Pov Leona
Hari hariku terasa membosankan lebih tepatnya merasa selalu ada yang kurang, mungkin karena tidak ada omelan dari bapak yang biasanya menjadi backsound setiap aku di rumah jadi serasa sunyi walaupun ada si unggas. Hemm aku jadi teringat akan lamaran si nyonya penitipan (emaknya si Roy). Aku masih bingung mau ku jawab apa yang pasti jawabannya hanya mau dan tidak, huff aku menghela nafas dan terus memikirkannya karena tadi malam aku lupa ke rumah nya si bos aneh itu. Minta saran dari Becca tidak ada yang membangun. Saat aku terus berjalan tiba tiba ada yang menarik tanganku dan lamunanku buyar seketika.
" Apaan sih Be? " kesal dong aku dia main tarik aja sih aku kan kaget.
" Lo mau kemana? jalan terus Sono, lagian Lo pagi pagi udah kosong tu pikiran, gue kasihan sama Lo deh ci lama lama Lo gila tau, gue dari tadi ngajakin ngobrol juga di diemin" wah parah ni mulut bocah kaya' kenalpot murahan. xixixixi
" Lah yang gila Lo kan sekarang ngobrol sendiri karena gue diemin, ihhh takut gue" Biar dia kesal aku ledekin aja biar impas kan. Lalu aku berlari meninggalkannya biar doubel kesel hihihihihi
" Eh woi tunggu dong" nah kan bener dah ada tanduknya tuh hehehehe
Setelah tiba di kelas duduk seperti biasa tapi aku masih melamun tentang jawabanku nanti yang akan aku beri saat ketemu emaknya bos aneh, samar samar suara perlahan menghilang yang ada di pikiran ku kini hanya flashback tentang ucapan Tante Tari.
"Ci, dipanggil tuh sama Bu Nisa" ujar Becca
" Hah?"
" Maju Le kedepan" Lexi juga ikut bersuara?.
Aku menatapnya dengan seksama tapi aku sedikit curiga dengan Lexi dan Becca tidak biasanya mereka ngobrol apalagi Lexi yang notabenenya serius, dan itu terjadi disaat jam pelajaran dimulai. Aku berdiri dengan tampang kebingungan yang terlihat sangat bodoh atau mungkin sudah seperti idiot kalau di lihat, dengan langkah pelan penuh keraguan aku melangkah. Tidak ada sahutan dari ku akhirnya Bu Nisa mendongak sambil mengernyitkan dahinya mendapati aku tengah berdiri dan berjalan kebingungan ke depan.
"Kamu mau kemana Leona?" Aku masih kebingungan dan terdiam, otakku seperti benar benar kosong.
" Hahahaha" aku seketika tersadar bahwa aku dikerjain sama si unggas,karena ini hanyalah absen. Awas Lo unggas betina akan ku balas.
" Saya mau ke toilet Bu" aku melanjutkan langkahku maju kedepan tapi aku langsung menuju pintu dan keluar.
"Awas kamu Becca, akan ku balas kau, duh untung saja itu yang mulai duluan aku jadi aku tau penangkalnya. hemmm tapi aku masih malu sih" aku terus menggerutu disetiap jalan dengan sumpah serapan ku lontarkan pada becca walaupun tidak ada orangnya. Langkahku terhenti sampai mendengarkan perdebatan di balik bangunan yang ku lalui.
" Ay aku hamil kamu harus tanggung jawab, aku gak mau tau sebelum semua orang tau kamu harus menikahi ku"
" Iya aku akan tanggung jawab tapi gak sekarang juga kan nanti anak kita dikasih makan apa? Aku juga belum siap yang, kenapa kamu gak minum obat penunda hamil dan sejenisnya sih?"
" Lagian kamu sih keluar didalam, pokoknya aku gak mau tau kamu harus tanggung jawab 'Titik.' "
Astaga ini kenapa masih dibawah umur membahas 21+ sih, Dih masih anak sudah mau punya anak, astaga apa gue setelah nikah punya anak ya? Hemmm baby ya? Menurutku gak buruk tapi aku gak percaya yang namanya laki laki dewasa sih kecuali bapak ku.
*******
Saat masuk kelas aku duduk dengan tenang, untunglah sudah tidak ada yang ketawa sepertinya usaha Becca sedikit gagal untuk mengerjai ku. Hemm tenang Becca aku akan mengajarimu jurus baru nanti.
