Demi Ibu

...****************...

Sebelum menuruti permintaan Rani Ia lebih dulu menemui Ibunya di rumah sakit, di genggam nya jemari tangan Ibunya.

Andai saja ada cara lain, Ia akan memilih cara itu. Namun saat ini seperti nya jalan ini adalah salah satunya.

     " Bu, Rani pergi dulu buat nyari biaya operasi Ibu. Maafkan Rani kalau jalan yang Rani pilih ini mungkin akan menyakitkan hati Ibu, tapi apa yang bisa Rani lakukan. Rani akan lakukan apapun demi kesembuhan Ibu, karena hanya Ibu yang Rani punya saat ini. Semoga Ibu mau memaafkan Rani, karena setelah ini Putri mu ini bukanlah gadis yang selalu Ibu banggakan melainkan hanya seorang wanita nista penuh dosa. " Tentu itu ada di dalam hati Rani.

Sore hari Rani berangkat ke acara pernikahan saudara kembarnya itu, dengan mengenakan masker dan juga topi sekedar untuk menyamarkan dirinya.

Ia menatap sekilas sisa-sisa hiasan pengantin, sepertinya nampak meriah. Rani sesungguhnya ikut bahagia dengan pernikahan saudaranya tapi sayang, semua jadi seperti ini.

       " Aku masih bingung Kak, sebenarnya alasan apa yang membuat Kakak melakukan hal gila ini. Kalau tidak ada cinta sejak awal lalu kenapa harus terjadi pernikahan ini. " Gumam Rani.

Ingin rasanya Rani membatalkan niatnya lalu meninggalkan tempat itu, namun lagi-lagi bayangan kesakitan Ibunya membuatnya mengurung kan niatnya itu.

       " Rani, kamu pasti bisa. Ini semua demi Ibu, ya demi Ibu. "

Rani menguatkan dirinya dengan beberapa kali mengatakan hal yang membuatnya menyetujui niat gila Rana.

Dreet ~

 [ Kamu dimana Rani, apa kamu sudah datang. Jangan sampai kamu membatalkan rencana yang sudah kita sepakati ]

Rani membaca pesan yang di kirim oleh Rana di ponselnya.

[ Aku sudah ada disini Kak, lalu aku harus kemana lagi ]

Tidak menunggu lama untuk mendapatkan balasan dari pesannya.

   [ Cepatlah ke belakang, disana ada gudang. Tunggulah disana sampai waktunya tiba. ]

Rani melangkah ke arah belakang mencari ruangan yang di maksud, Ia tau kalau Rana mungkin takut kalau ada seseorang yang memergoki keberadaannya.

Rani masuk kedalam ruangan itu, Ia menunggu hingga berjam- jam. Sampai- sampai terdengar bunyi perutnya yang keroncongan, menandakan cacing yang ada di perutnya butuh asupan.

Sejak pagi Ia memang belum makan apapun, pikiran nya terganggu atas permintaan gila Kakaknya.

Tok! Tok! Tok!

Terdengar pintu di ketuk dari luar, Rani terkejut bukan kepalang. Jantungnya berdebar kencang, Ia takut keberadaan nya di ketahui oleh seseorang.

       " Nona Rani, tolong buka pintu nya. Saya di suruh Bu Rana mengantarkan sesuatu untuk Nona. "

Rani bergumam sebelum bangkit untuk membukakan pintu, Ia terkejut melihat seorang Pria berdiri di depan pintu. Di tangannya terdapat sepiring nasi beserta lauknya dan juga satu botol mineral.

       " Saya Agus Non, ini ada makanan. Saya di perintahkan untuk mengantarkan ini pada Nona. Cepat di habiskan dan nanti malam saya akan kembali menjemput Nona. "

Sepeninggal Agus, Rani menatap piring dan juga botol mineral di tangannya, Ia mendadak malu karena ternyata ada orang yang tau tentang perjanjian mereka, tentang dosa besar yang sudah mereka sepakati. Dalam pikiran Rani pasti Pria itu mengira dirinya wanita rendahan yang rela menjual dirinya hanya demi uang.

Saat- saat yang paling menegangkan bagi Rani akhirnya datang juga, Pria yang tadi menemuinya akhirnya menjemputnya.

Agus diam- diam mengarahkan Rani ke kamar yang di sebutkan Rana, untung tidak ada yang mencurigai kedatangannya. Itu karena wajah mereka yang sama persis, dan lagipula semua masih di sibukkan dengan urusan masing-masing.

Sampai di sebuah ruangan, Rani di minta masuk oleh Agus. Rani ragu untuk masuk, hingga sebuah tangan menariknya dari balik pintu yang terbuka.

        " Lama amat sih, ini. Cepat kenakan ini. "

Rana memberikan lingerie berwana putih ketangan Rani, Rani terperanjat melihat pakaian dinas malam itu. Tangannya bergetar karena menahan rasa yang campur aduk.

       " Cepat Rani, tunggu apalagi. Keburu Mas Tedi masuk kamar, bukankah kita sudah sepakat. Jangan buat drama lagi, cepat selesaikan tugasmu dan kembalilah kemari setelah selesai. "

Dengan berat hati Rani menerima lingerie itu dan mengenakannya. Ia pun keluar dari ruangan itu dan melangkah ke ruangan yang berada tepat di sebelah ruangan itu.

