarmu. Ini kamar Mama dan Papa. Kita waktunya beristirahat sebentar. Kita akan keluar kamar lagi setelah jam makan malam. Temui Franz. Ia juga pasti sudah menunggumu dikamar."

Malam ini mereka semua tentunya bermalam dan menginap dihotel itu.

"Ini nikah bohongan kan Ma? Tidak mungkin aku tidur dengan Franz kan Ma?." Mukanya memelas. Zenita juga tidak ingin pernikahan ini terjadi. Ia masih tidak menyangka akan semua ini juga jika ia telah menikah dengan Franz.

"Jangan gila sayang. Kau menikah dihadapan semua orang. Dan tentu saja ini pernikahan resmi. Kalian berdua sudah sah menikah.Tidak ada bohong-bohongan."

Zenita terdiam sedih mendengar semua itu. Ia pastinya masih sangat sedih. Di satu sisi ia tidak ingin menikah dengan Franz dan ia hanya ingin menikah dengan Devin. Namun Devin telah menyakitinya hari ini dan Franz yang malah menolongnya dihari pernikahannya ini.

"Apa kita boleh beda kamar Ma? Zenita belom siap dengan pernikahan ini."

Mama Lisa sangat tahu dengan kesediaan putrinya. Namun harus bagaimana lagi putrinya telah menjadi istrinya Franz sekarang.

"Hotel ini sudah penuh sayang. Tidak ada kamar lain lagi. Tidurlah dengan Franz. Tak baik jika kalian tidak tidur satu kamar. Lagian Franz juga sudah menolong keluarga kita. Kita akan menanggung malu jika Franz tidak menikahimu hari ini." Bohong Mama Lisa. Padahal ia tidak tahu apakah hotel ini berpenghuni penuh atau tidak. Namun ia ingin mengatakan ini supaya putrinya menurut untuk tidur satu kamar dengan Franz.

Saat ini Franz baru melepaskan jaznya. Ia belom berganti pakaian. Terlihatnya yang duduk disudut ranjang kamar hotel itu. Ia masih tidak percaya jika hari ini adalah hari pernikahannya.

Bagaimana caranya aku memberitahu semua ini kepada keluarga ku? Sementara aku sudah bertunangan dengan Hazna. Jika Hazna sampai tau hal ini dia pasti akan sangat sakit hati dan membenciku.

Toh pernikahan ini pasti cuma sementara kan. Nona Zenita juga tidak akan mungkin mau menikah denganku seperti ini. Baiklah. Sebaiknya untuk sementara waktu aku sembunyikan semua ini saja. Aku akan serahkan pernikahan ini juga pada Nona.

Tok..tok!

Suara ketukan pintu membuat Franz langsung menoleh ke arah pintu itu. Ia pun bergegas membukanya dan melihat nyonya lisa dan putrinya Zenita yang tentunya menggunakan kursi roda datang ke kamarnya.

"Franz. Istrimu ingin beristirahat. Kau juga istirahat dan ganti pakaianmu."

Mendengar kata itu bukan hanya membuat Franz terbelalak namun Zenita juga, bahkan ia sampai mengerutkan keningnya sekarang.

Istrimu?? Mama ini ngeselin banget! Kenapa harus kata istrimu yang keluar dari mulut Mama?? Ihh ngeselin!.

Zenita hanya mampu mengumpat didalam hatinya. Sebenarnya ia ingin sekali berteriak tidak mau.

"Baik Nyonya." Franz tidak mampu bereaksi apapun. Ia hanya patuh dengan apapun yang dikatakan Nyonya Lisa seperti biasanya.

"Satu lagi! Jangan panggil aku Nyonya. Kau sudah menjadi menantuku sekarang. Panggil aku Mama seperti yang lain. Apa kata yang lain jika kau masih memanggilku Nyonya."

Franz tidak mampu menjawab apapun. Sampai akhirnya Mama Lisa pun pamit meninggalkan kamar itu.

"Ya sudah. Mama juga ingin istirahat di kamar. Zenita Mama tinggal dulu ya."

"Iya Ma."

Mama Lisa sudah pergi. Seketika ruangan kamar menjadi sangat sunyi setelah Franz kembali menutup pintu itu.

Krikk.. Krikk!

Apa Nona tidak ingin berbicara apapun sekarang? Lalu aku harus bagaimana? Biasanya satu mobil tapi sekarang malah satu kamar.

Sama halnya dengan Zenita yang malah bingung dan canggung sekarang. Biasanya ketika bersama Franz suasananya tidak begini,ia malah main menyuruh dan berbicara dengan enak. Tapi sekarang lidahnya terasa kelu untuk berbicara padanya.

Apa yang harus aku lakukan sekarang?

Keduanya sama-sama saling berpikir untuk memulai pembicaraan. Namun akhirnya Franz yang mencoba untuk membuka suara.

