Bab 4 Aneh!

Pov Leona

Setelah kerusuhan dari orang gila yang kata becca lampir itu aku badmood seketika, gimana gak badmood orang lagi kerja di kerjain kan gak lucu, hufft. Sudah seperti di novel - novel deh, aku pemeran protagonis nah dia antagonis. Ciahhhhhh gue baik dong xixixixixi

Dih pake gaya gayaan lah, kalau nggak ada duit itu ya jangan mampir di warung yang ada Value-nya, yah walaupun sedikit. Kan aku jadi kesel sendiri huh.

"Eh, hai le. Nih makanan dari nyokap gue, dan okh iya Lo disuruh datang ntar malam ke rumah gue "

Wah kalau sabar ada ya balasannya. Aseeeiik uang aku masih cukup nih buat besok. Huh rezeki anak bapak. Tuh kan aku jadi inget.

"Makasih" jawabku singkat. Lagipula aku nggak nyaman jika terlalu dekat dengan manusia yang namanya lelaki kecuali bapakku sih. Ada sih Kenan dan Lucas tapi gak deket amat lah terkadang juga becca yang ambil alih pembicaraan , walaupun dikacangin xixixixi. Aku kok jadi ketawa sendiri ada orang gak ya. Kanan kiri huhhf untung pada gak merhatiin aku. Aku makan aja deh,hemm dimana ya tempat yang kosong.

Aku berjalan menyusuri manusia yang tengah pada sibuk, hemm cuma aku nih yang mau makan? yaudahlah cuek aja biasanya juga biasa. Saat mata ku menatap ruangan untuk beristirahat atau dipakai untuk breafing nampak terlihat sepi, ku seret kedua kaki ku menuju ruangan tersebut. Sebelum masuk ku ketok terlebih dahulu sambil mengucapkan salam setidaknya jika ada penghuninya bisa menjawab dan aku akan pergi.

Tok tok tok assalamualaikum

Hemmm sepi gak ada penghuninya sih masukin aja lah.

Kubuka bungkus yang dari tadi ku pegang di tanganku walaupun tadi makan nasi rasa kobokan aku masih lapar sih. Wahhh lauknya banyak ada sambal kesukaanku. Ku lahap semua makanan yang ada di depanku sambil main hp, tak terasa suapan terakhir ingin mendarat di bibir mungil ku yang kata orang jika sudah menjadi tetangga jadi pedas, tiba tiba pintu berderit saat ku perhatikan oh siapa sih lama amat.

" Hai le "

Lah dia orang nya yaudah deh aku sudah selesai nampaknya aku harus keluar.

" Saya permisi"

" Kamu kok kayak jauhin aku ya, apa aku punya salah sama kamu"

Lah ini orang kenapa sih gak jelas banget kayak udah kenal lama aja. Hiiii aku kok jadi merinding.

"Maaf?" Aku bingung dong tidak kenal di pikir aku jauhin untuk apa?

" Kamu kenapa gak nanya nama aku sih?, Kita kan belum kenalan"

Ini gimana sih bukanya dia udah tau namaku ya?, kan udah di kenali sama mbak Sisil juga kan kalau nama dia itu Bagas, huh nama nama playboy tuh kayaknya. Aku jadi merinding nih lama lama lebih baik keluar deh, dengan gaya elegan dan cool ku, aku melangkah meninggalkannya biar nggak kelihatan bodoh bodoh amat gitu.

" Nah selalu aja gitu" gumamnya aku masih sedikit mendengarnya karena baru beberapa langkah sampai di depan pintu.

POV end

Usai kerja Leona pulang kerumahnya tidak lupa membeli makan malamnya. Semenjak kehilangan Bapaknya Leona akhir akhir ini selalu membeli makanan di jalan dan terkadang juga mendapat dari sang sahabat yang sudah seperti kembarannya itu.