Tadi aku tidak ke toilet, itu memang hal biasa bagi ku tidak hanya aku mungkin yang melakukan ijin ke toilet tapi ke kantin, atau jalan jalan. Tetapi aku agak beda aku ijin ke toilet maka aku akan ke toilet dulu hanya sekedar mampir mungkin, terus dilanjutkan jalan jalan menyusuri koridor atau ke kantin untuk membuang rasa bosan saat pelajaran hihihi.
" Dari mana Lo? bisa aja ngelesnya,Lo gak lagi ke toilet kan tadi nipu Lo ya? Atau Lo ke kantin lagi beli makanan?"
"Kenapa?, gagal?,makanya kalau mau ngerjain orang itu yang kreatif sedikit, minimal di modif kek kata katanya, jangan suka plagiat deh" hahahaha skak mat lo, Seorang Leona Gracia dilawan.
POV end
******
Bel berbunyi waktunya pulang dari sekolah, dulu orang bilangnya waktu pulang ke rumah, untuk anak sekarang waktunya pulang ke Caffe ,mall atau tempat tempat untuk nongkrong (jalan jalan)
" Ci maafin gue dong " sambil mensejajarkan langkahnya Becca memandang wajah sang sahabat yang tidak bersahabat itu alias cuek.
" Lo jangan diemin gue lah ci, Lo mau apa, shoping,makan atau nonton, ehh tapi jangan sekarang deh ci lagi gak bawa uang gue, besok ya? Tadi uang gue habis "
" Ci"
"Leona Gracia, maafin gue, please" ucapnya dengan muka memelas sambil mengatupkan kedua telapak tangannya, berusaha untuk membujuk sang sahabat.
Pasalnya jika sudah ngambek atau marah Leona akan diam tanpa bicara selama seminggu bahkan bisa satu bulan atau berbulan-bulan.
" Lo mau maaf dari gue kan ?" Tanyanya kepada sang sahabat yang langsung dijawab anggukan cepat.
" Ayo" sebuah ide muncul dan minta diterapkan secepatnya.
"Kemana?" Tanya Becca dengan wajah bingungnya.
Senyum licik terpajang di bibirnya, mereka melaju kejalan raya dengan mengendarai motor masing-masing. Becca masih mengikuti di belakang Leona dengan pertanyaan pertanyaan serta berspekulasi sendiri. Dan sampailah di kedai menengah ke atas yang melayani pelanggan dengan sistem yang berbeda.
" Lo mau apa ci?" tanya Kania
" Lo tau itu?" tanyanya ke salah satu resto dengan sistem agak berbeda.
" Kedai atau bagi bagi sumbangan tuh rame bener?" herannya jika sebuah restoran atau sejenis jualan kok gitu begitulah hasil pemikiran seorang Rebecca.
" Lo kagak tau?"
" Enggak, baru itu ya?" dia masih terheran-heran dan sedikit senang kalau beneran gratis, pasalnya siapa yang enggak mau? lagipula dia juga lapar sekaligus penasaran dibuatnya dengan ucapan sahabatnya itu.
Wah kebetulan nih anak gak tau sistem jualannya, aku kasih pelajaran baru nih Be buat Lo hihihi.
" Itu makan gratis sih be, sebagai permintaan maaf Lo ambil gih buat gue "
" Masa' sih kagak percaya gue " agaknya dia masih ragu dengan ucapan orang yang sok tau itu. Dia terus berpikir mana mungkin Leona pernah masuk tuh restoran sendirian kayaknya tidak deh, jika sama bapaknya ke situ makan gratis mungkin aku percaya satu persen semua kemampuan spekulasi dan analisanya terus berkeliling di otak mungilnya.
" Mau dimaafin gak nih" sedikit bubuk ancaman ditaburkan.
"Iya iya Lo tunggu sini" agak kesal karena dia sendirian apalagi jika malu tidak ada kawannya, demi sebuah kata maaf akhirnya menguatkan agar mental dan pikiran sinkron untuk tetap berani.
Becca berjalan sambil celingukan untuk memastikan perkataan sang sahabat. Mau tanya tapi terlalu malu dan akhirnya ikut ke barisan antrian. Sedangkan Leona sudah meninggalkan tempatnya menuju cafe tempatnya bekerja diiringi tawa disetiap perjalanannya.
"Hahahaha biar makin pinter ngerjain orang, aku kasih pelajaran tuh be, duh puas aku itu anak kok gak tau ya sistem layanannya "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments