Pagi harinya kedua gadis remaja sudah lengkap dengan seragam sekolah yang melekat ditubuh masing masing.
Berjalan menyusuri lorong lorong kelas yang berjejer bersama para murid lainnya.
" Ci, ayo ke kantin?"
" Enggak deh be gue diet hehehehe"
" Diet apaan tubuh Lo aja kayak ranting pohon"
" Diet uang hehehe"
"Udah gue yang bayar nanti, kan kita belum sarapan tadi"
" Gue nitip aja ya, bawa ke kelas, lagian udah hampir masuk nih bentar lagi"
" Iya ya, ya udah gak jadi deh hehehe"
" Hadeh, salah siapa bangunnya telat tadi"
Bel masuk berbunyi bertanda semua murid memulai pelajarannya di kelas masing-masing.
Tok tok tok
"Maaf pak terlambat" ucap remaja laki laki
" Kamu selalu saja terlambat, ya sudah sana duduk, besok kalau terlambat lebih dari 10 menit kamu tidak usah ikut pelajaran saya lagi" ujar pak Joko
Hufffth berarti kurang 5 menit dong, lebih baik gue tunggu 5 menit lagi tadi, biar gak usah ikut pelajaran gumam dalam hati si remaja laki-laki
" Eh, Ken Lo kurang 5 menit harusnya Lo itu nambah 5 menit lagi" kata si laki laki depan bangkunya saat sampai di tempat duduk.
" Yeee gue mana tau kali, kalo pak Joko bilang gitu" sesal Kenan
" Hust diam kalian, pak Joko bilang begitu tandanya Lo gak boleh ikut di jam pelajarannya terus menerus, jadi biar Lo gak naik kelas b***" lerai remaja laki laki berkacamata yang tidak lain adalah si Lucas sang sahabat Kenan.
" Gosip apa kalian " ucap pak Joko
" Hehehe gosok gosok makin sip pak" balas Kenan
Seketika tawa satu ruang tersebut pecah kecuali Leona yang jengah dengan tingkah temannya yang satu itu menurutnya sangat garing. Pelajaran dilanjut dengan serius sampai jam istirahat.
" Ayo ci ke kantin?" ajak Kania
" Ajak tu si sexsi "
" Huh jangan panggil gue sexsi udah berapa kali gue bilang" kesal Lexi
" Itu tu panggilan sayang tau"
" Idih ogah gue sayang sayangan sama Lo gue masih normal kali"
" Ah udah ah jadi kagak nih, Lo bayarin gue ya be" lerai Leona
" Hemm"
Kantin sekolah
" Biasa kan ci " tanya Kania
" Nggak, gue mau bakso, siomay, terus sate juga minumnya jus jeruk aja deh" pinta Leona
" Ogah gue, banyak amat" kesal Kania
" Sedikit kok, itu cuma bakso 1 mangkok terus siomaynya 1 bungkus terus satenya 5 tusuk, ya ya please" bujuk Leona dengan puppy eyes nya
" Bawanya ci yang gak bisa"
" His pakai plastik, kecuali bakso minumnya ganti teh botol aja kalau gitu"
" Idih gue berasa jadi pelayan, yuk si bantuin gue"
" Nanti minta Bu kantin anterin aja kali, Lo tinggal bilang "
"Hufffth iya deh nyerah, Lo apa si, mau ikut gue pesen?"
" Nitip aja deh, emmm gue mie ayam sama es teh, di pak Mamat ya?"
" Hehehehe thanks ya" cengir Leona
" dasar Lo berdua sama aja"
Kania pergi memesan makanannya ke penjual seperti yang mereka pesan, lalu kembali dengan makanan yang akan dia makan sendiri.