" Lah Lo ngapain di rumah gue nggas?" Saat membuka pintu rumah bercat coklat, ada penampakan yang rebahan di kursi kayu panjang dengan rambut yang menjuntai ke bawah.

" Apaan nggas nggas, ditempat kerja Lo romantissan sama tembok?" Dengan ekspresi yang nampak terkejut yang ditutupinya perlahan duduk dan menyenderkan punggungnya di kursi masih dengan memainkan hp nya.

"Dih gila, nama Lo kan bebek sejenis unggas" raut wajah Leona agak bingung tapi dia tau maksud dari ucapan sang sahabat gilanya itu bahwa dia menabrakkan diri dengan tembok.

" Gak lucu deh ci,sumpah gue panggil cicak. Lo mau apa?"

" Okh " ucap singkat Leona berusaha untuk tidak membahas perbincangan unfaedah tersebut, tetapi malah hanya mengganti topik saja.

" Lo bawa apaan tuh?"

" Sayur buat gue makan, Lo pasti mau minta kan?"

" Dih cuma sayur doang, tau gitu gue gak perlu capek capek kemari ci, astaga sia sia gue kesini. Huffffh" kesal Kania.

" Lo gak bilang sih tau gitu gue gak habisin nih uang terakhir " Dengan ekspresi sedih dan agak menyesal berharap sahabatnya tidak akan marah.

" Lah emang biasanya gue gitu kan, lagian Lo biasanya kan masak ?"

"Hehehe semenjak bahan habis ogah gue masak lagian kan cuma gue yang makan. Makanan Lo baru di masak tadi kan?"

" iya. Bilang aja Lo mau gue anterin makan tiap hari?"

"Eh enggak, gue gak gitu ya. Lagian situ kan yang inisiatif kalau gak ikhlas gak usah mbak, takutnya gak berkah gak mau dicerna nanti di perut gue bikin sakit perut. Nanti gue panasin buat besok aja kalau gitu"

" Dah lah males gue mau tidur "

" Lah Lo nginap?"

" Iya lah"

Leona pergi mandi tanpa memedulikan Becca yang memang sudah terbiasa hampir setiap hari di rumahnya, berbeda dengan becca yang nampak biasa dirumahnya Leona justru jarang ke rumah sang sohibnya itu. Selain takut mengganggu privasi keluarga becca yang notabennya beda agama dia juga agak insecure tentang status. Walaupun setiap kali merasa biasa saja pada sang sahabat tapi lain cerita di dekat keluarga sang sahabat, walau begitu keluarga becca adalah orang pertama yang selalu ada di dalam kondisi apapun. Selesai menuntaskan schedule nya sehabis pulang kerja, Leona menghampiri becca yang ada di kamarnya.

" Be"

"Henmm" deheman cuek Kania sambil memainkan hp di genggamannya.

"Gue tadi di lamar"

"HAH?" Terkejut dengan ucapan Leona, Kania segera duduk dan menatap sahabatnya untuk meminta penjelasan lebih.

"Ish santai dong"

"Gue gak salah dengar kan?" Yang dia tau selama ini sahabatnya tidak pernah membahas laki laki atau mungkin menyembunyikan darinya.

"Makanya kalau dipanggil itu yang sopan dong, sakit nih kuping gue "

" Telinga ci kaya' kagak sekolah deh"

" Ah bodo amat. Tadi gue dilamar sama emak nya Roy, gue terima gak ya?"

" Lo ada hubungan apa sama anaknya?"

" Atasan dan bawahan doang be"

" Dia ngomong apa coba ?"

" Biar mudah jagain gue katanya "

" Terserah Lo deh ci "

"Lah gak ada kasih masukan gitu?" tidak sesuai ekspektasi ternyata sang sahabat cuek tanpa memberi pertanyaan layaknya mengintrogasi orang tidak seperti biasanya.

"Enggak, lagian aku udah nebak sih bakalan ada arah ke sana"

"Idih udah kaya' peramal, tau ah pusing"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!