Hatinya tidak tenang setelah keluar dari ruangan itu, dadanya bergemuruh. Sampai di dalam kamar Ia duduk di sisi ranjang, Ia merasa tidak nyaman hanya mengenakan pakaian tipis itu.

Terdengar langkah kaki di luar mengarah ke kamar itu, jantung Ranj memompa begitu cepat, Ia meremas kain tipis yang membalut tubuhnya.

Pintu kamar pun terbuka, Rani hampir pingsan ketika melihat kaki seseorang melangkah masuk ke kamar tersebut.

        " Sweety. "

Tubuh Rani bergetar ketika mendengar suara bariton tersebut. Ia mendongakkan wajahnya menatap Pria tampan yang masih mengenakan pakaian pengantin.

        " M - Mas. " Ucap Rani hampir tak terdengar.

Tedi mengernyitkan keningnya, bingung dengan panggilan Rana yang berbeda dari biasanya.

        " Mas ? Tumben kamu memanggil ku Mas, biasanya kamu panggil sayang. "

Biasanya Rana tidak mau manggil Mas, Ia sendiri yang membuat panggilan untuk mereka berdua sebelum menikah.

         " Sa- sayang? ah iya maksud ku sayang. M- maaf sayang, mungkin karena aku gugup jadi lupa. "

Tedi merasa ada yang janggal namun akhirnya Ia pun mengiyakan mengenai alasan yang di lontarkan wanita yang Ia anggap Rana itu.

" Ah iya sweety, wajar saja kalau kamu gugup. "

Tedi menatap Rani yang menundukkan wajahnya seakan takut padanya, hal itu kembali membuat Tedi merasa janggal. Biasanya Rana akan dengan senang hati bergelayut manja di dadanya, tapi yang berada di depan nya saat ini benar-benar berbeda, seperti orang yang berbeda namun wajahnya sama.

       " Ya sudah Sweety, kalau begitu aku mandi dulu. "

Tubuh Rani menegang ketika Tedi menyentuh tangannya, hanya sentuhan seperti itu saja sudah membuat Rani seperti mendapat sengatan listrik bertegangan tinggi.

Bagaimana nantinya kalau Ia benar-benar menyerahkan mahkotanya untuk Pria itu.

Sampai saat ini Rani masih berharap saudara kembarnya itu berubah pikiran dan membatalkan rencana mereka, nun harapannya sia- sia belaka.

Sampai Pria itu keluar dari kamar mandi harapannya hanya jadi tong kosong belaka.

Tedi mengambil baju rumahan dan menatap Rani cukup lama. Entah mengapa hasratnya bangkit, padahal Ia tidak berniat melakukan ritual malam pertama mereka malam ini.

Ia meneguk ludah melihat bayangan dari balik lingerie itu, bahkan bibir ranum dan wajah malu- malu itu membuat Ia terbakar birahi. Cepat- cepat Ia memalingkan wajahnya ke arah lain.

Tedi memikirkan satu hal, untuk apa Ia memalingkan wajahnya. Toh yang di depan nya saat ini adalah istrinya, wanita yang halal untuk Ia sentuh. Kalaupun Ia melakukan hal yang melebihi dari pandangan, itu sah- sah saja.

       " Sayang, aku..... aku mau mandi dulu ya. "

Rani semakin tidak karuan saat Tedi duduk di samping nya.

         " Mandi, bukankah kamu sudah mandi tadi. " Tanya Tedi karena melihat Rana sudah tidak menggunakan riasan lagi dan sudah berganti pakaian.

" Ah bukan begitu sayang, aku memang sudah mandi tadi. Tapi aku pingin mandi lagi, biar bersih dan segar. Aku tidak mau kamu merasa tidak nyaman ketika dekat dengan ku. "

Tedi mangut- mangut, Ia memang tau kalau Rana istrinya adalah orang yang suka kebersihan.

      " Baiklah, mandilah. Aku akan tunggu disini. "

Rani buru- buru berlari ke arah kamar mandi tempat Tedi keluar tadi. Didalam sana Ia menyentuh dadanya yang bergemuruh, mencoba menstabilkan debaran jantung nya sebelum bertemu lagi dengan Pria itu.

...----------------...

Terpopuler

Comments

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

astaga tuhan,kenapa harus dengan cara begini,apa tidak ada cara lain,ya meskipun dengan alasan demi ibu

2024-07-26

0

𝐕⃝⃟🏴‍☠️នӈᷭɜͧiͤււͤaᷠᶫᵌᵌ❤️⃟Wᵃf

𝐕⃝⃟🏴‍☠️នӈᷭɜͧiͤււͤaᷠᶫᵌᵌ❤️⃟Wᵃf

Rani benar-benar melakukan nya hanya demi mengobati sang ibu

2024-07-26

1

❤️⃟Wᵃfᴍ᭄ꦿⁱˢˢᴤᷭʜͧɜͤіͤιιᷠа ツ

❤️⃟Wᵃfᴍ᭄ꦿⁱˢˢᴤᷭʜͧɜͤіͤιιᷠа ツ

Ya ampun Rani kamu mau ngapain jangan gegabah dan mengambil jalan pintas demi mendapatkan sesuatu, sayangi diri mu sendiri

2024-07-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!