" Makanan gue mana?" Tanya Leona
" Itu baru dibawa sabar ngapa, Lo pada banyak bacot dari tadi, gue kutuk jadi batu Lo berdua"
" Yeeee lo itu bukan maknya Malin kundang tapi mak tirinya Cinderella"
" Terserah dah, selamat makan "
"Eh,Leona malam ini ada acara nggak?, Kencan yuk" tak diundang tak diantar si kenan sudah muncul dibelakang Leona sepaket dengan temanya Lucas yang nampak terus berjalan hendak memesan makanan.
" Uhuk uhuk uhuk" Lexi tersedak makanannya langsung meneguk minuman
" Hati hati kali si nggak ada yang minta kali" ucap Kania
" Hehehe " cengengesan Lexi
" Gimana le"
" Gue sibuk " jawab ketus Leona
" lagian ya, Lo kayak hantu tau gak sih, ngagetin aja" celetuk Kania
krik krik
yah di cuekin gue bodo amat dah lanjut
Setelah penolakan mentah yang didapat dari Leona, Kenan mengatupkan bibirnya rapat rapat dan suasananya nampak canggung, mereka melanjutkan makan sampai tiba Tania and serril datang hebohnya.
" Eh, ****** minggir sana" usir Tania pada Leona
" Lo kok ngusir sih" kesal Kania
" Lo juga awas jangan deket deket pacar gue" timpal serril
"Dih siapa pacar Lo?" heran Kania
" Bebeb Lucas,awas Lo" keukeh serril mengusir Kania yang duduk disamping Lucas yang sedari tadi diam sambil menikmati makanannya.
" Dan Lo jangan deket deket Kenan"
" Dih gue juga ogah kali, yuk be kita cabut Lo udah bayarkan"
" Udah ci"
"Hah dasar kinmis, pergi sono lo gak pantes makan beginian pantesnya lo itu makan sama garam doang hahahaha"
" Ayo luc "
" lah lah beb, kok pergi sih" heran Tania
Kenan pergi meninggalkan Tania dan serril disusul dengan Lucas yang mengekor di belakangya
Sekolah sudah selesai kini sang pemeran utama Leona Graccia saatnya bekerja di sebuah cafe yang baru berdiri 2 tahun lalu untuk menyambung hidupnya.
café cwn
" Le kamu di cari sama nyonya bos"
" Okh iya mbak sebentar"
" Dimana ya mbak?" Lanjut Leona pada mbak Sisil
" Di bangku dekat pohon"
" Ok mbak makasih"
Leona menghampiri Bu Tari ( mama Roy ) yang duduk sambil menikmati segelas jus avocado.
" Maaf Bu anda mencari saya?" tanya sopan Leona
" Duduklah Leona " kata Bu Tari
"Kamu apa kabar?" lanjut Bu Tari
" Kabar saya baik, maaf bisa ke intinya langsung Bu?
" Hahahaha saya suka kamu langsung to the points, gini kamu mau gak nikah sama Roy"
" Maaf Bu saya masih sekolah dan saya tidak berfikir sejauh itu, lagipula umur kami terpaut sangat jauh" tolak halus Leona
" Tidak masalah untuk umur Leona, kamu mau ya, ini adalah cara supaya kami bisa menjagamu seperti amanah bapak kamu, untuk pernikahnya kita adakan setelah kelulusan kalau kamu mau"
" Akan saya pikirkan lagi bu" saat Leona akan beranjak dari kursinya, kata kata Bu Tari serasa menahan kedua kakinya untuk tetap diam di tempat.
" Ku harap kamu mau Leona, kasihan saya sudah tua sakit sakitan saya takut tidak ada yang bisa mengurus Roy nanti, jika Roy sudah menikah dengan kamu saya rela jika harus pergi saat itu juga karena sudah ada yang merawat Roy dan suami saya dengan adanya kamu". melas bu Tari
" Kan masih ada banyak wanita bu yang lebih cantik dan lebih baik dari saya, kenapa harus saya ?" Leona berusaha untuk menolak karena dia cukup sadar bahwa takdir tidak seindah cerita novel,drama, sinetron dan sejenisnya.