"Nona mau istirahat di atas?"

"Iya.." Apalah daya Zenita sekarang. Hanya kata ini yang mampu ia ucapkan dari mulutnya.

Apa kalian bisa membayangkan bagaimana jadinya jika kita yang berada diposisi mereka? Kita pasti memilih untuk saling diam dan tidak ingin berbicara satu sama lain bukan? Karena tentunya suasana sudah sangat secanggung itu. Dari mulai majikan dan sang supir, sekarang harus menjadi suami dan istri.

"Saya akan bantu Nona naik ke atas" Franz pun langsung membantu Nona mudanya dengan lembut dan memapahnya ke atas ranjang.

Sungguh krikk..krikk tanpa suara! Mungkin jika salah satu dari mereka kentut suaranya akan seperti bom meledak.

"Nona istirahatlah. Jika butuh apa-apa kabari saya Nona." Franz sudah mengambil jaz miliknya yang ada diatas kasur. Ia terlihat akan pergi meninggalkan kamar itu. Karena hatinya sungguh tidak enak dengan nona mudanya.

"Kau mau kemana?" Akhirnya kata itu langsung terlintas dari mulut zenita.

"Saya takut Nona tidak nyaman dengan keberadaan saya. Saya akan cari kamar lain."

"Tidak ada kamar kosong. Tidurlah disini saja." Mendengar ucapan mama Lisa tadi membuat Zenita percaya begitu saja akan itu.

"Baik Nona."

Franz memilih untuk langsung mandi saja. Nuansa kamar mandi dan ruang ganti yang hanya berlapis kaca membuat Zenita melihat dada bidang Franz yang sedang mandi. Bahkan kakinya pun terlihat putih dan panjang untuk sekelas lelaki sepertinya.

Astaga! Kenapa aku jadi memperhatikannya mandi.

Terpopuler

Comments

Kusii Yaati

Kusii Yaati

ternyata orang kaya yang berpendidikan tinggi dan terhormat bisa nggak punya otak juga ya kayak mamanya Devin...😏

2025-04-05

0

Breagita rolissa

Breagita rolissa

Aku kembarannya author. kalian jangan lupa dukung ya cerita ini. wkwk.. /Chuckle/

2024-05-14

2

lihat semua
Episodes
1 1. Kecelakaan
2 2. Suntikan dokter
3 3. Please Franz
4 4. Terpaksa menikahi
5 5. Satu Kamar
6 6. Di blokir
7 7. Penjelasan Devin
8 8. Perkara buang air
9 9. Bicara penting
10 10. Masakan Hazna
11 11. Pemilik rumah sakit baru
12 12. Kau mau bukti?
13 13. Roti sobek
14 14. Kakak sudah menikah
15 15. Uang nafkah
16 16. Perhatikan Franz
17 17. Permohonan Mama Nova dan Drisha
18 18. Menonton berdua
19 19. Ikut Franz
20 20. Franz pergi
21 21. Termasuk tubuhmu?
22 22. Franz berselingkuh
23 23.Menginap
24 24. Dilema
25 25. Pulanglah sehari saja!
26 26. Selingkuhan??
27 27. Nona Jatuh
28 28. Papa Mas...
29 29. Bukankah suamimu berselingkuh??
30 30. Jangan lompat!
31 31. Kemarahan Om Haris
32 32. Maafkan Aku Mas
33 33. Satu kecupan
34 34. Acara besar
35 35. Siapa Namamu?
36 36. Penangkapan Liora
37 37. Tentang hubungan.
38 38. Franz Gundah Gulana
39 39. Suamiku yang sempurna
40 40. Dasar lelaki miskin!
41 41. Berpelukan
42 42. Baiklah istriku
43 43. Seperti jaring ikan?
44 44. Makan malam 2 keluarga
45 45. Teman Lama!
46 46. Nakal!
47 47. Mawar putih
48 48. Kondisi Devin
49 49. Donor darah
50 50. Tidak mau diganggu!
51 51. Suster Aneh!
52 52. Aku akan menciumnya!
53 53 Hasil tes DNA
54 54. Bahkan hampir meledak!
55 55. Wanita gila!
56 56. Obat Palsu
57 57. Tak akan aku biarkan sesuatu terjadi lagi!
58 58. Bertemu lagi
59 59. Ke Kantor Devin
60 60. Fara Terjebak?
61 61. Kakek kecewa!
62 62. Akhirnya Bisa Jalan
63 63. Berkecil hati
64 64. Cinta panas
65 65. Pesanan kue..
66 66. Seharian berduaan
67 67. Ikutlah denganku!
68 Pengumuman
69 69. Jadi Jutek!
70 70. Kakek pingsan.
71 71. Cantik juga kalau lagi tidur.
72 72. Aku Papamu, Ayah kandungmu!
73 73. Akan ku jemput!
74 74. Luka lama!
75 75. Memeluk sang ibu.
76 76. Gerah!
77 77. Masih Canggung!
78 78. Aku harus bagaimana?
79 79. Aku pasti sudah gila!
80 80. Mual?
81 81. Kado pernikahan
82 82. Ternyata Hamil
83 83. Fara dimana?
84 84. Ada apa denganku?
85 85. Entah kenapa aku menyayangimu?
86 86. Tentang prinsip?
87 87. Patah hati
88 88. Aku ingin menghajarnya!
89 89. Ikut aku!
90 90. Jadilah yang terakhir untukku Fara
91 91. Kembalilah bersamaku?
92 92. Mengkhawatirkan Fara
93 93. Sekalian meminta restui
94 94. Tidak punya waktu untuk bermain-main.
95 95. Persiapan Lamaran
96 96. Akhirnya lamaran
97 97. Kebahagiaan bersama.
98 98. Brengsek kamu Roland!
99 99. Senang tanpa takut.
100 100. Cukup sekali saja dan kamu jangan.
101 101. Ayo menikah?
102 102. Akhirnya menikah.
103 103. Bahagia sedunia.
Episodes

Updated 103 Episodes

1
1. Kecelakaan
2
2. Suntikan dokter
3
3. Please Franz
4
4. Terpaksa menikahi
5
5. Satu Kamar
6
6. Di blokir
7
7. Penjelasan Devin
8
8. Perkara buang air
9
9. Bicara penting
10
10. Masakan Hazna
11
11. Pemilik rumah sakit baru
12
12. Kau mau bukti?
13
13. Roti sobek
14
14. Kakak sudah menikah
15
15. Uang nafkah
16
16. Perhatikan Franz
17
17. Permohonan Mama Nova dan Drisha
18
18. Menonton berdua
19
19. Ikut Franz
20
20. Franz pergi
21
21. Termasuk tubuhmu?
22
22. Franz berselingkuh
23
23.Menginap
24
24. Dilema
25
25. Pulanglah sehari saja!
26
26. Selingkuhan??
27
27. Nona Jatuh
28
28. Papa Mas...
29
29. Bukankah suamimu berselingkuh??
30
30. Jangan lompat!
31
31. Kemarahan Om Haris
32
32. Maafkan Aku Mas
33
33. Satu kecupan
34
34. Acara besar
35
35. Siapa Namamu?
36
36. Penangkapan Liora
37
37. Tentang hubungan.
38
38. Franz Gundah Gulana
39
39. Suamiku yang sempurna
40
40. Dasar lelaki miskin!
41
41. Berpelukan
42
42. Baiklah istriku
43
43. Seperti jaring ikan?
44
44. Makan malam 2 keluarga
45
45. Teman Lama!
46
46. Nakal!
47
47. Mawar putih
48
48. Kondisi Devin
49
49. Donor darah
50
50. Tidak mau diganggu!
51
51. Suster Aneh!
52
52. Aku akan menciumnya!
53
53 Hasil tes DNA
54
54. Bahkan hampir meledak!
55
55. Wanita gila!
56
56. Obat Palsu
57
57. Tak akan aku biarkan sesuatu terjadi lagi!
58
58. Bertemu lagi
59
59. Ke Kantor Devin
60
60. Fara Terjebak?
61
61. Kakek kecewa!
62
62. Akhirnya Bisa Jalan
63
63. Berkecil hati
64
64. Cinta panas
65
65. Pesanan kue..
66
66. Seharian berduaan
67
67. Ikutlah denganku!
68
Pengumuman
69
69. Jadi Jutek!
70
70. Kakek pingsan.
71
71. Cantik juga kalau lagi tidur.
72
72. Aku Papamu, Ayah kandungmu!
73
73. Akan ku jemput!
74
74. Luka lama!
75
75. Memeluk sang ibu.
76
76. Gerah!
77
77. Masih Canggung!
78
78. Aku harus bagaimana?
79
79. Aku pasti sudah gila!
80
80. Mual?
81
81. Kado pernikahan
82
82. Ternyata Hamil
83
83. Fara dimana?
84
84. Ada apa denganku?
85
85. Entah kenapa aku menyayangimu?
86
86. Tentang prinsip?
87
87. Patah hati
88
88. Aku ingin menghajarnya!
89
89. Ikut aku!
90
90. Jadilah yang terakhir untukku Fara
91
91. Kembalilah bersamaku?
92
92. Mengkhawatirkan Fara
93
93. Sekalian meminta restui
94
94. Tidak punya waktu untuk bermain-main.
95
95. Persiapan Lamaran
96
96. Akhirnya lamaran
97
97. Kebahagiaan bersama.
98
98. Brengsek kamu Roland!
99
99. Senang tanpa takut.
100
100. Cukup sekali saja dan kamu jangan.
101
101. Ayo menikah?
102
102. Akhirnya menikah.
103
103. Bahagia sedunia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!