" Suami saya ingin menepati janjinya dan tidak ada wanita sebaik, cantik dan pintar seperti kamu yang saya temui, ya sudah saya pamit dulu tolong dipikirkan ya Leona silahkan kamu lanjutkan pekerjaanmu"
Setelah kepergian Bu Tari Leona kembali ke dapur untuk mencuci piring.
Bagaimana ini aku belum mau menikah bapak aku harus gimana, apakah benar bapak berjanji sama pak Raharja, aduhhh pusing lama lama. isi pikiran Leona.
" Le, Leona" ucap seorang pria sambil menepuk pundak Leona
" Ah ya?" Seketika Leona tersadar dari lamunannya dan berbalik ke orang yang mengganggunya.
" Melamunin apa Le?, hati hati kesambet loh entar"
" saya permisi" jawab Leona cuek
Cuek mulu Lo le kapan lo terbuka sama gue, bahkan Lo gak tanya nama gue gerutu si pria
" Le anterin pesanan ini ya ke meja no 7 gue mau ke toilet bentar nih" pinta Sisil
" Oh, siap mbak "
Leona berjalan menuju meja no 7 dengan membawa pesan yang di berikan Sisil.
" Nah tu no 7"
" Eh si miskin Lo ternyata jadi pelayan disini ya" ejek wanita yang duduk dengan kaki menyilang, ya dia adalah Tania
Huh sial banget gue hari ini disuruh nikah, lah ini ketemu kuntilanak sosialita lagi, hufh sabar Leona Graccia sabar ucap Leona menenangkan dirinya sendiri di dalam hati
" Udah nggak ada lagi kan?,gue mau kembali"
" Eh tunggu,duduk Lo "
" Gak mau, gue mau kerja"
" Ya udah gue komplain aja biar Lo dipecat" ancam Tania
Sabar Leona jangan sampai Lo dipecat dulu cari kerjaan susah sekarang, minimal harus dapat uang untuk modal usaha dulu Leona sabar ujar Leona dalam hati
Seru nih kalau gue kerjain,hitung hitung awal pelajaran senang Tania dalam hati.
Kemudian Leona duduk di bangku sebrang Tania kini mereka duduk hanya dibatasi meja, Tania menuangkan jusnya ke dalam makanan, lalu mengaduk dengan rata dan menyodorkan ke Leona.
" Nih Makan sekarang" menyodorkan makanan yang sudah di campur minumannya itu.
" Ogah gue, makan aja sendiri kan Lo yang beli" tolak kasar Leona
" Makan atau gue suruh Lo di pecat"
" Gak mau"
Prangkkkkk
" Gila Lo ya, iya ya gue makan, maaf semua tadi gelasnya ter senggol" kata Leona saat menyadari pengunjung memperhatikan jika Tania memecahkan gelas dari jus yang sudah di tuangkan di makanannya.
Hiyek parah nih orang gak waras emang, gila gak enak banget ini uwekkkk uwekkkk mendingan gue gak usah makan 2 hari dari pada makan kaya ginian uwekkkk
" Habisin jangan di muntahin"
Tanpa di kunyah Leona menghabiskan semua sisa makanannya dengan cara langsung telan agar mengurangi sedikit rasa yang gak enak, dia melakukannya demi pekerjaannya, karena dia tahu hidup perlu uang walaupun hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Setelah habis Tania pergi dan memberikan uang seratus ribu di atas meja.
Duh uangnya kurang lagi katanya kaya, tapi uang aja kurang gue harus nambahin lagi,aduh ini kan buat gue makan nanti, syukur kalau tadi makannya enak eh ini malah kaya air kobokan dicampur nasi basi hiiiiek. kesal Leona dalam hati
"Eh, hai le. Nih makanan dari nyokap gue, dan okh iya Lo disuruh datang ntar malam ke rumah gue "
"Makasih" jawab singkat Leona
Yaelah gue udah panjang kali lebar ngoceh jawabnya cuma satu kata syukur deh asal nggak cuma hemm doang gumam Roy dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments